Penalaran deduktif adalah kemampuan yang harus dimiliki karyawan di dunia kerja. Memiliki kemampuan ini merupakan suatu kelebihan agar dapat memecahkan permasalahan yang ada.
Kemampuan deductive reasoning dapat mampu mengambil suatu kesimpulan dari sebuah peristiwa yang terjadi secara akurat dan tepat merupakan suatu hal yang penting.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengaruh metode ini terhadap produktivitas dalam dunia kerja.
Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Penalaran Deduktif?
Penalaran deduktif adalah sebuah proses berpikir yang berkaitan dengan pemikiran awal yang luas atau bisa juga hipotesis akan suatu peristiwa yang nantinya akan digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang logis atau masuk akal.
Secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu bentuk penyimpulan dari suatu yang bersifat umum menjadi spesifik atau khusus.
Contoh penalaran deduktif umum yang sering ditemukan dalam dunia kerja, yaitu:
- Perusahaan memiliki permasalahan over budget. Setelah melakukan survey dan peninjauan kembali, akhirnya pihak manajer melakukan pemangkasan budget untuk hal-hal yang kurang mendapatkan revenue atau pendapatan bagi perusahaan. Sehingga permasalahan over budget bisa terselesaikan, dan penjualan bisa menjadi stabil kembali.
- Perusahaan mengalami kerugian setelah brand ambassador yang mewakili produknya terseret masalah hukum. Lalu pihak perusahaan melakukan observasi, dan ditemukan solusi untuk memutus hubungan kerja dengan pihak terkait. Dengan begitu, citra atau brand perusahaan tidak ikut menurun seiring turunnya reputasi dari brand ambassador tersebut.
- Brand yang Anda miliki belum dikenal oleh banyak orang. Maka solusi yang bisa Anda ambil yaitu melakukan promosi dan juga aktif di sosial media agar lebih banyak orang yang mengenal brand Anda.
Manfaat Memiliki Kemampuan Penalaran Deduktif
Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari berpikir secara deduktif.
1. Meningkatkan Value Diri
Seseorang yang mampu berpikir secara deduktif tentu akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak.
Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan secara cepat dengan hanya mengandalkan premis-premis tertentu, pastinya akan menjadi nilai tambah dimata atasan dan perusahaan. Dengan begitu nilai jual dari diri Anda pun akan semakin meningkat dan mahal.
2. Melatih Kemampuan Problem Solving
Dalam dunia kerja, seringkali kita dihadapkan dengan masalah-masalah yang timbul, sehingga setiap pekerja dituntut untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik dan benar.
Kemampuan problem solving yang baik diperlukan oleh setiap karyawan yang bekerja, terutama orang-orang yang memegang jabatan penting di perusahaan.
Deductive reasoning akan melatih kemampuan problem solving yang Anda miliki. Hal ini tentu saja didasari dari pemikiran logis yang bisa menarik suatu kesimpulan yang berguna sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi.
3. Memudahkan Kerja Sama Tim
Setiap orang memiliki budaya dan cara bekerja yang berbeda-beda. Hal tersebut bisa memicu konflik perusahaan ketika dituntut para karyawan harus melakukan pekerjaan bersama-sama.
Dengan penalaran deduktif, konflik tersebut bisa dicegah dengan cara melakukan identifikasi masalah yang ada. Setelah itu Anda bisa menarik suatu kesimpulan yang baik untuk menyatukan tim dalam bekerja.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Proses pemikiran ini bisa Anda jadikan sebagai sebuah solusi tepat untuk menghadapi masalah kepuasan pelanggan. Langkah yang harus Anda lakukan yaitu melakukan identifikasi terhadap masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
Setelah itu, kaitkan dengan pengalam yang mereka rasakan. Dari situ Anda bisa menarik kesimpulan yang nantinya berfungsi sebagai solusi untuk mengatasi ketidakpuasan pelanggan terhadap produk Anda.
5. Memiliki Pemikiran Kritis
Tidak semua orang bisa memiliki pemikiran yang kritis. Metode penalaran deduktif dapat membuat Anda menjadi pribadi yang kritis. Pemikiran yang kritis sangat diperlukan dalam mengambil suatu keputusan dan menyelesaikan suatu masalah. Maka dari itu penting sekali untuk memiliki pemikiran yang kritis, terutama dalam dunia kerja.
Baca Juga: Penggunaan Critical Thinking dalam Pekerjaan
Jenis-jenis Penalaran Deduktif
Deductive reasoning dibagi menjadi 2 jenis.
1. SilogismeÂ
Jenis yang pertama ini adalah penalaran yang dilakukan secara tidak langsung, artinya membutuhkan dua buah premis yang nantinya berguna sebagai dasar dari kesimpulan yang diambil. Premis tersebut terdiri dari premis umum dan khusus, dengan contoh sebagai berikut:
- Premis umum : Semua laki-laki memiliki jakun di lehernya
- Premis khusus : Roki memiliki jakun di lehernya
- Kesimpulan : Roki adalah laki-laki
2. EntimenÂ
Kebalikan dari silogisme, penalaran dalam jenis entimen dilakukan secara langsung. Kesimpulan yang dibuat didasarkan pada satu premis saja. Entimen disebut juga sebagai penalaran silogisme yang paling pendek diantara yang lain, contohnya sebagai berikut:
- Roni adalah laki-laki karena memiliki jakun di lehernya.
- Rani adalah perempuan karena memakai rok ketika berpergian
Bagaimana Cara Tingkatkan Kemampuan Penalaran Deduktif
Kemampuan penalaran deduktif bisa ditingkatkan dengan melakukan berbagai cara di bawah ini.
1. Melatih Logika
Dasar dari deductive reasoning tentunya adalah logika. Segala kesimpulan yang ditarik dari premis-premis tersebut harus masuk akal dan dianggap benar. Maka dari itu penting untuk mulai melatih logika Anda, dan sering menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam urusan pekerjaan maupun di luar pekerjaan.
2. Perbanyak Ilmu Pengetahuan
Cara yang kedua yaitu dengan menambah pengetahuan dalam diri sendiri. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi akan dengan mudah untuk melakukan penalaran ini.
Sehingga ia mengetahui langkah dan cara apa yang tepat untuk dipilih, ketika dihadapkan pada situasi yang berbeda dari biasanya.
Baca Juga: Melakukan Personal Development Secara Mandiri
3. Perbanyak Observasi
Selanjutnya yaitu sering melakukan observasi atas suatu peristiwa yang terjadi di sekitar Anda. Tujuan dari melakukan observasi yaitu akan melatih Anda untuk membaca situasi dan keadaan yang saat ini sedang terjadi.
Hal ini berkaitan erat dengan penalaran deduktif, sebab dalam menerapkan penalaran ini, Anda perlu untuk menganalisa dan mengobservasi keadaan sebelum menarik suatu kesimpulan akhir.
Demikianlah pembahasan mendalam mengenai contoh penalaran deduktif beserta dengan pengertian dan juga fungsi-fungsinya.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda menjadi mengetahui pentingnya dari penalaran ini dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam dunia kerja.
Semoga bermanfaat!