Karyawan yang bermasalah merupakan mimpi buruk bagi perusahaan. Mereka biasanya tidak masuk kerja dengan berbagai alasan seperti sakit, memperpanjang cuti, dan selalu bekerja di ambang bawah kinerja.
Mereka pun tidak memiliki alasan untuk tetap bekerja karena tidak berkembang secara profesional atau berkontribusi seperti karyawan lainnya.Â
Terkadang mereka mencapai tujuan, tapi tidak menunjukkan antusiasme. Ciri dari karyawan bermasalah adalah bahwa ia selalu berjalan di tebing kesuksesan dan kegagalan.
Apa Saja Ciri Karyawan Bermasalah?
Beberapa karyawan bermasalah sangat aktif mengkritik perusahaan dan kebijakannya, mengeluh bukan pada jalur yang disarankan, tetapi melalui email dan di ruang makan karyawan.
Ketidakbahagiaan mereka diumumkan ke seluruh rekan kerja mereka melalui sikap mengeluh, gosip, dan mengkritik.
Apapun bentuk perilaku dari karyawan yang kurang baik itu tidak akan hilang tanpa campur tangan manajemen.
Kebiasaan buruk, sama halnya seperti kebiasaan baik, akan tertanam dalam budaya kerja.
Baca juga:Â Menyukseskan Manajemen SDM Internasional ala LinovHR
Pengaruh Karyawan yang Bermasalah
Karyawan bermasalah mempengaruhi secara negatif pada tempat kerja dan seluruh karyawan terus-menerus.
Karyawan cerdas menjauhkan diri dari karyawan bermasalah karena akan mempengaruhi tempat kerja mereka yang dirasa positif, semangat kerja positif, dan produktivitas mereka.
Tapi karyawan yang merasa adanya sedikit perubahan pada tempat kerja atau pekerjaan mereka akan menggemakan cara pandang yang buruk tersebut. Hal ini meracuni moral dan produktivitas tempat kerja
Jika atasan membiarkan karyawan bermasalah bebas berperilaku seperti itu, maka mereka menganggap bahwa perilaku negatif mereka diterima.Â
Karyawan yang lain akan terdemotivasi karena mereka bekerja keras dan berkontribusi sedangkan karyawan bermasalah tidak melakukan hal tersebut. Selain itu, mereka kehilangan rasa hormat serta meragukan kapabilitas manajemen perusahaan, karena manajemen gagal menangani masalah tersebut.
Baca juga: Keterkaitan Stockholm Syndrome dan Bullying di Tempat Kerja
Tanggung Jawab Anda dengan Karyawan Bermasalah
Rekan kerja si karyawan bermasalah bergantung pada atasan dalam mengatasi masalah ini.
Mereka mungkin menyindir, menghindari karyawan tersebut, atau berbicara diam-diam di antara teman mereka, tetapi mereka tidak sanggup dan tidak dibantu menghadapi si karyawan bermasalah ini.Â
Mereka hanya merasakan dampaknya pada pekerjaan dan tempat kerja. Rekan kerja dapat melakukan dorongan agar karyawan bermasalah berkontribusi.
Mereka dapat membuat peraturan untuk tim mereka, memberikan umpan balik pada si bermasalah, dan mengekspresikan ketidakpuasan, namun sayangnya karyawan bermasalah tidak memiliki kewajiban untuk mengubah atau memperbaiki.
Perilaku karyawan bermasalah akhirnya adalah tanggung jawab dari manajer.
Baca juga: Kumpulan Self Reminder Quotes Agar Tidak Menyindir Orang Lain
Cara Mengatasi Karyawan BermasalahÂ
Supaya efektif, perhatikan dengan baik cara mengatasi karyawan yang bermasalah. Berikut di antaranya.
1. Cari Tahu Apa yang Salah
Ini langkah pertama yang krusial dan penting dilakukan dengan benar.Â
Temukan penyebab mengapa karyawan Anda bermasalah. Apakah skill-nya memang kurang, cara komunikasi kurang baik, atau mungkin ada perbedaan sudut pandang?
Jika dari awal sudah mengetahui “apasih yang salah”, tentu akan memudahkan Anda dalam menentukan solusi mana yang tepat bukan?
2. Proaktif
Ciptakan situasi kerja senyaman yang Anda bisa ciptakan. Jangan sampai Anda dan karyawan merasakan ketegangan. Hal inilah yang harus dihindari. Bekerja dalam situasi seperti ini, tentu tidak nyaman.
3. Ajak Diskusi dan Dengarkan Ceritanya
Poin ini sedikit mirip dengan poin pertama. Tanya, “Apa saja sih yang jadi kendala?”. Lalu dengarkan.
Dengan begitu, diharapkan karyawan bermasalah ini menjadi terbuka untuk menceritakan masalahnya. Sehingga solusi bisa tercipta.
Baca juga:Â Dampak Bullying di Tempat Kerja & Cara Mengatasinya
4. Beri Teguran Tegas
Kenapa?
Ini perlu dilakukan. Tidak hanya sampai di tahap “curhat” saja, tapi Anda juga harus menyampaikan keluhan Anda supaya karyawan bermasalah bisa mengevaluasi dirinya.
Kalau tidak diberi teguran tegas, bisa-bisa karyawan ini tidak berubah.
5. Bantu Karyawan Bermasalah
Melihat apa keuntungan berubah dan memperbaiki. Kedua keuntungan pribadi dan profesional dihasilkan dari peningkatan kinerja dan komitmen untuk sukses.
Baca juga:Â Attendance Management Software, Efektif Membantu Mengawasi Kinerja Karyawan
6. Yakinkan Karyawan
Bahwa manajemen memiliki kepercayaan akan kemampuannya untuk berhasil. Terkadang kata-kata motivasi dari seorang supervisor atau manajer adalah yang pertama dia terima seumur hidup.
7. Tentukan Target
Bantu karyawan menetapkan beberapa target jangka pendek. Ini harus berdasarkan periode dengan target yang jelas dan kita setujui. Beberapa tujuan ini dapat mengatasi “sikap” karyawan dalam hal berperilaku.
Ini berarti bahwa tidak mungkin bagi kita dan karyawan untuk berbagi gambaran yang jelas tentang “sikap buruk.” Tapi, kita dapat berbagi gambaran tentang perilaku karyawan yang menurut kita “sikap buruk.” Kemudian, lakukan monitor kemajuan.
8. Monitoring Karyawan Bermasalah
Pastikan karyawan menyukai perbaikan setiap hari. Ide-ide ini akan membantu kita berurusan dengan karyawan bermasalah.
Tapi, jika Anda sudah melakukan yang terbaik tapi karyawan tidak berubah, kita bisa bertanggung jawab secara etis dan legal membantu karyawan pindah ke tempat kerja lainnya.