Pahami Pengertian Yield serta Cara Menghitungnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

yield adalah
Isi Artikel

Yield adalah sebuah istilah yang kerap digunakan dalam dunia bisnis, khususnya investasi. Yield digunakan sebagai salah satu cara untuk mengukur keuntungan dari investasi yang Anda tanam. 

Istilah yield kerap disamakan dengan return, akan tetapi baik return maupun yield keduanya memiliki banyak perbedaan. 

Lalu, apa itu yield? Simak artikel berikut untuk memahami ulasannya.

 

Apa Itu Yield?

Yield adalah istilah dalam keuangan yang dikenal sebagai tingkatan dari hasil pengembalian aset dari investasi yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.

Jumlah yang didapatkan umumnya tidak menentu dan akan disajikan dalam bentuk persenan, sehingga dikenal dengan istilah yield percent.  

Selain itu, arti yield adalah tingkatan bunga yang dihasilkan dari sebuah investasi yang disesuaikan dengan pasar atau harga pasar investasi yang berlaku pada waktu tertentu. Sehingga,  yield bersifat situasional dan bisa berubah-ubah mengikuti  kondisi pasar. 

Yield kerap digambarkan dalam bentuk persentase. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran jangka panjang terkait besaran keuntungan atau kerugian yang dapat diperoleh oleh seorang investor.

Semakin tinggi persentase yield-nya, maka semakin besar juga kemungkinan seorang untuk keuntungan yang bisa diperoleh oleh seorang investor.

Akan tetapi, tidak selamanya persentase yang besar tersebut selalu bernilai positif. Kenaikan yield juga bisa disebabkan oleh jatuhnya harga saham di pasar modal.

 

Jenis Yield 

Yield terbagi atas beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis yield beserta penjelasannya. 

 

1. Yield Obligasi

Yield obligasi adalah tingkat pendapatan aset investasi yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dalam kurun waktu tertentu. Investasi ini ditunjukkan dengan bentuk persentase atau tingkat suku bunga.

Kenaikan yield suatu obligasi berbanding terbalik dengan harga obligasi tersebut. Jika yield aset obligasi semakin tinggi, maka semakin rendah harga aset tersebut di pasar modal.

 

Baca Juga: Apa Itu Obligasi? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

 

2. Yield Treasury

Yield treasury merupakan pengembalian yang dilakukan pertahun yang diharapkan oleh pemegang aset berupa sekuritas pemerintah dengan jatuh tempo tertentu. Jenis yield ini disajikan dengan bentuk persentase, sama seperti jenis-jenis lainnya. 

Yield treasury dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap prospek ekonomi dari suatu negara. Selain itu, yield ini juga berperan cukup penting dalam menentukan tingkat bunga yang dibayar oleh konsumen dan perusahaan terhadap pinjaman untuk membeli properti yang dibutuhkan.

 

3. Dividend Yield

Dividend yield adalah rasio keuangan yang digambarkan melalui persentase untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen setiap tahunnya.

Sederhananya, dividend yield adalah sebagai suatu perkiraan dari pengembalian dividen dari investasi saham. Dividend yield akan mengalami penurunan saat harga saham naik, berlaku pula sebaliknya. Jika dividend yield naik, harga saham turun.  

 

4. Yield to Maturity

Yield to manurtirty atau biasa disingkat menjadi YTM adalah tingkat pengembalian total yang diharapkan pada aset investasi berupa obligasi. Hal ini terjadi apabila investor memegang obligasi tersebut sampai masa jatuh tempo. 

YTM juga dikenal sebagai pengembalian internal dari aset investasi berupa obligasi sampai waktu jatuh tempo. Pengembalian ini dilakukan saat semua pembayaran dilakukan sesuai jadwal serta diinvestasikan kembali pada tingkat yang sama.

 

Pengertian Dividend Yield

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dividend yield adalah salah satu jenis dari yield pada sebuah aset investasi.

Yield ini berasumsi bahwa dividen tidak mengalami kenaikan dan penurunan, imbal hasil akan naik ketika harga saham turun, begitupun sebaliknya. 

Perusahaan rintisan yang masih kecil dan masih dalam perkembangan biasanya akan membayar dividen rata-rata lebih rendah daripada perusahaan besar di sektor yang sama. 

Perusahaan besar yang tidak lagi berkembang secara signifikan biasanya akan membayar hasil dividen tertinggi. Saham non-siklus konsumen yang memasarkan barang atau aset pokok adalah contoh dari seluruh sektor yang membayar hasil rata-rata tertinggi.  

 

Cara Menghitung Yield

Masing-masing jenis yield memiliki cara perhitungan yang berbeda. Berikut adalah cara menghitung masing-masing jenis yield dan contohnya.

 

1. Cara Menghitung Yield Obligasi

Rumus dari yield obligasi adalah sebagai berikut:

 

Bond Yields = Annual Coupon Payment / Price Bond’s Face Value x 100%

 

Berdasarkan rumus ini, bisa diketahui bahwa yield obligasi dapat dihitung dengan cara membagi nominal kupon pembayaran dengan harga obligasinya. 

Misalnya, Anda membeli obligasi dengan harga di muka (face value) sebesar Rp20 juta dan tingkat bunganya sebesar 10%.

Maka, nilai nominal kupon pembayaran adalah senilai Rp2 juta. Pada situasi ini, nilai yield obligasi sama dengan nilai tingkat bunga, yaitu sebesar 10% selama tingkat suku bunganya memiliki nilai tetap atau konstan.

 

2. Cara Menghitung Dividend Yield

Perhitungan hasil adalah besar dividen yang dibagikan oleh perusahaan dalam satu tahun. Maka, apabila dividen dibagikan setiap 3 bulan, Anda bisa menjumlahkan besar dividen yang diberikan oleh perusahaan selama kurun waktu satu tahun untuk menghitung dividend yield. 

Berikut adalah rumusnya:

 

Dividend yield = Jumlah dividen per Lembar Saham dalam Satu Tahun/ Harga per Lembar Saham x 100%

 

Misalkan, saat Anda berinvestasi pada suatu perusahaan yang membayarkan dividen sebanyak Rp100 per lembar saham setiap tahunnya dengan harga per lembar saham sebesar Rp3000, maka besar dividend yield-nya adalah sebagai berikut:

 

Dividend yield = Rp100 / Rp3000 x 100% = 3,33%

 

Baca Juga: Pengertian Saham, Jenis, dan Cara Membelinya

 

3. Cara Menghitung Yield to Maturity

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung YTM sama dengan perhitungan yield obligasi. Hal ini disebabkan karena rumus menghitung bond yield adalah current yield. 

Berikut adalah rumus yield to maturity:

 

YTM = (C + (F-P/N)): F+P/2

 

Keterangan:

  • C adalah besar kupon obligasi yang harus dibayarkan;
  • F adalah face value dari obligasi tersebut;
  • P adalah nilai obligasi pada masa kini; dan
  • N adalah jangka waktu jatuh tempo.

 

Mari kita ambil contoh kasus. Misalnya, PT Berkah Maju Jaya memberikan kupon obligasi tahunan senilai Rp3 juta kepada Anda sebagai investor. Face value obligasi tersebut adalah sebesar Rp15 juta dengan tenor 5 tahun. Nilai masa kini obligasi senilai Rp10 juta. Maka, perhitungannya adalah sebagai berikut.

 

YTM = (Rp3.000.000 + (Rp15.000.000 – Rp10.000.000/5)):Rp15.000.000+Rp10.000.000/2

YTM = Rp4.000.000 : Rp12.500.000 = 0,32

YTM = 32%

 

Itulah pembahasan tentang yield dari mulai pengertian sampai cara menghitungnya. Pada dasarnya, yield adalah istilah dalam investasi yang diartikan sebagai hasil pengembalian dari aset investasi yang ditanam.

Yield terdiri dari beberapa jenis, seperti  yield obligasi, yield treasury, dividend yield, dan yield to maturity. 

Setiap jenis memiliki cara hitung dan rumusnya masing-masing. Hasil ini biasanya akan dipengaruhi oleh keadaan pasar, sehingga hasil yang didapatkan tidak selalu sama setiap waktu.

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru