Generasi milenial memiliki reputasi sebagai generasi sumber daya manusia yang memiliki etos kerja yang rendah karena tabiatnya yang kurang loyal terhadap perusahaan. Banyak melakukan tuntutan gaji yang besar, ingin waktu kerja yang lebih fleksibel, dan sebagainya.
Menurut Harvard Business Review, dalam sebuah survey dinyatakan bahwa dari 5.000 pekerja penuh waktu ditemukan bahwa 43%-nya adalah pekerja martir.
Pekerja martir adalah mereka yang merasa punya peran penting bagi perusahaan dan mereka setuju dengan pernyataan-pernyataan tertentu yang beberapa di antaranya adalah menyatakan dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan dan pekerjaan termasuk untuk lembur kerja, serta adanya rasa bersalah ketika menggunakan masa cuti.
Selain generasi milenial kini GenZ / iGen (lahir di tahun 1995 – 2012) pun sudah mulai memasuki dunia kerja. Menurut Quartz at Work, sebanyak 55% siswa senior di SMA menyatakan bahwa mereka bersedia lembur kerja untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Artinya, perusahaan tinggal memanfaatkan pola pikir kedua generasi ini untuk membuat target-target perusahaan bisa terpenuhi dengan baik. Salah satunya adalah dengan menyiapkan strategi agar karyawan milenial maupun Gen Z bisa betah lembur kerja demi memenuhi semangat kerja yang besar tersebut.
Berikut adalah beberapa rekomendasinya.
Free Snack!
Insentif yang bisa perusahaan berikan kepada karyawannya yang lembur kerja selain tentu saja bayaran lembur adalah makan malam atau makanan camilan dan akses ke mesin kopi/dispenser air yang terus tersedia. Karyawan Anda yang bekerja hingga di luar jam kerja biasanya tidak punya cukup waktu untuk berhenti sejenak dan makan malam.
Oleh karena itu agar karyawan tetap terjaga kesehatannya dan tidak drop karena keseringan lembur maka sediakanlah makanan. Bisa dengan menggunakan jasa katering atau dipesankan makanan dari luar kantor ketika ada karyawan Anda yang lembur.
Sediakan Area Kerja yang Lebih Nyaman
Ketika jam kerja biasa karyawan Anda bisa bekerja di meja masing-masing namun jika harus tetap berada di tempat yang sama lebih lama lagi tentunya karyawan pun akan jenuh dan merasa bosan. Menyediakan arena kerja yang lebih nyaman bagi karyawan bisa membuat otak karyawan menjadi lebih fresh apalagi jika harus lembur kerja.
Misalnya arena kerja yang suasananya lebih santai dengan desain interior yang lebih kekinian sehingga karyawan pun bisa lebih produktif kerja dengan lingkungan yang tidak monoton dan statis.
Baca Juga: Kriteria Perusahaan yang Disukai oleh Generasi Milenial
Apresiasi dari Pimpinan
Hal lain yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan lembur yang didampingi oleh atasan yang bertanggung jawab terhadap karyawan tersebut. Tujuannya adalah memberikan dukungan moral dengan adanya kehadiran atasan, serta karyawan pun bisa dengan mudah meminta bimbingan, masukan, dan juga evaluasi dari atasan terhadap tugas yang dikerjakan.
Atasan yang mendampingi juga bisa membantu karyawan untuk mengerjakan tugasnya sehingga pekerjaan bisa lebih cepat selesai dan atasan pun bisa mendapatkan reputasi yang bagus karena tugas-tugasnya bisa diselesaikan dengan tepat waktu dan moralitas tim jadi lebih tinggi.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Membangun konektivitas antara Pimpinan dan Karyawan
Pastikan Infrastruktur Siap Digunakan
Karyawan yang lembur kerja tentunya membutuhkan sumber daya yang dimiliki oleh kantor agar bisa bekerja dengan baik. Jadi pastikan koneksi internet, aliran listrik, dan juga sumber daya lain yang dimiliki kantor tetap bekerja hingga karyawan selesai kerja. Tentu akan membuat karyawan lembur kurang merasa nyaman jika lift gedung sudah dimatikan, mesin fotokopi tidak bisa digunakan, internet juga tidak lancar sehingga produktivitas pun bisa terganggu dan karyawan merasa tidak dihargai di perusahaan.
Sediakan Fasilitas Tambahan
Tempat rekreasi yang disediakan perusahaan sangat penting agar karyawan yang lembur bisa rehat sejenak sehingga bisa tetap fokus dan fit. Tempat rekreasi yang bisa disediakan perusahaan misalnya adalah gym kecil, ruang khusus untuk merokok yang terpisah dengan ruangan lain, kafetaria yang nyaman dan makanan yang sehat serta enak, ruang duduk dilengkapi dengan sarana hiburan, ruang outdoor untuk menghirup udara segar, dan sebagainya.
Buat suasana kerja Tanpa Tekanan
Lingkungan kerja yang tegang dan tertekan akan menimbulkan dampak yang negatif terhadap budaya kerja di perusahaan Anda. Perusahaan mungkin menuliskan “bisa bekerja di bawah tekanan” sebagai kualifikasi saat membuka lowongan kerja tapi bukan berarti karyawan harus merasa tegang dan takut dengan atasan termasuk ketika lembur kerja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana kerja lembur yang lebih cair, misalnya sambil mendengarkan musik, diselingi dengan obrolan canda. Namun tetap produktif.
Hindari Terlalu Sering Lembur
Jika karyawan Anda kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaannya di jam kerja yang normal dan merasa harus selalu lembur terus-terusan, mungkin masalahnya ada pada manajemen perusahaan Anda. Meski ada bayarannya, lembur kerja adalah kegiatan yang sangat melelahkan dan memotong waktu yang dimiliki oleh karyawan untuk memiliki kehidupan di luar kantor.
Oleh karena itu pemimpin tim, manajer, HRD, atau departemen lain yang bertanggung jawab terkait dengan beban kerja karyawan sebaiknya mengatur strategi agar lembur kerja tidak terjadi terlalu sering apalagi terjadi pada karyawan yang sama.
Baca Juga: Buat Formulir Lembur Online dengan ESS LinovHR
Generasi SDM yang memiliki kemauan tinggi untuk berdedikasi terhadap pekerjaan dan tempatnya bekerja didukung dengan suasana dan lingkungan kerja yang sehat serta nyaman termasuk saat lembur kerja akan sama-sama menguntungkan karyawan dan juga perusahaan dalam banyak hal. Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan saat karyawan lembur akan sangat membantu dan bisa mengurangi beban baik dari segi moral, mental, maupun fisik.
