Dalam dunia usaha tentu tidak asing lagi mengenai istilah produksi massal. Karena proses ini jamak terjadi dan sangat penting dalam memenuhi permintaan pasar. Bisa jadi, produk yang Anda pakai sehari-hari adalah hasil dari proses ini.
Pengertian Produksi Massal
Secara sederhana, produksi massal adalah sebuah aktivitas menciptakan sebuah produk dalam jumlah banyak dan dilakukan berulang-ulang.
Jadi, produsen akan membuat sebuah produk yang sama terus menerus. Kegiatan produksi secara massal memfokuskan diri pada bagaimana menghasilkan sebuah produk dalam waktu seefisien mungkin.
Karena tuntutan efisiensi inilah kemudian di dalam sebuah produksi secara massal diberlakukan sebuah standar operasional tertentu agar produksi selalu sesuatu standar dan memenuhi batas waktu yang diinginkan.
Keuntungan Produksi Massal
Perusahaan memproduksi banyak barang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Produksi sebuah produk dalam jumlah banyak ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
1. Meningkatkan produktivitas perusahaan
Dengan melakukan produksi barang secara banyak dan terus menerus otomatis produktivitas perusahaan terus menerus terjadi bahkan setiap hari selama 24 jam.
2. Meningkatkan kecepatan produksi
Karena tuntutan untuk terus menghasilkan produk maka biasanya teknologi mesin akan digunakan. Penggunaan teknologi ini berpengaruh besar terhadap kecepatan produksi. Ditambah dengan efisiensi SDM dimana pekerja ditempatkan di bagian-bagian kecil yang repetitif.
3. Efisiensi finansialÂ
Dengan pemanfaatan teknologi maka biaya produksi dapat ditekan. Selain itu, dana yang dibutuhkan untuk membayar banyak karyawan dapat ditekan dan dialihkan menjadi biaya perawatan teknologi.
4. Efisiensi waktu
Waktu yang diperlukan dalam sebuah produksi massal untuk menghasilkan sejumlah produk menjadi lebih singkat. Hal ini terjadi akibat penggunaan teknologi dan efisiensi penempatan pekerja manusia ke divisi-divisi kecil.
Baca Juga: Perusahaan Manufaktur dan Hubungannya dengan Perusahaan Dagang
Ciri-Ciri Produksi Massal
Sebuah produksi massal memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan produksi lain.
1. Menggunakan sedikit tenaga manusia
Karena produksi jenis ini menekankan kepada produksi yang terus menerus dalam jumlah banyak maka tenaga manusia banyak digantikan oleh teknologi mesin. Hal ini karena mesin lebih efisien dan lebih cepat melakukan pekerjaan.
2. Proses menggunakan urutan yang terstruktur
Alur produksi bersifat linear. Tidak ada pencampuran antara bahan jadi dengan bahan yang masih setengah jadi. Karena urutannya jelas, yaitu dimulai dari pengolahan bahan baku sampai ke barang jadi sesuai dengan pola yang sudah ditentukan.
3. Dominasi penggunaan teknologi
Penggunaan teknologi mesin sangat dominan karena mesin mampu terus menerus bekerja secara efisien tanpa lelah. Mulai dari menghasilkan atau mengolah bahan mentah, sampai ke menyelesaikan pekerjaan detail yang membutuhkan ketelitian. Tenaga manusia lebih banyak hanya di bagian pengawasan dan supervisi saja.
4. Memecah kegiatan produksi ke bagian-bagian kecil
Bagian-bagian pekerjaan dipecah menjadi bagian kecill, baik pekerja atau mesin memiliki satu tugas tertentu yang repetitif. Biasanya tugas-tugas kecil ini dimasukkan ke dalam beberapa divisi. Kemudian hasil dari pekerjaan-pekerjaan kecil ini menghasilkan sebuah produk akhir.
Baca Juga: Apa Itu Operator Produksi? Inilah Jobdesk hingga Kisaran Gajinya!
Indikator Keberhasilan Produksi MassalÂ
TTerdapat beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah produksi massal.
1. Produktivitas
Produktivitas disini menyangkut bagaimana efektifkah sebuah perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dengan hasil produksi yang dihasilkan. Produksi dalam jumlah besar dapat dikatakan berhasil jika produksi meningkat seiring dengan efisiensi sumber daya yang digunakan.
2. Kapasitas untuk memproduksi
Sejauh mana kemampuan produksi maksimal yang dapat dicapai dari seluruh komponen yang ada. Jika teknologi, pekerja, bahan baku dan permodalan dapat meraih hasil maksimal maka produksi massal dapat digolongkan berhasil.
3. Terjaganya kualitas produk
Salah satu tantangan yang ada saat proses memproduksi dalam jumlah yang besar adalah kualitas dengan quality control. Produk yang memiliki kualitas yang terstandarisasi dari setiap unitnya adalah indikator kuat keberhasilan sebuah produksi.
4. Kelancaran selama proses produksi
Indikator berikutnya dapat dilihat dari seberapa lancarkah sebuah produksi terjadi. Jika dalam prosesnya tidak ada hambatan maka kecepatan produksi pun akan meningkat.
5. Kepuasan konsumen
Kegiatan produksi akan berujung di tangan konsumen. Jika konsumen merasa puas maka hal tersebut menjadi indikator baik dari keberhasilan sebuah produksi. Kepuasan konsumen dapat diraih dari sejauh mana ketersediaan produk di pasaran, kemudahan konsumen mendapatkan produk dan secepat apa pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Baca juga: Peran KPI Produksi di Industri Massal Beserta Contohnya
Contoh Produksi Massal
Contoh yang paling mudah dari produksi dalam jumlah banyak adalah pabrikan mobil Ford. Menengok sedikit sejarah, Henry Ford menemukan sebuah sistem untuk perakitan mobil pada tahun 1913.
Ia menggunakan sebuah jalur perakitan berjalan saat memproduksi Ford Model T. Dalam jalur perakitan ini baik pekerja dan mesin melakukan pekerjaan detail yang kecil secara bersama-sama.
Pekerjaan-pekerjaan kecil tersebut kemudian menghasilkan sebuah produk akhir berupa mobil Ford T yang legendaris.
Henry Ford berhasil mengubah sebuah mobil menjadi produk massal yang bisa dimiliki oleh banyak orang. Sampai saat ini metode yang digunakan oleh Ford masih digunakan dan menjadi standar dalam produksi.
Produksi massal adalah sebuah proses produksi untuk menghasilkan produk dalam jumlah banyak secara terus menerus.
Komponen di dalamnya bercirikan banyaknya penggunaan teknologi mesin, terstruktur dan membagi pekerjaan besar ke pekerjaan kecil yang dilakukan secara repetitif.
Produksi massal dikatakan berhasil dilihat dari beberapa indikator mulai dari produktivitas, kapasitas produksi sampai kepuasan konsumen.
Baca Juga: Faktor Produksi: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Monitoring Karyawan Produksi Mudah dengan LinovHR
Untuk menjalankan produksi dalam jumlah besar, perusahaan perlu memonitoring kehadiran dan kinerja karyawan agar perusahaan dapat memaksimalkan potensi sehingga tidak menghambat proses produksi.
Persoalan izin yang rumit dan harus menunggu approval dari Kepala Bagian Produksi, kerap menjadi permasalahan bagi karyawan di perusahaan produksi.
Namun kini tidak perlu lagi khawatir, dengan Aplikasi HRIS LinovHR yang dilengkapi dengan fitur unggulan seperti Time & Attendance dan Performance Management, monitoring kerja karyawan lebih mudah.
HR atau Kepala Bagian Penanggungjawab Produksi hanya perlu monitoring secara real-time melalui satu aplikasi jadi lebih mudah dan efisien.
Selain itu, Aplikasi HRIS LinovHR memiliki fitur yang terintegrasi satu sama lain yang memudahkan persoalan administrasi karyawan produksi diantaranya:
- Payroll
- Loan
- Reimbursement
- Recruitment
- Career Path
Fitur penggajian yang telah dilengkapi dengan ketentuan regulasi PPh 21 memudahkan perusahaan dalam perhitungan gaji, jadi tidak perlu repot lagi untuk menghitung secara manual.
Serta masih banyak fitur lainnya. Yuk, berlangganan dengan LinovHR sekarang!