Saat ini dunia usaha mulai berkembang pesat di berbagai bidang baik didalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan bisnis yang pesat ini menjadi sebuah tantangan baru bagi para pelaku usaha untuk menjalankan praktik bisnis yang etis. Maka dari itu, diperlukan sebuah etika dalam kegiatan bisnis atau yang disebut juga sebagai prinsip etika bisnis.
Sebab, sebuah praktis bisnis yang tidak menggunakan etika dapat mengurangi produktivitas dan membatasi efisiensi dalam kegiatan bisnis.
Prinsip Etika bisnis memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan untuk membentuk norma, nilai dan perilaku karyawan maupun pimpinan perusahaan untuk membangun hubungan kerja yang sehat dengan pelanggan.
Perusahaan dapat menggunakan 5 prinsip etika bisnis sebagai acuan bagi seluruh karyawan maupun manajemen, serta dijadikan acuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari yang berakar pada moral yang jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam berbisnis sangat erat kaitannya dengan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat di negara tersebut termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip etika bisnis di Indonesia juga dipengaruhi oleh sistem nilai yang dianut masyarakatnya. Terdapat 5 prinsip etika bisnis yang berlaku, yaitu:
1. Otonomi
Prinsip yang pertama ini berhubungan dengan bagaimana sikap dan kemampuan individu dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan yang tepat. Dapat dikatakan pelaku bisnis dalam kesadaran penuh harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas tindakannya tersebut.
Pelaku bisnis yang menjalankan prinsip otonomi dalam kegiatan bisnis akan menyadari kewajibannya dalam menjalankan bisnis. Pelaku bisnis harus bisa memahami bidang usaha yang dijalani, tantangan yang dihadapi, tuntutan, dan aturan yang berlaku.
Seorang pelaku bisnis yang menjalankan prinsip otonomi harus tahu jika keputusan dan tindakan yang diambil bisa sesuai atau bertentangan dengan nilai serta norma yang berlaku. Selain itu, pelaku bisnis juga harus tahu risiko yang kemungkinan bisa terjadi kepada dirinya maupun perusahaan atas keputusan yang diambil.
2. Kejujuran
Prinsip yang kedua adalah kejujuran. Maksudnya, pelaku bisnis harus mempunyai sikap kejujuran dalam menjalankan usahanya dalam bidang apapun. Dapat dikatakan kunci keberhasilan dalam berbisnis adalah kejujuran. Dalam berbisnis sudah seharusnya pelaku usaha menekankan prinsip kejujuran baik kepada konsumen, pemegang saham, atau masyarakat agar bisnis Anda dapat bertahan dalam jangka panjang.
Kejujuran ini dibuktikan oleh pelaku bisnis dengan cara menjual barang yang bermutu tinggi dengan harga yang sepadan kepada konsumen. Dengan demikian, konsumen akan menaruh rasa percaya yang tinggi kepada Anda dan menjadi pelanggan tetap. Hal ini tidak hanya menguntungkan pelaku bisnis tetapi juga pelanggan.
3. Integritas
Pelaku bisnis mendapatkan kepercayaan orang lain melalui integritas personal yang dimiliki. Integritas berpatokan pada suatu karakter yang utuh dan ditunjukan melalui konsistensi antara pikiran,perbuatan, dan perkataan. Dalam mempertahankan integritas, dibutuhkan keberanian moral dan kekuatan batin untuk melakukan hal yang benar. Hidup berdasarkan prinsip-prinsip etika memang memiliki tekanan yang besar namun juga memberikan manfaat. Pelaku bisnis yang menganut prinsip ini harus bisa memperjuangkan prinsipnya dan tidak mengorbankan prinsip demi keuntungan sepihak.
4. Keadilan
Pelaku bisnis pada dasarnya harus berkomitmen pada keadilan. Pelaku bisnis tidak boleh menggunakan kekuasaan mereka secara sewenang-wenang dan juga tidak boleh menggunakan cara yang berlebihan untuk mendapatkan atau mempertahankan keuntungan apapun atau mengambil keuntungan yang tidak seharusnya dari kesulitan orang lain.
Pelaku bisnis yang mengacu pada prinsip bisnis harus bisa memiliki perlakuan yang adil terhadap individu, toleransi, dan menerima keberagaman. Pelaku bisnis harus dapat berpikir terbuka dan bersedia mengakui kesalahan yang mereka buat jika diperlukan.
5. Kesetiaan (loyalitas)
Pelaku bisnis mengedepankan kepercayaan dengan cara loyalitas kepada perusahaan dan orang-orang bekerja bersama dengannya.
Pelaku bisnis menempatkan nilai yang tinggi dalam melindungi dan memajukan kepentingan yang sah bagi perusahaan dan kolega mereka. pelaku bisnis menunjukkan loyalitas dengan menjaga kemampuannya untuk membuat penilaian profesional yang independen. Pebisnis tidak menggunakan informasi yang didapatkan untuk keuntungan pribadi.
Baca Juga : Ingin Bisnis Anda Meningkat? Kelola Tenaga Kerja dengan Sederet Tips Berikut
Dengan demikian, dalam kegiatan bisnis sebuah sifat loyalitas sangat diperlukan untuk menjaga hubungan yang sehat baik dengan karyawan, pimpinan, pemegang saham, kolega, atau kelompok masyarakat.
Itulah 5 prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan standar atau pedoman untuk para pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. Dengan menerapkan 5 prinsip etika bisnis diatas, diharapkan bisnis yang Anda tekuni dapat berjalan dengan lancar, memberikan profit yang besar, dan tentunya bertahan lama. semoga bermanfaat!