Product knowledge adalah senjata ampuh dalam dunia marketing dan sales. Ini berisi informasi lengkap mengenai produk yang dijual sehingga perlu dikuasai sebelum memasarkan produk kepada calon klien atau pelanggan.
Jika tidak, Anda akan kesulitan melakukan pitching karena tidak mampu menjelaskan produk dengan baik dan tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan calon pelanggan.
Hal ini dikhawatirkan memberikan citra yang buruk bagi perusahaan dan membuat calon klien berpaling ke pesaing.
Agar tidak mengalami hal demikian, mari pahami pengertian product knowledge beserta fungsi, manfaat, jenis, contoh, dan cara menguasainya melalui artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu Product Knowledge?
Product knowledge adalah informasi atau pengetahuan mengenai suatu produk yang wajib dikuasai seorang sales atau marketing, guna mempermudah mereka dalam melakukan penawaran kepada calon pelanggan.
Product knowledge mencakup berbagai pembahasan, mulai dari fitur, keunggulan dibandingkan kompetitor, serta cara penggunaan produk. Selain itu, product knowledge juga dapat berisi panduan penanganan masalah serta layanan bantuan yang tidak kalah penting.
Semakin baik penguasaan seseorang terhadap produk yang dijual, maka semakin baik pula penyampaiannya terhadap calon pelanggan.
Dari sisi konsumen, saat memperoleh informasi yang detail mengenai produk dan diyakinkan bahwa produk ini dapat mengatasi permasalahan yang mereka alami, mereka pun akan merasa puas dan terdorong untuk membeli produk tersebut.
Apa Pentingnya Product Knowledge bagi Bisnis?
Product knowledge merupakan elemen krusial dalam dunia bisnis yang kompetitif. Pengetahuan mendalam mengenai produk mencakup pemahaman tentang fitur, manfaat, penggunaan, dan keunggulan produk yang ditawarkan.
Kepercayaan pelanggan meningkat ketika mereka berinteraksi dengan staf yang memahami produk dengan baik, mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, dan memberikan saran yang relevan.
Pelayanan yang berkualitas tinggi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Selain itu, feedback dari pelanggan yang diterima oleh staf penjualan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan dan peluang perbaikan pada produk, memacu inovasi, dan pengembangan produk yang lebih baik.
Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan pengembangan product knowledge bagi staf adalah langkah strategis yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi bisnis.
Fungsi Product Knowledge
Tidak hanya membantu jalannya proses pitching, product knowledge memiliki lima fungsi lain yang di antaranya:
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri Sales atau Marketing
Dengan memahami produk secara mendalam, seorang sales atau marketing akan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan calon pelanggan.
Hal ini muncul karena mereka merasa siap dan mampu menjawab pertanyaan atau mengatasi keberatan yang mungkin timbul selama proses penjualan.
Bagi sales dan marketing, kepercayaan diri berperan penting karena mendorong mereka untuk menyampaikan informasi dengan menarik dan berinteraksi dengan calon pelanggan dengan fleksibel.
Dengan begitu, calon klien merasa lebih yakin dan terdorong untuk membeli produk yang ditawarkan.
2. Menciptakan Komunikasi yang Baik dengan Pelanggan
Menguasai product knowledge juga memungkinkan seorang sales atau marketing untuk menyampaikan informasi dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti oleh pelanggan.
Mereka dapat menjelaskan fitur dan manfaat produk dengan cara yang relevan dan menarik, yang dapat membantu pelanggan memahami bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Baca Juga: Cara Melakukan Sales Training Retail dengan Efektif
3. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Di sisi lain, perlu diketahui bahwa calon pelanggan cenderung lebih percaya pada penjual yang terlihat menguasai produk yang ditawarkan.
Dengan menunjukkan pengetahuan yang mendalam tentang produk, penjual dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata pelanggan, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya transaksi.
4. Menyusun Strategi Pemasaran yang Efektif
Pemahaman product knowledge yang baik memungkinkan tim sales dan marketing untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Mereka dapat menciptakan materi promosi yang tepat sasaran, menyoroti fitur dan manfaat produk yang paling relevan dengan target pasar, dan merancang kampanye pemasaran yang menarik dan persuasif.
5. Menumbuhkan Brand Awareness
Ketika menjelaskan produk kepada calon pelanggan, penjual sedang menciptakan brand awareness yang sangat penting dalam dunia marketing.
Brand awareness adalah kesadaran masyarakat terhadap suatu produk bisnis. Semakin besar brand awareness suatu produk, semakin besar pula tingkat konversi yang bisa diperoleh.
6. Meningkatkan Antusiasme Pelanggan
Product knowledge yang disampaikan ketika pemasaran juga memberikan kesempatan pada calon pelanggan untuk lebih mengenal manfaat serta hal-hal lain yang berkaitan dengan produk.
Dengan begitu antusias serta keinginan untuk membeli akan meningkat karena respon positif yang didapatkan dari jawaban mengenai produk.
Jenis dan Contoh Product Knowledge
Product knowledge dibagi menjadi beberapa jenis, masing-masing dengan fokus dan tujuan yang berbeda. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis product knowledge yang penting untuk diketahui:
1. Pengetahuan Teknis
Pengetahuan teknis mencakup detail spesifik tentang bagaimana produk dibuat, cara kerjanya, dan fitur-fitur teknisnya. Informasi ini meliputi spesifikasi produk, bahan yang digunakan, teknologi yang diterapkan, serta proses produksi.
Contoh:
- Spesifikasi: Dimensi, berat, daya listrik, kapasitas, dll.
- Cara Kerja: Penjelasan mengenai mekanisme atau prinsip kerja produk.
- Cara Penggunaan: Memahami cara penggunaan produk dan mampu menjelaskannya dengan baik.
- Bahan dan Komponen: Informasi mengenai bahan baku yang digunakan dan komponen yang menyusun produk.
2. Pengetahuan Mengenai Manfaat dan Kegunaan
Ini berkaitan dengan bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah pelanggan. Mengetahui manfaat dan kegunaan produk membantu dalam mengomunikasikan nilai tambah yang ditawarkan oleh produk kepada pelanggan.
Contoh:
- Manfaat Utama: Peningkatan efisiensi, penghematan biaya, peningkatan kenyamanan.
- Kegunaan Praktis: Situasi atau kondisi di mana produk tersebut paling bermanfaat.
3. Pengetahuan Mengenai Kompetitor
Pengetahuan tentang pesaing meliputi informasi mengenai produk-produk serupa yang ditawarkan oleh perusahaan lain. Hal ini penting untuk membantu perusahaan membedakan produk mereka dan menonjolkan keunggulan kompetitif.
Contoh:
- Perbandingan Produk: Keunggulan dan kelemahan produk dibandingkan dengan produk pesaing.
- Harga Pesaing: Informasi tentang harga produk pesaing di pasar.
- Strategi Pemasaran Pesaing: Taktik pemasaran yang digunakan oleh pesaing.
4. Pengetahuan Mengenai Pricing
Pengetahuan harga mencakup informasi mengenai struktur harga produk, termasuk diskon, promosi, dan program pembiayaan. Ini penting untuk menjelaskan kepada pelanggan tentang nilai produk dibandingkan dengan biayanya.
Contoh:
- Harga Eceran: Harga jual produk kepada konsumen.
- Diskon dan Promosi: Penawaran khusus atau potongan harga yang berlaku.
- Program Pembiayaan: Opsi pembiayaan yang tersedia untuk pembelian produk.
5. Pengetahuan Layanan After Sales
Pengetahuan layanan purna jual meliputi informasi tentang layanan tambahan yang diberikan setelah produk dibeli, seperti garansi, dukungan teknis, dan layanan perbaikan.
Contoh:
- Garansi: Jangka waktu dan cakupan garansi yang ditawarkan.
- Dukungan Teknis: Bantuan yang tersedia untuk menyelesaikan masalah teknis produk.
- Layanan Perbaikan: Prosedur dan biaya perbaikan jika produk mengalami kerusakan.
6. Pengetahuan Regulasi dan Kepatuhan
Pengetahuan ini berkaitan dengan peraturan dan standar yang harus dipenuhi oleh produk, termasuk sertifikasi dan kepatuhan terhadap standar keamanan dan lingkungan. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa produk memenuhi semua persyaratan hukum yang berlaku.
Contoh:
- Sertifikasi: Standar kualitas atau keselamatan yang dipenuhi oleh produk.
- Regulasi: Peraturan pemerintah yang relevan dengan produk.
7. Pengetahuan Pelanggan
Memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan membantu dalam menawarkan solusi yang relevan. Ini termasuk:
- Profil Pelanggan: Demografi, psikografi, dan perilaku pembelian.
- Feedback Pelanggan: Umpan balik dan testimoni pelanggan tentang produk.
- Kepuasan Pelanggan
Baca Juga: Knowledge Sharing: Pengertian, Dimensi, Manfaat, Aktivitasnya
Cara Meningkatkan Product Knowledge
Untuk memaksimalkan product knowledge agar potensinya meningkat bagi perusahaan, berikut ini cara meningkatkan product knowledge dengan empat langkah:
1. Lakukan Sosialisasi Rutin
Sosialisasi rutin membantu karyawan dalam mengingat informasi mengenai produk mulai dari spesifikasi hingga manfaat yang ditawarkan. Pelatihan secara berkala ini juga penting guna memaksimalkan rencana pemasaran dan mendukung proses penjualan.Â
2. Kenali Produk
Kenali tiap kategori, jenis, serta fitur yang menjadi ciri khas produk jual, dengan cara ini pengetahuan mengenai produk akan lebih melekat. Pemahaman yang mendalam akan membantu penyampaian kepada customer jauh lebih lugas dan mudah dipahami.Â
3. Testing Produk
Melakukan testing produk juga dapat menjadi salah satu cara dalam meningkatkan pengetahuan produk. Dengan pengalaman tersebut juga, Anda dapat memasukkannya ke dalam salah satu testimoni bagi produk.Â
4. Siapkan Dokumen Khusus
Cara terakhir dan termudah yang dapat Anda lakukan adalah dengan menyiapkan dokumen khusus berisi penjelasan lengkap mengenai produk. Dokumen ini dapat berbentuk panduan, materi presentasi, hingga brosur.
Atur Product Knowledge Perusahaan dengan Modul Learning Management System dari LinovHR
Mengelola dan menyebarluaskan pengetahuan produk secara efektif adalah kunci untuk menjaga kualitas layanan dan penjualan yang optimal.
Tanpa pengelolaan yang baik, informasi penting mengenai produk bisa tersebar tidak merata atau bahkan hilang di tengah jalan, yang tentu berdampak pada performa tim Anda.
Modul Learning Management System dari LinovHR hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini. Dengan sistem ini, perusahaan dapat dengan mudah mengatur, menyimpan, dan menyebarkan informasi produk kepada seluruh tim secara efisien dan terstruktur.
Tidak hanya itu, modul ini juga memungkinkan penilaian pemahaman karyawan terhadap pengetahuan produk yang telah diberikan.
Dengan LinovHR, Anda memastikan setiap anggota tim selalu siap dan berpengetahuan luas tentang produk, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong penjualan lebih tinggi.
Ayo, optimalkan product knowledge perusahaan Anda sekarang juga dengan Modul Learning Management System dari LinovHR!