Merekrut Karyawan Overqualified? ini Keuntungan dan Kerugiannya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

overqualified
Isi Artikel

Dalam proses perekrutan karyawan, HR akan menemukan beragam kandidat. Ada yang tidak memenuhi kriteria, namun tidak sedikit pula ada kandidat yang melebihi kriteria yang diinginkan atau yang disebut dengan overqualified.

Kandidat dengan kondisi seperti itu seharusnya menjadi idaman banyak perusahaan. Namun, ternyata walau melebihi kriteria yang dibutuhkan, tidak jarang HR justru menolak merekrut karyawan tersebut.

Hal ini karena merekrut kandidat yang melebihi kualifikasi memiliki banyak risiko. Namun meski demikian, ada pula keuntungannya.

Pada artikel di bawah ini, LinovHR akan menjelaskan risiko dan keuntungan merekrut kandidat overqualified. Silakan menyimak artikelnya dengan seksama!

 

Apa Itu Overqualified?

Overqualified memiliki arti melebihi kualifikasi. Overqualified adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan karyawan yang memiliki skill dan kemampuan melebihi kualifikasi yang diminta perusahaan dalam lowongan kerja.

Kandidat yang overqualified membuat perusahaan kebingungan. Mengapa ada orang yang melebihi kualifikasi mendaftar pada posisi ini? Apakah ia melakukan kesalahan dalam melamar kerja? Adanya keraguan tersebut membuat perusahaan pada akhirnya memilih untuk tidak merekrut kandidat yang overqualified.

 

Apa Kerugian Merekrut Kandidat Overqualified?

Banyak perusahaan takut merekrut kandidat dengan kualifikasi berlebih karena kerugian. Beberapa kerugian merekrut kandidat yang overqualified seperti.

 

1. Karyawan Sulit Merasa Puas

Karyawan yang sulit mencapai kepuasan kerja akan cepat merasa bosan dalam pekerjaannya. Pada akhirnya, jika karyawan sudah bosan, ia tidak akan semangat dengan pekerjaannya. Pekerjaan yang ia hasilkan pun akan menjadi biasa-biasa saja.

 

2. Karyawan Mudah Resign

Ada anggapan bahwa karyawan yang overqualified lebih mudah resign. Ini karena karyawan tidak menemukan tantangan dalam pekerjaannya dan merasa kemampuan yang ia miliki tidak bermanfaat di perusahaan.

Oleh karena itu, karyawan yang memiliki kualifikasi berlebih akan mencari pekerjaan lain yang lebih menantang dan bisa mengaplikasikan kemampuannya. Apalagi mengingat karyawan overqualified juga sangat mungkin dicari oleh perusahaan lain yang membutuhkan kualifikasi karyawan itu.

Bagi seorang karyawan dengan kualifikasi mumpuni, akan lebih mudah untuk berpindah dari perusahaan ke perusahaan lain.

 

3. Karyawan Meminta Gaji Tinggi

Proses rekrutmen akan melibatkan ekspektasi gaji kandidat. Pada umumnya, kandidat overqualified akan meminta gaji yang tinggi untuk menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.

Namun, tentu tak semua perusahaan memiliki budget gaji yang sesuai. Ada kalanya gaji yang diminta kandidat melebihi harga pasaran sehingga perusahaan tidak sanggup menggajinya.

 

Apa Keuntungan Merekrut Kandidat Overqualified?

Meski memiliki banyak kerugian, merekrut kandidat yang overqualified juga sebenarnya memiliki keuntungan bagi perusahaan. Berikut adalah di antaranya.

 

1. Menghasilkan Performa yang Lebih Baik

Dengan segala kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki, karyawan overqualified bisa menghasilkan performa yang lebih baik daripada karyawan lain. Mereka bisa menyerap ilmu lebih cepat dan bisa langsung berkontribusi kepada perusahaan.

 

2. Menyediakan Insight Baru untuk Perusahaan

Dari karyawan yang overqualified, perusahaan juga bisa mendapatkan insight baru yang menarik. Ini karena karyawan tersebut telah memiliki banyak pengalaman serupa dan menguasai skill yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang ada. 

 

3. Meningkatkan Skill dan Kemampuan Karyawan Lain

Karyawan yang melebihi kualifikasi memiliki skillset dan pengalaman yang luas. Tentu saja, skill dan insight dari pengalaman terdahulu tersebut bisa dibagikan kepada karyawan lain. Pada akhirnya, skill dan kemampuan karyawan lain pun akan turut meningkat.

 

Haruskah Perusahaan Menolak Kandidat Overqualified?

Pada umumnya, perusahaan menolak kandidat overqualified karena pertimbangan risiko yang muncul setelah kandidat tersebut direkrut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perusahaan takut merekrut kandidat overqualified karena takut mereka akan tidak puas dengan pekerjaannya, cepat resign, dan meminta gaji yang terlalu tinggi.

Pertimbangan tersebut juga berkaitan erat dengan kondisi perusahaan. Misalnya, perusahaan yang tidak memiliki rencana promosi untuk posisi yang dibuka cenderung untuk menolak kandidat overqualified. Ini karena kandidat tersebut biasanya mengincar promosi ke posisi yang lebih tinggi.

Selain itu, kondisi finansial perusahaan juga mempengaruhi diterima atau ditolaknya kandidat overqualified. Jika perusahaan sedang melakukan penghematan, kandidat overqualified yang meminta gaji tinggi tidak akan diterima.

Perusahaan juga akan menghindari kandidat overqualified karena khawatir dengan biaya yang dikeluarkan jika karyawan resign. Tentu saja, biaya merekrut karyawan baru umumnya lebih mahal daripada biaya mempertahankan karyawan.

 

Baca Juga: Hati-hati, Ini Risiko Salah Rekrut Karyawan

 

Rencanakan Proses Rekrutmen Sesuai Kebutuhan Bersama Software HRIS

 

software hris

 

Ketika Anda membuka lowongan, menemukan kandidat overqualified  mungkin saja akan Anda alami. Namun, Anda jangan tergesa-gesa menolaknya, coba lihat lagi Manpower di perusahaan Anda. Siapa tahu kehadiran karyawan yang overqualified dapat menyeimbangkan Manpower di perusahaan Anda.

Oleh karena itu, sebelum Anda menyebarkan info lowongan yang sedang dibuka, pastikan Anda melakukan perencanaan yang matang terkait kebutuhan skillset dan pengalaman yang dibutuhkan untuk mengisi posisi kosong di perusahaan.

Dalam rangka merekrut kandidat terbaik untuk perusahaan, Anda bisa menggunakan Software HRIS LinovHR. Software HRIS ini memiliki modul Recruitment yang bisa mengelola proses rekrutmen agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan lebih efektif dan efisien.

Untuk merekrut kandidat sesuai kebutuhan perusahaan, Anda membutuhkan planning terlebih dahulu. Perencanaan proses rekrutmen ini dapat Anda lakukan menggunakan fitur Manpower Planning. Setelah itu, Anda dapat merealisasikan Manpower Planning yang sudah dibuat dengan fitur Recruitment Request.

Anda juga bisa memantau keseluruhan proses rekrutmen pada fitur Stage. Mulai dari tahap seleksi awal hingga interview dengan user, Anda bisa melakukannya di fitur tersebut. Dari tahap ini, Anda bisa menyaring kandidat overqualified dan kandidat yang tidak.

 

Segera gunakan Software HRIS LinovHR untuk kemudahan perekrutan di perusahaan Anda.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan jadwal demo gratis!

 

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru