Istilah ISO mungkin sudah sering Anda dengar, terlebih jika menyangkut pembahasan seputar industri. Pun mengenai pelatihan ISO yang sering diadakan perusahaan untuk para karyawannya.
Namun, apa sebenarnya pelatihan ISO dan apa arti pentingnya bagi perusahaan? Simak selengkapnya pada artikel LinovHR berikut ini.
Apa Itu Pelatihan ISO
ISO alias The International Organization of Standardization adalah organisasi dunia yang didirikan pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss. Badan ini memiliki tugas untuk membuat peraturan dan standar terkait perdagangan internasional.
Mereka bertugas untuk mengembangkan dan menerbitkan berbagai standar guna memastikan kualitas, keamanan, efisiensi, interoperabilitas produk, layanan, dan sistem di berbagai industri.
Sedangkan, pelatihan ISO adalah program pendidikan dan pengembangan yang bertujuan untuk melatih individu dan organisasi dalam memahami dan menerapkan standar yang telah ditetapkan oleh International Organization for Standardization (ISO).
Standar ISO mencakup berbagai aspek bisnis dan industri, termasuk manajemen mutu, lingkungan, keamanan informasi, keselamatan dan kesehatan kerja, serta manajemen risiko.
Mengapa Pelatihan ISO Penting Bagi Perusahaan?
Lalu, mengapa pelatihan ISO terbilang penting bagi perusahaan? Nah, program ini bisa membawa berbagai manfaat baik untuk organisasi maupun karyawan, antara lain:
1. Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan
Lewat program pelatihan ISO, perusahaan akan memahami dan menerapkan standar kualitas yang tinggi di setiap produk maupun layanan yang mereka jual.
Dengan begitu, produk atau layanan yang dihasilkan dapat terjamin mutunya sehingga memenuhi harapan pelanggan. Dengan begitu, kepuasan dan loyalitas pelanggan juga turut meningkat.
2. Memastikan Kepatuhan Terhadap Regulasi
Standar ISO kebanyakan dirancang untuk membantu perusahaan mengikuti peraturan maupun persyaratan hukum yang berlaku.
Dengan adanya pelatihan, maka perusahaan dan karyawan dapat dipastikan untuk senantiasa patuh terhadap regulasi sehingga mengurangi risiko pelanggaran, denda, maupun terkena sanksi hukum.
3. Meningkatkan Reputasi dan Kredibilitas Perusahaan
Dengan adanya sertifikasi ISO, artinya perusahaan berkomitmen menjaga kualitas dan ketaatan terhadap regulasi dan standar internasional.
Lewat terpenuhinya standar kualitas dan kepatuhan perusahaan terhadap hukum selama menjalankan bisnisnya, tentu kredibilitas dan reputasi perusahaan juga turut meningkat di mata konsumen.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa terus mendatangkan konsumen baru sekaligus mempertahankan konsumen lama sehingga membuat bisnis semakin berkembang.
4. Meningkatkan Manajemen Risiko
Adanya standar seperti ISO 31000 membantu perusahaan dalam manajemen risiko dan memberikan kerangka kerja bagi perusahaan untuk mengidentifikasi, menilai, serta mengelola risiko dengan lebih efektif.
Hal ini kemudian membantu perusahaan dalam memitigasi risiko dan meminimalisir dampak negatif pada proses operasional bisnis.
Dengan adanya manajemen risiko, perusahaan mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Sehingga, potensi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan bisa ditekan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan.
5. Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Menghemat Biaya
Dengan memahami dan menerapkan standar ISO, perusahaan dapat mengidentifikasi dan memangkas proses yang kurang efisien.
Pemahaman ISO juga membantu perusahaan dalam merancang, melakukan implementasi, dan memelihara sistem manajemen yang efektif berdasarkan standar ISO.
Dengan begitu, perusahaan bisa belajar bagaimana caranya mengidentifikasi dan mengelola risiko, melakukan audit internal, serta melakukan perbaikan berkelanjutan guna memaksimalkan efisiensi operasional, menghemat biaya, serta meningkatkan performa dan produktivitas secara keseluruhan.
Baca Juga: Apa Saja Materi Pelatihan Manajemen Risiko
Jenis Pelatihan ISO
Pelatihan ISO sendiri memiliki berbagai jenis yang bisa dipilih tergantung kebutuhan individu atau organisasi. Program pelatihan tersebut akan membantu individu dan perusahaan dalam mengenal dan menerapkan prinsip-prinsip dasar dan persyaratan terkait jenis pelatihan ISO yang dipilih.
Lalu, apa saja jenis-jenisnya? Berikut daftarnya.
- Pelatihan ISO 90001 berupa sistem Manajemen Mutu, akan membantu dalam memahami persyaratan standar ISO 9001, prinsip yang ada dalam manajemen mutu, dan cara merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen mutu yang efektif.
- Pelatihan ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), pelatihan akan memberikan pemahaman mengenai persyaratan standar ISO 14001, konsep-konsep lingkungan yang relevan, dan bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan yang berkelanjutan.
- Pelatihan ISO 27100 (Sistem Manajemen Keamanan Informasi), membantu dalam memahami seperti apa standar ISO 27001, risiko keamanan informasi, dan bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen keamanan informasi yang efektif.
- ISO 45001 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja), pelatihan terkait dengan persyaratan standar ISO 45001, konsep keselamatan kerja, dan cara merancang dan mengimplementasikan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif.
- ISO 50001 (Sistem Manajemen Energi)
- ISO 22000 (Sistem Manajemen Keamanan Pangan)
- ISO 31000 (Manajemen Risiko)
- ISO 22301 (Sistem Manajemen Keberlangsungan Bisnis)
- ISO 13485 (Sistem Manajemen Mutu untuk Perangkat Medis)
- Pelatihan Pengendalian Dokumen dan Catatan
- Pelatihan Analisis Risiko dan Manajemen Insiden
Proses Pelatihan ISO yang Efektif
Lalu, bagaimana cara menyusun pelatihan ISO yang efektif bagi karyawan supaya hasil yang dicapai maksimal? Berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Melakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
Pertama, cari tahu kebutuhan spesifik perusahaan Anda dalam mengenai pelatihan ISO. Bidang apa yang memerlukan peningkatan? Tujuan apa yang ingin dicapai? Siapa saja target audiens yang akan menerima pelatihan?
Sesuaikan dengan tujuan dan tantangan yang dihadapi perusahaan. Kemudian, pilih penyedia pelatihan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan tersebut.
2. Lakukan Pelatihan Interaktif
Untuk meningkatkan ketertarikan dan keterlibatan peserta selama program, gunakan metode pengajaran yang interaktif dan menarik. Misalnya studi kasus, FGD, dan simulasi.
Metode ini juga membantu peserta untuk terlibat secara lebih aktif, memahami konsep dengan lebih baik, serta memahami penerapannya dalam pekerjaan mereka.
Pastikan juga bahwa materi pelatihan telah mencakup semua aspek penting dari standar ISO yang hendak dipelajari, seperti prinsip-prinsip dasar, persyaratan, dan contoh praktik terbaik (best practices).
3. Adakan Evaluasi dan Umpan Balik
Untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi, lakukan evaluasi dan penilaian. Evaluasi tersebut bisa berupa tes tertulis, tugas praktik, simulasi audit, dan semacamnya.
Kemudian, untuk menilai kualitas pelatihan dan instruktur di mata peserta, kumpulkan feedback dari peserta dan gunakan untuk perbaikan di masa depan.
Jalankan Pelatihan Lebih Efektif dengan LMS LinovHR
Memberikan pelatihan kepada karyawan adalah salah satu cara perusahaan mengembangkan karyawan untuk mendukung proses bisnis.
Dengan memberikan pelatihan yang tepat, perusahaan bisa secara maksimal memanfaatkan SDM yang dimiliki, karyawan pun akan merasa senang karena mendapatkan kesempatan untuk berkembang.
Apalagi sekarang ada cara mudah dalam menjalankan pelatihan bagi karyawan dengan memanfaatkan Software LMS dari LinovHR.
Learning Management System LinovHR mendukung perusahaan untuk mengadakan pelatihan yang efektif dan efisien. Di mana perusahaan dapat menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program pelatihan di satu aplikasi.
Akses ke materi pelatihan pun mudah karena sudah tersedia fitur e-Learning yang dapat diakses melalui ESS karyawan.
Dengan LMS Software LinovHR, mengadakan pelatihan karyawan yang efektif dan efisien bukan lagi hal yang mustahil. Ayo, ajukan demo gratis sekarang!