Cara Menghitung Nilai Penyusutan Peralatan Kantor

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Cara Menghitung Nilai Penyusutan Peralatan Kantor
Isi Artikel

Mengelola aset perusahaan secara efektif merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis. Salah satu aspek penting dalam manajemen aset adalah menghitung nilai penyusutan peralatan kantor secara akurat.

Tujuannya untuk membantu perusahaan memahami berapa banyak nilai aset yang berkurang seiring waktu dan bagaimana dampaknya terhadap laporan keuangan. Bagaimana rumus perhitungannya? Temukan jawaban di artikel LinovHR berikut.

Apa Itu Penyusutan Peralatan Kantor?

Apa Itu Penyusutan Peralatan Kantor?
Mengenal Penyusutan Peralatan Kantor

Penyusutan peralatan kantor adalah proses pengalokasian biaya aset tetap, seperti komputer, mesin fotokopi, atau furnitur kantor, selama masa penggunaannya. Penyusutan ini adalah hal yang penting karena membantu perusahaan mencatat penurunan nilai aset seiring waktu.

Seiring berjalannya waktu, tentu barang-barang tersebut akan mengalami penurunan yang disebabkan oleh lama penggunaan, mesin yang aus, atau teknologi yang sudah usang.

Maka dari itu, dengan menghitung penyusutan peralatan kantor, perusahaan dapat memahami berapa nilai aset tersebut dari waktu ke waktu dan menyusun anggaran untuk penggantian peralatan di masa mendatang.

Baca juga: 5 Jenis Peralatan Kantor yang Dapat Meningkatkan Produktivitas Pekerja

Faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Peralatan Kantor

Faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Peralatan Kantor
Faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Peralatan Kantor

1. Umur Ekonomis

Umur ekonomis adalah periode waktu di mana peralatan kantor diharapkan dapat dipakai secara produktif sebelum diganti dengan peralatan baru. Semakin lama umur ekonomis suatu aset, semakin rendah pula biaya penyusutannya per tahun.

2. Nilai Residu

Nilai residu adalah nilai perkiraan aset setelah masa ekonomisnya berakhir. Untuk menentukan dasar penyusutan, perhitungan dilakukan dengan cara nilai residu dikurangkan dari harga perolehan. Aset dengan nilai residu yang tinggi akan memiliki beban penyusutan yang lebih rendah.

3. Metode Penyusutan

Menghitung penyusutan bisa dilakukan melalui beberapa metode, di antaranya metode garis lurus dan metode saldo menurun. Dengan memilih metode yang berbeda, maka hasil nilai penyusutan tahunan yang diperoleh akan berbeda pula.

Akumulasi Depresiasi

1. Biaya Perolehan

Biaya perolehan adalah harga awal yang dibayar untuk membeli peralatan kantor, termasuk biaya pengiriman dan pemasangan. Nilai ini menjadi dasar awal untuk menghitung penyusutan peralatan kantor.

2. Depresiasi Tahunan

Depresiasi tahunan adalah jumlah penyusutan yang dibebankan setiap tahun. Nilai ini dihitung berdasarkan biaya perolehan, umur ekonomis, dan nilai residu.

3. Akumulasi Depresiasi

Akumulasi depresiasi adalah total depresiasi yang ada pada peralatan sejak awal hingga saat ini. Nilai ini akan terus bertambah setiap tahun hingga mencapai biaya perolehan dikurangi nilai residu.

Baca juga: Aset Perusahaan: Pengertian, Karakteristik, Klasifikasi, dan Mengelolanya

Cara Menghitung Penyusutan Peralatan Kantor

Cara Menghitung Penyusutan Peralatan Kantor
Cara Menghitung Penyusutan Peralatan Kantor

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah cara paling sederhana untuk menghitung penyusutan peralatan kantor. Rumusnya adalah:

Penyusutan Tahunan = (Biaya Perolehan − Nilai Residu) / Umur Ekonomis​

Contoh: Jika sebuah komputer dibeli seharga Rp10.000.000 dengan nilai residu Rp2.000.000 dan umur ekonomis 5 tahun, maka perhitungan penyusutan tahunannya adalah:

Penyusutan Tahunan = (Rp10.000.000 − Rp2.000.000) / 5

Penyusutan Tahunan = Rp8.000.000 / 5

Penyusutan Tahunan = Rp1.600.000

2. Metode Saldo Menurun

Melalui metode ini, penyusutan dihitung melalui persentase tetap dari nilai buku aset yang menurun setiap tahun. Pada tahun pertama, penyusutan dihitung berdasarkan biaya perolehan, sementara pada tahun berikutnya, perhitungan didasarkan pada nilai buku akhir tahun sebelumnya.

3. Metode Jumlah Angka Tahun

Pada metode ini, perhitungan dilakukan dengan mengakumulasi jumlah tahun dalam umur ekonomis, lalu menyusutkan aset dengan proporsi yang menurun setiap tahun.

Contoh, jika umur ekonomis suatu barang adalah 5 tahun, maka jumlah angka tahunnya adalah 1+2+3+4+5=15. Di tahun pertama, aset disusutkan 5/15 dari dasar penyusutan, tahun kedua 4/15, dan seterusnya.

Kelola Semua Aspek Manajemen Karyawan Lebih Mudah dengan LinovHR

Mengelola karyawan dan aset, termasuk nilai penyusutan peralatan kantor, secara efisien bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, LinovHR menawarkan solusi yang tepat untuk membantu perusahaan Anda dalam mengelola berbagai aspek manajemen karyawan.

Dilengkapi dengan teknologi otomasi dan fitur-fitur yang user-friendly, software LinovHR siap menyederhanakan manajemen karyawan Anda sehingga prosesnya lebih cepat dan bebas dari kesalahan.

Semua aspek dalam pengelolaan SDM seperti absensi, payroll, penilaian kinerja, semuanya bisa dilakukan dalam satu sistem besar. Caranya pun mudah dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Segera ajukan demo gratisnya sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru