45 Contoh Soal Psikotes Matematika Lengkap dengan Jawaban

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

psikotes dasar matematika
Isi Artikel

Psikotes matematika dasar seringkali digunakan oleh perusahaan dalam proses rekrutmen.

Tujuan dari dilakukannya psikotes matematika sendiri adalah untuk mengetahui sejauh apa ketajaman analisis, kemampuan berhitung, karakter, kemampuan problem solving, serta keterampilan berpikir.

 

 

Sebagai bagian tes yang umum ditemui dalam dunia kerja, mempelajari rangkaian soal yang biasa keluar seperti sudah menjadi keharusan.

Oleh sebab itu, berikut ini LinovHR rangkum contoh soal psikotes matematika dasar lengkap dengan penjelasannya!

 

Soal Psikotes Matematika Dasar dan Jawabannya

Tidak jauh seperti soal psikotes kebanyakan, soal dalam psikotes matematika dasar disusun dari operasi hitung bilangan, bangun datar dan ruang, serta matematika dasar lainnya.

Berikut ini beberapa contoh soal matematika yang akan kamu temui saat melakukan tes psikotes.

 

1. Tes Psikotes Matematika Deret Angka 

Berikut ini beberapa soal tes psikotes matematik deret angka yang sering keluar. 

 

  1. 8, 17, 33, …, …, dan 257 Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Dalam mencari pola, kita dapat mengamati bahwa setiap angka di deret ini tampaknya meningkat secara eksponensial.

Solusi yang tepat adalah mengalikan setiap angka sebelumnya dengan 2 dan menambahkan 1, hingga deret tersebut dapat dilengkapi dengan 65 dan 129.

 

  1. 6, 3, 4, 1, 2, -1, … Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Kunci untuk menyelesaikan soal ini adalah mencari hubungan antara angka-angka berdekatan dalam deret ini. Pola yang ditemukan adalah pengurangan 3 secara berurutan, diikuti dengan penambahan 2 secara berurutan.

Maka, deret ini dapat dilengkapi dengan -4 dan 1.

 

  1. 3, 5, 4, 6, 5, 7, 6, 8, … Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola yang ada adalah perpaduan antara operasi penambahan dan pengurangan. Setiap angka berikutnya ditentukan dengan menambahkan 2 terlebih dahulu, lalu mengurangkan 1.

Maka, bilangan selanjutnya dalam deret ini adalah 9.

 

  1. 15, 10, 5, 20, 15, 10, … Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola dalam deret ini agak kompleks. Dalam setiap dua angka pertama, terdapat pengurangan 5, lalu dua angka berikutnya terdiri dari penambahan 5, dan pola ini berulang.

Maka, bilangan selanjutnya dalam deret ini adalah 5.

 

  1. 1, 2, 4, 7, 11, 16, … Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola yang terdapat dalam deret ini adalah penambahan angka secara bertingkat. Setiap angka berikutnya ditentukan dengan menambahkan bilangan bulat berurutan, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.

Maka, bilangan selanjutnya dalam deret ini adalah 22.

 

  1. 3, 6, 9, 12, 15, …, … , … Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Dalam deret ini, setiap angka bertambah 3 dari angka sebelumnya. Maka, deret ini dapat dilengkapi dengan 18, 21, dan 24.

 

  1. 231, …, 453, 564, Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola yang ada adalah penambahan 111 pada setiap angka. Maka, angka yang tepat untuk mengisi titik-titik kosong adalah 342.

 

  1. 8, …, …, 64, 128, Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola yang ada adalah perkalian dengan 2 dari angka sebelumnya. Maka, angka yang tepat untuk melengkapi deret ini adalah 16 dan 32.

 

  1. 3, 7, 15, …, …, 127, 255, Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Memiliki pola penambahan yang berlipat dua dari angka sebelumnya. Maka, bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik kosong adalah 31 dan 63.

 

  1. 5, 8, 16, 19, 38, 41, …, …, Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola yang ditemukan adalah penambahan 3 terlebih dahulu, lalu hasilnya dikalikan dengan 2. Maka, angka yang tepat untuk melengkapi deret ini adalah 80 dan 83.

 

  1. 1/9, 1/3, 1, 3, 9, 27, …, …, Berapakah bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik yang kosong tersebut? 

 

Pembahasan:

Pola yang terdapat adalah perkalian dengan 3 dari angka sebelumnya. Maka, bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik kosong adalah 81 dan 243.

 

  1. 15, 10, 5, 20, 15, 10, …, … Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Menunjukkan pola pengurangan 5 yang berulang, diikuti dengan perkalian 4 secara berurutan. Maka, angka yang tepat untuk melengkapi deret ini adalah 40 dan 35.

 

  1. 4, 6, 5, 6, 8, 7, 8, 10, …, Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat.

 

Pembahasan:

Pola yang terdapat adalah setiap angka selanjutnya bertambah 2 dari angka sebelumnya, secara bergantian. Maka, angka selanjutnya dalam deret ini adalah 9.

 

  1. 18, 14, 10, 15, 11, 9, 12, …, Isi titik-titik yang kosong dengan bilangan yang tepat. 

 

Pembahasan:

Pola yang ada adalah pola bergantian antara pengurangan dan penambahan. Setiap angka berikutnya ditentukan dengan mengurangkan 4 dari angka sebelumnya, lalu menambahkan 1, dan pola ini berulang.

Maka, angka selanjutnya dalam deret ini adalah 8.

 

2. Tes Logika Aritmatika 

Di dalam menjalankan tes psikotes matematika, Anda juga akan menemukan tes logika aritmatika, berikut ini beberapa contoh soal psikotes yang bisa Anda pelajari.

 

  1. D, M, H, O, L, Q, …, …, 

 

Pembahasan: 

Deret tersebut terdiri dari dua larik dengan beda tingkat berbeda. Larik pertama, yang dicetak tebal, memiliki pola penambahan 4 huruf berikutnya, sedangkan larik kedua, yang tidak dicetak tebal, memiliki pola penambahan 2 huruf berikutnya.

Maka, dua huruf yang harus diisi untuk melengkapi deret ini adalah N dan S.

 

  1. A, C, E, G, I, …,

 

Pembahasan:

Pola yang digunakan adalah penambahan 2 huruf setelah setiap huruf, sehingga dua huruf setelah suku ke-5, yaitu huruf I, adalah huruf K.

 

  1. 1, 5, 5, 15, 25, 45, 125, …, 

 

Pembahasan: 

Terdapat pola yang menunjukkan deret dua tingkat. Larik pertama memiliki pola perkalian 5 pada setiap suku, sedangkan larik kedua memiliki pola perkalian 3 pada setiap suku.

Maka, angka yang tepat untuk melengkapi deret ini adalah 135 dan 625.

 

  1. 1, 2, 3, 2, 4, 6, 3, 6, 9, 4, 8, 12, 5, 10, 15, …, … 

 

Pembahasan:

Terdiri dari tiga larik dengan pola yang berbeda. Larik pertama memiliki pola penambahan 1 setiap dua angka, larik kedua memiliki pola penambahan 2 setiap dua angka, dan larik ketiga memiliki pola penambahan 3 setiap dua angka.

Maka, tiga angka yang tepat untuk melengkapi deret ini adalah 20, 25, dan 30.

 

  1. Enam bilangan membentuk deret aritmetika dengan informasi tentang jumlah empat bilangan pertama dan jumlah empat bilangan terakhir. 

 

Pembahasan:

Untuk menyelesaikan soal ini, dapat diketahui bahwa suku pertama (U1) adalah 8 dan bedanya (b) adalah 3.

Maka, deret ini adalah 8, 11, 14, 17, 20, 23. Jumlah bilangan ketiga dan keempat adalah 14 + 17 = 31.

 

  1. 3, 18, 33, …, ditempatkan 4 bilangan tambahan sehingga membentuk barisan baru. 

 

Pembahasan:

Pola yang digunakan adalah 3n + 3, di mana n adalah suku ke-n dalam barisan. Maka, barisan baru adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 84.

 

  1. Pada awalnya, PT. Andi Tour dapat melayani 3.000 wisatawan per tahun dan setiap tahun jumlahnya bertambah 500 orang. Maka, jumlah wisatawan yang dapat dilayani pada tahun ke-11 adalah …

 

Pembahasan:

Un = U1 + (n-1)b, b = beda

= 3000 = (11-1) 500

= 3000 + 5000

= 8000 orang

 

  1. Tiga bilangan membentuk barisan aritmetika dengan jumlah 36 dan hasil kali 1.536. Setelah melakukan perhitungan, didapatkan bahwa bilangan terbesarnya adalah …

 

Pembahasan:

X = a, Y = a + b, Z = a + 2b

X + Y + Z = 36

⇒ (a) + (a + b) + (a + 2b) = 36

⇒ 3 (a+b) = 36

⇒ a + b = 12 = Y

⇒ a =(12-b)

XYZ = 1.536

⇒ a(12)(a+2b) = 1536

⇒ a(a+2b) = 128

⇒ a² + 2ab = 128

⇒ a² + 2a(12-a) = 128

⇒ a² + 24a – 2a² = 128

⇒ a² -24a + 128 = 0

⇒ (a-16)(a-6) = 0

a = 16 atau a = 6

dari hasil di atas bisa kita ambil Z =  a = 6,

maka Y = 12, dan Z = 16

 

  1. Suku tengah dari barisan aritmatika adalah 23, dan suku terakhirnya adalah 43, sementara suku ketiganya adalah 13. Dari sini, bisa dihitung bahwa barisan tersebut terdiri dari … suku

 

Pembahasan:

Ut  = (1/2)( a + Un)

23 = (1/2) (a + 43)

46 = a + 43

a = 46 – 43 = 3

Diketahui suku ketiganya 13 maka;

U3  =  a + 2b

13 = a + 2b

10 = 2b

b = 5

Dengan demikian,

Un  = a + (n-1)b

43 = 3 + (n-1) 5

43 = 3 + 5n -5

45 = 5n

n = 9

 

  1. 22, 44, 88, …, dapat dianalisis dengan mengidentifikasi pola perkalian dua (x2). Jadi, bagian yang kosong dapat diisi dengan angka berikutnya sesuai dengan pola tersebut, yaitu 176 dan 352.

 

Pembahasan:

(22×2) = 44, 

(44×2) = 88, 

(88×2) = 176, 

(176×2) = 352, 

(352×2) = 704

 

3. Soal Nomor Logika 

Contoh soal psikotes matematika berikutnya adalah nomor logika. Mari pelajari contoh soalnya di bawah ini!

 

  1. Jika nilai P=0,69 dan Q= 69%, maka pernyataan yang benar seperti apa?

 

Pembahasan:

P = 0,69

Q = 69 % = 0,69

Hasilnya ditemukan bahwa P = Q

 

  1. Jika nilai P adalah 11 dan Q adalah 7,237 + 1,729 + 2, maka pernyataan yang benar seperti apa?

 

Pembahasan:

P = 11

Q = 7,237 + 1,729 + 2 = 10,966

Hasilnya ditemukan bahwa P > Q

 

  1. Jika nilai P adalah 9 dan Q adalah 2 x 5 x 0,9689, maka pernyataan yang benar seperti apa?

 

Pembahasan:

P = 9

Q = = 2 x 5 x 0,9689 = 9,689

Hasilnya ditemukan bahwa P < Q

 

  1. Jika nilai P adalah 2/3 dan Q adalah 18/27, maka pernyataan yang benar seperti apa?

 

Pembahasan:

P = 2/3

Q = = 18/27 = 2/3

Hasilnya ditemukan bahwa P = Q

 

  1. Hasil perhitungan dari 110(19) – 55(110) + 110(24) adalah…

 

Pembahasan:

110 (19) – 55 (110) + 110 (24)

= 2090 – 6050 + 2640

= -1320

 

  1. Pernyataan “Alpukat merupakan buah yang memiliki vitamin dan berwarna hijau”. Dimana letak nilai kebenaran beserta kalimat konjungsinya?

 

Pembahasan:

Bernilai benar karena jika digabungkan kedua kalimatnya memang Alpukat memiliki kandungan vitamin dan berwarna hijau.

 

  1. Jika x = 15, maka pernyataan “5 + x = 20, x merupakan bilangan ganjil” memiliki nilai benar karena….

 

Pembahasan:

15, diperoleh dari 20 – 5 = 15 dan termasuk dalam bilangan ganjil.

 

  1. P : 5 x 8 = 41

Q : 41 angka habis dibagi 5

Tentukan disjungsi di atas untuk nilai kebenarannya? 

 

Pembahasan:

“5 x 8 = 41 atau 41 angka habis dibagi 5” bernilai salah karena 5 x 8 adalah 40 dan 40 habis dibagi 5.

 

  1. Berapa x yang membuat pernyataan “(15 – x) + 10 = 20 atau 7 + x + 8 = 10” yang bernilai benar …

 

Pembahasan:

-5, bisa seperti itu mulai dari nilai

A : 15 – X + 10 = 20 maka jadinya 20 – 10 -15  = -5

B : 10 – 8 – 7 = -5

Maka nilai kebenarannya -5

 

  1. Jika 6 + 7 = 10, maka 10 adalah bilangan genap. Apakah implikasi tersebut bernilai benar?

 

Pembahasan: 

Memiliki nilai benar karena dalam kalimat P, terdapat kesalahan perhitungan yang menyebabkan jawaban tidak sesuai.

Namun, dalam implikasi ini, meskipun P salah, tetap saja benar karena Q benar.

 

  1. Bila di tahun 2015 Reni berumur 3,25 windu, maka pada tahun 2002 umur Feni adalah …..

 

Pembahasan:

Tahun 2015 umur Feni = 3.25 windu

1 windu = 8 tahun

3,25 windu = 26 tahun

Tahun lahir Feni = 2015 – 26 = 1989

Umur Feni pada tahun 2002 = 2002 – 1989 = 13 tahun

Jadi, jawaban yang tepat adalah 13 tahun.

 

Baca Juga: Latihan Contoh Soal Psikotes Polri dan Jawabannya

 

4. Tes Soal Cerita 

Saat Anda melakukan tes psikotes matematika, Anda juga akan menemukan contoh soal cerita. Agar memiliki bayangan seperti apa soalnya nanti, berikut ini beberapa contohnya.

 

  1. Doni memiliki uang sebesar Rp4.500.000 dan ingin membeli saham kamera seharga Rp2.500.000 sebelum diskon. Kamera tersebut mendapat diskon 20%. Selain itu, Doni juga mengeluarkan uang sebesar Rp1.500.000 untuk keperluan lain. Berapa jumlah uang Doni yang tersisa?

 

Pembahasan:

Harga kamera setelah diskon = Rp2.500.000 – (Rp2.500.000 x 20%) = Rp2.000.000

Total belanja Doni = Rp2.000.000 + Rp1.500.000 = Rp3.500.000

Sisa uang Doni = Rp4.500.000 – Rp3.500.000 

= Rp1.000.0000

 

  1. Sebuah pesawat terbang berangkat dari Kota Ternate menuju Kota Jakarta pukul 07.00 dan perjalanan ke Jakarta memakan waktu 4 jam. Pesawat transit di Denpasar selama 30 menit. Pukul berapa pesawat tersebut tiba di Jakarta?

 

Pembahasan:

Waktu perjalanan ke Jakarta = 4 jam + 30 menit = 4 jam 30 menit

Pukul tiba pesawat di Jakarta = 07.00 + 4 jam 30 menit = 11.30

 

  1. Jarak antara kota A-Z adalah 360 km. Jika ditempuh dengan sepeda motor berkecepatan 90 km/jam, berapa lama perjalanan yang diperlukan?

 

Pembahasan:

Waktu perjalanan = jarak / kecepatan 

= 360 km / 90 km/jam = 4 jam

 

  1. Pak RT mendapat sumbangan 8 karung beras, dan tiap karung beratnya 50 kg. Beras tersebut akan dibagikan kepada 20 orang warga. Berapa banyak beras yang diterima tiap warga?

 

Pembahasan:

Total berat beras = jumlah karung x berat tiap karung 

= 8 karung x 50 kg = 400 kg

Beras yang diterima tiap warga = total berat beras / jumlah warga 

= 400 kg / 20 orang = 20 kg

 

  1. Perbandingan antara permen coklat dengan permen mint di warung adalah 9:3. Jika jumlah seluruh permen coklat dan mint adalah 120, berapakah jumlah masing-masing permen coklat dan mint?

 

Pembahasan:

Jumlah permen coklat = (9/12) x 120 = 90

Jumlah permen mint = (3/12) x 120 = 30

 

  1. Nabila menabung sejumlah Rp250.000 di Bank Q. Setiap tahunnya, dia mendapatkan bunga sebesar 12%. Berapa jumlah tabungan Nabila setelah menabung di Bank Q selama 2 tahun?

 

Pembahasan:

Jumlah tabungan awal = Rp250.000

Bunga setahun = 12%

Besar bunga setahun = (12 / 100) x Rp250.000 = Rp30.000

Jadi, jumlah tabungan Nabila setelah 2 tahun adalah Rp250.000 + Rp30.000 + Rp30.000 = Rp310.000.

 

  1. Desa Mamuju menerima sumbangan beras untuk warganya yang miskin sebanyak 21 karung. Setiap karung yang disumbangkan memiliki berat 50 kg. Beras tersebut akan dibagikan kepada 25 warga miskin. Berapa berat beras yang akan diterima oleh setiap warga miskin?

 

Pembahasan:

Jumlah karung berisi beras = 21 karung

Berat per karung = 50 kg

Jumlah warga miskin yang akan menerima beras = 25 warga

Total berat beras keseluruhan = jumlah karung x berat beras per karung 

= 21 x 50 kg = 1050 kg

Berat beras yang akan diterima tiap warga miskin = total berat beras / jumlah warga = 1050 kg / 25 = 42 kg

 

  1. Putri membeli sebuah boneka seharga Rp. 50.000 dan kemudian menjualnya kembali dengan harga Rp. 80.000. Berapa persen keuntungan yang diperoleh oleh Putri?

 

Pembahasan:

Harga beli boneka = Rp. 50.000

Harga jual boneka = Rp. 80.000

Keuntungan = [(harga jual – harga beli) / harga beli] x 100%

Keuntungan = [(Rp. 80.000 – Rp. 50.000) / Rp. 50.000] x 100% = 60%

 

  1. Kevin menabung di Bank sebesar Rp150.000 dengan bunga 12,5% per tahun. Berapa jumlah tabungan Kevin setelah 1 tahun?

 

Pembahasan:

Jumlah tabungan awal Kevin = Rp150.000

Bunga setahun = 12,5%

Jumlah bunga setahun = (12,5 / 100) x Rp150.000 = Rp18.750

Jadi, jumlah tabungan Kevin setelah 1 tahun adalah Rp150.000 + Rp18.750 = Rp168.750

 

  1. Untuk mengerjakan 1 unit rumah dibutuhkan waktu 36 hari dengan 12 tenaga kerja. Berapa waktu yang akan dihabiskan jika menggunakan 24 orang tenaga kerja?

 

Pembahasan:

Waktu yang dibutuhkan dengan 12 tenaga kerja = 36 hari

Waktu yang dibutuhkan dengan 24 tenaga kerja = x hari

Maka, 36 hari x 12 tenaga kerja = x hari x 24 tenaga kerja

x = (36 hari x 12 tenaga kerja) / 24 tenaga kerja

x = 18 hari

Jadi, waktu yang akan dihabiskan jika menggunakan 24 orang tenaga kerja adalah 18 hari.

 

Susun Tes Rekrutmen Lebih Efektif dengan Software Rekrutmen LinovHR 

 

Recruitment
Software Rekrutmen

 

Tes psikotes matematika dasar adalah salah satu tes yang umum digunakan dalam proses penerimaan karyawan. Biasanya, tes ini akan disatukan dalam jenis psikotes lainnya, seperti tes gambar.

Menambahkan serangkaian tes dalam proses rekrutmen memang bagian penting yang dilakukan HR dalam rangka menyaring kandidat terbaik.

Tapi sayangnya, terkadang proses manajemen tes selama proses rekrutmen tidak berjalan sebagaimana mestinya, alhasil tujuan dari proses ini tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Hal ini kerap terjadi saat proses rekrutmen masih dilakukan dengan cara-cara manual. Di mana masih ada tumpang tindih dalam menjalankannya. Tapi, sekarang Anda bisa mengandalkan Software Rekrutmen LinovHR untuk membuat proses rekrutmen lebih efektif.

Software Rekrutmen LinovHR memiliki banyak fitur yang dapat membantu Anda merencanakan proses rekrutmen lebih terencana. Termasuk saat Anda ingin menyusun rangkaian tahapan tes untuk kandidat.

Fitur khusus Stage, memudahkan Anda dalam menyusun setiap tahapan rekrutmen lengkap dengan siapa yang akan menjadi penanggung jawab.Termasuk saat Anda ingin merencanakan tes psikotes, Software Rekrutmen LinovHR bisa memfasilitasi hal itu.

Dengan begini, proses rekrutmen Anda dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Ayo dapatkan kemudahannya, ajukan demo gratisnya sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter