Isu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% menjadi salah satu topik yang hangat dibicarakan di Indonesia, terutama karena dampaknya yang signifikan terhadap berbagai sektor.
Sebagai pajak konsumsi, PPN sangat berpengaruh terhadap harga barang dan jasa, yang pada akhirnya bisa berimbas pada daya beli masyarakat, termasuk pekerja.
Artikel ini akan membahas wacana kenaikan tarif PPN dan dampaknya terhadap pekerja. Simak sampai tuntas.
Wacana Tarif PPN 12% Berlaku Tahun Depan
Pemerintah Indonesia telah merencanakan kenaikan tarif PPN 12% dari yang sebelumnya sebesar 11% sebagai langkah untuk untuk meningkatkan pendapatan negara guna mendukung pembiayaan pembangunan.
Sebelumnya, tarif PPN telah dinaikkan dari 10% menjadi 11% pada tahun 2022. Rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% ini merupakan tahap lanjutan dari kebijakan tersebut.
Pemerintah beralasan bahwa kenaikan tarif PPN ini diperlukan untuk memperkuat fiskal negara, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global dan domestik.
Meski demikian, kebijakan ini mengundang kekhawatiran di kalangan masyarakat, termasuk pekerja, karena berpotensi menimbulkan dampak yang akan memberatkan hidup mereka akibat meningkatkan biaya hidup sehari-hari.
Baca juga: Ketahui Daftar Barang Barang dan Jasa yang Tak Kena PPN 11 Persen
Dampak Kenaikan Tarif PPN 12%
Kenaikan tarif PPN tentu akan berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kesejahteraan para pekerja. Beberapa dampak signifikan yang diperkirakan muncul antara lain:
1. Penurunan Daya Beli
Kenaikan tarif PPN 12% berpengaruh besar terhadap harga barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok yang sering dikonsumsi semua orang, termasuk para pekerja.
Dengan meningkatnya harga barang, daya beli para pekerja berpotensi menurun, terutama bagi mereka yang pendapatannya tetap atau tidak mengalami kenaikan.
Pekerja dengan gaji rendah dan menengah kemungkinan akan merasakan dampak yang lebih signifikan, karena pengeluaran mereka sebagian besar dialokasikan untuk konsumsi sehari-hari.
2. Kenaikan Biaya Hidup
Selain penurunan daya beli, kenaikan PPN juga dapat menyebabkan naiknya biaya hidup secara keseluruhan.
Kenaikan harga tidak hanya terbatas pada barang-barang konsumsi, tetapi juga harga jasa seperti transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
Harga yang semakin naik akhirnya membuat pekerja harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup mereka.
Baca juga: Kupas Tuntas Rincian Biaya Hidup di Jakarta
3. Tuntutan Kenaikan Upah
Kenaikan biaya hidup akibat PPN yang lebih tinggi bisa memicu tuntutan kenaikan upah dari pekerja kepada perusahaan.
Di sisi lain, perusahaan yang juga terdampak oleh kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional, kemungkinan akan lebih sulit memberi kenaikan upah bagi para pekerjanya.
Hal ini dapat menciptakan ketegangan antara pekerja dan pengusaha serta mempengaruhi stabilitas di lingkungan kerja.
4. Penurunan Konsumsi dan Investasi Pribadi
Dampak lanjutan dari adanya kenaikan tarif PPN 12% adalah pengurangan konsumsi dan investasi pribadi.
Pekerja kemungkinan harus menahan pengeluaran yang tidak penting, seperti rekreasi, pendidikan lanjutan, atau investasi pribadi untuk masa depan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka serta perkembangan ekonomi secara umum, karena penurunan konsumsi akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan bisnis.
Baca juga: 7 Jenis Investasi Terbaik dengan Keuntungan Besar untuk Pemula
5. Kesenjangan Ekonomi yang Lebih Lebar
Kenaikan tarif PPN juga dapat memperlebar kesenjangan ekonomi antara pekerja dengan pendapatan rendah dan tinggi.
Pekerja berpenghasilan tinggi cenderung mampu mengatasi dampak kenaikan PPN dengan lebih baik.
Namun sebaliknya, pekerja berpenghasilan rendah kemungkinan akan lebih sulit menghadapi dan mengatasi kenaikan biaya hidup.
Jika dibiarkan, hal ini dapat memperburuk ketimpangan sosial di dalam masyarakat.
Atur Gaji dengan Lebih Mudah Bersama Software Payroll dari LinovHR
Dalam menghadapi isu kenaikan PPN 12% ini, penting bagi pekerja untuk merencanakan keuangan mereka dengan matang. Selain itu, penting juga bagi perusahaan untuk mengurus penggajian mereka dengan cermat menyesuaikan peraturan yang berlaku.
Supaya makin mudah, atur gaji karyawan dengan mudah dan efisien menggunakan Software Payroll dari LinovHR! Dengan fitur yang mampu mengotomasi perhitungan gaji, tunjangan, hingga potongan pajak, proses penggajian akan menjadi lebih cepat dan minim kesalahan.
Dapatkan solusi penggajian yang terpercaya bersama LinovHR sekarang!