Kelelahan kerja bukanlah hal yang asing di dunia kerja. Dalam kondisi tekanan kerja tertentu, seorang karyawan bisa merasa lelah dan akhirnya akan mengganggu performa. Tak hanya performa, rasa lelah pada akhirnya akan berpengaruh dalam kesehatan karyawan.
Terutama di tengah Pandemi COVID-19. Setiap individu wajib menjaga kesehatan mereka masing-masing karena kondisi imun tubuh yang menurun sangat rentan terinfeksi COVID-19. Jika sudah begini, kelelahan kerja bukanlah hal sepele yang bisa diabaikan begitu saja.
Apa saja yang harus dilakukan karyawan bila mengalami kelelahan kerja di tengah Pandemi COVID-19 tanpa mengabaikan performa kerja?
Beradaptasi
Mau tidak mau, semua orang harus belajar bersiap dalam menghadapi pandemi COVID-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Very Well Mind, disarankan bagi setiap individu untuk meninggalkan rutinitas lama dan beradaptasi dengan rutinitas baru.
Langkah awal beradaptasi dapat dilakukan dengan cara menentukan cara bersikap dalam memahami dan mengakui bahwa di dalam diri terdapat perasaan negatif dan cemas.
Kemudian, tuntaskan perasaan tersebut dan mulai beradaptasi dengan situasi baru.Â
Mengatur Ulang Jadwal
Berpatokan pada jadwal 9-5 tidak dapat lagi digunakan di tengah pandemi COVID-19. Karyawan perlu menemukan manajemen waktu yang realistis dan sesuai bagi mereka.
Perlu disadari pula akan ada perbedaan antara karyawan satu dengan yang lainnya dalam hal jadwal sibuk atau jadwal dimana mereka menghabiskan waktu dengan pekerjaan.Â
Mengatur ulang jadwal akan menjauhkan karyawan dari rasa tidak termotivasi dan cemas yang akan melahirkan perasaan lelah.
Perencanaan yang terorganisir dan teratur dapat sangat mengurangi stres di tempat kerja. Menjadi terorganisir dengan waktu membuat karyawan tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan pekerjaan.Di saat memulai pekerjaan, tentukan pekerjaan mana yang akan lebih dahulu dilakukan dan mana yang sekiranya bisa dilakukan setelahnya.Â
Karyawan pun akan menjadi lebih efisien dengan pekerjaan bila melakukan organisir waktu kerja yang tepat.Â
Baca Juga:Â Tips Manajemen Stress untuk Karyawan
Jaga Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat akan menjaga tubuh selalu dalam kondisi segar dan siap untuk produktif bekerja.
Contoh beberapa gaya hidup sehat adalah; tidak merokok dan minum alkohol, makan makanan bergizi, tidur 8 jam perhari, berolahraga ringan di dalam rumah, dan melakukan pekerjaan tepat waktu.
Dengan menjaga gaya hidup sehat secara konsisten, karyawan akan bekerja lebih aktif tanpa perlu khawatir akan didera kelelahan.Â
Diskusikan dengan Rekan Kerja
Tetaplah terhubung dan diskusikan kelelahan yang Anda alami dengan rekan kerja. Biasanya, dengan sharing mengenai pengalaman akan mengurangi kelelahan yang ada.
Solusi yang paling tepat adalah memberitahu karyawan atau rekan yang bekerja bersama mengenai kondisi terkini dengan harapan bahwa karyawan tersebut mampu bekerja sama meski dalam kondisi kurang sehat atau lelah dengan kesepakatan bersama.
Harap dijadikan catatan bahwa kelelahan kerja bisa memungkinkan kinerja menjadi agak lambat.
Beri tahukan hal itu kepada rekan kerja dan segera perbaiki keterlambatan tersebut ketika kondisi sudah agak lebih baik.Â
Baca Juga: Melonjak! ini Besaran Pengangguran di Indonesia Akibat Covid-19
Melakukan Manajemen Stress
Manajemen stress adalah kemampuan bagi seorang individu untuk mengatasi gangguan emosional yang datang sebagai respon dari kejadian di sekitarnya.
Tujuan dari kegiatan mengelola stress itu sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas hidup individu menjadi lebih baik. Jadi. individu mampu menghadapi semua tantangan yang ada dalam hidupnya dengan baik dan tangguh.Â
Stress merupakan hasil dari peningkatan beban kehidupan, sosial, pekerjaan, dan sebagainya. Di lingkungan kerja, stress yang tidak segera diselesaikan dalam lingkungan kerja dapat menyebabkan kelelahan dan pada akhirnya kinerja karyawan menurun sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan benar.
Pilih Prioritas Pekerjaan
Tetap bersikeras untuk bekerja seharian sepanjang waktu tanpa memprioritaskan pekerjaan bukanlah hal yang bijak.
Rata-rata karyawan mampu fokus dan produktif selama 3-4 jam. Pada jam tersebut, fokuslah kepada pekerjaan paling penting pada hari ini dan jangan pernah memaksakan badan terus bekerja jika sudah merasa tak enak badan.Â
Karyawan yang harus mempertahankan batasan antara kehidupan pribadi mereka dan pekerjaan. Dengan demikian, karyawan dapat menghindari kelelahan atau burnout dalam jangka panjang. Kelelahan kerja dalam waktu panjang juga dapat menyebabkan karyawan lebih riskan dalam terinfeksi COVID-19.Â