Pembelajaran terus mengalami evolusi seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan pembelajar modern.Â
Dalam era digital ini, istilah “microcourse” menjadi sorotan sebagai tren pembelajaran efektif di masa depan.Â
Konsep inovatif ini tidak hanya mengubah cara kita memandang proses pembelajaran, tetapi juga memberikan solusi bagi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pelajar dan profesional dalam mengejar pengetahuan tambahan.Â
Dalam artikel LinovHR ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang fenomena micro course dan mengungkap bagaimana pendekatan ini membuka jalan menuju pembelajaran yang lebih fleksibel, cepat, dan relevan.
Mengenal Micro Course
Micro courses merupakan format konten pembelajaran yang dapat diakses dalam waktu 15–20 menit.
Biasanya, metode pembelajaran ini disajikan dalam bentuk video singkat yang didukung oleh sejumlah besar konten visual (gambar, ilustrasi, dan sebagainya).Â
Pendekatan ini memungkinkan pembelajar untuk mendapatkan informasi atau keterampilan tertentu dengan cepat, tanpa memerlukan komitmen waktu yang lama.Â
Dengan demikian, microcourse menjadi solusi pembelajaran yang efektif bagi mereka yang memiliki jadwal padat dan ingin mengakses pengetahuan secara praktis di berbagai situasi sehari-hari.
Manfaat Menerapkan Microcourse
Pembelajaran telah mengalami perubahan signifikan, terutama dengan munculnya microcourse.Â
Format pendidikan singkat ini membawa sejumlah manfaat yang tak dapat diabaikan, menjadikannya pilihan utama dalam mendukung proses pembelajaran modern.Â
Beberapa manfaat utama yang ditawarkan oleh penggunaan microcourses:
1. Efisiensi Waktu
Micro course menghadirkan pembelajaran yang dapat diakses dalam rentang waktu 15–20 menit.Â
Dengan demikian, pembelajar dapat memanfaatkan waktu sekecil apapun, seperti saat antre atau dalam perjalanan menuju tempat kerja, untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan mereka.
2. Hasil yang Cepat
Keunggulan microcourses terletak pada kemampuannya untuk memberikan hasil dengan cepat.Â
Dengan fokus pada topik atau keterampilan tertentu, pembelajar dapat segera mengaplikasikan pengetahuan yang baru diperoleh dalam situasi sehari-hari mereka.
3. Mendukung Partisipasi Aktif Pelajar
Melalui penggunaan video singkat dan konten visual yang kaya, microcourse mampu menjaga mendorong pelajar untuk terlibat dengan pembelajaran.
Pendekatan ini tidak hanya menjadikan pembelajaran lebih menarik, tetapi juga memudahkan pemahaman dan retensi informasi.
4. Fleksibilitas
Microcourse memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam akses dan penyelesaian materi pembelajaran.Â
Dengan tidak adanya kewajiban untuk menghabiskan waktu yang panjang, pembelajar dapat mengatur sesi pembelajaran sesuai dengan jadwal dan kebutuhan pribadi mereka.
5. Hanya Memerlukan Biaya yang Rendah
Dibandingkan dengan kursus tradisional yang mungkin memerlukan investasi besar, micro course sering kali lebih terjangkau atau bahkan tersedia secara gratis.Â
Hal ini membuat pembelajaran berkualitas tinggi dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Aspek Penting dalam Menyusun Materi Micro Course
Dalam mengembangkan materi micro course, terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan untuk memastikan keberhasilan dan efektivitas pembelajaran.Â
Simaklah beberapa hal yang krusial dalam menyusun micro course yang efektif:
1. Keep It Short and Simple
Sesuai namanya, materi untuk micro course haruslah singkat. Ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri, terlebih bagi materi yang bersifat kompleks.
Namun demikian, susunlah materi dengan jelas dan ringkas, hindari menjelaskan konsep yang terlalu kompleks, dan pastikan setiap elemen dapat dipahami dengan cepat dan tepat.
Pendekatan “keep it short and simple” menjadi kunci utama dalam menyusun micro course.
2. Fokus pada Inti Materi  Â
Agar materi tetap ringkas, padat, dan mudah dipahami, identifikasi inti dari topik yang akan diajarkan dan fokus pada aspek kunci yang dapat memberikan nilai tambah langsung kepada pembelajar.
Dalam hal ini, tim kurikulum harus memahami keseluruhan materi dengan baik agar bisa menyajikan konsep yang tepat kepada para pembelajar.
Dengan demikian, pembelajar tetap memahami konsep secara komprehensif walau dikemas dengan cara yang singkat.
3. Pertimbangkan Full Course untuk Topik Tersebut
Jika materi yang hendak diajarkan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, pertimbangkan untuk menyediakan opsi full course yang lebih mendalam.
Ini memungkinkan pembelajar yang ingin mendalami topik tersebut memiliki akses lebih lanjut dan lebih rinci.
Bagaimana Kriteria Micro Course yang Baik?
Seiring waktu, attention span atau tingkat perhatian seseorang semakin memendek. Ini menandakan bahwa orang akan semakin kesulitan untuk memahami informasi yang dikemas dalam waktu lama.
Terlebih, risiko distraksi juga semakin meningkat dengan berkembangnya teknologi, sehingga konsentrasi orang akan lebih mudah terganggu ketika belajar.Â
Karena itu, memanfaatkan metode micro course sangat dianjurkan karena bertujuan memaksimalkan kegiatan belajar dengan meminimalkan gangguan.
Micro course didesain dengan memerhatikan waktu waktu maksimum perhatian para pembelajar, sehingga waktu pembelajarannya relatif singkat. Umumnya berkisar 15-20 menit.
Dalam waktu yang singkat, materi harus bisa dijelaskan dan disampaikan dengan baik. Di sinilah letak tantangan utamanya. Para tim penyusun kurikulum harus memahami materi dengan baik agar bisa mengemas materi dengan tepat.
Micro course yang baik juga dapat mendukung mobilitas pembelajar. Dalam artian, materi dapat diakses di mana saja dan kapan saja dengan mudah, sehingga sebaiknya dilakukan secara online.Â
Dalam hal ini, teknologi seperti Learning Management System dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Learning Management System atau yang biasa disingkat LMS adalah sebuah software yang memudahkan suatu organisasi dalam membuat, mendistribusikan, dan mengelola penyampaian materi.
LMS biasanya disertai juga dengan fitur “mobile learning” yang memungkinkan para pelajar memiliki akses 24/7 ke informasi yang diperlukan melalui smartphone mereka.
Selenggarakan Microcourse Lebih Efektif dengan LMS LinovHR
Penerapan metode micro course dapat meningkatkan efisiensi program pelatihan di lingkungan kerja.Â
Ini disebabkan oleh kemampuan karyawan untuk memahami materi dengan cepat tanpa mengganggu pekerjaan sehari-hari mereka.Â
Terlebih lagi, apabila pembelajaran dilakukan secara daring, karyawan dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja.
Agar hal ini dapat terwujud, manajemen Sumber Daya Manusia dapat mengembangkan program microcourse menggunakan Software Learning Management System (LMS) dari LinovHR.Â
Dengan menggunakan software LMS, HR dapat mengunggah berbagai jenis materi, seperti video atau modul pembelajaran sesuai dengan silabus dan mengelompokkannya berdasarkan kategori.
LMS LinovHR memberikan fleksibilitas kepada admin untuk memperbarui, mengganti, atau menambahkan materi pelatihan dengan mudah jika ada perubahan atau perbaikan yang diperlukan.Â
Karyawan juga dapat mengakses materi melalui situs web atau aplikasi Employee Self-Service (ESS) di smartphone secara daring, dan materi dapat diunduh untuk diakses dalam mode offline.
Selama proses pembelajaran, sistem ini memungkinkan HR untuk memantau perkembangan karyawan, termasuk melacak modul yang telah diselesaikan, hasil ujian, dan durasi waktu yang digunakan dalam pelatihan.Â
Data ini dapat digunakan oleh HR untuk menilai sejauh mana peserta telah memahami materi pelatihan.
LMS LinovHR tidak hanya membantu otomatisasi tugas administratif terkait dengan pelatihan, tetapi juga memungkinkan HR untuk fokus pada pengembangan strategi pelatihan yang lebih efektif.Â
Pada dasarnya, penggunaan LMS LinovHR membantu perusahaan dalam mengelola pembelajaran dengan metode microcourse secara lebih efisien, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pengalaman dan pemahaman peserta.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Segera ajukan demo gratis dan temukan bagaimana LMS LinovHR dapat membantu karyawan mencapai potensi maksimal, mendukung kesuksesan perusahaan!