Piutang Adalah: Ciri, Jenis, dan Tips Mengelolanya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

receivables
Isi Artikel

Istilah piutang mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa orang. Pasalnya, istilah ini kerap berkaitan dengan salah satu istilah lainnya, yaitu utang. Kedua istilah ini biasanya berkaitan dengan transaksi keuangan individu atau sebuah perusahaan.

Piutang adalah salah satu transaksi yang harus dicatat dengan baik oleh perusahaan. Piutang pada perusahaan mencakup barang atau jasa apa saja yang dipinjam oleh pihak lain yang statusnya belum lunas atau dibayar.

Lantas, bagaimana ciri-ciri, jenis, dan perbedaanya dengan utang? Untuk mengenali apa itu piutang dan penjelasan lainnya, berikut adalah ulasan lengkapnya. 

 

 

Apa itu Piutang?

Piutang adalah aset perusahaan berupa faktur yang dikeluarkan, tetapi pembayarannya belum diterima. Dengan kata lain, piutang adalah hutang milik klien kepada perusahaan Anda. 

Pada sebuah perusahaan, piutang adalah transaksi yang berkaitan dengan tagihan kepada konsumen yang memiliki utang kepada perusahaan.

Penagihan ini tidak hanya berpatokan kepada perorangan, tetapi bisa juga kepada instansi atau perusahaan lain.

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003, piutang biasanya disajikan dalam bentuk sistem akuntansi akrual. Perusahaan biasanya akan memberikan faktur penagihan yang biasa dikenal sebagai IOU, atau I Owe U  untuk pelunasan piutang bagi pihak luar jika tidak waktu tertentu.

Piutang yang dimiliki oleh perusahaan harus memiliki catatan untuk mencatat setiap utang yang tertagih maupun yang tidak tertagih.

 

Jenis-jenis Piutang

Terdapat dua jenis piutang, yaitu sebagai berikut.

 

  1. Piutang Usaha

Piutang usaha atau dikenal juga sebagai trade receivables adalah jenis piutang yang yang diberikan dari perusahaan dagang, seperti agen grosir, distributor, atau bahkan pedagang besar yang menyediakan barang.

 

Baca Juga: Apa Itu Distributor? Berikut Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Kriterianya

 

  1. Piutang Non Usaha

Piutang nonusaha atau biasa dikenal sebagai non-trade receivables adalah jenis piutang yang tidak berdasarkan perusahaan bisnis, seperti piutang bunga, piutang sewa, atau piutang gaji.

 

Ciri-ciri Piutang

Melansir dari Haloedukasi, berikut adalah ciri-ciri piutang dan penjelasannya.

 

  1. Adanya Nilai Jatuh Tempo

Nilai jatuh tempo ini biasanya nilai yang akan dibebankan akibat dari piutang tersebut. Contohnya, nilai putang akan diakumulasikan pada jumlah barang yang terjual pada setiap pcs-nya.

 

  1. Adanya Tanggal Jatuh Tempo

Pada saat memberi pinjaman, setiap perusahaan pasti akan memberikan tempo atau berapa lama jangka waktu yang diberikan agar pihak peminjam bisa melunasi pinjamannya tersebut.

Pada perusahaan dagang, biasanya terdapat format penjatuhan tempo terhitung setelah barang tersebut dikirim, seperti n/30, n.60, atau n/90. N di sini berarti adalah jangka waktu yang diberikan.

Pemberian jatuh tempo ini dapat bermanfaat untuk memudahkan perusahaan agar mengetahui klien atau pihak mana saja yang terlambat dalam melunasi piutang.

 

  1. Adanya Bunga yang Berlaku

Bunga yang berlaku pada piutang adalah sebuah biaya tambahan yang harus dibebankan pada transaksi karena piutang sendiri merupakan transaksi yang sistem pembayarannya memerlukan penangguhan waktu atau tidak dibayar secara langsung. 

Besaran biaya dari bunga tersebut biasanya harus disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu antara pihak perusahaan dan pihak client. Kesepakatan diperlukan agar proses pembayaran piutang bisa berjalan lancar sampai klien bisa melunasi piutang tersebut.

