Net Worth: Pengertian, Cara Menghitung, Indikator, dan Cara Kerjanya!

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

net worth adalah
Isi Artikel

Net worth adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan. Istilah ini merujuk pada seluruh kekayaan seseorang setelah dikurangi oleh semua utang yang dimiliki.

Ini merupakan salah satu indikator penting yang dapat menunjukkan kekuatan finansial seseorang atau sebuah perusahaan.

Dalam artikel LinovHR ini, Anda akan mengetahui secara detail mengenai pengertian net worth, cara menghitungnya, indikator keuangan yang terkait, serta cara kerja dari konsep ini.

Anda juga akan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum seputar topik ini.

 

 

Apa Itu Net Worth?

Net worth adalah seluruh kekayaan seseorang atau perusahaan setelah dikurangi oleh semua utang yang dimilikinya.

Dalam hal ini, kekayaan dapat berupa aset seperti uang tunai, properti, kendaraan, saham, dan investasi lainnya. utang, di sisi lain, mencakup semua kewajiban finansial seperti kredit, pinjaman, dan tagihan.

Dengan demikian, net worth adalah kekayaan bersih yang merupakan ukuran yang penting dalam menilai kondisi keuangan seseorang atau sebuah perusahaan.

Semakin besar net worth seseorang atau perusahaan, semakin besar pula kemampuannya dalam mengatasi krisis keuangan dan memenuhi kebutuhan hidup.

 

Bagaimana Cara Kerja Net Worth?

Net worth dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam mengelola keuangan. Bila jumlahnya meningkat maka menunjukkan bahwa seseorang berhasil mengelola keuangan dengan baik dan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Selain itu, kekayaan bersih juga dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan keuangan seperti investasi atau pembelian aset.

Seseorang dapat menggunakan ini untuk menentukan seberapa besar modal yang dapat dikeluarkan untuk investasi atau pembelian aset tanpa mengganggu keseimbangan keuangan.

 

Indikator Net Worth

Beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur net worth seseorang atau perusahaan antara lain:

 

  1. Aset Lancar

Merupakan aset yang dapat diubah menjadi uang dalam waktu singkat, seperti kas, piutang dagang, dan persediaan barang.

 

  1. Aset Tetap

Merupakan aset yang dimiliki dalam jangka waktu yang lebih lama, seperti properti, kendaraan, dan mesin.

 

  1. Investasi

Merupakan aset yang dimiliki sebagai bentuk investasi, seperti saham, obligasi, atau reksadana.

 

  1. Liabilitas

Merupakan utang yang dimiliki seseorang atau perusahaan, seperti utang bank, piutang dagang, atau tagihan yang harus dibayar.

Dengan menghitung total nilai aset dan menguranginya dengan total nilai liabilitas, maka kita dapat menghitung net worth atau kekayaan bersih seseorang atau perusahaan. 

Indikator ini dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar kekayaan yang dimiliki dan juga seberapa besar kewajiban utang yang harus dibayar. Semakin tinggi net worth, semakin kuat posisi keuangan seseorang atau perusahaan.

 

Baca Juga: Seperti Apa Cara Mencapai Financial Freedom

 

Cara Menghitung Net Worth

Cara menghitung net worth cukup sederhana. Anda hanya perlu menghitung seluruh aset yang dimiliki, kemudian dikurangi dengan jumlah utang yang dimiliki. Contohnya seperti ini:

 

Aset:

Uang tunai di bank: Rp5.000.000

Properti: Rp2.000.000.000

Saham: Rp1.000.000.000

Investasi lainnya: Rp500.000.000

 

Total aset: Rp3.505.000.000

 

utang:

Kredit rumah: Rp1.500.000.000

Pinjaman mobil: Rp500.000.000

 

Total utang: Rp2.000.000.000

 

NW = Total Aset – Total utang

 

Net worth = Rp1.505.000.000

 

Penyebab Net Worth Negatif

Net worth negatif terjadi ketika total nilai aset seseorang lebih kecil dari total nilai utangnya. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat seseorang memiliki net worth negatif, di antaranya:

 

  1. Utang Konsumtif yang Berlebihan

Mengambil utang untuk membeli barang-barang konsumtif seperti pakaian, gadget, atau mobil mewah bisa menyebabkan net worth negatif karena nilai aset yang dimiliki tidak sebanding dengan utang yang harus dibayar.

 

  1. Kenaikan Suku Bunga

Jika seseorang memiliki utang dengan bunga tetap dan suku bunga tiba-tiba naik, maka jumlah utang yang harus dibayar juga akan naik, sehingga bisa menyebabkan net worth negatif.

 

  1. Kebangkrutan

Jika seseorang mengalami kebangkrutan, maka semua asetnya akan dijual untuk membayar utang, dan jika total nilai utang lebih besar dari total nilai aset, maka net worth akan menjadi negatif.

 

  1. Investasi yang Buruk

Jika seseorang berinvestasi dalam instrumen keuangan yang buruk atau gagal, maka nilai investasinya bisa turun drastis, dan jika nilai investasi lebih kecil dari total nilai utang, maka net worth akan menjadi negatif.

 

  1. Pengeluaran yang Tidak Terduga

Kejadian tak terduga seperti kecelakaan, sakit, atau bencana alam bisa memaksa seseorang mengeluarkan uang yang tidak direncanakan sebelumnya.

Jika pengeluaran tersebut besar dan tidak ter-cover oleh dana darurat, maka seseorang bisa berakhir dengan net worth negatif.

Untuk memperoleh net worth yang sehat, Anda harus dapat mengelola keuangan dengan baik dan memperoleh keuntungan yang cukup.

Selain itu, Anda juga harus dapat memanfaatkan net worth sebagai acuan untuk mengambil keputusan keuangan yang lebih baik.

Dengan mengetahui semua hal tentang net worth ini, Anda dapat memperoleh keuangan yang lebih sehat dan stabil.

Semoga pembahasan ini bermanfaat.

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru