Pernahkah Anda mengalami perlakuan tidak setara yang membatasi hak dan kebebasanmu dalam lingkungan kerja?
Sadar ataupun tidak, perilaku tersebut sudah termasuk dalam perilaku rasisme di lingkungan kerja.
Rasisme adalah tindakan yang umumnya terjadi karena perbedaan latar belakang seseorang, namun banyak faktor lain juga yang menyebabkan perilaku ini terjadi di tempat kerja.
Simak tulisan di bawah untuk lebih memahami apa itu rasisme dan apa saja bentuk-bentuk rasisme agar lingkungan kerja jadi tempat yang adil dan aman untuk semua orang.
Baca juga: Disparate Impact: Diskriminasi Pekerja dalam Bentuk Lain
Apa Itu Rasisme?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasialisme atau rasisme adalah prasangka berdasarkan keturunan bangsa atau perlakuan yang berat sebelah terhadap suku bangsa yang berbeda.
Dengan kata lain, perilaku ini menganut pemahaman bahwa ras sendiri lebih unggul dari ras lain. Itu sebabnya, tindak rasisme ini seringkali menyasar kelompok minoritas yang memiliki perbedaan latar belakang, ras, etnis, bahkan warna kulit dari mayoritas.
Di lingkungan kerja, perilaku ini umumnya terjadi sangat halus bahkan nyaris tak mudah dikenali karena sering dianggap sebagai sesuatu yang sepele dan menyerupai candaan.
Padahal, sesuatu yang dianggap sepele dan bercanda oleh si pelaku bisa berdampak bagi si korban karena terhalang untuk mendapat kesempatan dan perlakuan setara di tempat kerjanya.
Bentuk-Bentuk Rasisme
Yuk, kenali beberapa bentuk tindak rasisme di tempat kerja untuk membangun kesadaran Anda dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil bagi semua pegawai.
Pelecehan Verbal
Biasanya terjadi dalam ujaran kebencian atau candaan berbau rasisme yang merendahkan pegawai dengan kelompok ras tertentu.
Stereotip Rasial
Merupakan anggapan seseorang terhadap orang lain yang didasarkan pada latar belakang ras. Misalnya, seorang pegawai dianggap tidak kompeten karena latar belakang rasnya.
Viktimisasi Rasial
Terjadi ketika seseorang dengan ras tertentu justru diperlakukan dengan buruk, dikucilkan, dan disiplinkan secara tidak adil setelah mengajukan keluhan terkait tindak rasisme yang ia rasakan.
Kekerasan Rasial
Merupakan tindak rasisme yang mengarah pada tindak ancaman, intimidasi, bahkan kekerasan fisik yang ditujukan pada indivitu ataupun kelompok dengan ras tertentu.
Fenomena Rasisme Di Dunia Kerja
Lantas, bagaimana fenomena rasisme terjadi di lingkungan kerja? Berikut adalah beberapa contohnya.
Ketidaksetaraan dalam Kenaikan Pangkat dan Gaji
Hal ini dapat terlihat ketika ada kesenjangan antara pegawai minoritas dan pegawai mayoritas dalam memperoleh kenaikan gaji dan kenaikan pangkat.
Diskriminasi dalam Perekrutan
Terjadi ketika sebuah perusahaan memilih kandidat berdasarkan ras tertentu meski kedua kandidat memiliki potensi yang setara.
Pembatasan Kesempatan Kerja
Terjadi ketika seorang pegawai dari ras tertentu merasa kesulitan untuk mendapat pelatihan atau berkontribusi pada proyek penting sementara pegawai lain dengan potensi yang sama bisa mendapat peluang lebih mudah.
Isolasi Sosial
Terjadi ketika seorang pegawai dari ras tertentu diabaikan atau tidak diikut sertakan dalam proyek penting yang membuat mereka merasa terpinggirkan.
Keterasingan di Tempat Kerja
Terjadi ketika pegawai dari ras tertentu merasa diasingkan karena seringkali tidak diikut sertakan bahkan tidak dianggap dalam tim.
Cara Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Anti Rasisme
Untuk membangun lingkungan kerja yang anti rasisme, perlu upaya berkelanjutan bagi perusahaan, manajemen, serta seluruh karyawan. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan.
Menegakkan Kebijakan yang Anti Diskriminasi
Perusahaan harus menciptakan kebijakan yang jelas dan tegas mengenai perilaku anti rasisme dan anti diskriminasi untuk membangun kesadaran karyawan dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil dan setara bagi seluruh pihak.
Membangun Budaya Inklusi
Perusahaan harus membangun serta mendorong budaya yang menghargai keragaman. Bisa dilakukan dengan merayakan hari penting dari berbagai budaya serta menciptakan ruang di mana semua orang dari berbagai latar belakang merasa dihargai.
Mendorong Keberagaman
Perusahaan juga perlu memastikan seluruh karyawan dari latar belakang berbeda dapat mengambil peran kepemimpinan atau sebagai pengambil keputusan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh pegawai memiliki peluang dan kesempatan yang sama dan setara.
Memastikan Transparansi dalam Perekrutan dan Promosi
Proses perekrutan dan promosi jabatan harus didasarkan pada kompetensi karyawan tanpa memandang latar belakang ras agar tercipta lingkungan kerja yang anti rasisme.
Menyediakan Mekanisme Pelaporan yang Aman
Perusahaan harus mampu menyediakan mekanisme pelaporan anonim yang aman bagi karyawan yang mengalami tindak rasisme agar bisa melaporkan tanpa ragu dan takut mendapat viktimisasi dari lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Perilaku rasisme di tempat kerja bukan hanya merugikan individu yang menjadi korban, namun juga dapat merusak lingkungan dan produktivitas perusahaan.
Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang anti rasisme butuh tanggung jawab dan komitmen dari seluruh lapisan. Melalui upaya-upaya yang telah disebutkan di atas, perusahaan dapat memutus rantai rasisme di lingkungan kerja dengan optimal.
Ayo bangun lingkungan kerja yang produktif dan inklusif bagi seluruh pegawai!