Ada banyak benefit yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawannya. Mulai dari unlimited paid time off sampai sekarang juga ada yang disebut paid vacation.
Kebijakan ini mulai banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan guna membuat karyawan mendapatkan work-life balance dan bisa produktif dalam bekerja. Ketika perusahaan menerapkan kebijakan ini, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari siapa yang berhak mendapatkannya, bagaimana ketentuannya, hingga perhitungan gaji.
Nah, agar Anda dapat menerapkan ini dengan tepat guna, mari simak penjabaran dari LinovHR berikut ini!
Apa Itu Paid Vacation
Paid vacation adalah kebijakan perusahaan yang tetap memberikan gaji kepada karyawan yang sedang melakukan liburan. Atau fasilitas liburan yang diberikan perusahaan dengan tetap memberikan gaji bulanan kepada karyawan.
Di beberapa perusahaan, kebijakan ini diartikan sebagai fasilitas liburan bagi karyawan dengan pembiayaan ditanggung oleh perusahaan.
Kebijakan paid vacation sendiri kerap dijadikan metode pemasaran terbaru yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan cara ini, perusahaan tidak perlu menggunakan endorser, perusahaan bisa menggunakan alternatif bagi karyawan dengan memberikan paid vacation.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh perusahaan American Standard yang menerapkan paid vacation sambil menjual barangnya sehingga memberikan awareness kepada calon konsumen.
Siapa yang Bisa Mendapatkan Paid Vacation
Sebenarnya, semua karyawan bisa mendapatkan paid vacation. Akan tetapi, hal ini kembali lagi kepada kebijakan dan peraturan yang diterapkan di perusahaan serta kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh karyawan.
Biasanya perusahaan memberikan paid vacation dengan melihat masa kerja karyawan tersebut.
Saat ini belum ada aturan perundang-undangan yang mengatur secara detail mengenai kebijakan ini. Jadi memang kebijakan ini bukanlah suatu kebijakan wajib yang mesti ada dan diterapkan oleh setiap perusahaan.
Perusahaan bisa bebas memberikan benefit ini kepada beberapa karyawan dan tidak kepada yang lainnya. Misalnya, karyawan tetap bisa mendapatkan liburan berbayar 3 kali dalam setahun, tapi kebijakan ini tidak berlaku bagi karyawan kontrak.
Baca Juga: Seperti Apa Penerapan Program Benefit Karyawan?
Manfaat Paid Vacation
Di sisi lain, paid vacation ternyata juga bisa memberi manfaat bagi perusahaan. Manfaat paid vacation adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Manfaat paid vacation yang pertama adalah dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini dapat terjadi karena setelah melakukan liburan, karyawan akan kembali segar dan semangat untuk bekerja.
Selain itu, disetujuinya liburan juga membuat karyawan merasa dekat dengan perusahaan. Alhasil, karyawan akan senantiasa bersedia berkontribusi untuk perusahaan dan meningkatkan produktivitasnya.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
Ketika karyawan mengambil liburan, maka ia sedang memperbaiki kesehatan fisik dan mentalnya. Karyawan ingin menyeimbangkan kehidupannya di antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Secara keseluruhan, hal tersebut dapat membahagiakan karyawan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Apalagi mengingat karyawan akan tetap mendapatkan upah meskipun liburan.
3. Meningkatkan Branding Positif Perusahaan
Isu tentang suatu perusahaan biasanya menyebar dari mulut ke mulut. Umumnya, karyawan dari suatu perusahaan yang menyebarkan apa yang ada di perusahaannya kepada orang lain.
Bukan tidak mungkin karyawan akan memberi tahu kepada orang lain tentang cuti dibayar yang diterimanya. Orang lain yang mendengarnya pun akan memunculkan pandangan positif, bahwa ternyata perusahaan memperhatikan kesehatan fisik dan mental serta kesejahteraan karyawannya. Perusahaan pun mendapatkan branding yang positif.
4. Menarik Minat Pelamar Kerja
Branding positif yang diterima perusahaan bisa menarik lebih banyak kandidat untuk melamar kerja. Hal ini akan menguntungkan HR. Sebab, semakin banyak kandidat yang bisa dijadikan pertimbangan dalam rekrutmen.
Aturan Menggunakan Paid Vacation
Jika perusahaan ingin menerapkan paid vacation, maka penyesuaian-penyesuaian berupa aturan-aturan tertentu perlu diperhatikan. Aturan digunakan agar karyawan tidak menyalahgunakan liburan dibayar yang disediakan oleh perusahaan.
1. Peraturan Paid Vacation untuk Karyawan BaruÂ
Biasanya, karyawan yang baru bekerja belum mendapatkan jatah cuti. Beberapa perusahaan menetapkan karyawan baru harus bekerja selama tiga bulan atau satu tahun terlebih dahulu sebelum bisa mengajukan cuti.
2. Durasi Paid Vacation
Perusahaan juga perlu menerapkan durasi paid vacation yang bisa diambil karyawan. Jangan sampai karyawan mengambil cuti liburan terlalu lama sehingga mengganggu pekerjaan di perusahaan.
Pada umumnya, durasi paid vacation yang diizinkan perusahaan untuk diambil karyawan adalah satu hingga dua minggu.
3. Pemberitahuan Pengajuan Paid Vacation
Sebelum mengambil liburan, sebaiknya karyawan mengajukannya sebelum jangka waktu tertentu. Biasanya, karyawan perlu mengajukan cuti minimal satu atau dua minggu sebelum tanggal liburan.
Jangka waktu ini diterapkan untuk memastikan bahwa karyawan telah menyelesaikan pekerjaannya sebelum cuti. Apabila ada pekerjaan yang belum selesai, maka pekerjaan itu dapat diserahkan kepada karyawan lain secara sementara dengan mudah. Ini karena komunikasi tentang peralihan tugas sudah dilakukan sebelumnya.
Permudah Hitung Paid Vacation dengan Payroll Software LinovHR
Paid vacation adalah salah satu kebijakan yang memungkinkan karyawan tetap mendapatkan gajinya walaupun ia sedang tidak bekerja atau liburan. Tentu ini menjadi keuntungan tersendiri bagi karyawan dan juga membawa dampak positif bagi perusahaan untuk jangka panjangnya.
Ketika perusahaan menerapkan liburan berbayar, tentu ada yang berubah dari komponen penggajian. Di mana besaran paid vacation yang diberikan perusahaan juga harus masuk dalam perhitungan.
Dengan begini, tentu perhitungan gaji juga akan berubah.Â
Untuk mengelola perhitungan penggajian dan paid vacation, Anda bisa menggunakan Payroll Software LinovHR. Software ini menyediakan fitur mendalam yang memudahkan perhitungan gaji, apapun kondisinya.
Contoh fitur yang dimiliki software ini misalnya fitur Employee Set untuk memudahkan pengelompokkan karyawan dalam penerimaan gaji, fitur Payroll Group untuk pengelompokkan payroll, fitur Payroll Process untuk memproses penggajian, dan fitur Salary Slip untuk membuat slip gaji.
Dengan bantuan fitur-fitur Software Payroll LinovHR, perhitungan penggajian bisa selesai lebih cepat dan tepat.
Selain itu, Software Payroll LinovHR juga dibekali dengan fitur lainnya yang dapat Anda kenali lebih dalam pada demo aplikasi gratis dari kami.
Hubungi sekarang!