Memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam hal pekerjaan memang merupakan hal yang sangat baik untuk dilakukan. Namun, terlalu memeras kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan hingga lupa untuk mengurus diri juga dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.
Hal ini kerap terjadi kepada para karyawan yang terlalu memforsir dirinya hingga jatuh sakit merupakan efek kelelahan berlebihan yang seharusnya tidak terjadi.
Seharusnya hal ini tidak terjadi bila Anda dapat menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan mengurus diri sendiri. Padahal, bila Anda terlalu sibuk bekerja dan jatuh sakit, justru malah akan menghambat pekerjaan Anda kedepannya, bukan?
Faktor Pemicu Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja menurut WHO dapat dijabarkan sebagai masalah kesehatan yang muncul karena berbagai resiko dan faktor yang ada di lingkungan kerja.
Meskipun seseorang harus siap dengan segala risiko dalam pekerjaan, tentunya kita diharapkan untuk selalu berhati-hati sehingga dapat tidak terjangkit penyakit yang membahayakan.Â
Ada beberapa faktor yang dapat memicu seseorang untuk jatuh sakit akibat kerja. Berikut ini adalah faktor yang memicu macam-macam penyakit akibat kerja.
-
Faktor Fisik
Faktor ini mencangkup kebisingan yang merusak pendengaran, radiasi yang dapat merusak sel-sel tubuh, suhu yang terlalu tinggi atau yang terlalu rendah sehingga dapat menyebabkan heat stroke, hingga penerangan yang kurang baik sehingga dapat mengganggu kesehatan mata.
Faktor yang satu ini tentunya dapat menyebabkan penyakit yang parah bila terpapar dalam jangka waktu yang lama.
-
Faktor Kimia
Faktor yang satu ini bisa diakibatkan oleh debu dari lingkungan kerja, uap, gas atau bahkan larutan bahan kimia yang berada di sekitar lingkungan sehingga dapat menyebabkan penyakit kulit.
Tidak hanya itu, Anda akan mengalami yang namanya iritasi bahkan keracunan sistematik ataupun kanker.
-
Faktor Biologi
Faktor ini bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit yang diakibatkan oleh bakteri, jamur, virus atau jenis parasit yang lainnya.
Penyakit dari faktor biologi ini memang termasuk ringan, namun bila tidak ditangani dengan cepat dan serius tentunya akan mengakibatkan hal yang lebih parah lagi.
-
Faktor Psikologi
Faktor satu ini dapat menyebabkan penyakit ini tertuju kepada hubungan kerja dan juga lingkungan kerja.
Jika terus-terusan merasa tertekan akan keadaan sosial lingkungan kerjanya, maka dapat dipastikan seseorang akan mengalami stress berat hingga depresi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Hati-Hati dengan Inferiority Complex! Ini Ciri dan Cara Atasinya!
Contoh Penyakit Akibat Kerja
Memang bagi orang-orang yang melakukan pekerjaan di outdoor akan berisiko lebih tinggi untuk terjangkit penyakit, meskipun demikian hal ini tidak menutup kemungkinan bagi para pekerja yang melakukan kesehariannya di dalam ruangan.Â
Apa sajakah jenis penyakit akibat kerja?
Berikut ini adalah beberapa macam macam penyakit akibat kerja.
Penyakit Paru dan Saluran Pernafasan
Bagi para pekerja yang melakukan aktivitasnya di lapangan seperti pekerja konstruksi tentunya akan lebih rentan untuk terkena penyakit yang satu ini karena harus sering-sering terpapar oleh lingkungan luar yang kotor dan juga debu yang dapat menyumbat dan menghambat saluran pernapasan.Â
Tidak hanya pekerja yang menjalani aktivitasnya di lapangan saja, bagi para pekerja yang harus menggunakan kendaraan umum untuk berangkat dan pulang kerja juga cukup rentan untuk terkena penyakit yang satu ini.
Penyakit Kulit
Masih dengan para pekerja yang melakukan aktivitasnya di luar ruangan, penyakit kulit ini dapat dengan mudah menyerang.
Apalagi bila Anda sering terpapar dengan sinar matahari dan terlalu lama bekerja di luar ruangan, Anda pasti akan dengan mudah terjangkit penyakit yang satu ini.Â
Di sisi lain, bagi Anda yang sering terkena paparan suhu sangat tinggi ataupun rendah dan berbagai bahan kimia juga dapat menyebabkan berbagai gangguang dan penyakit kulit contohnya sunburn.Â
Baca Juga: Penderita Skizofrenia Dapat Bekerja?
Kelainan Pendengaran
Bagi para pekerja yang harus terus-terusan berada di ruangan yang bising untuk jangka waktu yang lama setiap harinya tentunya akan meningkatkan risiko kondisi kelainan pendengaran yang dapat membuat seseorang menjadi kurang peka dalam hal pendengaran.
Diperlukan pemahaman atas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) agar pekerja tidak mengalami kendala yang lebih lanjut.Â
Penyakit Mata
Masalah kesehatan yang satu ini merupakan masalah yang paling sering ditemui apalagi bagi para pekerja yang harus menghabiskan waktunya berjam-jam untuk berada di depan layar komputer.Â
Biasanya, kelainan penglihatan ini disebabkan oleh radiasi komputer karena harus menatap layar komputer terlalu lama setiap harinya. Jenis kelainan mata yang cukup sering terjadi adalah penyakit mata rabun yang diakibatkan oleh seringnya terkena radiasi komputer.
Sakit Punggung dan Leher
Karena diharuskan untuk duduk berjam-jam dan menatap layar komputer dengan posisi yang seadanya atau bahkan salah, tentunya dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami berbagai komplikasi pada bagian punggung dan leher.
Para pekerja kantoran yang menghabiskan waktu kerjanya untuk menatap layar komputer dengan ruang gerak yang terbatas sangat rentan mengalami gangguan ini.
Baca Juga: Jangan Sepelekan! Inilah Postur Tubuh Saat Kerja yang Harus Diperhatikan!
Kelelahan
Bekerja memang tentunya akan menimbulkan rasa lelah, namun bila seseorang memforsir dirinya untuk bekerja terlalu berlebihan maka akan menimbulkan rasa lelah yang juga berlebihan dan mengganggu produktivitas. Setelah pekerja mengalami kelelahan, penyakit yang umum mengikuti adalah tipes.Â
Sakit Kepala
Bagi orang yang setiap harinya harus beraktivitas tanpa henti tentunya akan lebih rentan untuk mengalami penyakit yang satu ini.Â
Apalagi bila seseorang arus menatap layar komputer terus menerus, berbagai jenis sakit kepala tentunya akan lebih muda untuk dialami seperti migraine, kepala tegang, sakit kepala klaster, dan yang lainnya.
Depresi
Tidak hanya penyakit fisik yang bisa dialami oleh seseorang yang terlalu sering bekerja, seseorang juga dapat mengalami kondisi psikologis akibat bekerja. Salah satu kondisi psikologis yang sering dialami oleh seseorang yang terlalu sering bekerja adalah stress.Â
Stress tanpa diikuti manajemen stress yang baik lama-lama akan berujung ke kondisi psikologis yang biasa dikenal dengan depresi.
Depresi ini dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari beban mengenai pekerjaan yang terlalu berat untuk ditanggung hingga kondisi dan lingkungan kerja yang tidak mendukung atau tidak cocok.Â
Baca Juga: Fenomena Karoshi: Kelelahan Berujung Kematian Pekerja
Penyakit akibat kerja bukanlah hanya isapan jempol belaka. Baik pihak perusahaan sebagai pemberi kerja dan karyawan sebagai pekerja harus sama-sama saling memahami bagaimana cara meminimalisir segala kemungkinan yang ada agar tidak berakibat fatal.