Rate card adalah sebuah kartu tarif yang biasa digunakan oleh para pekerja profesional dalam melakukan kegiatan kerja sama.
Istilah ini sendiri sering digunakan oleh para pekerja influencer serta content creator dengan menyediakan list harga yang sudah dipatok terhadap berbagai jasa iklan yang mereka tawarkan.
Tak hanya influencer dan content creator, kartu tarif biasanya juga digunakan oleh beberapa bidang yang bergerak di media publikasi atau agensi yang menyediakan jasa periklanan.Â
Menggunakan dan menyediakan kartu tarif dinilai dapat mempermudah kedua belah pihak dalam melakukan kerja sama.Â
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu rate card, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Apa itu Rate Card?
Rate card adalah sebuah dokumen yang berisi informasi mengenai harga yang biasanya digunakan oleh seorang influencer atau agensi dalam melakukan kegiatan kerja sama dengan seseorang atau perusahaan tertentu.
Dalam rate card sendiri, biasanya juga akan mencakup beberapa informasi seperti demografi, tingkat keterlibatan, kebijakan, ketentuan konten, serta paket apa saja yang ditawarkan oleh sebuah agensi kepada seseorang atau perusahaan yang akan bekerja sama dengan mereka.
Pada dasarnya, kartu tarif juga dapat mencakup portofolio dari pekerjaan apa saja yang sudah berhasil dilakukan oleh seorang influencer maupun agensi tersebut.Â
Melalui hal ini, tentu perusahaan yang hendak melakukan kerja sama akan percaya terhadap kredibilitas yang dimiliki oleh influencer atau agensi yang berkaitan.
Melalui penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rate card adalah sebuah dokumen yang berisi informasi guna memberi tahu tarif yang mereka tawarkan kepada orang atau perusahaan lain ketika melakukan kerja sama.
Siapa Saja yang Membutuhkan Rate Card?
Seperti yang sudah disinggung pada penjelasan di atas, rate card biasanya akan dibutuhkan atau digunakan oleh beberapa orang maupun bidang yang menawarkan jasa untuk melakukan sebuah periklanan.
Tak hanya itu, penggunaan kartu tarif juga cukup populer digunakan pada industri kreatif serta influencer dengan contoh rate card yang cukup beragam.Â
Misalnya, Anda adalah seorang photographer freelance, yang tidak terikat dengan perusahaan atau agensi manapun. Dalam hal ini, Anda harus bisa menentukan kisaran gaji yang akan Anda terima nantinya.
Dengan memiliki kartu tarif, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah patokan jika terdapat sebuah perusahaan maupun individu yang ingin menggunakan jasa Anda sebagai photographer.
Baca Juga: Apakah Brand Guidelines Penting untuk Perusahaan?
Fungsi Rate CardÂ
Penggunaan rate card sendiri memiliki beberapa fungsi terhadap seseorang yang menggunakannya. Adapun beberapa fungsi dari kartu tarif, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Memberikan patokan terhadap tarif setiap jasa
Fungsi yang pertama adalah kartu tarif dapat memberikan patokan terhadap besaran tarif yang sudah ditentukan pada setiap jasa yang akan ditawarkan.Â
Dalam membuat rate card, biasanya penyedia jasa juga akan mencantumkan penjelasan secara rinci pada setiap jasa yang mereka sediakan dan tawarkan.Â
Misalnya, untuk kartu tarif pada sosial media Instagram, Anda bisa mencantumkan beberapa tarif untuk masing-masing konten yang disediakan, seperti Instagram stories, posting foto di feed, posting video di reels, dan berbagai jenis pilihan yang akan Anda tawarkan.
Dengan menjelaskan secara rinci terhadap tarif pada setiap jasa, maka Anda akan memudahkan para klien untuk mengetahui patokan harga jasa yang Anda miliki dan mereka dapat menentukan apakah patokan harga yang Anda miliki sesuai dengan budget yang mereka miliki.Â
2. Mempermudah kerja sama dengan pihak lainÂ
Selanjutnya, rate card juga berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam melakukan kerja sama dengan pihak lain.Â
Ketika sebuah brand atau klien tertarik untuk menggunakan jasa yang Anda miliki, maka hal pertama yang akan mereka mintai adalah dokumen berupa patokan harga yang Anda tawarkan.
Jika Anda menyediakan dokumen kartu tarif, maka brand atau klien yang tertarik tersebut bisa lebih mudah dalam membaca dan mengetahui patokan tarif yang Anda miliki.Â
Dengan memiliki dokumen kartu tarif, Anda juga akan terlihat lebih profesional terhadap pekerjaan yang Anda lakukan, dibandingkan hanya memberi tahu sekilas mengenai patokan harga yang Anda miliki.
Cara Menentukan dan Menghitung Rate CardÂ
Walaupun Anda sudah mengetahui mengenai apa itu rate card, mungkin masih banyak di antara Anda yang masih bingung dalam menentukan dan menghitung kartu tarif yang harus Anda patok.
Untuk membantu Anda dalam menentukan kartu tarif, berikut adalah beberapa cara dalam menentukan dan menghitung rate card yang bisa Anda ikuti.
1. Mengenali audiens (niche)
Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengenali audiens yang Anda miliki. Setiap influencer atau sebuah agensi biasanya akan memiliki target audiens yang spesifik, hal ini dapat dilihat melalui bidang yang dikuasainya.
Misalnya, Anda adalah seseorang yang gemar dengan dunia kecantikan dan suka memberikan konten menarik seputar skincare, makeup, dan lain sebagainya. Maka, target audiens yang Anda miliki adalah seseorang yang tertarik dengan dunia kecantikan juga.
2. Membangun personal brand value
Meningkatkan personal branding pada diri sendiri adalah penting, terutama jika Anda adalah seorang influencer. Dalam hal ini, Anda dapat menentukan rate card influencer sesuai dengan personal brand yang Anda miliki.
Dalam hal ini, Anda harus bisa meningkatkan brand awareness serta reputasi dan popularitas Anda terhadap pengikut pada sosial media yang Anda miliki.
Semakin banyak orang yang mengenal Anda, maka akan semakin banyak pula followers yang Anda miliki. Hal ini akan memungkinkan bagi Anda untuk meningkatkan engagement rate yang secara langsung juga dapat meningkatkan rate card yang Anda miliki.
3. Cost per action (CPA)
Cost per action (CPA) adalah biaya yang harus dibayar oleh seorang klien dengan ketentuan mereka hanya akan membayar apabila terdapat pelanggan yang melakukan action atau tindakan.Â
Dalam hal ini, kartu tarif akan didasarkan pada berapa jumlah pelanggan atau pengikut yang melakukan action, seperti download, mengisi kuesioner, subscribe, atau membeli produk.
4. Cost per view (CPV)
Saat ini, cost per view (CPV) juga digunakan dalam menentukan rate card influencer. Dalam hal ini, brand yang bekerja sama dengan Anda akan membayar sesuai dengan berapa jumlah orang yang melihat iklan yang Anda lakukan.Â
5. Gunakan desain menarik
Selain menentukan harga, menggunakan desain menarik juga dapat menjadi salah satu faktor yang cukup penting dalam menentukan rate card.
Dalam hal ini, Anda harus memiliki desain yang menarik terhadap konten yang Anda buat. Dengan desain yang menarik, tentu Anda dapat menarik para brand untuk bekerja sama dengan Anda.
Contoh Rate Card
Setelah mengetahui bagaimana cara menentukan dan menghitung rate card, berikut adalah contoh dari kartu tarif seorang influencer pada sosial media instagram yang dapat Anda gunakan sebagai bahan acuan saat membuat patokan tarif.
Itulah informasi mengenai rate card yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!