Istilah rofesi merujuk pada individu yang mendapatkan penghasilan melalui pengetahuan atau pengalaman di bidang tertentu. Contoh profesi meliputi bidang teknologi, kesehatan, pendidikan, keuangan, teknik, dan desain.
Untuk mendapatkan sebuah profesi, seseorang harus mengikuti beberapa tahap, seperti menyelesaikan pendidikan, mengikuti pelatihan, dan beberapa juga mengharuskan Anda untuk mendapatkan lisensi atau sertifikasi dari pelatihan tertentu.
Sering kali, kita menyamakannya dengan pekerjaan, padahal ternyata keduanya adalah hal berbeda.
Untuk pembahasan lebih lanjut tentang hal ini, Anda bisa menyimak ulasan LinovHR melalui artikel di bawah ini.
Apa itu Profesi?
Profesi berasal dari kata dalam bahasa Yunani, “Epangelia,” yang berarti komitmen untuk menjalankan tugas tertentu secara tetap atau permanen.
Secara umum, profesi merupakan sebuah pekerjaan yang menuntut keahlian, pengetahuan, dan pelatihan tertentu, serta diatur oleh aturan etika. Profesi juga bisa didefinisikan sebagai posisi dalam birokrasi yang memerlukan standar etika dan keahlian khusus.
Seorang profesional juga kerap memiliki tanggung jawab tertentu yang harus dipenuhi untuk memenuhi ekspektasi terhadap berbagai pihak, seperti masyarakat atau bahkan client.
Seorang dengan profesi umumnya akan diberikan tugas untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Maka dari itu, untuk menjadi seorang profesional, seseorang akan dituntut untuk memenuhi syarat-syarat tertentu.
Apa Saja Ciri-ciri Suatu Profesi?
Suatu profesional umumnya memiliki beberapa ciri-ciri tertentu. Berikut adalah ciri-cirinya:
1. Memiliki pengetahuan atau keahlian khusus yang relevan dengan bidang pekerjaan.
2. Terdapat standar moral dan aturan tinggi yang diterapkan kepada para profesional, berdasarkan kode etik profesi.
3. Dalam pelaksanaannya, profesi harus mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
4. Seorang profesional perlu memperoleh izin khusus untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya.
5. Mengikuti proses persiapan yang terencana dan sistematis sebelum melaksanakan pekerjaan profesional.
6. Bidang ilmu yang mendasari profesi memiliki karakteristik yang berbeda dari bidang pekerjaan lainnya. Biasanya, seorang profesional adalah anggota dari organisasi profesi dalam bidang tertentu.
Syarat-syarat Profesi
Profesi merupakan bidang pekerjaan khusus yang tidak bisa dikuasai oleh sembarang orang. Seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Hal ini disebabkan suatu profesional akan dituntut untuk melakukan tugas khusus yang tidak bisa dilakukan oleh setiap orang. Maka dari itu, syarat-syarat untuk mendapatkan pekerjaan harus dipenuhi oleh calon profesional.
Berikut adalah syarat-syarat yang perlu Anda ketahui:
- Mempelajari dan menguasai suatu bidang dari keilmuan tertentu.
- Melakukan berbagai aktivitas intelektual.
- Melakukan dan memenuhi beberapa persiapan secara profesional di luar sekadar pelatihan biasa.
- Melakukan beberapa pelatihan suatu bidang tertentu yang dilakukan secara berkelanjutan.
- Berkomitmen untuk selalu mengedepankan pelayanan kepada masyarakat daripada kepentingan pribadi.
- Tergabung dalam organisasi profesi yang sesuai dengan bidang profesional yang kuat.
- Memiliki lisensi atas suatu bidang yang telah dipelajari.
- Menjaga kode etik dari suatu profesi yang dipelajari.
- Menjanjikan karier dan keanggotaan yang permanen.
Baca Juga: Apakah Itu Staf? Ini Jenis dan Tugasnya
Macam-macam Contoh Profesi
Berikut adalah daftar contoh profesi yang sering kita temui di Indonesia:
1. Montir
Montir merupakan salah satu profesi yang sangat diperlukan, tetapi tidak selalu mudah ditemukan. Pekerjaan montir melibatkan perbaikan kendaraan bermotor, sehingga mereka perlu menjalani pelatihan khusus terlebih dahulu.
2. Polisi
Polisi adalah salah satu profesi yang sering diimpikan seseorang. Untuk menjadi polisi, seseorang harus mengikuti pendidikan dan pelatihan khusus.
Tanggung jawab polisi cukup berat, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban umum serta menegakkan hukum di masyarakat. Tidak mengherankan jika profesi ini sangat vital bagi sebuah negara.
3. Guru
Guru termasuk dalam kategori profesi karena memiliki keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus, memegang tanggung jawab, terikat oleh kode etik tertentu, dan tidak bisa dilakukan oleh orang di luar bidang pendidikan. Oleh karena itu, guru dianggap sebagai sebuah profesi.
 4. Dokter
Dokter adalah salah satu profesi yang paling mudah dikenali karena memiliki tugas yang spesifik. Seorang dokter bertanggung jawab untuk mendiagnosis penyakit dan memberikan perawatan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika calon dokter harus menjalani pendidikan dan pelatihan khusus.
5. Petani
Petani adalah salah satu profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam mengelola tanaman, karena hasil tanamannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Oleh karena itu, seseorang yang hanya memiliki hobi menanam tidak bisa disebut petani. Profesi ini menuntut kemampuan memahami karakteristik tanah dan tanaman agar dapat merawatnya hingga masa panen.
Baca Juga: Mengenal Pekerjaan Filantropis: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Perbedaan Profesi dan Pekerjaan
Perbedaan utama antara pekerjaan dan profesi terletak pada penguasaan keterampilan atau keahlian. Profesi adalah jenis pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus, sedangkan pekerjaan pada umumnya tidak memerlukan keterampilan khusus untuk memulainya.
Adapun perbedaan lain antara profesi dan pekerjaan dari berbagai aspek. Berikut adalah penjelasannya.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan bisa menentukan apakah yang Anda lakukan tersebut pekerjaan, atau sebuah profesi. Baik pekerjaan maupun sebuah profesi, keduanya tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang berbeda.
Umumnya, pekerjaan sebagai karyawan akan menuntut seseorang mengerjakan berbagai pekerjaan, sedangkan untuk sebuah profesi, mereka akan bekerja berdasarkan apa yang dilatih dan dipelajari.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Di dalam sebuah profesi, seseorang akan dituntut untuk menempuh pendidikan dan pelatihan secara khusus untuk mendapatkan sertifikasi tertentu.
Sedangkan untuk sebuah pekerjaan, Anda tidak dituntut untuk memiliki pendidikan atau pelatihan secara khusus.
3. Fleksibilitas
Anda tidak bisa memiliki fleksibilitas untuk mengganti profesi layaknya mengganti sebuah pekerjaan, terkecuali jika Anda memiliki sertifikasi lain dengan keahlian yang berbeda. Dalam hal ini, pekerjaan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi.
4. Keahlian Khusus
Seorang yang memiliki profesi umumnya memiliki keahlian khusus yang membuat mereka berbeda dari pekerjaan lainnya.
Seorang profesional akan bekerja berdasarkan latar belakang pendidikan dan keahlian yang didapatkan berdasarkan pelatihan khusus yang tidak dilakukan oleh seseorang dengan pekerjaan lainnya.
5. Pembelajaran dan Pengembangan
Bidang-bidang pada profesi akan senantiasa berkembang, maka dari itu seseorang dengan profesi tertentu akan selalu dituntut untuk belajar dan berkembang meski sudah memiliki pekerjaan.
Untuk suatu pekerjaan, pembelajaran dan pengembangan akan bergantung pada seberapa bersedia Anda dalam meningkatkan keterampilan yang dimiliki.
Itulah pembahasan tentang profesi. Pada intinya, profesi adalah adalah pekerjaan yang menuntut seseorang untuk memiliki keahlian di bidang tertentu yang akan diimplementasikan dalam dunia kerja.
Untuk mendapatkan sebuah profesi, seseorang memerlukan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi khusus guna memastikan bahwa keahliannya diakui oleh instansi atau organisasi yang relevan. Selain itu profesi dan pekerjaan adalah dua hal yang berbeda, yang mana pekerjaan adalah bagian dari profesi.
Sekian untuk pembahasan kali ini, semoga bermanfaat!