Selama ini, perusahaan tertutup terhadap gaji karyawan. Namun, kini sudah ada terobosan baru dalam dunia penggajian, yakni pay transparency atau transparansi gaji.
Transparansi gaji dinilai dapat membantu perusahaan menghilangkan diskriminasi gaji dan mencapai keadilan penggajian.
Jika perusahaan Anda tertarik menerapkan pay transparency, Anda perlu membaca ulasan dari LinovHR berikut ini. Silakan membaca!
Apa Itu Pay Transparency?
Pay transparency adalah keterbukaan perusahaan terhadap benefit dan kompensasi yang diterima karyawan maupun calon karyawan.
Adanya pay transparency merupakan langkah untuk mencapai pay equity, yaitu keadilan penggajian. Dengan mempublikasikan gaji, karyawan dapat mengetahui apakah perusahaan sudah adil dalam memberi gaji atau belum.
Pay transparency memiliki banyak istilah serupa. Sebut saja salary transparency  dan transparansi gaji. Meski berbeda istilah, ketiganya merupakan hal yang sama.
Proses Pay TransparencyÂ
Pay transparency tidak dilakukan dengan mempublikasikan gaji karyawan secara terang-terangan. Misalnya dengan membuat daftar semua gaji karyawan beserta namanya.
Alih-alih demikian, transparansi gaji bisa dilakukan dengan membuka diskusi bersama HR terkait penggajian.
Dalam kesempatan itu, HR bisa mengemukakan standar pemberian gaji, rincian gaji karyawan, dan rentang gaji untuk setiap posisi.
Tak lupa, HR pun perlu memberi tahu bahwa gaji karyawan saat ini sudah termasuk standar pasar. Hal ini dilakukan untuk mencegah karyawan mengira gajinya underpaid.
Baca Juga: Kelebihan Kekurangan Kebijakan Pay Secrecy
Kelebihan Pay TransparencyÂ
Perusahaan yang menerapkan transparansi gaji berarti selangkah lebih dekat dengan keadilan penggajian. Tak hanya itu, jika menerapkan transparansi gaji, perusahaan akan menerima beberapa keuntungan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kebahagiaan Karyawan
Penelitian mengenai pengaruh salary transparency terhadap kebahagiaan karyawan sebenarnya belum dilakukan. Ini karena jumlah perusahaan yang menerapkan kebijakan transparansi ini masih sedikit.
Namun, transparansi gaji yang dilakukan di perusahaan Buffer menunjukkan hal positif. Setelah Buffer mempublikasikan gaji di situs perusahaan, jumlah kandidat yang melamar kerja semakin meningkat. Karyawan yang sudah bekerja pun semakin bahagia dan produktif.
Tak hanya itu, ternyata ada kecenderungan ketidakpuasan jika karyawan tidak mengetahui gaji rekan kerjanya. Ini karena mereka merasa dibayar dengan rendah atau underpaid.
Akan tetapi jika karyawan mengetahui gaji rekan kerja, mereka dapat menyadari bahwa gaji yang diterima sudah sesuai standar. Rasa tidak puas pun bisa menghilang dan mereka bisa bekerja lebih baik.
Baca juga: Awas! 7 Tanda Underpaid atau Gaji Rendah
2. Menghilangkan Jarak Gaji Karyawan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, adanya pay transparency merupakan langkah untuk mencapai pay equity.
Apabila karyawan saling mengetahui gaji rekan kerjanya, mereka dapat meminta gaji yang sesuai standar dan setara.
Perusahaan pun tidak bisa berbuat curang dengan memberi rentang gaji yang terlalu jauh pada karyawan dengan posisi yang sama.
Keadilan penggajian ini sangat penting, sebab masih banyak karyawan perempuan yang menerima gaji lebih sedikit daripada karyawan laki-laki. Dengan adanya transparansi gaji, maka keadilan bisa dicapai dan tak ada lagi diskriminasi gaji berbasis gender.
3. Meningkatkan Citra Positif Perusahaan
Perusahaan yang menerapkan pay transparency akan mendapatkan citra positif. Ini karena publik akan menilai perusahaan sebagai perusahaan yang adil dan jujur dalam menggaji karyawan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Pay for Performance?
Kekurangan Pay TransparencyÂ
Di sisi lain, transparansi gaji juga masih memiliki kelemahan. Berikut adalah kerugian yang mungkin perusahaan terima jika menerapkan transparansi ini:
1. Memunculkan Keterbatasan dalam Merekrut
Perusahaan yang mempublikasikan gaji akan mendapatkan keterbatasan saat merekrut. Mengapa? Ini karena mereka tak lagi bisa merekrut karyawan berkualitas dengan upah yang rendah.
Alhasil, perusahaan harus memutar otak untuk memanfaatkan biaya rekrutmen. Dengan budget rekrutmen yang ada, tentu perusahaan akan mendapatkan lebih sedikit karyawan.
2. Dapat Menimbulkan Perselisihan Karyawan
Meskipun pay transparency dinilai dapat membahagiakan karyawan, tak menutup kemungkinan transparansi gaji ini dapat menimbulkan perselisihan karyawan.
Hal tersebut bisa terjadi karena karyawan akan membandingkan gaji yang diterima dengan karyawan lain. Jika karyawan merasa iri, karyawan akan berselisih dengan rekan kerja. Akibatnya tentu fatal bagi kerja sama tim.
3. Memunculkan Kesalahpahaman tentang GajiÂ
Perusahaan yang menerapkan transparansi gaji tentu berusaha yang terbaik untuk menerapkan keadilan dalam memberi gaji. Namun, pasti akan tetap ada perbedaan gaji di antara karyawan karena perbedaan kualifikasi yang mereka miliki.
Perbedaan tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman di antara karyawan. Bisa saja karyawan merasa gajinya harus lebih tinggi daripada rekan kerjanya karena ia bekerja lebih baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan perlu menjelaskan dengan baik standar pemberian gaji yang berlaku. Dengan demikian, karyawan akan memahami perbedaan gaji yang ada.
Baca juga: Apa itu Split Payment? ini Pembahasan Lengkapnya
Bangun Transparansi Penggajian dengan Software Payroll LinovHRÂ
Pay transparency memungkinkan perusahaan untuk terbuka dalam hal kesetaraan gaji yang dimiliki setiap karyawan. Hal ini pun bisa mendorong  terciptanya budaya kerja yang baik di perusahaan.
Salah satu cara untuk menerapkan transparansi penggajian adalah dengan memberi tahu karyawan rincian gaji yang mereka terima. Bagaimana caranya? Tentu saja, Anda akan membutuhkan slip gaji.
Slip gaji yang mudah diakses adalah cara sederhana yang bisa mendukung terciptanya transparansi gaji. Setiap bulannya karyawan bisa mengetahui apa saja yang menjadi komponen dalam penggajian mereka.
Masih banyak perusahaan yang memberlakukan slip gaji dalam dokumen fisik. Padahal, slip gaji tersebut sangat tidak efektif karena mudah tercecer. Untuk menghindari hal ini sebenarnya perusahaan bisa menggunakan slip gaji digital.
Saat ini, tidak sulit untuk membuat slip gaji digital karena fitur satu ini juga sudah tersedia di software Payroll LinvoHR.
Tidak hanya membantu perusahaan dalam menghitung dan mengelola gaji, aplikasi Payroll LinovHR juga memiliki fitur slip Salary Slip untuk memberikan slip gaji digital kepada karyawan. Slip gaji digital jauh lebih efektif dan efisien karena dapat tersimpan rapi dan tidak hilang.
Tak hanya fitur Salary Slip, Payroll software LinovHR juga memiliki fitur E-Payroll. Fitur ini berfungsi untuk membuat laporan penggajian berdasarkan tahun, periode, project, atau bank payroll. Fitur ini dapat membantu perusahaan untuk melakukan audit keuangan perusahaan.
Tertarik mencapai keadilan penggajian dengan menerapkan pay transparency? Segera gunakan Software Payroll LinovHR!