Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pemahaman individu mengenai suatu topik atau materi.
Demi meningkatkan efektivitas pembelajaran, salah satu strategi yang bisa dilakukan instansi adalah menerapkan multimodal learning.
Multimodal learning atau pembelajaran multimodal adalah pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan berbagai media, seperti visual, pendengaran, dan kinestetik.
Metode ini semakin banyak diimplementasikan, khususnya sejak pandemi COVID-19, di mana kegiatan belajar mengajar wajib dilakukan secara online.
Dalam artikel LinovHR ini, kita akan mengeksplorasi konsep multimodal learning dan bagaimana strategi untuk menerapkannya secara efektif!
Apa Itu Multimodal Learning?
Multimodal learning adalah jenis pembelajaran yang melibatkan berbagai jenis media dan alat pengajaran, seperti visual, audio, dan kinestetik.
Konsepnya, semakin banyak indera yang dimanfaatkan, semakin mudah seseorang dalam menerima, memahami, dan mengingat materi.
Berbagai studi telah membuktikan bahwa individu belajar lebih maksimal ketika instruktur mengintegrasikan berbagai metode setiap kali mengajar.
Sebab, dengan menggabungkan berbagai model pembelajaran, individu dapat belajar dalam berbagai cara yang bisa disesuaikan dengan gaya masing-masing.
Mengapa Multimodal Learning Penting?
Ada beberapa alasan mengapa multimodal learning penting. Berikut adalah alasannya:
Peserta Didik Lebih Terlibat dalam Kegiatan Belajar
Dengan menggabungkan berbagai metodologi pembelajaran, pembelajaran multimodal dapat membuat peserta didik tetap terlibat.Â
Hal karena setiap orang dapat menemukan metode yang sesuai dengan gaya belajarnya, sehingga meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan belajar.
Mendorong Individu Mempraktikkan Materi di Dunia Nyata
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan ingatan suatu materi adalah dengan menerapkannya langsung di kehidupan sehari-hari.
Dengan multimodal learning, instruktur dapat memberikan contoh nyata aplikasi suatu materi sehingga peserta didik dapat langsung mempraktikkannya.
Belajar dengan Lebih Banyak Variasi
Metode pembelajaran multimodal memberikan fleksibilitas lebih kepada instruktur untuk menciptakan konten yang bervariasi dan menarik.
Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Tetapi juga merangsang kreativitas peserta didik karena mereka menerapkan materi pembelajaran pada pekerjaan.
Otonomi Pelajar
Multimodal learning memberikan kebebasan bagi karyawan untuk memilih jalur training mereka sendiri karena menggunakan tipe modul on-demand training.
Jika setiap modul pelatihan mampu mengakomodasi berbagai jenis gaya belajar, informasi baru akan lebih mudah dicerna dan diingat.
Jenis Multimodal Learning
Berdasarkan model VARK, ada 4 jenis multimodal learning, yaitu visual, auditory, kinesthetic, menulis dan membaca.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci dari setiap jenisnya:
1. VisualÂ
Individu dengan gaya pembelajaran visual cenderung menyerap informasi dengan maksimal melalui gambar.
Jenis media yang mereka gunakan biasanya adalah seperti flowchart, infografik, kartu flash, dan gambar dengan font dan warna berbeda.
2. Auditori
Individu dengan gaya belajar auditori umumnya lebih mudah memahami informasi lewat suara, misalnya dengan mendengarkan instruksi secara langsung.
Pada jenis pembelajaran ini, strategi yang dapat dilakukan adalah dengan cara diskusi kelompok, mendengarkan podcast atau rekaman kelas, serta sesi tanya jawab dan debat.
3. Kinestetik
Kegiatan belajar yang dilakukan individu dengan jenis kinestetik bisa dimaksimalkan dengan roleplaying, demonstrasi interaktif, dan kunjungan lapangan secara langsung.
Melibatkan mereka dalam praktik langsung membantu mereka memahami dan menyimpan informasi dengan lebih baik. Hal ini dapat memaksimalkan potensi belajar mereka.
4. Menulis dan Membaca
Karyawan dengan gaya belajar membaca atau menulis lebih suka menerima informasi dalam bentuk teks.Â
Mereka memiliki kemampuan yang baik untuk mengingat apa yang mereka baca dan tulis.Â
Strategi pembelajaran untuk mendukung gaya ini melibatkan penyediaan panduan pengguna atau buku teks tertulis, listicles, esai, dan handout tertulis.Â
Contoh Multimodal Learning
Ada tiga contoh multimodal learning yang dapat membantu Anda dalam menerapkan langkah pembelajaran.Â
Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Gamification
Teknik gamification atau gamifikasi menjadi cara efektif dalam kegiatan belajar, di mana kegiatan belajar melibatkan games atau permainan yang akan membuat individu lebih terlibat dengan materi.
Bagaimana games berdampak pada pembelajaran individu? Berikut ini uraiannya:
- Games menggunakan elemen visual yang memudahkan individu dengan tipe belajar visual untuk memahami informasi.
- Biasanya, games juga dilengkapi dengan audio sehingga mereka yang lebih suka mendengarkan materi akan lebih nyaman belajar.
- Mereka dengan gaya belajar membaca atau menulis juga bisa belajar dengan efektif karena ada berbagai instruksi dalam games.
- Individu yang memiliki tipe belajar kinestetik pun bisa memahami materi dengan baik karena mereka akan bermain sambil belajar.
2. Case-study
Menggunakan case study atau studi kasus akan memudahkan pemahaman individu karena mereka lebih mudah membayangkan penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Ini terutama akan memaksimalkan individu dengan gaya belajar kinestetik. Namun demikian, metode ini juga bisa meningkatkan efektivitas tipe pembelajar lain.
- Individu dengan gaya belajar visual dapat melihat informasi baru melalui demonstrasi yang dilakukan dalam studi kasus.
- Individu dengan gaya belajar membaca dan menulis dapat mempelajari informasi baru dengan membacanya dan menuliskan poin-poin pentingnya.
- Individu dengan gaya belajar auditori dapat membaca studi kasus dengan lantang atau merekam audio instruksinya.
3. Konten Multimedia
Penggunaan konten multimedia seperti video membuka peluang untuk menerapkan berbagai gaya belajar dalam satu informasi.Â
Sebagai contoh, video dapat menggabungkan gambar, suara, dan teks, mengakomodasi semua gaya belajar.Â
- Dengan menggunakan konten multimedia, grafik digunakan untuk memudahkan pemahaman pembelajar visual.
- Teks dalam konten dibuat untuk mendukung pembelajar jenis membaca atau menulis.
- Konten multimedia juga melibatkan suara yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan pembelajar auditori.
- Tak lupa, konten multimedia juga menyertakan demonstrasi dan implementasi langsung melibatkan pembelajar kinestetik.
Dengan memanfaatkan keberagaman elemen ini, konten multimedia memfasilitasi berbagi informasi baru dengan berbagai jenis pembelajaran secara efisien dan efektif.
Baca Juga: 7 Manfaat Learning by Doing Selama Bekerja
Keuntungan Multimodal LearningÂ
Ada beberapa keuntungan dengan menerapkan jenis pembelajaran multimodal. Keuntungan apabila menerapkan multimodal learning di antaranya:
1. Kegiatan Belajar Lebih Efektif
Metode ini membantu program pelatihan menjadi lebih mudah diakses oleh semua orang, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Dengan ini, mereka bisa belajar menyesuaikan gaya belajar masing-masing sehingga engagement mereka dalam kelas bisa lebih meningkat.
2. Meningkatkan Retensi Informasi
Retensi informasi adalah proses mengingat suatu informasi. Ini menjadi sedemikian penting karena bertujuan agar materi pembelajaran bisa dipahami dalam waktu lama.
Dengan multimodal learning, kegiatan belajar dilakukan melalui berbagai jenis metode, seperti visual, audio, teks, dan kinestetik yang sangat interaktif.
Hal ini dapat membantu meningkatkan retensi informasi karena karyawan dapat menerima dan menyimpan informasi melalui berbagai channel sensorik, menciptakan pengulangan yang efektif.
3. Mudah Diakses
Multimodal learning dapat diakses secara online sehingga individu bisa belajar dari mana saja dan kapan saja.
Hal ini tentunya dapat mengatasi masalah seperti bosan atau tidak fokus, karena individu bisa memilih lokasi belajar, di mana pun mereka kehendaki.
Strategi Multimodal Learning
Untuk menerapkan multimodal learning secara tepat, ada beberapa strategi yang perlu Anda perhatikan. Strategi yang tepat untuk menerapkan pembelajaran multimodal, yaitu:
1. Tentukan Gaya Belajar yang Disukai
Langkah pertama dalam strategi multimodal learning adalah mengidentifikasi gaya belajar yang paling disukai oleh individu.Â
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan menganalisis preferensi belajar individu menggunakan konsep VARK.
Dengan mengetahui apakah individu cenderung menjadi pembelajar visual, auditori, kinestetik, membaca atau menulis, organisasi dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai.Â
Mendorong karyawan untuk membagikan preferensi mereka atau menggunakan kuesioner VARK dapat membantu dalam proses ini, memastikan bahwa strategi pembelajaran dapat menjangkau seluruh anggota tim.
2. Menerapkan Sistem Manajemen Pembelajaran
Setelah gaya belajar diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menerapkan sistem manajemen pembelajaran yang dapat mendukung berbagai kebutuhan pelatihan.Â
Dalam hal ini, Learning Management System (LMS) tentunya menjadi kunci sukses dalam memaksimalkan efektivitas pembelajaran.
3. Sesuaikan Rencana Pembelajaran Anda
Rencana pembelajaran juga harus disesuaikan dengan gaya belajar yang telah diidentifikasi.