 

Perbedaan Piutang dan Utang

Piutang dan utang adalah dua hal yang berbeda dalam sebuah transaksi. Mengacu pada laman Diffen, terdapat beberapa perbedaan utang dan piutang dari beberapa aspek, berikut adalah penjelasannya.

 

  1. Acuan

Pada aspek acuan, piutang mengacu pada uang yang digunakan oleh perusahaan lain. Sedangkan utang mengacu pada uang yang dihasilkan berdasarkan pinjaman dari perusahaan peminjam.  

 

  1. Tujuan Pembayaran

Berdasarkan tujuan pembayarannya, piutang menjadi pihak yang akan memberikan uang pinjaman kepada klien. Sedangkan pembayaran pada utang membayar uang pinjaman yang diberikan oleh perusahaan peminjam. 

 

  1. Status dalam Perusahaan

Piutang dalam sebuah perusahaan dianggap sebagai aset yang tersimpan pada pihak luar. Sedangkan utang dianggap sebagai kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada perusahaan peminjam.

 

  1. Penyebabnya

Piutang disebabkan karena adanya permintaan dari klien untuk menjual barangnya secara kredit. Sedangkan utang disebabkan karena pembelian barang secara kredit kepada perusahaan peminjam.]

 

Baca Juga: Cara Mengecek Skor BI Checking Secara Online

 

Tips Manajemen Piutang untuk Perusahaan

Perusahaan harus mengelola dan memantau piutang secara berkala agar proses transaksi di perusahaan dapat diketahui dengan jelas. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa kiat mengatur piutang sebuah perusahaan dengan baik.

 

  1. Memasukkan Persyaratan Pembayaran Secara Tertulis

Menyertakan persyaratan dan perjanjian faktur piutang secara lengkap dan terperinci adalah salah satu langkah awal yang harus dilakukan sebelum memberikan piutang ke pihak klien.

Perjanjian ini dapat berisi tentang teknis dan jangka waktu piutang tersebut bisa dibayar dan dilunasi oleh klien sesuai dengan kesepakatan dan kebijakan dari kedua belah pihak.  

 

  1. Membuat Pertimbangan yang Tepat

Salah satu cara untuk mengumpulkan pertimbangan dalam memberikan jasa piutang pada klien dapat dimulai dengan berdiskusi bersama klien. Pada diskusi tersebut, perusahaan bisa menggali informasi terkait kendala yang mungkin dapat menghambat pembayaran piutang.

Selain itu, Anda juga bisa mencatat hal-hal seperti kontak pribadi, kontak yang dihubungi saat mendesak, dan hal-hal lain untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang dapat terjadi di masa depan.

 

  1. Mengirim Faktur Tagihan Secara Berkala

Mengirim faktur penagihan piutang secara berkala dapat memudahkan Anda untuk menagih cicilan klien. Hal ini disebabkan karena mungkin saja kebanyakan klien memiliki kesibukan dan prioritasnya masing-masing.

 

Baca Juga: Termin: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Contoh Fakturnya

 

  1. Mengumpulkan Dokumen Piutang Secara Lengkap 

Piutang usaha adalah transaksi yang harus dicatat dengan lengkap semua dokumennya, misalnya dokumen perjanjian piutang.

Selain itu, perusahaan Anda juga mungkin perlu mengumpulkan salinan dari dokumen piutang tersebut untuk hal-hal yang tidak terduga.

Dokumen ini dapat dijadikan sebagai bukti sah secara hukum jika klien Anda suatu saat tidak dapat membayar atau melunasi piutang mereka kepada perusahaan Anda.

Dokumen ini bisa menjadi alat untuk perusahaan dalam menempuh jalur lain dalam menagih piutang kepada klien. 

 

Itulah ulasan tentang pengertian, ciri, jenis, perbedaan piutang dengan utang, serta bagaimana mengelola piutang tersebut bagi perusahaan.

Semoga tulisan tadi dapat membantu pemahaman Anda lebih dalam lagi tentang piutang dalam perusahaan.

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru