Negosiasi merupakan suatu proses interaktif yang tak jarang kita hadapi dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional. Dalam proses ini, pihak-pihak yang terlibat berusaha mencapai kesepakatan atas suatu permasalahan atau tujuan yang saling berbeda.Â
Di dalam kehidupan sehari-hari termasuk bisnis, keterampilan ini penting dalam menghadapi situasi yang melibatkan kepentingan dan perspektif yang beragam.
Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk paham sebenarnya apa sih negosiasi. Untuk itu LinovHR telah merangkumkannya keseluruhannya di bawah ini, mari simak!
Apa Itu Negosiasi?
Untuk memahami pengertian negosiasi, kita harus melihatnya dari pengertian secara umum serta para ahli, seperti berikut ini:
Pengertian Secara Umum
Negosiasi adalah proses interaksi sosial di mana beberapa pihak berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan bersama.Â
Dalam prosesnya, berbagai pihak berusaha untuk mencapai tujuan mereka dengan berdiskusi, berkompromi, dan mencari jalan tengah agar semua pihak merasa puas dengan hasil akhirnya.
Kegiatan ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti dalam bisnis, politik, hubungan antar-individu, maupun dalam lingkup organisasi atau pemerintahan.Â
Saking pentingnya kegiatan ini, seseorang yang memiliki negotiation skill banyak mencari incaran oleh perusahaan.
Skill satu ini menjadi penting dalam mencapai hasil yang diinginkan tanpa merugikan pihak lain, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Pengertian Menurut Para Ahli
Ada banyak sekali ahli yang memiliki pengertian berbeda tentang negosiasi, seperti berikut ini:
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Negosiasi adalah proses tawar-menawar yang dilakukan dengan proses berunding dalam rangka mencapai kesepakatan dua belah pihak baik kelompok maupun organisasi.
Robbins (2003)
Menurut Robbins, negosiasi adalah proses di mana dua pihak atau lebih saling bertukar barang dan jasa, dengan upaya untuk mencapai tingkat kerjasama yang sesuai bagi masing-masing pihak.
Jackman (2005)
Jackman menyatakan bahwa negosiasi adalah suatu proses yang terjadi di antara dua pihak atau lebih yang awalnya memiliki pandangan yang berbeda, namun berusaha mencapai kesepakatan akhir.
McGuire (2004)
McGuire mengartikan negosiasi sebagai proses interaktif untuk mencapai persetujuan, melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki pandangan yang berbeda, tetapi tetap berkeinginan untuk mencapai resolusi bersama.
Tujuan Dilakukannya Negosiasi
Pelaksanaan kegiatan negosiasi tentu saja memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, seperti berikut ini:
Mencapai Kesepakatan Bersama
Tujuan utama dari negosiasi adalah mencapai kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam prosesnya, berbagai masalah atau perbedaan pendapat dapat muncul, dan dengan berdialog secara konstruktif, diharapkan bisa ditemukan titik temu yang menguntungkan semua pihak.Â
Kesepakatan bersama mencerminkan adanya kompromi dan saling menghargai, sehingga menciptakan kerjasama yang produktif di masa depan.
Mengurangi Konflik dan Perbedaan
Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi konflik dan perbedaan yang mungkin timbul antara pihak-pihak yang terlibat. Dengan berbicara secara terbuka dan jujur, masalah-masalah yang mengganggu dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan cara yang lebih harmonis.Â
Proses ini membuka kesempatan untuk memahami sudut pandang masing-masing pihak, sehingga meminimalkan konflik yang berpotensi merugikan kedua belah pihak.
Saling Menguntungkan Berbagai Pihak
Melakukan kegiatan nego juga bertujuan untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Hal ini mengacu pada konsep “win-win solution,” di mana kesepakatan yang dicapai memberikan manfaat yang adil dan seimbang bagi semua pihak.Â
Proses yang efektif dapat menghasilkan hasil yang lebih baik daripada jika setiap pihak berusaha mencapai kepentingan sendiri-sendiri tanpa kompromi.
Jenis-jenis Negosiasi
Terdapat berbagai jenis negosiasi yang bisa diterapkan, tergantung pada konteks dan tujuan dari perundingan tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis yang umum dikenal:
Formal
Ini adalah jenis perundingan yang diatur dan dilakukan secara terstruktur, seringkali dengan aturan dan prosedur yang jelas. Biasanya, negosiasi formal melibatkan perwakilan resmi dari setiap pihak yang terlibat.
Contohnya adalah negosiasi bisnis, perundingan kontrak antara dua perusahaan, atau perundingan antar negara.
Informal
Negosiasi informal adalah perundingan yang dilakukan tanpa aturan yang ketat atau struktur yang terlalu kaku. Prosesnya lebih fleksibel dan bisa berlangsung secara santai.
Contohnya adalah perundingan antara dua teman mengenai rencana bersama atau penyelesaian masalah pribadi.
Dengan Pihak Penengah
Biasanya jenis ini dilakukan dengan melibatkan pihak netral sebagai penengah. Tujuannya adalah untuk membantu mengurangi ketegangan dan membimbing proses mediasi agar mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Tanpa Pihak Penengah
Di dalam prosesnya, kedua belah pihak berunding langsung tanpa kehadiran mediator. Ini bisa menjadi pendekatan yang lebih langsung dan cepat, tetapi juga dapat meningkatkan risiko konflik atau kesulitan dalam mencapai kesepakatan.
Kolaborasi
Negosiasi kolaborasi mengutamakan semangat kerjasama di antara para pihak. Tujuan utamanya adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Fokusnya adalah mencari solusi bersama yang menciptakan win–win situation.
Dominasi
Disebut juga competitive negotiation, berfokus pada kepentingan pihak yang lebih kuat untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak daripada pihak lain. Pendekatan ini lebih bersifat persaingan dan bisa menciptakan kesenjangan di antara para pihak yang terlibat.
Akomodasi
Negosiasi akomodasi adalah ketika satu pihak berusaha untuk mengutamakan kepentingan pihak lain, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan kepentingan sendiri. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menjaga hubungan yang baik dengan pihak lain atau untuk menghindari konflik.
Lose–Lose
Negosiasi lose–lose terjadi ketika kedua belah pihak tidak berhasil mencapai kesepakatan yang memuaskan, dan keduanya harus mengorbankan sebagian dari kepentingan mereka. Pendekatan ini dapat meningkatkan ketegangan dan tidak menghasilkan hasil yang optimal untuk kedua belah pihak.
Tahap Pelaksanaan Negosiasi
Tahap pelaksanaan negosiasi meliputi lima tahap utama yang harus dijalankan secara berurutan untuk mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Berikut adalah penjelasan tentang setiap tahap:
1. Perencanaan dan Persiapan
Tahap pertama adalah perencanaan dan persiapan. Pada tahap ini, para pihak yang terlibat harus memahami tujuan dan kepentingan masing-masing. Mereka harus melakukan analisis menyeluruh tentang isu-isu yang akan diperdebatkan dan mencari informasi yang relevan.Â
Langkah-langkah perencanaan termasuk mengidentifikasi batas-batas dan titik kompromi yang dapat diterima, menilai kekuatan dan kelemahan masing-masing pihak, serta mengidentifikasi alternatif solusi yang mungkin.
Dengan persiapan yang baik, para pihak akan lebih siap menghadapi proses negosiasi dengan keyakinan.
2. Menentukan Aturan
Di tahap kedua ini para negosiator harus menentukan aturan atau prosedur yang akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang adil dan saling menguntungkan bagi semua pihak.Â
Aturan ini mencakup waktu dan tempat, prosedur untuk membuka dan menutup pertemuan, dan bagaimana isu-isu akan diangkat dan diperdebatkan. Pihak-pihak harus sepakat tentang aturan ini sebelum memasuki tahap berikutnya.
3. Penjelasan
Tahap ketiga adalah penjelasan, di mana setiap pihak akan menyampaikan pandangan, kepentingan, dan posisi mereka mengenai isu-isu yang sedang diperdebatkan.
Penjelasan ini membuka kesempatan bagi setiap pihak untuk saling memahami dan mendengarkan sudut pandang yang berbeda.Â
Selama tahap ini, penting bagi setiap pihak untuk menghindari sikap defensif dan mendengarkan secara aktif. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperjelas perbedaan dan kesamaan pandangan antara pihak-pihak yang terlibat.
4. Tawar-menawar dan Penyelesaian Masalah
Pada tahap ini, pihak-pihak akan mencoba mencapai kesepakatan dengan saling mengajukan tawaran dan memberikan konsesi. Negosiasi ini bisa berlangsung cukup kompleks dan memerlukan kreativitas untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.Â
Ada kalanya mungkin diperlukan untuk mencari jalan tengah atau menggabungkan berbagai elemen dari proposal yang berbeda. Penyelesaian masalah merupakan pendekatan kolaboratif di mana para pihak bekerja bersama untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dan dapat diterima oleh semua.
5. Penutupan dan Implementasi
Tahap terakhir adalah penutupan dan implementasi kesepakatan. Pada tahap ini, setelah kesepakatan dicapai, para pihak harus merumuskan kesepakatan secara tertulis dan mengklarifikasi segala hal yang disepakati.Â
Dokumen kesepakatan ini harus mencakup langkah-langkah yang jelas untuk mengimplementasikan apa yang telah disepakati. Selain itu, pihak-pihak juga perlu meninjau dan mengevaluasi hasil negosiasi serta memastikan terpenuhinya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Melalui tahap pelaksanaan yang komprehensif ini, diharapkan para pihak dapat mencapai kesepakatan yang memuaskan dan saling menguntungkan serta meminimalkan potensi konflik di masa depan.
Baca Juga: Teks Negosiasi yang Bisa Digunakan dalam Bisnis
Contoh Negosiasi yang Berhasil
Contoh negosiasi yang berhasil dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut:
Negosiasi dengan PT Freeport Indonesia (Juli 2018):
Pada bulan Juli 2018, pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan dalam negosiasi dengan PT Freeport Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, pemerintah berhasil memperoleh kesepakatan yang menguntungkan untuk masyarakat Indonesia. Beberapa poin penting dalam kesepakatan ini antara lain:
- Penerimaan Negara Lebih Besar: Pemerintah berhak meminta penerimaan negara yang lebih besar secara agregat daripada yang diterima sebelumnya. Hal ini berarti Indonesia dapat memperoleh lebih banyak penerimaan dari kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia, memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi negara dan masyarakat.
- Divestasi Saham Freeport: Pemerintah juga berhasil mendapatkan hak atas divestasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen. Artinya, pemerintah memiliki kendali mayoritas atas perusahaan tambang ini. Keuntungan dari divestasi saham ini dapat digunakan untuk kepentingan nasional, seperti pembangunan infrastruktur dan program sosial yang lebih luas.
Negosiasi dengan Pemerintah Singapura (Februari 2020):
Pada bulan Februari 2020, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, berhasil melakukan penandatanganan amandemen Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Singapura.Â
Negosiasi ini merupakan langkah strategis untuk menutup celah penghindaran dan pengelakan pajak, yang selama ini menjadi masalah dalam hubungan perpajakan antara kedua negara. Beberapa hasil positif dari negosiasi ini adalah:
- Kerja Sama Strategis: Penandatanganan amandemen P3B menegaskan adanya kerja sama strategis antara Indonesia dan Singapura dalam bidang perpajakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi praktik penghindaran pajak yang merugikan kedua belah pihak, serta meningkatkan kepatuhan pajak perusahaan dan individu.
- Penutupan Celah Penghindaran Pajak: Dalam kesepakatan ini, kedua pihak sepakat untuk menutup celah-celah penghindaran pajak yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan individu. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dan memastikan keadilan dalam sistem perpajakan.
Kedua contoh negosiasi di atas merupakan bukti kesuksesan pemerintah Indonesia dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan dan strategis untuk kepentingan negara dan masyarakat.Â
Melalui negosiasi yang cerdas dan tegas, pemerintah berhasil memperoleh keuntungan yang signifikan dan menjalin kerja sama yang lebih baik dengan perusahaan dan negara lain.