Ini bisa dengan menambahkan konten multimedia seperti video untuk memudahkan pemahaman mereka yang memiliki gaya belajar visual dan audio.
Namun, penting untuk tetap menciptakan variasi dalam pembelajaran agar konten tetap menarik dan melibatkan berbagai indera.Â
4. Gunakan Kembali Konten Anda
Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menggunakan kembali konten yang sudah ada untuk memenuhi gaya belajar yang berbeda.Â
Misalnya, merekam webinar dan menyediakan transkripnya untuk memudahkan pembelajar visual maupun pembelajar membaca.Â
5. Mengadakan WorkshopÂ
Selain kegiatan belajar mengajar tradisional, cobalah mengadakan workshop yang menghadirkan demonstrasi secara langsung. Hal ini sangat efektif untuk pembelajar kinestetik dan auditori.Â
6. Mencoba Teknik Pembelajaran Gabungan
Strategi yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online juga dinilai cukup efektif untuk peserta didik.
Interaksi secara langsung akan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, sedangkan pembelajaran online meningkatkan aksesibilitas individu.
7. Melibatkan Karyawan dalam Pengembangan Mereka
Melibatkan individu dalam perencanaan dan pembuatan pelatihan dapat meningkatkan engagement.Â
Mereka dapat memberikan wawasan berharga mengenai metode pembelajaran yang paling menarik.
Selain itu, keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan seputar program pembelajaran dapat membantu menciptakan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan tim.
8. Mengutamakan Kesejahteraan Karyawan
Fokus pada kesejahteraan karyawan adalah langkah krusial dalam strategi pembelajaran multimodal.Â
Memberikan kesempatan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar akan meningkatkan motivasi belajar.Â
Perusahaan bisa dengan memberikan fleksibilitas dalam kecepatan pembelajaran dan menawarkan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan komitmen yang ada.
9. Evaluasi Keberhasilan Program Anda
Langkah terakhir adalah mengevaluasi secara teratur keberhasilan program pembelajaran.Â
Mengumpulkan feedback dari peserta didik dan menganalisis kegiatan pembelajaran akan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dari program tersebut.
Jalankan Multimodal Learning dengan LMS LinovHR
Multimodal learning dinilai menjadi metode pembelajaran efektif karena menggabungkan berbagai jenis media sehingga memudahkan individu dengan gaya belajar yang berbeda-beda dalam memahami materi.
Metode ini dapat diimplementasikan dalam program learning and development di perusahaan karena karyawan akan lebih cepat mencerna topik pembelajaran.Â
Penerapan pembelajaran multimodal learning dapat dimungkinkan dalam teknologi seperti Learning Management System (LMS), sebuah software yang dirancang untuk menyusun, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten pembelajaran.
Dalam hal ini, Learning Management System LinovHR dapat menjadi solusi andal bagi perusahaan untuk menjalankan pembelajaran multimodal kepada karyawan dengan praktis.
Dengan menggunakan software ini, perusahaan dapat merencanakan program pelatihan secara menyeluruh melalui fitur Learning Plan.Â
Fitur ini juga memungkinkan admin untuk mengunggah materi pelatihan dalam berbagai format media, seperti video atau modul yang dapat disesuaikan dengan gaya belajar karyawan.
Tidak perlu khawatir, semua materi yang tersedia akan terorganisir dengan baik berkat fitur Topic yang mengelompokkannya berdasarkan kategori, sehingga lebih mudah ditemukan karyawan.Â
Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh LinovHR LMS adalah kemudahan akses, karena karyawan dapat mengakses materi melalui aplikasi ESS (Employee Self-Service) di smartphone mereka.Â
Ada juga fitur lain yang tersedia dalam perangkat lunak berbasis cloud ini, termasuk:
- Test-Template: Untuk mengevaluasi pemahaman karyawan melalui pre-test dan post-test yang dapat dinilai secara otomatis.
- Feedback Learning: Karyawan dapat memberikan umpan balik dengan menjawab pertanyaan mengenai kegiatan pelatihan yang diikuti.
- E-Certificate: Karyawan yang berhasil menyelesaikan materi dan lulus ujian dengan nilai memadai berhak mendapatkan e-certificate.
- Overview: Untuk memantau progres belajar karyawan, manajemen dapat melakukannya melalui fitur ini. Ada juga menu Reminder untuk mengingatkan karyawan yang belum menyelesaikan pelatihan.
Menariknya, semua fitur dalam LinovHR LMS saling terintegrasi, sehingga seluruh kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara otomatis dan efisien.Â
Anda juga tak perlu mengkhawatirkan soal keamanan data karena software ini berbasis cloud dan telah terdaftar di PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) Kominfo, sehingga keamanan data perusahaan dan karyawan akan terjamin.
Dengan beragam fitur yang dimilikinya, pembelajaran multimodal di perusahaan berjalan lebih efektif sehingga karyawan dapat dengan mudah memahami materi serta mengadopsi kemampuan yang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan.
Yuk, ajukan demo sekarang dan dapatkan penawaran menariknya!