Memiliki karyawan potensial adalah idaman semua perusahaan. Namun, bagaimana bila karyawan tersebut tidak bisa memenuhi ekspektasi perusahaan? Bolehkan perusahaan langsung memecat karyawan tersebut?Â
Hal itu membuat Anda bimbang, apakah Anda harus memecat atau memberikan kesempatan untuk karyawan tersebut.
Untuk menghilangkan kebimbangan tersebut, Anda bisa membaca artikel ini.Â
Artikel dari LinovHR ini akan membahas segala informasi tentang hal yang harus diperhatikan ketika akan memecat karyawan yang berada di bawah harapan, mulai dari tata cara hingga waktunya.
Apakah Boleh Memecat Karyawan yang Gagal Penuhi Target?
Tidak semua karyawan bisa mencapai target. Sering kali, Anda akan mendapatkan karyawan yang gagal memenuhi targetnya.Â
Lantas, apakah Anda bisa memecatnya? Tentu saja Anda bisa memecat, namun Anda harus melakukan serangkaian prosedur terlebih dahulu sebelum benar-benar memecat.
Ketika ada karyawan yang gagal penuhi target, Anda bisa menggunakan Performance Improvement Plans (PIP). Performance Improvement Plans adalah rencana perbaikan kinerja yang digunakan untuk memberi kesempatan kepada karyawan agar bisa memperbaiki kinerjanya.
Pada PIP, Anda bisa memberitahu karyawan melihat kinerjanya saat ini. Berikan penjelasan secara spesifik kepada karyawan perilaku dan kinerjanya yang dirasa masih kurang.
Setelah itu, Anda dapat memberi target baru agar karyawan merasa termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Buatlah target yang dapat diukur.
Tak lupa, Anda juga harus menyampaikan konsekuensi yang akan diterima karyawan jika ia tidak berhasil meningkatkan kinerjanya. Misalnya, karyawan bisa diberhentikan jika kinerjanya tak kunjung meningkat.Â
Ketika karyawan tidak pernah mencapai target dan memiliki kinerja yang buruk, Anda boleh memecatnya dengan baik-baik.
Waktu yang Tepat Memecat Karyawan yang Underperform
Memutuskan untuk memecat karyawan tidak bisa dilakukan dengan gegabah.Â
Anda tidak bisa langsung memecat karyawan underperformance. Selain melakukan Performance Improvement Plans, Anda juga harus melakukan investigasi terlebih dahulu sebelum benar-benar memecat karyawan. Dengan melakukan investigasi, Anda akan terhindar dari memecat karyawan yang salah.
Sebab, bisa jadi karyawan Anda tidak benar-benar underperform. Misalnya, saat ini karyawan Anda tidak bisa memenuhi target. Namun, ketika bekerja di perusahaan Anda dalam 2 tahun ke belakang, ia sering mencapai target.Â
Anda harus melihat kinerja karyawan secara keseluruhan sebelum benar-benar memecatnya.
Selain itu, bisa saja karyawan underperform karena mengalami perubahan atau penambahan job description. Ada kemungkinan besar bahwa ia belum mengerti tugasnya, sehingga hal yang ia butuhkan adalah training.
Jika keputusan memecat karyawan sudah final, Anda bisa memecat karyawan pada pertengahan minggu.
Misalnya hari Selasa, Rabu, atau Kamis.
Mengapa demikian? Jika Anda memecat karyawan di hari Senin, karyawan akan merasa pekerjaannya sia-sia. Sementara jika Anda memecat karyawan di hari Jumat, karyawan akan kesulitan untuk menyelesaikan kebutuhan administratifnya karena kantor libur di akhir pekan.
Baca Juga: Alasan PHK Karyawan yang Tidak Bikin Sakit Hati
Pantau Kinerja Karyawan Lebih Akurat Bersama Software LinovHR
Memecat karyawan perlu Anda lakukan dengan pertimbangan yang matang. Anda harus melihat secara objektif seperti apa kinerja dan kontribusi mereka bagi perusahaan.Â
Jika mengabaikan hal ini, bisa-bisa Anda justru memecat karyawan yang sebenarnya potensial bagi perusahaan. Bila ternyata karyawan tersebut mengalami underperformed atau tidak bisa mencapai targetnya, ada baiknya jangan langsung memutuskan untuk memecatnya, tapi coba evaluasi lebih dulu mengapa hal ini bisa terjadi.
Untuk melakukan evaluasi kinerja, perlu dilakukan dengan pemantauan kinerja karyawan terlebih dahulu. Pemantauan kinerja karyawan ini dapat Anda lakukan dengan mudah menggunakan software HR LinovHR.
Software HR LinovHR memiliki modul Performance Management yang dapat mengelola kinerja karyawan. Modul ini dilengkapi dengan segudang fitur yang bisa membuat pengelolaan kinerja dan performa jadi lebih cepat, tepat, dan akurat.
Fitur pertama pada modul Performance Management adalah Performance Review. Fitur ini berguna untuk menilai kinerja seluruh karyawan. Selain fitur Review, ada pula fitur Feedback yang mengizinkan karyawan untuk memberi feedback.Â
Melalui kedua fitur tersebut, karyawan bisa melakukan penilaian dan memberi feedback kepada diri sendiri, rekan kerja, atasan, ataupun tim.Â
Selanjutnya ada fitur Goals & KPI. Fitur Goals memungkinkan perusahaan untuk menentukan tujuan dan proses mencapai tujuan tersebut, sementara fitur KPI menentukan target pribadi karyawan dan proses yang tengah dilakukan karyawan saat ini.
Hasil kinerja karyawan dapat Anda lihat melalui fitur Result. Fitur ini memungkinkan Anda untuk melihat hasil performance review dari individu, unit divisi ataupun departemen kerja. Hasilnya, setiap karyawan akan dibagi menjadi 5 kategori performa.
Contohnya yaitu achiever, contributor, dan under performance.Â
Berdasarkan hasil tersebut, Anda bisa melihat karyawan yang memiliki risiko diberhentikan. Setelah itu, Anda pun bisa mulai mengambil langkah selanjutnya.