Paternalistis adalah gaya kepemimpinan yang menempatkan pemimpin sebagai figur ayah yang melindungi dan mengarahkan bawahannya dengan tegas.
Meskipun pendekatan ini pernah dianggap efektif di masa lalu, kini banyak yang berpendapat bahwa gaya kepemimpinan paternalistis tidak lagi relevan di era modern.
Namun benarkah demikian? Apa saja yang menjadi ciri dari kepemimpinan paternalis? Berikut kami bahas secara lengkap melalui artikel satu ini.
Apa Itu Paternalistis?
Paternalistis merupakan salah satu bentuk kepemimpinan yang menganggap bahwa pemimpin adalah ayah atau ibu dari para pekerjanya.
Melalui gaya kepemimpinan ini, seorang pemilik bisnis cenderung melakukan pendekatan kekeluargaan, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan serta kemakmuran pekerjanya.
Selain itu, dalam menentukan keputusan gaya kepemimpinan ini berorientasi pada apa yang mereka anggap benar karena mereka merasa keputusannya merupakan yang terbaik untuk kesejahteraan organisasi tanpa menghiraukan pendapat anggotanya.
Secara pengertian gaya kepemimpinan ini mungkin akan mendatangkan banyak keuntungan bagi pemilik perusahaan.
Berkat pendekatan kekeluargaan, serta tanggung jawab penuh terhadap pekerjaanya akan menciptakan loyalitas yang tinggi pada pekerja, dan mampu mempercepat pengambilan keputusan tujuan bisnis.
7 Ciri Kepemimpinan Paternalistis
Seorang pemimpin yang menerapkan gaya paternalistis sebagai gaya kepemimpinannya akan memiliki beberapa ciri berikut ini, speerit:
Dominasi dan OtoritasÂ
Pemimpin paternalistik adalah figur otoritas yang dominan dan tegas. Mereka mengetahui apa yang terbaik untuk organisasi dan bertindak sebagai pengambil keputusan akhir. Bawahan diharapkan untuk patuh dan setia kepada keputusan mereka.
Baca juga: Gaya Kepemimpinan Otoriter: Pengertian, Ciri, Kekurangan dan Kelebihan
Perhatian pada Kesejahteraan BawahanÂ
Selain dominan, pemimpin paternalistik juga menunjukkan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan bawahannya.
Mereka mempertimbangkan dampak keputusan mereka terhadap bawahan dan berusaha untuk mendorong perkembangan pribadi serta profesional bawahannya.
Mereka memberikan kesempatan dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bawahan.
Lingkungan Kerja yang BersahabatÂ
Pemimpin paternalistik membangun lingkungan kerja yang bersahabat dan melihat bawahannya sebagai bagian dari keluarga besar organisasi. Hal ini menghasilkan komitmen, kekompakan, dan kepuasan kerja yang tinggi di antara tim.
Pengaruh yang Kuat dalam OrganisasiÂ
Mereka memiliki pengaruh yang kuat dan menetapkan aturan, kebijakan, sanksi, dan penghargaan dengan jelas. Kontrol, kekuasaan, dan otoritas adalah bagian integral dari kepemimpinan mereka.
Hubungan Dekat dengan BawahanÂ
Pemimpin ini berusaha menjaga hubungan dekat dengan bawahan, mendorong semangat kerja, dan merangsang partisipasi dalam pengambilan keputusan. Mereka menghargai pendapat bawahan dan memastikan bahwa setiap suara didengar.
Integritas yang KuatÂ
Mereka menampilkan integritas yang tinggi dan menjadi teladan bagi bawahan. Disiplin diri, keadilan, dan kesamaan dalam pengambilan keputusan sangat ditekankan. Mereka membuat batas yang jelas antara kepentingan pribadi dan organisasi.
Perlindungan Berlebihan dan Kontrol KreativitasÂ
Di sisi lain, pemimpin paternalistik cenderung menganggap bawahannya kurang dewasa dan jarang memberi kesempatan untuk mengambil inisiatif atau keputusan.
Sikap mereka yang overprotective dan sering merasa mahatahu dapat membatasi kreativitas dan pengembangan daya kreasi bawahan.
