Dalam mencapai kesuksesan di dalam sebuah bisnis, tentunya memerlukan berbagai macam strategi dan juga manajemen yang baik di dalam penerapannya.
Salah satu kunci penting perusahaan dalam meraih kesuksesan bisnisnya yaitu dengan memiliki kerangka manajemen kinerja yang baik. Kerangka di sini, artinya memiliki struktur atau fondasi yang kuat, untuk menopang bisnis semakin tinggi dan besar.
Tanpa adanya, struktur atau fondasi yang kuat tersebut, maka perusahaan maupun bisnis akan mengalami kesulitan untuk maju dan berkembang. Performance management frameworks atau kerangka manajemen kinerja sendiri memiliki beberapa jenis.
Nah, pada kesempatan ini, LinovHR akan membahas mengenai 5 jenis kerangka tersebut. Tanpa perlu berlama-lama, mari simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Apa Itu Performance Management Frameworks?
Performance management frameworks adalah seperangkat perdoman yang digunakan oleh perusahaan, guna menunjang tingkat keberhasilan yang tinggi dan mengukur seberapa besar tingkat efektivitas operasional bisnis dan juga karyawan di dalamnya.
Umumnya, pedoman ini akan dibuat atau ditetapkan oleh direktur maupun manajer tingkat eksekutif di sebuah perusahaan. Di beberapa perusahaan besar, pedoman ini akan disematkan pada aturan tata kelola perusahaan mereka.
Performance management frameworks memudahkan perusahaan dalam menguraikan strategi kinerja utama dan kebutuhan keuangan untuk operasi bisnis, menyelaraskan tujuan dan tanggung jawab individu dalam perusahaan, serta mengumpulkan data kinerja dari berbagai departemen bisnis yang ada.
Alasan Pentingnya Performance Management Frameworks
Setidaknya ada 5 alasan penting, mengapa sebuah perusahaan memerlukan sebuah performance management frameworks dalam menjalankan bisnisnya, di antaranya:
- Memiliki kerangka kerja yang komprehensif, dapat mendorong perbaikan, serta pengembangan pada setiap individu di perusahaan.
- Memastikan setiap karyawan diakui atas kontribusi mereka dan didorong untuk terus maju, berdasarkan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki.
- Memudahkan perusahaan dalam melakukan pemantauan dan analisis terhadap kinerja, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menganalisis Key Result Areas (KRA).
- Memudahkan perusahaan dalam menyelaraskan target karyawan dengan tujuan yang lebih besar, dengan cara melakukan analisis pada metrik kinerja.
- Menjunjung tinggi transparansi, memberikan kejelasan pada setiap tugas yang diberikan, dan mendorong karyawan untuk tetap produktif.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Membuat Competency Framework untuk PerusahaanÂ
Jenis-jenis Performance Management Frameworks
Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu performance management frameworks dan alasan mengapa perusahaan membutuhkannya. Selanjutnya, Anda akan mempelajari jenis-jenis yang ada pada PMF itu sendiri, yakni:
1. Objective and Key Result (OKR)
Pada jenis kerangka kerja yang pertama ini, organisasi atau perusahaan melakukan identifikasi dan menetapkan tujuan, serta key result area yang ada pada bisnisnya.
Artinya, tujuan yang dimaksud di atas, yaitu target yang ingin dicapai oleh perusahaan, melalui karyawannya. Sedangkan Key Result Area atau KRA, adalah tugas yang mengarah pada pencapaian tujuan yang sudah ditentukan tersebut.
2. Management by Objectives (MBO)
Jenis MBO pada performance management frameworks dapat membantu perusahaan dalam menerapkan transparansi dan juga menyelaraskan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai organisasi.
Dalam penerapannya, tim HR akan melakukan kolaborasi dengan para pemegang kepentingan bisnis, guna menentukan dan menyampaikan tujuan, serta hasil yang ingin dicapai kepada karyawan.
4 komponen kunci pada MBO, yaitu:
- Tujuan yang menantang, namun realistis
- Feedback yang berkelanjutan
- Memberikan reward pada setiap target yang terpenuhi
- Fokus terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi
3. HR Driven Performance Analytics
Analisis kinerja berbasis SDM atau HR driven performance analytics tidak hanya memudahkan organisasi dalam mengelola kinerja, tetapi juga memberdayakan para karyawan untuk berkembang.
Dengan adanya people analytics dan metrik kinerja karyawan, setiap tindakan dan juga tujuan dapat diidentifikasi dan diukur.
Tujuan utama dari jenis satu ini, yaitu untuk memahami data historis, memprediksi tren kinerja baru, serta mengambil tindakan yang tepat, guna membentuk bakat dengan cara yang menghasilkan kinerja tinggi.
4. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard sendiri merupakan sebuah dokumen yang menampilkan peringkat yang komprehensif pada suatu kategori, berdasarkan beberapa parameter tertentu.
Sebuah balanced scorecard dapat diraih, ketika seorang karyawan memiliki performa kerja yang seimbang atau konsisten di sepanjang tahun, atau bahkan melebihi target yang ditentukan.
5. 360 Degree Feedback
Sesuai dengan namanya, jenis yang kelima ini berkaitan dengan pengumpulan umpan balik atau feedback dari perspektif 360 derajat, yakni dari semua pihak yang berhubungan dengan karyawan.
Umpan balik 360 derajat merupakan manajemen kinerja yang sangat efektif dan berperan sebagai alat yang mendorong perkembangan karyawan di perusahaan.
Hal ini memberikan rekan kerja dan supervisor kesempatan untuk memberikan umpan balik anonim tentang rekan kerja mereka, serta memberikan saran tambahan yang mungkin dapat membantu karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
Karena melibatkan semua orang, maka 360 degree feedback dapat meningkatkan beberapa aspek berikut:
- Kultur kerja
- Perilaku karyawan
- Keahlian dan keterampilan karyawan
- Rencana peningkatan performa
- Efektivitas dari sebuah kepemimpinan
Baca Juga: Seperti Apa Manfaat Melakukan Feedback 360 Derajat
LinovHR Bantu Implementasi Performance Management Frameworks
Performance management framework menjadi bagian sangat penting bagi perusahaan. Dengan begini, perusahaan dapat mengetahui apakah strategi yang mereka jalankan bisa efektif atau tidak. Dengan metode ini, Anda dapat menjabarkan strategi dan kebutuhan keuangan yang dibutuhkan untuk merealisasikan hal tersebut.Â
Tentu untuk mengimplementasikan metode ini tidak bisa dengan cara manual. Hal ini karena cara manual tidak bisa menangkap hal-hal yang kompleks dan detail.
Perusahaan Anda perlu menggunakan software HRIS LinovHR yang memiliki modul Performance Management. Dengan fitur-fitur yang ada di modul ini, perusahaan dapat dengan mudah melakukan penilaian kinerja atau appraisal, menetapkan goals, membuat balanced scorecard, umpan balik, hingga mengukur tingkat engagement karyawan dengan cepat, mudah, dan akurat.
Fitur dalam modul Performance Management LinovHR, memudahkan tim manajemen dalam melakukan penilaian kinerja atau appraisal, menetapkan goals, membuat balanced scorecard, umpan balik, hingga mengukur tingkat engagement karyawan dengan cepat, mudah, dan akurat.
Permudah sistem penilaian kinerja karyawan dengan software HRIS LinovHR, ayo ajukan demo gratisnya sekarang!