Di era digital seperti sekarang, istilah gig worker sering kali didengar untuk menyebut orang-orang yang bekerja secara fleksibel tanpa harus terikat kontrak.
Konsep kerja ini belakangan jadi tren di dunia kerja karena bisa memberi kebebasan waktu dan peluang untuk mendapat penghasilan tambahan. Namun di samping itu, menjadi gig worker memiliki tantangan tersendiri karena posisinya rentan dalam pasar tenaga kerja.
Agar lebih memahami konsep ini, simak tulisan yang telah LinovHR rangkum di bawah yang akan membahas tentang gig worker mulai dari pengertian hingga kekurangan dan kelebihannya.
Apa Itu Gig Worker?
Melansir laman web Gig Economy Data, gig worker atau yang dikenal juga dengan pekerja lepas merupakan kegiatan kerja yang menghasilkan pendapatan di luar hubungan antara pemberi kerja dan karyawan dalam jangka panjang.
Konsep ini memiliki hubungan atasan-karyawan jangka panjang di maja pekerja dibayar per jam atau tahun untuk memperoleh upah. Di luar itu, pekerjaannya cenderung berbasis proyek sementara untuk menyelesaikan tugas tertentu dengan jangka waktu tertentu.
Karena sifatnya fleksibel dan tidak seperti karyawan tetap, gig worker tidak memiliki perlindungan, fasilitas, dan tunjangan seperti asuransi dan dana pensiun.
Fenomena Gig Worker di Indonesia
Di Indonesia, fenomena gig worker mulai ramai dikenal pada awal tahun 2015 di mana jasa ojek online bermunculan. Hal ini pun akhirnya menjadi peluang dalam mengurangi angka pengangguran.
Hal ini sesuai dengan data BPS tahun 2023 yang mencatat bahwa gig economy berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi angka pengangguran terbuka sebesar 6,8%.
Sayangnya, para gig worker di Indonesia tidak dilindungi payung hukum yang jelas sehingga kedudukan mereka hanya sebatas mitra yang mana tidak memiliki hak perlindungan sosial layaknya pekerja formal.
Jenis Gig Worker
Berikut adalah beberapa jenis gig worker yang umum dijumpai:
1. Pekerja Lepas (Freelancer)
Adalah seseorang yang bekerja secara independen dengan menawarkan keahlian mereka untuk mengerjakan proyek tertentu. Jenis pekerja ini tidak terikat kontrak jangka panjang dengan satu perusahaan sehingga memungkinkan untuk bekerja untuk beberapa klien dalam satu waktu.
Baca juga: 10 Pekerjaan Freelancer yang Paling Banyak Dicari!
2. Pekerja Paruh Waktu
Adalah seseorang yang bekerja dengan jam kerja lebih singkat dibanding pekerja formal sehingga memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel dan hanya bekerja beberapa hari dalam seminggu.
3. Pekerja Sampingan
Adalah seseorang yang melakukan pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utama untuk mendapat penghasilan tambahan dan dilakukan secara fleksibel untuk menyesuaikan waktu luang.
4. Kontraktor Independen
Adalah seseorang yang dipekerjakan untuk menyelesaikan proyek tertentu berdasarkan kontrak. Mereka bekerja secara mandiri tanpa membangun hubungan langsung sebagai karyawan tetap.
Seperti halnya konsultan bisnis, software developer, dan lainnya untuk bertanggung jawab mengatur tugas sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
Kekurangan dan Keuntungan Gig Worker
Sebelum tertarik lebih jauh dengan status kerja ini, pahami lebih dulu terkait kekurangan dan keuntungan gig worker untuk membantu pertimbangkan pilihan Anda.
Kekurangan
1. Minim Jaminan Kerja
Gig worker tidak sama seperti pekerja formal yang menjanjikan pekerjaan jangka panjang, tunjangan, pesangon, asuransi, dan lainnya. Sehingga mereka tidak mendapat hak-hak yang sama karena hubungan kerjanya hanya sebatas kontrak perjanjian.
2. Minim Tunjangan
Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa mereka tidak memiliki hak yang sama dengan pekerja formal yang dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh perusahaan.ย
Melansir laman web Up Work, sebuah penelitian di tahun 2023 bahkan menunjukkan bahwa 23% gig worker tidak memiliki asuransi kesehatan.
3. Pendapatan yang Tidak Tetap
Penghasilan dari gig worker sering kali tidak menentu karena waktu kerja dan beban kerja mereka ditnetukan berdasarkan kontrak kerja yang ditentukan di awal.
Seperti halnya seorang freelance illustrator bisa mendapat penghasilan di bulan ini, namun di bulan berikutnya tidak.
Keuntungan
1. Waktu Kerja Fleksibel
Karena waktu kerja dan beban kerjanya sesuai kontrak dengan klien, gig worker jadi memiliki kebebasan dalam menentukan kapan, di mana, dan berapa lama waktu kerja mereka.
Hal ini tentunya jadi keuntungan sendiri bagi seseorang yang nyaman dengan waktu kerja fleksibel. Seperti driver ojek online yang bisa memilih bekerja seharian penuh untuk memaksimalkan pendapatan.
2. Peluang yang Beragam
Gig worker memiliki kebebasan untuk memilih jenis pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka. Oleh karena itu, mereka memiliki peluang yang lebih luas untuk menambah pengalaman, meningkatkan keahlian, serta mempelajari hal-hal baru.
3. Memperluas Networking
Karena pekerjaannya cenderung berbasis proyek, gig worker memungkinkan Anda untuk bertemu dan membangun koneksi dengan berbagai klien profesional sehingga dapat memperluas peluang jaringan.
Mengemban status sebagai gig worker bisa jadi tantangan tersendiri bagi Anda yang sudah lama berkecimpung sebagai karyawan formal. Karena terdapat ketimpangan hak-hak yang membedakan dua jenis pekerja ini.
Di samping fleksibilitasnya, jenis pekerja ini memiliki risiko kerja yang cukup tinggi dan tak sebanding dengan penghasilan yang ditawarkan. Oleh karena itu, sudah seharusnya mereka mendapat perhatian untuk diberikan payung hukum sebagai jaminan kerja mereka.ย