Mau Pensiun Dini? Simak Tips dan Untung Ruginya, Yuk!

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

pensiun dini
Isi Artikel

Rutinitas yang padat membuat sebagian orang ingin segera menuntaskan pekerjaan mereka dan melakukan pensiun dini. Adapun ketentuan Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), minimal usia pensiun bagi pegawai negeri sipil adalah 58 tahun tergantung dengan jabatan yang diemban.

Sementara bagi karyawan swasta, batas maksimal usia pensiun adalah 57 tahun. Namun, banyak pula yang memutuskan pensiun di bawah usia tersebut.  Bahkan ada pula yang mengajukan pensiun dini di usia 40 tahun. 

Keputusan untuk melakukan pensiun dini dikembalikan kepada pertimbangan individu masing-masing. Tetapi, pengajuan pensiun dini tidak boleh dilakukan dengan gegabah. Karyawan harus mengetahui berapa besar pesangon dan dana pensiun yang akan mereka terima.

Untuk pegawai negeri sipil, uang pensiun diterima setiap bulannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bagaimana dengan karyawan swasta? 

Ketentuan Pengajuan Dana Pensiun Dini Swasta

Karyawan swasta dapat memperoleh uang pensiun seperti pegawai negeri sipil dengan mendaftarkan diri dalam Program Jaminan Pensiun dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Biaya program jaminan pensiun dihitung sebesar 3%. 2% merupakan iuran pemberi kerja dan 1% iuran karyawan berdasarkan gaji yang diterima oleh karyawan. Batas tertinggi yang ditetapkan BPJS sebagai dasar perhitungan Rp7.000.000,00. 

Setiap bulannya perusahaan akan membayarkan iuran pensiun kepada BPJS tiap tanggal 15. Jika perusahaan terlambat membayar iuran pensiun, maka perusahaan akan dikenai denda 2% setiap bulan keterlambatan.

Baca Juga: Peraturan Dana Pensiun menurut Undang-undang

Kerugian dan Keuntungan Pensiun Dini

Sekilas pensiun dini cukup menggiurkan khususnya bagi karyawan yang mudah merasa bosan. Tetapi, ada beberapa keuntungan dan kerugian jika Anda melakukan pensiun dini.

Apa saja keuntungan dan kerugian dalam memutuskan pensiun dini? 

Keuntungan Pensiun Dini

Banyak karyawan yang mengajukan pensiun dini karena menilai pensiun dini memiliki keuntungan dibandingkan pensiun sesuai usia yang berlaku.

Berikut keuntungan yang Anda akan dapatkan jika memutuskan pensiun dini, adalah: 

1. Lebih Banyak Menghabiskan Waktu bersama Keluarga

Keluarga adalah yang terpenting dibandingkan faktor lain yang ada.

Dengan waktu yang fleksibel dan tidak terikat pada jam kerja, Anda dapat menghabiskan masa pensiun dikelilingi oleh keluarga tanpa perlu ikatan jam kerja dari perusahaan. 

2. Sebagai Awal Baru untuk Mengembangkan Diri

Pensiun tidak selalu identik dengan akhir. Masa pensiun juga bisa langkah awal untuk memulai hal baru dan mengembangkan diri.

Ada beberapa bisnis terkenal yang justru dimulai ketika masa pensiun pemiliknya telah tiba.

Contohnya Kolonel Sanders pendiri franchise ayam goreng yang terkenal mendunia,  Kentucky Fried Chicken.

Ia memulai bisnisnya pada usia 65 tahun saat orang lain pada saat itu memutuskan untuk total beristirahat. Jadi, pensiun bukanlah alasan untuk berhenti mengembangkan diri.  

3. Istirahat Menjelang Usia Senja Lebih Nyaman 

Siapa yang tak mau beristirahat dengan nyaman saat tua? Dengan pensiun dini, Anda akan fokus untuk diri sendiri dan orang yang terkasihi.

Beban pikiran pun tak terlalu banyak karena Anda tidak perlu memikirkan deadline project kantor, macetnya jalanan menuju kantor, dan rumitnya seabrek pekerjaan.  Menanti hari tua pun jauh lebih nyaman. 

Kekurangan Pensiun Dini

Tak selalu enak dan  terjamin, pensiun dini juga memiliki beberapa kekurangan dan resiko yang dapat mengintai. Apa saja kekurangan pensiun dini? 

1. Penghasilan Terancam Berkurang Banyak

Dana pensiun bulanan tentunya tidak sebesar gaji yang Anda terima saat masih aktif bekerja. Sementara biaya hidup Anda tetap sama, atau setidaknya Anda hanya perlu membiayai diri sendiri dan pasangan hidup karena anak-anak sudah mandiri.

Oleh karena itu, dalam memutuskan untuk pensiun dini diperlukan perencanaan dalam banyak hal. 

2. Mudah Dilanda Rasa Bosan

Anda akan kehilangan rutinitas bangun pagi, berangkat kerja, dan pulang kerja. Mungkin pada awalnya semua akan berjalan menyenangkan.

Namun, waktu kosong yang Anda miliki membuka celah untuk rasa bosan dan mengakibatkan muncul rasa kesepian walau sudah dikelilingi oleh orang tersayang. Maka dari itu, isilah masa pensiun dengan hal yang berguna dan produktif.  

3. Rentan Mengalami Masalah Keuangan Jika Tak Terencana dengan Matang

Karena penghasilan berkurang, masalah keuangan pun mulai mengintai. Mulai dari biaya kesehatan hingga biaya tak terduga yang bisa saja muncul.

Pengelolaan uang dan aset di masa muda saat masih aktif pun menjadi kunci utama agar tidak dihantui masalah keuangan saat menjalani pensiun dini. 

Tips Mengajukan Pensiun Dini

Ada banyak sekali hal-hal yang dihadapi karyawan ketika menghadapi memutuskan pensiun dini. Mulai dari sumber dana yang mulai terbatas, produktivitas yang berkurang, hingga diserang rasa bosan.

Ketika semua hal tersebut menyerang, lama-lama akan berpengaruh kepada tingkat kualitas hidup di masa tua. Semua hal tersebut dapat diatasi jika seorang karyawan melakukan beberapa antisipasi sebelum mengajukan pensiun dini. 

1. Memasang Target Usia Pensiun Dini

Usia harapan hidup di Indonesia mencapai 71 tahun. Semisal Anda saat ini berusia 27 tahun dan berencana pensiun dini di usia 45 tahun. Anda punya sisa waktu sebesar 18 tahun hingga mencapai masa pensiun dini yang Anda terapkan.

Manfaatkan sisa waktu sebaik mungkin. Dalam sisa 18 tahun tersebut, kumpulkanlah aset dan susun strategi yang akan digunakan saat pensiun nanti. Perencanaan pensiun dini yang matang membuat Anda lebih tenang ketika masa pensiun dini yang dinanti telah tiba. 

2. Usahakan Melunasi Hutang Piutang

Ketika bersantai dari rutinitas saat pensiun dini, Anda tentunya tidak ingin terganggu oleh sederet biaya cicilan dan hutang yang harus Anda lunasi.

Oleh karena itu hitunglah berapa jumlah cicilan dan hutan Anda saat ini. Kemudian coba kalkulasikan berapa yang harus dilunasi.

Selama masih produktif dan dalam masa kerja, usahakan untuk melunasi semua cicilan dan hutang piutang yang ada. Dengan demikian Anda tidak terlalu terbebani dari segi biaya untuk tetap mencicil hutang ketika masa pensiun. 

3. Menghitung Aset Saat Ini

Ada berapa total aset yang Anda miliki saat ini? Dan bagaimana pengelolaan aset untuk masa pensiun?

Semua pertanyaan tersebut harus Anda jawab dengan perencanaan yang mendalam. Pengelolaan aset yang baik akan menunjang kehidupan pensiun yang lebih sejahtera.

4. Menghitung Biaya Hidup 

Biaya hidup yang paling mendasar adalah biaya makan, sandang, pendidikan anak, cicilan rumah dan kendaraan yang Anda harus bayarkan tiap bulannya.

Kurang lebih biaya hidup Anda saat ini adalah proyeksi bagaimana Anda akan mengeluarkan biaya untuk kehidupan pensiun. 

5. Mengelola Pesangon dengan Baik

Ketika mengajukan pensiun, umumnya perusahaan akan membayarkan sejumlah pesangon ketika sudah berkontribusi kepada perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Jangan hamburkan uang pesangon Anda! Akan lebih baik jika Anda menabung uang pesangon.

Uang pesangon dapat Anda alokasikan ke hal-hal yang lebih berguna seperti investasi, modal membangun usaha kecil dan sebagainya. 

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi yang Ideal

6. Belajar Skill Baru

Anda akan dilanda rasa bosan ketika sudah tidak lagi aktif bekerja. Rasa bosan tidak boleh diremehkan, loh! Kombinasi rasa bosan dan tingkat produktivitas yang rendah akan memicu Alzheimer.

Alzheimer adalah penyakit penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap yang sering menyerang lansia usia 60 tahun. 

Skill baru yang dapat Anda pelajari untuk modal di masa pensiun dapat berupa memasak, budidaya tanaman, merajut dan menganyam, dan sebagainya.

Belajar skill baru akan menjaga Anda tetap produktif dan merangsang otak Anda selalu aktif sehingga Anda terhindar dari Alzheimer. 

7. Mencoba Bisnis Kecil-Kecilan

Ketika pensiun, Anda hanya menerima uang pensiun yang dananya pun terbatas tiap bulannya. Jika anda menginginkan uang tambahan setiap bulan saat pensiun, bisnis kecil-kecilan adalah hal yang patut dicoba.

Bisnis kecil yang bisa Anda lakukan ketika pensiun adalah berjualan sembako, makanan kecil, hingga menyewakan kos-kosan sederhana.

Selain tidak memerlukan modal besar dan resikonya cenderung kecil, bisnis kecil-kecilan merupakan kegiatan alternatif untuk  mengisi kekosongan saat pensiun. 

Baca Juga: Apa itu Mentor? ini Pengertian dan Manfaat Memiliki Mentor

Terbayang bagaimana nantinya jika Anda melakukan pensiun dini?

Masa pensiun merupakan masa bagi Anda untuk beristirahat dan menghabiskan sisa waktu Anda bersama orang terkasihi.

Oleh sebab itu, baik memutuskan pensiun dini atau pensiun sesuai usia yang berlaku, Anda harus mempersiapkannya selagi masih muda dan memiliki banyak tenaga untuk bekerja lebih giat.

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru