Membangun bisnis perusahaan yang sehat perlu didukung oleh berbagai aspek. Salah satunya melalui budaya organisasi atau organizational culture.
“Organizational culture adalah bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan melakukan sesuatu”, seperti dikutip dari Robbie Katanga pada laman HBR.org.
Pada kesempatan kali ini, LinovHR akan membahas mengenai apa itu organizational culture secar mendalam. Tertarik untuk tahu lebih lanjut soal istilah ini?
Silakan simak uraian berikut!
Pengertian Organizational Culture
Organizational culture adalah suatu kumpulan nilai dan praktik aktivitas kinerja yang berkolaborasi antar satu divisi dengan yang lainnya demi memenuhi harapan perusahaan. Semakin baik organizational culture yang dimiliki oleh perusahaan, maka kian mudah pula meraih kesuksesan.
Selain itu, organizational culture juga dapat diartikan sebagai bentuk asumsi dasar yang diciptakan dan dikembangkan oleh perusahaan. Umumnya, hal ini terbentuk ketika perusahaan menemui masalah dan mulai belajar untuk mengatasinya.
Nilai pelajaran tersebut akan menjadi suatu cara untuk membantu adaptasi para karyawan baru agar dapat menyelesaikan masalah serupa. Mulai dari cara mengidentifikasi masalah, menganalisis, dan pengambilan keputusan.
Walau zaman terus berubah dari waktu ke waktu, setiap perusahaan pasti masih menjaga prinsip budaya organisasi berupa kejujuran dalam bekerja.
Dengan demikian, perusahaan beroperasi tidak hanya untuk mencari keuntungan. Namun, memenuhi aspek fundamental positif lainnya.
Baca Juga: Jangan Abaikan! Inilah Tata Cara Mengelola Karyawan Disabilitas
5 Manfaat Organizational Culture
Adapun sejumlah manfaat yang datang dari organizational culture yang baik dalam suatu perusahaan. Berikut diantaranya.
1. Meningkatkan Pelayanan Konsumen
Budaya organisasi yang baik tentu akan menciptakan suasana kerja yang nyaman. Melalui hal demikian, karyawan pun akan terpicu untuk memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen.
Dengan pelayanan baik tersebut, akan muncul kepuasan konsumen. Dengan begitu, pelanggan pun akan tertarik untuk menggunakan produk perusahaan Anda kembali di waktu mendatang.
2. Meningkatkan Laba
Setelah konsumen puas dengan pelayanan perusahaan Anda, tentu akan meningkatkan kepercayaan produk di masyarakat. Berangkat dari hal demikian, penjualan produk pun bakal meningkat. Alhasil, laba perusahaan akan naik dan organisasi semakin sejahtera.
3. Meningkatkan Motivasi Kerja
Salah satu pendukung kepuasan kerja karyawan, yaitu melalui motivasi dari rekan organisasi. Oleh karena itu, bila organizational culture telah berjalan dengan sehat, para pegawai yang bekerja pun akan merasa nyaman. Selain itu, tingkat turnover karyawan pun menurun.
4. Pengambilan Keputusan Lebih Baik
Di kehidupan sehari-hari, mengambil keputusan bukanlah hal yang mudah. Begitupun dalam berbisnis. Akan tetapi, jika perusahaan memiliki lingkungan kerja yang kolaboratif dan minim adanya persaingan tidak sehat, tentu akan lebih mudah ketika mengambil keputusan bisnis.
Hal tersebut lantaran seluruh karyawan benar-benar fokus untuk meningkatkan bisnis perusahaan. Sikap ego dan ingin memperoleh keuntungan sendiri juga dapat diminimalisir di kalangan karyawan.
5. Meningkatkan Kesehatan dan Kebahagiaan Karyawan
Budaya organisasi yang baik tentu akan menimbulkan rasa tenang di setiap diri pekerja. Selain itu, kehidupan kerja dan pribadi karyawan pun akan lebih berimbang.
Melalui hal tersebut, kebahagian hidup para pegawai pun akan meningkatkan. Alhasil, kesehatan karyawan pun akan semakin baik.
Baca Juga: Pentingnya Organization Skill dalam Dunia Kerja
Cara Membangun Organizational Culture yang Sehat di Perusahaan
Ada beberapa cara untuk membangun budaya organisasi yang sehat di perusahaan. Berikut daftar uraiannya.Â
1. Tetapkan Visi dan Misi Perusahaan
Cara pertama menciptakan iklim organisasi yang baik adalah menetapkan visi dan misi perusahaan. Buatlah secara lugas dan tegas tentang apa-apa saja yang menjadi tujuan dari organisasi. Koordinasikan dengan seluruh pihak terkait agar tidak ada masalah di kemudian hari.
2. Sampaikan Tujuan PerusahaanÂ
Ketika sudah memiliki visi dan misi, saatnya untuk menyampaikannya kepada seluruh elemen di perusahaan. Perlu diingat, manajemen juga harus memberi tahu bahwa visi dan misi organisasi harus dilaksanakan dengan cara yang jujur tanpa adanya persaingan tidak sehat di perusahaan.
3. Bangun Sikap Positif KaryawanÂ
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan optimal, perlu didukung oleh sikap positif para karyawan. Jadi, manajemen organisasi dapat membuat aturan atau prosedur tertulis atas cara dan sikap yang perlu dilakukan ketika bekerja. Dengan demikian, para pegawai dapat lebih paham dan dapat mengimplementasikannya sesuai harapan.
4. Membuat Program Pelatihan Kompetensi
Setiap karyawan tentu ingin memperoleh peningkatan jenjang karier. Untuk memperolehnya, perlu memenuhi suatu kriteria kompetensi tertentu. Ada baiknya, perusahaan menyediakan program pengembangan dan pelatihan skill.Â
Dengan demikian, karyawan akan menyadari bahwa organisasi pun memiliki peranan penting dalam menunjang keberlangsungan karier. Tingkat loyalitas para pegawai pun kian meningkat dan turnover berkurang.
Perusahaan dapat mengelola standar kompetensi karyawan menggunakan software management kompetensi dari LinovHR.
Software tersebut membantu perusahaan untuk menetapkan standar kompetensi yang harus dimiliki karyawan pada tiap-tiap bagian.
Terdapat juga analisa kesenjangan kompetensi antarkaryawan (Gap Analyst). Hal ini dapat memudahkan perusahaan dan juga karyawan dalam menyelaraskan kompetensi yang harus dimiliki.
5. Memberikan Penghargaan
Supaya para pegawai lebih merasa dihargai pekerjaannya, perusahaan dapat menciptakan sistem penghargaan. Bagi karyawan yang telah memiliki sikap dan standar kerja yang optimal, maka berhak untuk diberi penghargaan.Â
Dengan begitu, perusahaan akan lebih adil kepada karyawan yang sungguh-sungguh bekerja dengan baik. Alhasil, organisasi dapat mempertahankan talenta-talenta terbaiknya.
6. Adakan Evaluasi Kinerja
Salah satu cara terbaik untuk membangun organizational culture yang baik adalah dengan evaluasi kinerja. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkala untuk memetakan mana divisi yang telah bekerja dengan maksimal dan belum. Dengan begitu, karyawan akan bekerja dengan sebaik mungkin agar dapat memenuhi harapan perusahaan.
Kegiatan evaluasi kinerja dapat terbantu dengan penerapan teknologi. Performance Management LinovHR membantu perusahaan dalam kegiatan evaluasi kinerja karyawan.
Terdapat fitur Performance Review yang memungkinkan karyawan lain memberikan review pada subjek penilaian. Fitur Appraisal juga memberi manfaat serupa, khususnya untuk upaya karyawan dalam kenaikan jabatan.
Ada juga fitur Goals & KPI yang membantu mengukur perkembangan dari target kerja karyawan. Semua fitur ini dapat membantu HR dalam melakukan penilaian kinerja karyawan.
Baca Juga: Komitmen Organisasi dapat Membuat Karyawan Loyal?
Itulah penjelasan mengenai organizational culture. Semoga uraian di atas dapat menjadi referensi Anda untuk membangun budaya kerja yang baik di perusahaan. Sekian dan selamat mencoba!Â