Penilaian kinerja karyawan merupakan proses yang penting bagi setiap perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan bekerja dengan baik dan memenuhi harapan.
Proses ini melibatkan penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) berdasarkan kriteria tertentu dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang tahapan, kriteria, dan metode efektif dalam melakukan penilaian kinerja karyawan.
Apa itu Penilaian Kinerja Karyawan?
Penilaian kerja karyawan adalah proses sitematis yang digunakan untuk menilai performa karyawan agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Evaluasi ini harus dilakukan dengan transparan, jujur, dan objektif.
Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan kinerja karyawan serta memberikan umpan balik yang konstruktif guna membantu mereka meningkatkan performa di masa depan.
Kriteria ini dapat menunjukkan pencapaian yang direncanakan atau unsur kompetensi yang dapat dinilai baik secara kualitatif seperti kemampuan analisis, kreativitas ide, atau juga kemampuan komunikasi. Bisa juga secara kuantitatif seperti ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan.
Di dalam penilaian kinerja karyawan, terdapat beberapa kriteria, antara lain:
- Inisiatif
- Kehadiran
- Sikap
- Keterampilan berkomunikasi
- Orientasi pada perusahaan
- Fokus
- Peningkatan dari evaluasi sebelumnya
- Integritas
- Produktivitas
- Kualitas kerja
- Pengelolaan stres
- Kerja tim
Baca Juga: Indikator Penilaian Kinerja Karyawan yang Perlu Diperhatikan
Cara Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan
Kriteria penilaian kinerja karyawan akan efektif jika dilakukan dengan:
1. Adil
Fair atau adil adalah suatu kondisi di mana suatu tindakan atau keputusan didasarkan pada standar yang telah disepakati oleh semua pihak yang terlibat.
Dalam konteks penilaian kinerja, ada lima elemen yang harus diperhatikan untuk mencapai prinsip fair, yaitu:
- Tujuan kinerja yang jelas dan spesifik dan disepakati bersama antara karyawan dan atasan
- Tujuan kinerja yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban karyawan
- Pertemuan tatap muka antara karyawan dan atasan untuk membahas perkembangan kinerja
- Diskusi terbuka dan objektif antara karyawan dan atasan mengenai capaian kinerja dan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakuka
2. Objektif
Objektif adalah nilai-nilai yang diberikan sesuai dengan tingkat pencapaian yang diukur secara akurat dan tepat.
Dalam melakukan penilaian kinerja, terdapat enam pertimbangan yang harus diperhatikan agar penilaian tersebut dapat dilakukan secara objektif, antara lain:
- Data aktual mengenai kinerja karyawan yang diukur dengan cara yang jelas dan konsisten.
- Perilaku karyawan baik yang positif maupun negatif yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban.
- Keberanian atau ketegasan dalam memberikan penilaian yang sebenarnya tanpa pengaruh dari faktor personal atau latar belakang.
- Sistem penilaian yang terstruktur dan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
- Form penilaian yang sederhana dan mudah dipahami.
- Kemampuan menilai yang dimiliki oleh atasan atau evaluator yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang memadai mengenai tugas dan tanggung jawab karyawan yang dievaluasi.
Dengan memperhatikan elemen-elemen pertimbangan tersebut, diharapkan penilaian kinerja dapat dilakukan secara adil, objektif, dan akurat serta dapat memberikan manfaat bagi pengembangan kinerja dan karir karyawan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Sistem Penilaian Kinerja Karyawan?
Metode Penilaian Kinerja Karyawan
Terdapat beberapa metode penilaian kinerja yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi karyawannya. Berikut penjelasannya:
1. Penilaian Tradisional
Penilaian Tradisional meruapakan penilaian tatap muka antara atasan dan karyawan untuk membahas kinerja selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Penilaian didasarkan pada pengamatan atasan terhadap kemampuan dan kinerja karyawan sesuai deskripsi pekerjaan, dengan hasil penilaian terkait dengan penyesuaian gaji.
2. Self-Appraisal (Penilaian Diri)
Self-Appraisal yaitu karyawan menilai kinerja mereka sendiri, termasuk pencapaian dan area yang perlu ditingkatkan. Metode ini mendorong tanggung jawab dan manajemen diri, serta membantu karyawan mempersiapkan diri untuk diskusi penilaian dengan atasan.
3. Employee-Initiated Review (Peninjauan Inisiatif Karyawan)
Employee-Initiated Review merupakan inisiatif Karyawan dapat meminta peninjauan kinerja dari manajer mereka. Metode ini melengkapi penilaian tradisional dan mendorong inisiatif karyawan dalam mengelola kinerja mereka.
4. Feedback 360 Derajat
Feedback 360 Derajat merupakan penilaian kinerja komprehensif yang melibatkan masukan dari atasan, rekan kerja, pelanggan eksternal, dan karyawan itu sendiri. Metode ini memberikan pandangan menyeluruh tentang kinerja karyawan dan juga memungkinkan umpan balik dari karyawan terhadap kinerja manajemen (upward appraisal).
Baca juga: Mengenal Metode Absolute Rating dalam Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja Karyawan
Berikut ini adalah metode-metode penilaian kinerja karyawan menurut Werther dan Davis:
1. Penilaian yang Berorientasi
Metode penilaian ini mengevaluasi kinerja karyawan pada masa lalu yang tidak dapat diubah lagi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan umpan balik mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh karyawan.
2. Rating Scale
Salah satu metode penilaian tertua di mana karyawan dinilai berdasarkan skala dari yang terendah hingga yang tertinggi. Evaluasinya didasarkan pada pendapat penilai.
Metode ini memiliki kelebihan yaitu efisiensi biaya, pelaksanaan yang mudah, dan ditetapkan pada karyawan. Namun, kelemahannya adalah adanya subjektivitas dalam penilaian.
3. Critical Incident Method
Metode ini mengukur kinerja karyawan berdasarkan banyaknya kejadian kritis dan menuntut para penilai untuk merekam pernyataan mengenai perilaku ekstrem (sangat baik atau sangat buruk) dari karyawan.
Kemudian, pernyataan tersebut dihubungkan dengan penampilan kerja karyawan. Metode ini sering digunakan sebagai pelengkap teknik peringkat.
4. Field Review Method
Metode ini melibatkan kepegawaian untuk turun langsung ke tempat kerja dan menilai kinerja karyawan secara langsung untuk mendapatkan umpan balik secara langsung.
Metode ini sering digunakan sebagai pelengkap teknik penilaian kinerja lainnya.
Nilai Kinerja Karyawan dengan Software Performance Management LinovHR
Penilaian kinerja karyawan adalah salah satu penentu dari sejauh apa pencapaian dari target perusahaan. Dengan melakukan penilaian dari kinerja para karyawan, perusahaan dapat lebih agile menyesuaikan strategi demi mencapai tujuan.
Namun, sayangnya proses penilaian ini masih sangat sulit dilakukan secara manual karena sulitnya untuk memonitor pencapaian dan sering kali prosesnya tidak berjalan objektif.
Maka dari itu, transformasi digital dalam monitoring kinerja karyawan sangat diperlukan perusahaan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan software performance management yang ditawarkan oleh LinovHR.
Software Performance Management dari LinovHR yang memiliki banyak fitur berguna untuk memonitoring dan mengevaluasi kinerja karyawan secara lebih objektif. Di dalam software ini terdapat fitur Goals & KPI yang dapat digunakan perusahaan untuk memetakan Goals dan KPI setiap karyawan. Nantinya, perusahaan bisa meninjau pencapaian KPI baik per minggu, per bulan, atau per tahun.
Terdapat juga fitur Performance Appraisal, yang sangat membantu perusahaan dalam melakukan penilaian kinerja karyawan secara komprehensif.
Lalu, fitur Result di sini perusahaan akan mendapatkan penilaian terkait dengan performa karyawan. Penilaian sendiri berdasarkan skala 0-5.
Dengan menggunakan Software Performance Management LinovHR, melakukan penilaian kinerja karyawan bisa dilakukan lebih terarah dan objektif, anti repot dan anti ribet.