Minimum viable product adalah salah satu strategi dalam pengembangan produk yang biasanya dilakukan oleh perusahaan startup.
MVP atau Minimum Viable Product merupakan sebuah konsep yang digunakan oleh perusahaan dalam memulai perancangan produk.
Sebuah startup, biasanya akan memiliki risiko yang lebih besar ketika mereka ingin meluncurkan produk baru ataupun produk pertamanya.
Hal tersebut dikarenakan produk yang mereka luncurkan belum tentu bisa diterima oleh masyarakat, meskipun mereka menghadirkan fitur yang lengkap.
Dalam hal ini, perusahaan startup harus melakukan strategi dalam pengembangan produk yang dimilikinya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan konsep Minimum Viable Product atau MVP.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai MVP, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Apa Itu Minimum Viable Product?
Minimum viable product adalah serangkaian produk yang dikembangkan dengan fitur-fitur unik yang dapat menarik pelanggan atau pengguna awal. Fitur-fitur tersebut merupakan fitur dasar yang belum terlalu canggih.Â
MVP memiliki peran yang penting dalam pengembangan sebuah produk. Dengan membuat minimum viable product, perusahaan yang Anda rintis akan memungkinkan untuk mendapatkan feedback positif maupun negatif dari pengguna.
Feedback yang Anda terima ini tentunya dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyempurnakan produk yang Anda miliki.
Konsep dari MVP adalah mampu untuk membuat produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengguna.
Dalam hal ini, Anda harus mampu membuat produk sederhana dengan nilai guna yang tinggi untuk para pelanggan Anda.
Baca Juga: Desain Produk: Pengertian, Manfaat, dan Tujuannya
Tujuan dari Minimum Viable Product
Setelah mengetahui pengertian dari minimum viable product, selanjutnya Anda harus mengetahui tujuannya. Di bawah ini adalah tujuan MVP, antara lain:
- Menghemat biaya produksi karena bisa menyempurnakan produk berdasarkan feedback cuma-cuma dari pengguna.
- Memiliki risiko kegagalan yang lebih kecil.
- Merilis produk ke pasar secepat mungkin.
- Menguji produk yang akan dirilis pada pengguna sungguhan.
- Mempelajari apa saja yang sesuai dengan target pasar perusahaan dan apa saja yang tidak.
Ciri-Ciri Minimum Viable Product
Setidaknya terdapat tiga ciri utama MVP yang harus Anda penuhi. Berikut ini adalah ciri-ciri dari MVP.
-
Memiliki Nilai yang Dapat Menarik Pengguna
Walaupun produk yang akan Anda luncurkan masih diisi dengan fitur yang sederhana, Anda juga harus memastikan bahwa minimum viable product memiliki nilai lebih yang dapat menarik pengguna.
Seperti yang Anda ketahui, menarik pengguna untuk pertama kalinya adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Jangan sampai Anda membuat minimum viable product yang tidak menarik target pasar yang Anda tuju.
-
Memperlihatkan Manfaat di Masa yang Akan Datang
Minimum viable product adalah suatu produk yang memiliki sifat sementara. Dalam hal ini, Anda harus mampu meyakinkan pengguna bahwa produk yang Anda miliki akan memberikan manfaat di masa yang akan mendatang.Â
Yakinkanlah kepada pelanggan yang Anda miliki, bahwa produk Anda akan terus mengalami perkembangan dan dapat memaksimalkan manfaat yang akan mereka dapatkan.
-
Memberikan Umpan Balik untuk Pengembangan Produk
Minimum viable product sangat erat kaitannya dengan umpan balik atau feedback dari para pengguna. Dalam hal ini, Anda dapat meminta pendapat dari pelanggan yang Anda miliki tentang fitur dan penggunaan produk milik Anda.
Dengan mendapatkan feedback, tentu Anda akan mendapatkan manfaat yang sangat berguna dalam memperbaiki dan menyempurnakan produk yang Anda miliki.
Baca Juga: Produk Digital: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya
Manfaat MVP
Selain itu, Minimum Viable Product juga dapat memberikan beberapa manfaat pada produk yang Anda kelola, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memberikan kejelasan pada visi dan misi perusahaan.
- Dapat mengembangkan hubungan yang baik dengan pelanggan.
- Dapat mengurangi risiko kerugian selama proses product development.
- Dapat memberikan fokus yang lebih mendalam pada fungsi inti produk.
- Mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam lagi mengenai kebutuhan para pelanggan.
Baca Juga: Daftar KPI untuk Team Product Development
Tahapan Minimum Viable Product
Jika Anda ingin menggunakan konsep Minimum Viable Product pada bisnis yang Anda jalankan, Anda tentu harus mengetahui tahapan-tahapan apa saja yang harus dilakukan ketika ingin mengimplementasikan konsep tersebut.Â
Tahapan MVP tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memastikan MVP yang akan direncanakan sudah selaras dengan tujuan bisnis yang Anda jalankan.
- Melakukan identifikasi mengenai masalah spesifik yang ingin Anda selesaikan atau peningkatan apa yang ingin Anda lakukan terhadap produk yang Anda miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan riset pengguna dan kompetitor.
- Memecahkan masalah dengan cara yang paling sederhana.
- Membuat prioritas yang tepat terkait fitur-fitur dalam produk yang Anda miliki. Tentukan fitur dasar yang paling penting dan fitur-fitur tambahannya.
Contoh Minimum Viable Product
Mengutip ProductPlan, terdapat beberapa contoh perusahaan startup di dunia yang menggunakan konsep minimum viable product secara sukses. Perusahaan startup tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Airbnb
Pendiri Airbnb membangun bisnisnya tanpa menggunakan uang sepeser pun. Dalam menciptakan bisnis ini, pendiri Airbnb menggunakan apartemen mereka sendiri untuk memvalidasi ide mereka dalam menciptakan pasar dengan subjek sewa hunian peer-to-peer atau secara daring.Â
Mereka membuat situs web secara minimalis serta mempublikasikan foto dan detail apartemen seperti properti yang tersedia. Tak lama, mereka pun akhirnya menemukan pelanggan yang bersedia membayar untuk pertama kali.
-
Foursquare
Foursquare adalah jejaring sosial yang berbasis lokasi. Pada mulanya, Foursquare dimulai hanya sebagai MVP satu fitur yang hanya menawarkan check in lokasi dan hadiah dari fitur gamifikasi.
Lalu, tim pengembang Foursquare mulai menambahkan beberapa fitur lainnya seperti fitur rekomendasi, panduan kota, serta berbagai fitur jejaring berbasis peta.
Itulah informasi mengenai minimum viable product yang perlu Anda ketahui. Penerapan MVP dalam pengembangan produk sangatlah vital. Metode ini berperan dalam melakukan kalibrasi penerimaan produk di pasar atau konsumen.
Semoga informasi dari LinovHR di atas dapat bermanfaat untuk Anda!