BARS atau Behaviorally Anchored Rating Scale adalah salah satu metode yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang dimilikinya. Metode ini sendiri sudah ada sejak 60 tahun yang lalu.
Metode ini dapat menjadi salah satu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam melakukan penilaian karyawan yang berbasis perilaku dan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi mengenai karyawan mana yang memiliki tingkat produktivitas yang baik.
Dengan menggunakan metode ini, tentu akan membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan karir baik bagi perusahaan maupun karyawan yang mereka miliki.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai BARS, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Pengertian Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Behaviorally Anchored Rating Scale adalah salah satu metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja karyawan yang didasarkan dengan pola perilaku yang telah ditetapkan.Â
Biasanya, dalam melakukan penilaian dengan menggunakan metode BARS, manajer perusahaan akan menggunakan skala vertikal dengan peringkat mulai dari lima hingga sembilan. Peringkat tersebut akan mewakili berbagai tingkat kinerja, mulai dari tingkat kinerja yang buruk hingga tingkat kinerja yang baik.
Sebelum melakukan penilaian, manajer perusahaan akan mengidentifikasi semua tugas yang harus dilakukan oleh karyawan, kemudian mereka akan membuat skala penilaian dengan menambahkan perilaku spesifik ke semua nilai dari lima hingga sembilan.
BARS dapat mengukur perilaku individu karyawan, karena setiap perilaku tertentu pada skala tersebut relevan dengan peran tertentu dalam organisasi.
Contoh Behaviorally Anchored Rating ScaleÂ
Berikut adalah contoh penggunaan metode BARS sebagai penilaian kinerja karyawan di sebuah toko dengan menggunakan skala 5 hingga 9.
- Nilai 5: Penjual terus menerus terganggu dan melihat ponsel mereka, sementara pelanggan mengajukan pertanyaan tentang produk kami.
- Nilai 6: Staf penjualan terus menerus melakukan kesalahan saat menunjukkan kepada pelanggan tentang cara kerja produk kami.
- Nilai 7: Staf penjualan menjawab dengan benar semua pertanyaan pelanggan tentang produk yang mereka minati.
- Nilai 8: Staf penjualan menggunakan berbagai teknik penjualan untuk membantu pelanggan untuk membayangkan bagaimana produk kami dapat meningkatkan kehidupan pelanggan sehari-hari.
- Nilai 9: Staf penjualan menjawab semua pertanyaan pelanggan dan meningkatkan keinginan mereka untuk membeli item yang mereka minati, sekaligus menunjukkan item tambahan yang mungkin juga mereka minati berdasarkan dengan pertanyaan awal mereka.
Kelebihan Penilaian Kinerja dengan Metode BARSÂ
Setiap metode penilaian yang digunakan oleh perusahaan, tentu akan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan metode BARS.
1. Objektivitas
Kelebihan menggunakan metode Behaviorally Anchored Rating Scale adalah memiliki tingkat objektivitas yang tinggi, karena membandingkan kinerja karyawan terhadap contoh perilaku yang sudah ditetapkan.
2. Mudah Digunakan
Dengan adanya contoh skala peringkat mengenai penilaian kinerja karyawan, maka manajer perusahan akan mudah memahami metode satu ini.
3. Berdasarkan Perilaku Karyawan
Penilaian yang didasarkan dengan perilaku karyawan menjadikan cara satu ini lebih mudah digunakan bagi para pemberi kerja dan karyawan untuk menentukan kriteria yang tepat guna mengetahui keberhasilan dan kegagalan di setiap posisi.
4. Berorientasi pada Aksi
Dengan memberikan klasifikasi terhadap perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh perusahaan, maka karyawan akan lebih mungkin untuk mengetahui apa yang perlu mereka tingkatkan dalam mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi.
Baca Juga: Ini Indikator dalam Penilaian Kinerja Karyawan
Kelemahan Penilaian Kinerja dengan Metode BARSÂ
Sedangkan kelemahan penilaian kinerja dengan menggunakan metode BARS adalah sebagai berikut.
1. Membutuhkan Waktu yang Banyak untuk Mengembangkan dan Menerapkan
Dengan penilaian yang didasarkan pada perilaku karyawan, maka perusahaan akan membutuhkan waktu yang banyak untuk mengembangkan maupun menerapkan karena sifat dari penilaian ini adalah individualisasi.
2. Dapat Melewatkan Beberapa Indikator Kinerja
Penilaian yang didasarkan dengan perilaku, biasanya tidak akan memasukkan seluruh ekspektasi pekerjaan dalam skala penilaian. Hal tersebut tentu dapat melewatkan beberapa indikator yang terdapat di dalam kinerja karyawan.
3. Membutuhkan Manajer yang Berpengetahuan Luas
Perusahaan yang ingin menerapkan metode Behaviorally Anchored Rating Scale, tentu akan membutuhkan manajer yang berpengalaman luas.
Karena penilaian ini akan membutuhkan informasi rinci tentang setiap karyawan dan peran yang mereka miliki dalam perusahaan.
4. Membutuhkan Pembaruan Terus Menerus
Metode BARS dalam praktiknya tentu akan membutuhkan pembaruan terus menerus, hal tersebut didasarkan karena beberapa peran akan memiliki standar dan kebutuhan yang selalu berubah.
Cara Menerapkan Metode BARS untuk Penilaian KaryawanÂ
Jika Anda ingin menerapkan metode BARS untuk penilaian karyawan pada perusahaan yang Anda miliki, maka Anda harus mengetahui bagaimana cara menerapkan metode satu ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Membangun tim tata kelola
- Mengumpulkan dan mempersiapkan tim ahli yang Anda miliki
- Mengidentifikasi penilaian perilaku
- Menetapkan dimensi kinerja
- Menganalisis ulang penilaian perilaku
- Menskalakan perilaku dan insiden
- Mempertahankan perilaku yang relevan
- Mengembangkan versi final
Baca Juga: Penerapan Graphic Rating Scale untuk Maksimalkan Penilaian Kinerja
Mudahkan Penilaian Kinerja dengan Aplikasi Performance Appraisal LinovHR
Melakukan penilaian kinerja menjadi hal penting di dalam perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat menentukan metode terbaik apa yang digunakan untuk menilai seperti performa karyawan dalam kurun waktu tertentu.
Dengan melakukan penilaian ini, perusahaan bisa menilai seperti apa kontribusi karyawan dalam mendukung tujuan perusahaan. Juga melihat apa yang menghambat karyawan sehingga tidak mampu menampilkan performa terbaiknya.
Dalam melakukanya, perusahaan perlu punya standar yang sudah ditetapkan bersama dan menerapkannya dengan metode yang sudah ditetapkan. Hal ini penting untuk menghindari bias dalam proses penilaian.
Proses penilaian pun harus dilakukan secara terus menerus dan terkontrol dengan baik. Cara terbaik untuk melakukan penilaian kinerja karyawan saat ini adalah dengan memanfaatkan teknologi.
Untuk penilaian kinerja sudah ada aplikasi Performance Appraisal dari LinovHR yang memungkinkan perusahaan melakukan penilaian karyawan secara komprehensif dan lebih objektif.
Aplikasi Performance Appraisal LinovHR sendiri adalah salah satu modul unggulan yang ada dalam software HRIS Indonesia LinovHR.
Dalam modul ini, terdapat banyak fitur yang dapat mempermudah perusahaan dalam memaintenance performa karyawan, melakukan pengawasan, sampai evaluasi. Semuanya tersedia dalam satu modul saja, sehingga perusahaan tidak lagi butuh banyak aplikasi untuk mengurus manajemen perusahaan.
Buat penilaian karyawan dan manajemen SDM lebih efektif dan efisien dengan software HRIS LinovHR!
Ayo ajukan demo gratisnya sekarang.