Mengenal Metode AIDA dalam Pemasaran Produk

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

aida
Isi Artikel

Pasti Anda sudah sering mengenal metode AIDA. Metode AIDA sendiri merupakan funnel marketing klasik yang masih sering digunakan. AIDA sendiri merupakan kepanjangan dari Attention, Interest, Desire, dan Action.

Sebagai funnel marketing, apa kelebihan dan kekurangan AIDA? Apa manfaat yang bisa didapatkan perusahaan, jika menerapkan metode satu ini?

Untuk menjawab rasa penasaran Anda, ada baiknya untuk menyimak artikel LinovHR ini sampai habis, ya!

 

 

Apa Itu AIDA dalam Pemasaran?

Pada dasarnya AIDA adalah salah satu dari banyaknya funnel pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan.

Seperti yang sudah disebutkan, AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action.

Hal-hal ini merupakan gambaran atau tahapan yang harus dilalui konsumen, sebelum membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan atau produsen.

Model AIDA diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Elias st. Elmo Lewis pada tahun 1898. Elias sendiri merupakan seorang pengusaha dari Amerika Serikat yang dikenal sering membuat strategi periklanan yang sukses di eranya.

Dasar pemikiran Elmo saat mencetuskan AIDA adalah karena ia beranggapan teknik pemasaran yang baik mampu untuk menarik perhatian konsumen, mempertahankan minat, menimbulkan hasrat atau keinginan, dan berujung pada tindakan pembelian.

 

Cara Kerja Metode AIDA

contoh aida
Metode AIDA

Cara kerja dari AIDA sendiri sebetulnya cukup sederhana. Anda hanya perlu mengikuti setiap langkahnya dengan baik dan benar. Sebagai catatan, Anda harus memahami langkah apa saja yang harus dilakukan pada setiap tahapnya.

Berikut cara kerjanya:

 

  • Awareness

Tahap yang pertama yaitu awareness atau menarik perhatian. Menarik perhatian merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap pemasar. Tujuannya yaitu agar konsumen mengetahui apa produk atau jasa yang dijual.

Pastikan Anda membuat sebuah konten pemasaran yang mampu untuk menarik perhatian banyak orang, seperti:

  • Menggunakan media atau platform yang tepat.
  • Membuat video atau gambar yang menarik dan unik.
  • Pemilihan penempatan konten yang sesuai.
  • Judul atau headline yang menarik.

 

  • Interest

Setelah Anda berhasil menarik perhatian calon konsumen Anda, maka langkah selanjutnya yaitu menarik atau mempertahankan minat calon konsumen tersebut terhadap produk atau jasa yang Anda jual.

Anda bisa memperhatikan hal-hal berikut, agar dapat menarik atau mempertahankan minat calon konsumen terhadap produk Anda, yaitu:

  • Mengidentifikasi sasaran dari pemasaran Anda.
  • Mengetahui kebutuhan dan keinginan dari calon konsumen Anda.
  • Mengetahui apa yang penting bagi calon konsumen.
  • Memberikan solusi atas permasalahan dan kebutuhan mereka melalui produk Anda.

 

  • Desire

Pada tahap ini, umumnya konsumen sudah memahami dan mengetahui apa yang menjadi permasalahannya. Oleh sebab itu, hal ini merupakan kesempatan yang tepat untuk menjadi produk atau jasa Anda sebagai solusi dari permasalahan tersebut.

Meskipun pada tahap ini peluang calon konsumen membeli produk Anda semakin besar, namun Anda perlu untuk memperhatikan beberapa hal, yakni:

  • Tawarkan manfaat pada produk/jasa Anda bukan fitur.
  • Menampilkan testimoni dari konsumen lainnya, untuk meyakinkan calon konsumen.
  • Fokus pada keperluan dari calon konsumen Anda.

 

  • Action

Tahap yang terakhir yaitu action atau tindakan dari konsumen dalam melakukan pembelian. Pada tahap ini, konsumen sudah memiliki niat atau hasrat untuk melakukan pembelian. 

Tugas Anda sebagai pemasar yaitu mengarahkan kemana barang tersebut bisa dibeli.

Di tahap ini, Anda harus membuat sebuah kalimat ajakan yang bisa membuat calon konsumen untuk membeli produk Anda. contohnya adalah:

  • “Promo Terbatas! Beli 2 gratis 1 botol!”
  • “Klik tautan ini untuk membeli!”
  • “Terbatas! Hanya dengan Rp 10.000 bisa mendapatkan gelas cantik ini, lho!”

 

Baca Juga: Strategi Menerapkan Komunikasi Pemasaran yang Efektif untuk Bisnis

 

Kelebihan dan Kekurangan Metode AIDA

Mungkin ini menjadi sebuah pertanyaan di benak Anda, apakah metode ini memiliki kelebihan dan juga kekurangannya? Jawabannya tentu saja Iya.

Metode ini memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan dalam penerapannya. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan metode AIDA.

 

Kelebihan

  • Membantu pemasar dalam melihat tahapan atau proses pembelian secara sederhana.
  • Membantu pemasar dalam mengetahui kelebihan dan juga kelemahan dari produk yang mereka jual.
  • Membantu pemasar dalam membuat konten pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan calon konsumen.
  • Memudahkan pemasar dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi target pasar tertentu.

 

Kekurangan

  • Tidak memperhitungkan efek pasca-pembelian, seperti kepuasan pelanggan, pembelian berulang, rekomendasi kepada orang lain, dan sejenisnya.
  • Tidak memperhatikan impulse purchase.
  • Memiliki ketergantungan pada urutan hierarkis.
  • Proses pembelian menjadi sangat simpel.

 

Contoh Penerapan Metode AIDA dalam Pemasaran

Sebagai contoh AIDA, J.CO Indonesia pernah membuat sebuah iklan di media sosial Instagram. Isi iklan tersebut kurang lebih sebagai berikut

 

Awareness

Kayanya J.Cool To Go dari J.CO Indonesia enak nih nemenin kamu yang lagi #DiRumahAja dengan!

 

Interest

Nikmati kesegaran J.Cool dengan berbagai pilihan topping favorit agar tubuhmu semakin sehat.

 

Desire

Hanya dengan Rp48.000* aja loh! Promo berlangsung hingga 31 Mei 2020.

 

Action

Ayo Pesan sekarang juga lewat website jcodelivery yah, Jangan sampai keabisan!

 

Dari contoh iklan di atas, kita dapat melihat bahwa kalimat pertama dari iklan tersebut bertujuan sebagai awareness atau menarik perhatian konsumen.

Selanjutnya pada kalimat kedua, tujuannya adalah untuk menarik minat dari para konsumen yang sudah tertarik perhatiannya. Kalimat ketiga bertujuan untuk menarik desire atau hasrat konsumen untuk melakukan pembelian.

Lalu pada kalimat keempat bertujuan untuk call-to-action konsumen untuk melakukan pembelian saat itu juga. Karena ada permainan psikologis yaitu melalui kalimat “Jangan sampai keabisan!”. Sehingga konsumen ingin segera membeli saat itu juga, agar tidak kehabisan produk.

 

Itulah pembahasan mengenai apa itu AIDA, mulai dari pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan, serta contoh penerapannya di dalam pemasaran.

Semoga bermanfaat!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru