Debat mungkin bukanlah hal yang asing lagi. Kegiatan adu argumentasi dua orang atau kelompok ini sering kita temui, terutama saat waktu politik.
Selain bertukar argumen, kegiatan ini juga mempertahankan pendapat dan mencoba untuk menjatuhkan pihak yang berseberangan dengan kita.
Jika Anda menyangka kegiatan debat hanya mengandalkan keterampilan berbicara tentu Anda salah. Dalam kegiatan ini juga dibutuhkan kemampuan dalam penguasaan materi dan memahamiย etika dan tujuannya.
Agar Anda semakin paham, mari simak artikel LinovHR mengenai debat berikut ini!
Pengertian Debat
Debat adalah kegiatan adu argumentasi yang dilakukan antar individu atau antar kelompok.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat adalah pertukaran pendapat terkait suatu hal dengan menyampaikan argumentasi atau alasan dengan tujuan untuk mempertahankan pendapat atau memenangkan pendapat.
Ada banyak sekali pengertian dari debat dengan banyak perspektif. Salah satunya menurut Wusu Hendrikus, debat adalah adu argumentasi antara individu atau kelompok dengan tujuan untuk mencapai kemenangan satu pihak.ย
Selain bertukar argumentasi, dalam kegiatan satu ini, peserta akan berusaha mempertahankan pendapatnya dari pihak lain yang berseberangan dengannya atau mencoba mematahkan pendapatnya.
Dalam debat, kedua belah pihak dipersilakan untuk menyampaikan bukti, data, dan informasi yang menguatkan argumentasi mereka.
Tujuan aktivitas ini sendiri adalah untuk meyakinkan dan mendengarkan pendapat yang berbeda-beda. Kegiatan debat memiliki aturan yang jelas dan hasilnya akan diputuskan dengan voting atau keputusan dari juri.
Tujuan Debat
Kegiatan ini tentu memiliki tujuan. Berikut ini beberapa tujuan dari debat.
1. Melatih Argumentasi
Dalam kegiatan ini, kita akan berusaha untuk menyampaikan argumen kepada orang lain. Tujuannya adalah agar gagasan yang kita sampai bisa diterima oleh orang lain yang menyimak debat.
Agar argumen kita bisa diterima tentu perlu mempersiapkan argumentasi yang kuat seperti halnya teks eksposisi.
2. Menunjukkan Kelebihan dan Kebenaran
Kegiatan debat juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kelebihan dan kebenaran argumentasi yang kita miliki kepada orang lain. Sehingga mereka dapat melihat apa kelebihan dan ide yang kita miliki.
3. Menanggapi Sudut Pandang yang Berbeda
Aktivitas bertarung argumen adalah kesempatan Anda untuk menanggapi suatu persoalan berdasarkan sudut pandang kita. Sehingga membuka pemikiran atau sudut pandang baru.
4. Melatih Keberanian
Kegiatan debat juga melatih mentalitas kita dalam mengekspresikan diri dan pendapat di depan umum. Sehingga kita akan lebih berani untuk mengutarakan apa yang kita yakini.
5. Kemampuan Menanggapi
Adanya aktivitas debat, secara tidak langsung membuat kemampuan kita dalam menanggapi secara kritis suatu permasalahan atau topik yang disampaikan dalam debat akan semakin terasah.
Fungsi Debat
Debat memiliki beberapa fungsi yang penting dalam berbagai konteks, terutama dalam ranah politik, pendidikan, dan diskusi umum. Berikut adalah beberapa fungsinya:
1. Mengasah Keterampilan Berbicara dan Mendengarkan
Kegiatan debat membantu peserta dalam mengasah keterampilan berbicara dengan jelas dan meyakinkan.
Selain berbicara, peserta juga dituntut untuk mendengarkan dengan baik supaya dapat merespons argumen kubu lawan dengan baik.
2. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Kegiatan ini mendorong pesertanya untuk dapat berpikir kritis tentang suatu topik untuk menyusun argumen-argumen yang kuat dan logis.
3. Menggali Ide dan Informasi
Fungsi lainnya adalah membantu dalam menggali ide-ide dan informasi yang lebih dalam tentang suatu isu atau topik.
Peserta harus melakukan penelitian dan memahami argumen-argumen yang ada untuk mendukung posisi mereka, sehingga dapat menghasilkan diskusi yang informatif.
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Berbicara di depan publik dalam situasi beradu argumentasi dapat membantu peserta meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbicara di depan umum.
5. Mengembangkan Keterampilan Persuasi
Berdebat bisa menjadi ajang atau platform untuk mengembangkan keterampilan persuasi. Peserta harus dapat meyakinkan audiens atau juri bahwa posisi atau argumen mereka adalah yang paling kuat.
Ciri-Ciri Debat
Debat memiliki beberapa ciri-ciri yang melekat padanya, seperti:
- Dilakukan oleh dua kubu yang memiliki pendapat berseberangan tentang suatu hal, dua kubu ini terbagi menjadi kubu pro (setuju) dan kubu kontra (tidak setuju).
- Masing-masing kubu harus mempertahankan argumennya masing-masing dan menggiring lawan untuk menyetujui argumen tersebut.
- Argumentasi yang disampaikan berlandaskan teori, data, dan fakta dari masalah yang diangkat.
- Masing-masing kubu saling melontarkan pertanyaan dalam proses argumentasi. Ini dilakukan untuk menjatuhkan lawan debat.
- Ada pihak penengah yang bertugas sebagai moderator dan timekeeper.
- Untuk menentukan hasil debat akan dilakukan melalui sistem voting atau melalui keputusan dewan juri dan bersifat mutlak.
Unsur-Unsur Debat yang Ada Dalam Ranah Akademik
Dalam ranah akademik, debat harus memenuhi unsur-unsur agar dapat berjalan lebih tertib dan sistematis. Berikut ini unsur-unsur yang harus dipenuhi.
1. Mosi
Unsur pertama adalah mosi. Mosi sendiri adalah topik yang dijadikan bahan perdebatan antara dua orang atau kelompok.ย
2. Tim Afirmatif
Tim afirmatif bertindak sebagai pihak pro. Di mana tim ini adalah tim yang setuju dengan topik yang diperdebatkan. Pihak ini akan menjelaskan alasan-alasan mengapa mereka setuju dengan mosi yang diangkat.
3. Tim Negatif
Tim ini menjadi pihak kontra dan menjadi lawan pihak afirmatif. Tim ini menentang dan tidak setuju dengan mosi. Sama dengan tim afirmatif, pihak kontra juga akan memberikan sanggahan dari pernyataan pihak afirmatif.
4. Tim Netral
Selain tim pro dan kontra, dalam unsur debat juga ada tim netral yang menjadi pihak yang ada di tengah-tengah. Pihak ini menjadi pihak yang tidak mendukung dan tidak condong ke salah satu pihak. Sesuai dengan namanya, ia bertindak netral.
5. Moderator
Dalam debat, moderator menjadi orang yang memimpin jalannya perdebatan, mulai dari membacakan tata tertib, mengajukan pertanyaan serta menjadi penengah saat ada ketegangan antara peserta.
6. Peserta Debat
Unsur ini juga penting. Dalam beberapa kesempatan, peserta debat bertindak sebagai pengambil keputusan akhir bersama juri melalui proses pemungutan suara.
7. Notulen
Notulen juga menjadi unsur yang sangat penting. Ia menjadi orang yang bertanggung jawab mencatat semua kesimpulan.
Baca juga: Bukan Sekedar Menulis, Ini Contoh Notulen Rapat yang Benar
Macam-Macam Debat Berdasarkan Tujuan
Menurut jenisnya, debat memiliki beragam jenisnya sesuai dengan tujuannya. Berikut ini macam-macamnya.
1. Debat Pemeriksaan Ulang
Jenis ini punya tujuan mengajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan sendiri haruslah saling berkaitan. Sehingga pertanyaan dapat menunjang posisi yang ditegakkan dan memperkokoh perannya.
Sesuai dengan namanya, debat pemeriksaan ulang ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu. Jenis ini bisa dikatakan cukup sulit dibanding dengan jenis lainnya.
Dalam prosesnya, ada beberapa prosedur, seperti:
- Pembicara afirmatif diberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan argumentasi atau gagasannya.
- Selanjutnya, pembicara negatif akan memeriksa pendapat pembicara afirmatif dengan detail. Pembicara negatif diberikan waktu selama tujuh menit untuk pemeriksaan.
- Setelah pemeriksaan, maka pihak yang bertanya akan diberikan kesempatan untuk meyakinkan pengakuan-pengakuannya kepada pendengar selama empat menit.
- Pembicara negatif kemudian akan mengemukakan kasus dengan mengikuti aturan yang sama dengan pembicara afirmatif.
2. Debat Parlementer
Jenis ini juga dikenal dengan nama debat majelis. Fungsi jenis ini adalah untuk memberikan dan menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu.
Dalam debat parlementer, seluruh anggota diberikan hak untuk menyampaikan pendapatnya, baik itu menentang atau mendukung undang-undang.
3. Debat Formal
Disebut juga dengan debat konvensional atau debat pendidikan.
Tujuan dari jenis ini adalah untuk memberikan kesempatan pada anggota dalam menyampaikan pendapat atau argumennya untuk mendukung atau menentang suatu usul.
4. Debat Kompetitif
Jenis ini berbentuk perlombaan yang umum kita temukan dalam dunia pendidikan. Perlombaan dilakukan dengan aturan yang jelas serta ketat bagi kedua belah pihak baik pihak yang pro dan juga kontra.
Tujuan dari kegiatan debat ini adalah untuk meyakinkan juri bahwa argumentasi yang dibangun oleh tim lebih kuat dibanding lawannya.
Struktur Debat
Agar dapat berjalan dengan baik, sebuah kegiatan debat perlu mengikuti strukturnya, seperti berikut ini:
1. Pengenalan
Struktur debat pertama sebelum dimulai adalah diawali dengan saling memperkenalkan diri, baik kubu pro, kubu kontra, dan kubu netral.
2. Penyampaian Argumentasi
Setelah memperkenalkan diri, selanjutnya moderator akan memandu proses penyampaian argumentasi terhadap topik yang diangkat.
Nantinya semua kubu yang terlibat diberikan kesempatan untuk menyampaikan argumentasinya.
3. Debat
Ini menjadi bagian inti, di mana masing-masing tim saling melontarkan serangan argumen kepada kubu yang berseberangan.
Proses perdebatan ini akan berjalan dengan baik ketika argumentasi didahului dengan latar belakang, kerangka berpikir yang didukung data dan fakta, serta cara untuk mematahkan argumen kubu lawan.
4. Simpulan
Setelah proses debat selesai, masing-masing tim akan menyampaikan pernyataan penutup yang berisikan kesimpulan terhadap suatu topik yang diperdebatkan.
Penyampaian kesimpulan ini harus sesuai dengan posisi masing-masing dalam perdebatan.
5. Pengambilan Keputusan
Di dalam perdebatan, ada tiga jenis pengambilan keputusan, yaitu keputusan dewan juri, keputusan audiens, dan keputusan dari kritik yang ada.
Keputusan yang telah ditetapkan akan bersifat mutlak dan menjadi kesimpulan akhir dari kegiatan debat.
Etika Debat
Dalam kegiatan perdebatan yang disaksikan banyak orang, terdapat beberapa etika yang perlu dipegang oleh para peserta yang terlibat, yaitu:
1. Ajukan Pertanyaan Secara Serius
Etika pertama dalam berdebat adalah mengajukan pertanyaan secara serius. Ini sangat penting sehingga lawan bicara menanggapi dengan sepenuh hati pertanyaan dan Anda pun bisa merasa puas dengan jawaban yang diberikan.
Bila Anda menanyakan pertanyaan dengan kesan bercanda, ini akan menghilangkan suasana debat yang terkenal panas dan tegang.
2. Tidak Menyinggung Perasaan
Di dalam debat yang mengandalkan pertarungan komunikasi verbal, kedua belah pihak tidak diperkenankan untuk menyinggung perasaan dengan membahas hal-hal pribadi lawan.
3. Bicara Berdasarkan Data dan Fakta
Argumen yang dikeluarkan saat berdebat harus dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, segala hal yang disampaikan haruslah berdasarkan fakta dan data yang ada.
4. Patuhi Aturan Main
Sebagai peserta, etika dalam perdebatan yang perlu Anda taati adalah mengikuti peraturan dan prosedur yang ada. Aturan dalam debat sendiri bisa berbeda satu dengan lainnya.
Tata Cara Debat
Terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam tata cara debat, yaitu:
- Mengemukakan pertanyaan dan tanggapan secara profesional.
- Memiliki keterampilan komunikasi yang baik, mampu menyampaikan pendapat, argumen dengan bahasa yang jelas tanpa terbata-bata.
- Penyampaian argumen harus disampaikan berdasarkan analisis kritis, sintesis, dan retorika.
- Selalu memerhatikan pernyataan atau sanggahan lawan bicara. Meneliti kelemahan dan kelebihan mereka. Ini dilakukan agar dapat menentukan strategi yang sesuai saat menyerang dan juga bertahan.
- Menyimak pendapat berdasarkan logika sehingga mampu tetap rasional dan mengalami sesat pikir.
- Menyajikan dan menyampaikan materi yang akurat berdasarkan data dan fakta.
Teknik Memenangkan Debat
Agar Anda dapat memenangkan debat, cobalah sebaik mungkin melemparkan pertanyaan balik, melakukan gertakan, teknik provokasi dan menggunakan teknik antisipasi.
Teknik lainnya yang bisa digunakan adalah membuat kerangka debat, yang merupakan rancangan kasar dari materi debat berisikan poin-poin penting yang ditulis singkat.
Salah satu manfaat membuat kerangka debat adalah membantu Anda menyampaikan materi debat lebih terstruktur.
Ketika Anda bisa menyampaikan materi secara terstruktur, Anda dapat dengan baik menyusun argumentasi kepada kubu lawan.
Contoh Teks Debat
Agar Anda semakin memahami tentang jalannya debat, berikut ini teks debat sebagai contoh yang bisa digunakan sebagai referensi. Kali ini contoh debat penggunaan gadget.
Moderator
Selamat siang, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman dalam acara debat hari ini. Pada kesempatan ini, kami akan membahas peran gadget dalam kehidupan sehari-hari.
Grup Afirmasi
Pandangan kami adalah bahwa gadget memiliki peran penting dan membantu dalam kehidupan sehari-hari. Selain digunakan untuk komunikasi, gadget juga menjadi alat yang membantu kita dalam mencari berbagai informasi dengan bantuan internet.
Grup Oposisi
Sementara gadget memang memiliki peran penting, kami berpendapat bahwa penggunaannya harus dibatasi, terutama dalam situasi tertentu, seperti saat berkumpul dengan teman dan keluarga.
Penting juga untuk mencatat bahwa seringkali terjadi situasi di jalan raya di mana orang menggunakan gadget saat mengemudi, yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.
Grup Netralย
Gadget adalah bagian integral dari kehidupan kita dan memberikan banyak manfaat dalam aktivitas sehari-hari.
Namun, kami percaya bahwa penting bagi individu untuk menggunakan teknologi ini secara bijak agar mendapatkan manfaat positif darinya.
Baca juga: Tips Cara Menyikapi dan Mengatasi Perbedaan Pendapat di Kantor
Itulah hal-hal mengenai pengertian debat yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan dan pemahaman Anda.