Secara singkat, pemimpin paternalistik menggabungkan dominasi dengan perhatian besar terhadap kesejahteraan bawahan.
Mereka menciptakan lingkungan kerja yang bersahabat dan berkomitmen, namun juga memiliki kecenderungan untuk terlalu melindungi dan mengontrol bawahannya.
Kondisi seperti ini tentunya memungkinkan mereka menerapkan sanksi atau tindakan disiplin pada hal yang tidak disukai.
Kombinasi ini dapat menghasilkan loyalitas dan kepuasan kerja yang tinggi, tetapi juga dapat menghambat kemandirian dan inovasi.
Contoh Kepemimpinan Paternalistis
Kini penerapan kepemimpinan paternalistis dianggap kaku dan ketinggalan zaman. Banyak pekerja saat ini yang mempunyai inovasi serta kreativitas untuk mendukung keputusan bisnis dan mampu menyesuaikan pasar.
Jika gaya kepemimpinan ini diterapkan maka akan menghambat proses perkembangan mereka serta menurunnya motivasi kerja.
Untuk itu, agar mengenali gaya kepemimpinan ini jauh lebih dalam, berikut beberapa contoh penerapannya di sebuah perusahaan.
CEO Perusahaan TeknologiÂ
Seorang CEO perusahaan teknologi yang mendirikan perusahaannya sendiri dan memimpin dengan tangan besi namun tetap peduli terhadap kesejahteraan karyawannya menjadi salah satu contoh kepemimpinan paternalistik.
Misalnya, CEO ini mungkin membuat semua keputusan penting sendiri dan menuntut standar kerja yang tinggi dari karyawan.
Namun, di sisi lain, ia menyediakan fasilitas kesehatan, pelatihan, dan pengembangan karir yang luar biasa bagi karyawan, serta membangun budaya perusahaan yang erat dan suportif.
Manajer Pabrik di Industri ManufakturÂ
Contoh penerapan lainnya adalah ketika di pabrik, di mana kepemimpinan paternalistik diterapkan, manajer pabrik biasanya memiliki kendali penuh atas operasi sehari-hari. Mereka menetapkan aturan kerja, memastikan kepatuhan, dan membuat keputusan cepat tanpa banyak diskusi.
Namun, mereka juga dikenal karena memperhatikan kebutuhan pribadi dan profesional karyawan, seperti memberikan bantuan keuangan saat ada masalah pribadi, menyediakan program pelatihan, dan memastikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Berdasarkan pengertian, ciri-ciri dan contohnya memang pada akhirnya gaya kepemimpinan ini akan dianggap ketinggalan zaman.
Dinamika pekerja serta tren bisnis yang berubah menjadi beberapa alasannya. Namun, dalam penerapannya hal ini bisa disesuaikan seperti contoh di atas, di mana kesejahteraan karyawan menjadi yang utama.
Tingkatkan Keputusan Bisnis Anda Melalui Software HRIS dari LinovHR
Selain itu untuk menanggulangi masalah yang banyak timbul pada gaya kepemimpinan paternalistis yaitu perihal keputusan serta keterlibatan karyawan yang kurang. Dapat diatasi melalui satu cara mudah.
Penyelesaian tersebut adalah dengan penerapan software HRIS dari LinovHR. Melalui hal ini pengambilan keputusan paternalistik akan didukung data real-time performa serta kepuasan karyawan sehingga membantu Anda dalam penyusunan strategi bisnis secara objektif.
Berdasarkan sistem ini juga perusahan dapat melibatkan karyawan melalui dashboard performa serta masukan yang interaktif.
Dengan menerapkan software ini bersamaan dengan gaya kepemimpinan tersebut, maka dapat dipastikan kesejahteraan karyawan Anda dapat terjamin dan pemantauan kepuasan dan kinerja mereka lebih komprehensif dan detail.
Maka dari itu segeralah gunakan software HRIS dari LinovHR dan nikmati berbagai fitur yang dapat memantau kepuasan serta kinerja pekerja Anda!
Kini kami menyediakan demo gratis selama 3 bulan pertama jika mendaftar sekarang! Jangan lewatkan kesempatannya, dan sempurnakan gaya kepemimpinan Anda agar pekerja dan perusahaan sejahtera setiap saat!