Pekerjaan paruh waktu adalah tipe pekerjaan yang sudah sangat familiar di telinga oleh masyarakat umum. Orang-orang yang melakukan pekerjaan paruh waktu disebut juga sebagai pekerja part time.
Pekerja paruh waktu sendiri merupakan orang yang memiliki waktu kerja kurang dari 40 jam seminggu, atau 8 jam per hari. Para pekerja paruh waktu sendiri lebih fleksibel dibandingkan dengan pekerja penuh waktu atau full time.
Pekerja paruh waktu juga tidak memiliki kontrak dengan pemberi kerja, namun tetap bisa melakukan diskusi terkait jam kerja dan juga besaran upah yang didapatkan dari pekerjaan paruh waktu tersebut.
Dalam pembahasan ini, LinovHR akan membedah secara dalam pengertian dan juga perbedaannya dengan pekerja penuh waktu. Simak dan pahami penjelasannya di bawah ini!
Perbedaan Pekerja Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa pekerja paruh waktu adalah orang yang jam kerjanya kurang dari 40 jam seminggu dan 8 jam perhari. Pekerja paruh waktu memiliki jam kerja yang fleksibel dan tidak memiliki pendapatan yang tetap.
Sedangkan pekerja penuh waktu atau full time, merupakan orang yang memiliki waktu kerja mencapai 40 jam seminggu atau 8 jam per hari. Umumnya para pekerja penuh waktu memiliki jam kerja yang terjadwal dan tetap, berbeda dengan paruh waktu yang lebih fleksibel.Â
Selain itu, pekerja penuh waktu juga mendapatkan gaji atau pendapatan yang tetap setiap bulannya, serta mendapat beberapa benefit lain yang tidak didapat oleh pekerja paruh waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerja paruh waktu adalah orang yang bekerja di bawah jam kerja normal dan jam kerja yang lebih fleksibel.
Baca Juga:Â 10 Contoh Ide Kerja Part Time untuk Penghasilan Tambahan
Keuntungan Rekrut Pekerja Paruh Waktu
Meskipun jam kerjanya yang lebih sedikit dan berbeda dari pekerja penuh waktu. Namun, pekerja paruh waktu bisa memberikan berbagai macam keuntungan bagi perusahaan atau pelaku bisnis yang merekrutnya, di antaranya:
1. Menghemat Keuangan Perusahaan
Seperti yang sudah diketahui, pekerja paruh waktu memiliki jam kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja penuh waktu.
Hal tersebut otomatis mempengaruhi besaran upah atau gaji yang diterima oleh pekerja paruh waktu tersebut. Besaran upah yang diterima tentunya tidak lebih besar dari pekerja penuh waktu, sehingga hal ini akan lebih menghemat keuangan perusahaan dalam mengeluarkan biaya untuk membayar pekerja paruh waktu.
2. Dapat Menggantikan Pekerja Penuh Waktu untuk Sementara
Tidak selalu pekerja penuh waktu yang ada di perusahaan bisa bekerja selamanya. Ada kalanya para pekerja penuh waktu mengalami kejadian atau kondisi dimana mereka harus meninggalkan atau tidak mampu untuk melanjutkan pekerjaan mereka, seperti cuti, resign, sakit, kecelakaan, dan kondisi lainnya.
Di sinilah keuntungan dari merekrut pekerja paruh waktu. Para pekerja part time bisa sementara waktu menggantikan posisi pekerja yang mengalami kejadian-kejadian tersebut.
Dengan begitu, produktivitas dan operasional perusahaan bisa berjalan dengan lancar, tanpa adanya halangan karena kosongnya suatu posisi tertentu.
3. Membantu Perusahaan dalam Melakukan Ekspansi
Melakukan ekspansi bisnis tentunya memerlukan tenaga kerja yang banyak. Namun, dalam mendapatkan tenaga kerja tersebut, tidak bisa dalam waktu yang instant. Sehingga memerlukan proses dan waktu sebelum mendapatkan kandidat yang tepat.
Peran penting dari pekerja paruh waktu yaitu mengisi posisi tersebut untuk sementara waktu, sambil menunggu perusahaan mendapatkan orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.
4. Belajar Hal Baru dari Pekerja Paruh Waktu
Seorang pekerja paruh waktu bisa saja memiliki beragam keterampilan atau kemampuan yang berguna bagi kemajuan bisnis atau perusahaan. Anda bisa belajar hal-hal tersebut dari mereka untuk meningkatkan bisnis yang Anda miliki.
5. Membantu Uji Coba Bisnis
Sebagai contoh, apabila Anda memiliki bisnis restoran cepat saji yang memiliki jam buka yang terbatas, lalu Anda ingin mencoba untuk membuka restoran cepat saji tersebut selama 24 jam. Maka, menggunakan pekerja paruh waktu merupakan pilihan yang bisa Anda ambil.
Anda bisa menggunakan pekerja paruh waktu untuk mengisi jam-jam malam operasional dan pekerja penuh waktu mengisi jam pagi hingga sore, maupun sebaliknya.
Baca juga: Sejarah Hari Perempuan Internasional, dari Tuntutan Jam Kerja Hingga Gaji yang Lebih Baik
Kelola Segala Jenis Pekerjaan dengan HRIS LinovHR
Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh departemen HR adalah mengurus kebutuhan kandidat untuk mengisi posisi yang kosong.
Baik itu mempekerjakan pekerja paruh waktu atau penuh waktu. Hal ini membuat kebutuhan aplikasi HR tidak bisa ditolak lagi.
Beruntungnya, sekarang sudah ada software HRIS LinovHR yang dapat membantu dalam mengelola segala jenis pekerjaan dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia yang ada.
Mendapatkan talenta-talenta terbaik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan Modul Recruitment.
Terdapat beberapa fitur utama yang membantu perusahaan atau user dalam melakukan rekrutmen pegawai, mulai dari perencanaan, permintaan rekrut, manajemen talent, hingga tahap seleksi, semua bisa dilakukan secara cepat dan mudah.
Selain itu, ada juga Modul Time Management yang dapat memudahkan perusahaan dalam membuat dan menyusun jadwal atau jam kerja dari para pekerjanya. Dengan begitu, HRD bisa membuat jadwal yang sesuai dengan pekerjaan dan juga kapasitasnya di dalam perusahaan.
Demikian pembahasan mengenai pekerja paruh waktu, mulai dari pengertian hingga perbedaannya dengan pekerja penuh waktu.
Secara mudah, pekerja paruh waktu adalah orang yang memiliki jam kerja lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja penuh waktu. Semoga bermanfaat!