Untuk memastikan rekrutmen yang dilakukan di perusahaan mendapatkan hasil terbaik, Anda membutuhkan recruitment metrics. Recruitment metrics ini merupakan dasar pengukuran yang untuk mengelola rekrutmen.
Dengan memperhatikan recruitment metrics pada saat proses rekrutmen, Anda dapat merekrut kandidat yang paling tepat. Mengingat manfaatnya yang sangat besar, Anda perlu mengetahui apa saja hal yang menjadi metrik dalam rekrutmen.
Oleh sebab itu, tulisan dari LinovHR berikut ini akan membantu Anda dalam mengenali lebih jauh tentang metrik rekrutmen. Silakan menyimak tulisan ini!
Apa yang Dimaksud Recruitment Metrics?
Recruitment metrics adalah standar pengukuran yang digunakan untuk melacak, mengelola, dan mengoptimalkan kandidat dalam proses rekrutmen perusahaan.
Recruitment metrics atau metrik rekrutmen digunakan untuk mendapatkan kandidat terbaik. Selain itu, metrik ini juga digunakan untuk memastikan proses rekrutmen berjalan inklusif, adil, dan menjunjung tinggi keberagaman.
Metrik rekrutmen juga dapat dipakai sebagai bahan evaluasi proses perekrutan jika diterapkan dengan benar.
Dengan menggunakan metrik rekrutmen, HR dapat mengetahui apakah rekrutmen dilakukan dengan benar dan apakah rekrutmen berhasil hingga mendapatkan kandidat terbaik untuk perusahaan.
Baca Juga: Pengaruh Talent Pipelines dalam Proses Rekrutmen
Mengapa Perusahaan Harus Melacak Recruitment Metrics?
Perusahaan perlu menerapkan recruitment metrics karena metrik ini sangat penting. Hal ini karena metrik rekrutmen membantu perusahaan untuk melacak proses penerimaan karyawan.
Pelacakan ini menjadi sangat penting karena sebagai perekrut, Anda perlu membuat keputusan yang tepat. Ini karena hasil rekrutmen merupakan bagian dari KPI dan ROI Recruitment.
Sehingga, Anda perlu mengetahui keberhasilan dari setiap proses rekrutmen yang berlangsung. Keberhasilan itu tentunya bisa dilihat menggunakan metrik rekrutmen.
10 Recruitment Metrics Penting Saat Proses Rekrutmen
Secara umum, ada 10 recruitment metrics penting yang bisa Anda terapkan dalam proses rekrutmen. Berikut adalah penjelasan dari kesepuluh metrik tersebut.
1. Time to Fill
Time to fill merupakan waktu yang dihabiskan untuk merekrut kandidat, mulai dari penyebaran lowongan pekerjaan hingga offering letter kandidat terpilih. Waktu yang dihitung dalam proses rekrutmen adalah jumlah harinya.
Kegiatan ini berperan penting karena dapat membantu perekrut dan manajer hiring dalam memahami seberapa lama posisi baru terisi atau karyawan lama tergantikan. Perlu diperhatikan bahwa waktu tersebut sangat dipengaruhi oleh supply dan demand dalam pasar kandidat.
2. Time to Hire
Berbeda dengan time to fill, time to hire merupakan waktu yang dihabiskan dalam setiap proses rekrutmen. Melalui metrik ini, manajemen dapat mengetahui seberapa cepat atau lembat karyawan maju ke tahap rekrutmen berikutnya.
Time to hire dipengaruhi oleh banyaknya tahap dalam rekrutmen. Jika perusahaan Anda menerapkan sedikit seleksi, maka time to hire-nya lebih cepat. Hal ini tak sama jika Anda menerapkan banyak seleksi seperti focus group discussion atau technical test yang menghabiskan waktu cukup banyak.
3. Source of Hire
Ada banyak tempat di mana Anda dapat mempublikasikan lowongan kerja. Misalnya saja pada media sosial atau situs perusahaan.
Dari sekian banyaknya tempat publikasi lowongan kerja, Anda perlu mengetahui tempat mana yang menjadi sumber kandidat terbanyak. Dengan demikian, Anda dapat mengoptimalkan tempat publikasi lowongan kerja tersebut agar bisa menggaet lebih banyak kandidat.
4. Diversity of Candidates
Diversity of candidates adalah metrik yang menggambarkan seberapa beragam kandidat yang telah direkrut perusahaan. Dalam setiap proses rekrutmen, pastikan Anda merekrut kandidat dengan berbagai skill dan latar belakang. Hal ini dilakukan untuk mendukung keberagaman.
5. Attrition Rate
Attrition rate merupakan metrik yang digunakan untuk mengetahui apakah karyawan keluar dari pekerjaannya dalam periode waktu tertentu.
Umumnya, attrition rate yang diterapkan memiliki jangka waktu satu tahun. Artinya, manajemen dapat mengetahui seberapa banyak karyawan yang resign dalam waktu satu tahun kerja.
Metrik ini sangat penting untuk mencegah lebih banyak karyawan yang resign. Perusahaan perlu melakukan langkah pencegahan karena karyawan yang resign dalam waktu singkat bekerja memakan banyak biaya yang merugikan.
6. Quality of Hire
Untuk mengetahui apakah kandidat yang direkrut berkualitas, metrik yang digunakan adalah quality of hire. Biasanya, metrik ini dipakai untuk melihat kualitas karyawan yang telah bekerja dalam waktu satu tahun.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam kualitas karyawan baru adalah kemampuan beradaptasi dengan kultur dan rekan kerja di perusahaan, kerja sama tim, serta kinerja dan kontribusi.
7. Cost per Hire
Simpelnya, cost per hire merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses rekrutmen dalam waktu satu tahun, kemudian dibagi dengan jumlah kandidat yang berhasil direkrut. Anda bisa menghitung cost per hire secara keseluruhan karyawan, per divisi, atau per posisi.
8. Offer Acceptance Rate
Offer acceptance rate adalah seberapa banyak kandidat yang mendapat offering letter dari perusahaan dan menerima penawaran tersebut.
Dari offer acceptance rate, manajemen dapat membandingkan tingkatan kandidat yang menerima offering letter dan menyetujui offering letter itu.
Guna offer acceptance rate adalah untuk mengetahui apakah gaji, tunjangan, benefit, dan kultur perusahaan yang ditawarkan kandidat sudah baik atau belum. Jika gaji dan benefit yang ditawarkan perusahaan lebih rendah daripada perusahaan lain, tentu akan ada banyak kandidat yang menolak offering letter.
9. Applicants per Role
Untuk mengetahui jumlah kandidat yang melamar di setiap posisi, Anda bisa menggunakan metrik applicants per role. Lewat metrik ini, Anda dapat mengetahui demand kandidat terhadap posisi yang dibuka.
Posisi-posisi tertentu seperti level staf atau untuk fresh graduate umumnya memiliki jumlah pelamar terbanyak dibandingkan dengan posisi manajerial atau berpengalaman.
10. Application Completion Rate
Tidak semua kandidat menyelesaikan lamaran pekerjaannya. Ketika lamaran yang dimasukkan terlalu sulit, umumnya kandidat tidak akan melanjutkan lamaran. Jumlah kandidat yang menyelesaikan lamaran diketahui melalui metrik application completion rate.Â
Baca Juga: Terapkan Data Driven Recruitment untuk Rekrutmen yang Efektif
Proses Rekrutmen Lebih Cepat dan Efisien Bersama LinovHR
Menerapkan kesepuluh recruitment metrics yang telah disebutkan di atas sangat penting bagi perusahaan. Cara ini, perusahaan bisa mencegah salah rekrut karyawan dan mendapatkan kandidat sesuai kebutuhan perusahaan. Metrik rekrutmen juga membuat proses rekrutmen lebih terarah dan bisa terselesaikan dengan baik.
Untuk memudahkan Anda dalam menerapkan metrik dalam setiap proses rekrutmen, Anda dapat menggunakan Software HR dari LinovHR.
Software ini memiliki modul Recruitment yang dapat membantu Anda dalam mengelola proses rekrutmen dari perencanaan hingga tahap-tahap penerimaan agar sesuai metrik serta dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Bersama Software HR LinovHR, Anda dapat menerapkan recruitment metrics dengan lebih mudah. Segera hubungi kami di sini untuk mengenal lebih dalam tentang fitur-fiturnya. Ada demo gratis yang bisa Anda ikuti.