OKR scoring, sebagai metode penilaian kinerja yang semakin populer, telah menjadi landasan bagi banyak organisasi untuk mengukur pencapaian tujuan mereka.Â
Penilaian OKR ini akan memberikan wawasan bagi perusahaan dalam menyusun strategi dan menetapkan ekspektasi di masa mendatang. Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan transparansi.
Proses penilaian ini bisa dilakukan dengan beberapa metode yang umumnya berbentuk skala. Dengan memahami esensi penilaian ini, organisasi dapat lebih efektif mengarahkan langkah-langkah menuju keunggulan kinerja yang berkelanjutan.
Untuk memahami hal ini lebih jauh, mari simak artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu OKR Scoring?
Penilaian OKR (Objectives and Key Results) atau yang dikenal juga sebagai OKR scoring, merupakan evaluasi akhir dari setiap siklus OKR.
Maka dari itu, OKR scoring mengacu pada penilaian akhir yang mencerminkan sejauh mana pencapaian OKR telah tercapai.
Selain itu, penilaian ini juga mengevaluasi seberapa sukses inisiatif dan langkah-langkah yang diimplementasikan selama siklus tersebut.
Evaluasi ini selalu didasarkan pada metrik, benchmark, dan kriteria yang jelas yang telah ditetapkan bersama dengan key results pada awal OKR cycle.
Dengan kata lain, OKR scoring memberikan gambaran menyeluruh tentang sejauh mana tujuan-tujuan dan hasil kunci telah berhasil direalisasikan, serta seberapa efektif langkah-langkah yang diambil untuk mencapainya.
Mengapa Melakukan OKR Scoring?
Tujuan utama dari OKR scoring adalah untuk mengevaluasi pencapaian dan, jika diperlukan hasilnya akan digunakan untuk mengidentifikasi apa yang seharusnya dilakukan dengan cara yang berbeda pada siklus berikutnya.Â
Cara ini berfungsi sebagai sumber data untuk tinjauan OKR. Dengan begini manajemen bisa menilai dan menganalisis mengapa OKR tercapai atau tidak tercapai.
Sumber data dari penilaian OKR ini juga akan membantu melihat masalah yang perlu di siklus berikutnya.
Selain itu, evaluasi akhir OKR membantu memastikan bahwa seluruh tim tetap berada pada jalur yang benar.
Dengan melakukan OKR scoring, tim dapat menjaga fokus pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi peluang perbaikan untuk pertumbuhan dan pencapaian yang lebih baik di masa depan.
Cara Menilai OKR
Proses evaluasi OKR (Objectives and Key Results) menjadi langkah kunci dalam siklus perencanaan yang mengharuskan pendekatan yang teliti dan terukur.Â
Terdapat beberapa metode penilaian yang dapat dipilih, masing-masing memiliki keunggulan dan kecocokan yang bervariasi tergantung pada karakteristik serta tujuan dari setiap key result.Â
Berikut merupakan beberapa rumus skor penilaian OKR yang dapat diadopsi:
1. Metode Binari
Pendekatan ini melibatkan pemberian nilai 1.0 untuk pencapaian dan 0 untuk ketidaklengkapan, atau dengan kata lain, jawaban ya atau tidak.Â
Metode ini sangat sesuai digunakan untuk hasil kunci yang hanya bisa dicapai atau tidak. Pemberian skor dilakukan pada akhir siklus OKR.
2. Metode Google
Dalam metode ini, setiap hasil kunci diberikan skor dalam rentang 0 hingga 1.0, dengan 0 menandakan kegagalan atau tidak dimulainya suatu aspek, dan 1.0 menunjukkan pencapaian yang berhasil 100%.
Dalam sistem ini, Anda memberi nilai pada setiap hasil utama, lalu merata-ratakan hasilnya untuk menilai keseluruhan tujuan.
Rata-rata OKR terlihat seperti ini:
Key result #1: 0,5
Key result #2: 0,7
Key result #3: 0,3
Objective: 1,5 Ă· 3 = 0,5Â
Dalam pendekatan ini, Anda menyelesaikan sebuah sasaran ketika Anda mencapai 70 hingga 75 persen dari setiap hasil utama. Untuk sasaran yang aspiratif, pertimbangkan skor 0,6 atau 0,7 sebagai keberhasilan.
Penerapan metode ini dilakukan secara tahunan, pada akhir kuartal, dan dalam tinjauan berkala sepanjang kuartal.
3. Tanpa Skor  Â
Memanfaatkan metrik dalam hasil kunci untuk mengukur kemajuan dan pencapaian tanpa memberikan skor numerik tertentu. Artinya penilaian dapat sangat subjektif di mana penilaian diberi bobot berdasarkan keadaan tertentu.
4. Metode Prediksi atau Tingkat Keyakinan  Â
Memprediksi sejauh mana kemungkinan pencapaian hasil kunci. Dimulai dari 50 persen dan disesuaikan pada pertemuan mingguan sepanjang waktu.Â
Pendekatan ini membantu dalam mengantisipasi potensi masalah, memberi tahu anggota tim, dan memberikan prioritas pada pekerjaan yang harus atau bisa diselesaikan oleh tim.Â
Penerapan metode ini dapat dilakukan secara mingguan atau pada pertemuan tinjauan OKR di pertengahan siklus.
Dengan pemahaman dan pilihan metode penilaian yang tepat, tim dapat melakukan evaluasi OKR dengan efektif.
Baca Juga: Perbedaan OKR vs KPI dan Kapan Menggunakannya
Hal yang Perlu Dipertimbangan saat Menilai OKR
Dalam mengevaluasi OKR, terdapat beberapa pertimbangan krusial yang perlu diperhatikan untuk memastikan kesuksesan dan relevansi dari setiap penilaian.Â
Skor ideal OKR biasanya berada di rentang 0,6 hingga 0,7 (60 hingga 70 persen). Jika skor berada di bawah 0,6, ini dapat menunjukkan kinerja tim yang kurang optimal.Â
Sebaliknya, jika skor secara konsisten di atas 0,7 atau mencapai 100 persen dari hasil, hal ini mungkin menandakan bahwa tujuan yang ditetapkan kurang ambisius.
Penting untuk memahami bahwa skor yang tinggi secara konsisten dapat mengindikasikan bahwa tim mungkin merendahkan target atau menetapkan tujuan yang sebenarnya mudah dicapai.
Hal ini sering terjadi ketika individu atau tim merasa bahwa penilaian kinerja yang berhasil tercapai dalam OKR akan mempengaruhi bonus atau kenaikan gaji mereka.
Namun, seharusnya skor OKR seharusnya terpisah dari performance review guna mendorong pengambilan risiko, potensi kegagalan, dan dengan demikian, pertumbuhan tanpa rasa takut akan sanksi profesional.Â
Dengan mencapai keseimbangan optimal dalam penilaian OKR, organisasi dapat merangsang inovasi, motivasi, dan pencapaian tujuan secara berkelanjutan.
Pantau dan Nilai OKR dengan Performance Management System LinovHR
Penilaian OKR akan membantu perusahaan mengetahui tingkat kesuksesan pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Selain itu, dari nilai yang dihasilkan juga memberikan kita wawasan tentang strategi apa yang perlu diterapkan ke depannya.
Di dalam proses penilaian ini, penting untuk memastikan bahwa OKR yang telah ditetapkan terlacak dan termonitor dengan baik. Sehingga tidak ada perhitungan yang terlewat.
Performance Management System LinovHR menjadi software HR yang ideal untuk membantu proses monitoring dan penilaian OKR ini.
Anda dapat memanfaatkan fitur khusus yang tersedia yaitu Goals & KPI. Di sini Anda bisa mendesain secara fleksibel OKR, mulai dari menyusun key result yang perlu dicapai, tenggat waktu, sampai memproses penilaiannya.
Key result bisa disusun dari tingkat perusahaan, unit kerja, sampai dengan tiap individu. Proses monitoring pun bisa dilakukan secara real-time.
Setelah tenggat waktu yang ditentukan, sistem akan secara otomatis menilai result yang berhasil dicapai tiap karyawan.
Dari hasil ini Anda akan lebih mudah melakukan perbaikan berkelanjutan, membantu tim untuk terus berkembang, dan memastikan pencapaian tujuan organisasi.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan kinerja dan meningkatkan pencapaian OKR, manfaatkan Performance Management System LinovHR sekarang.
Segera tingkatkan efisiensi dan efektivitas tim Anda dengan solusi terintegrasi ini.