Simak! Ini Perbedaan Deduction dan Adjustment

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Simak! Ini Perbedaan Deduction dan Adjustment
Isi Artikel

Dalam dunia penggajian, adjustment dan deduction adalah istilah yang sering kali digunakan. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki fungsi yang berbeda dalam manajemen penggajian.

Untuk memahami lebih jauh, mari simak pembahasan berikut mengenai arti, jenis, hingga perbedaannya agar Anda lebih memahami penerapannya dalam pengelolaan payroll.

Mengenal Arti Deduction

Simak! Ini Perbedaan Deduction dan Adjustment
Apa yang termasuk deduction dalam payroll? | Freepik

Dalam konteks penggajian, deduction adalah potongan yang dilakukan terhadap gaji karyawan.

Potongan ini bisa bersifat wajib seperti pajak penghasilan atau iuran BPJS, maupun bersifat opsional seperti pinjaman karyawan atau potongan terkait kebijakan perusahaan lainnya.

Tujuan dari deduction adalah untuk memastikan bahwa kewajiban pajak, tunjangan sosial, atau pengeluaran lainnya tercatat dan dikelola dengan baik.

Jenis-Jenis Deduction

Ada beberapa jenis deduction yang biasanya diterapkan di perusahaan, tergantung pada kebutuhan dan kebijakan yang berlaku. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Potongan Pajak Penghasilan

Potongan ini bersifat wajib dan diatur oleh undang-undang perpajakan di Indonesia. Pajak penghasilan (PPh 21) dihitung berdasarkan penghasilan bruto karyawan, status pajak, dan penghasilan kena pajak lainnya.

2. Iuran Jaminan Sosial

Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan juga termasuk ke dalam deduction. Iuran ini dibayarkan sebagian oleh perusahaan dan sebagian oleh karyawan.

3. Pinjaman atau Utang Karyawan

Jika karyawan memiliki utang kepada perusahaan, seperti pinjaman tunai atau pembelian barang, potongan ini akan dilakukan dari gaji bulanan mereka hingga lunas.

4. Potongan Absensi

Potongan ini berlaku jika karyawan absen tanpa alasan yang sah atau melebihi jumlah cuti yang diberikan perusahaan.

Perbedaan Deduction dan Adjustment

Simak! Ini Perbedaan Deduction dan Adjustment
Jenis potongan yang termasuk deduction | Freepik

Meski deduction dan adjustment sering dibahas bersamaan, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam penerapan penggajian. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

1. Fungsi Utama

Deduction: Berfungsi sebagai potongan yang diterapkan secara langsung pada gaji karyawan. Potongan ini biasanya bersifat tetap dan berulang setiap periode gaji, seperti pajak atau BPJS.

Adjustment: Merupakan penyesuaian terhadap gaji karyawan yang bisa berupa penambahan atau pengurangan, tergantung pada kondisi tertentu, seperti bonus yang tertunda, koreksi gaji, atau penalti karena kesalahan administrasi sebelumnya.

2. Frekuensi Penerapan

Deduction: Biasanya diterapkan secara berkala, seperti setiap bulan atau setiap periode gaji yang telah ditentukan.

Adjustment: Bersifat insidental atau terjadi hanya pada kondisi tertentu, seperti saat ada kesalahan penghitungan atau kebutuhan untuk memberi tambahan kompensasi.

3. Contoh Kasus

Deduction: Potongan rutin untuk BPJS Kesehatan sebesar 1% dari gaji bruto.

Adjustment: Penambahan gaji karena ada lembur yang belum dihitung pada bulan sebelumnya.

4. Pengaruh pada Gaji Bersih

Deduction: Selalu mengurangi jumlah gaji bersih yang diterima karyawan.

Adjustment: Bisa menambah atau mengurangi jumlah gaji bersih tergantung sifat penyesuaiannya.

Atur Proses Lebih Mudah dengan Software Payroll LinovHR

Advertisement

Mengelola adjustment dan deduction adalah hal yang menantang, apalagi jika dilakukan secara manual dan jika perusahaan memiliki banyak karyawan dengan kebutuhan penggajian yang kompleks.

Untuk itu, perusahaan dapat memanfaatkan Modul payroll dari LinovHR.

Software payroll adalah sistem penggajian yang memudahkan tim HRD perusahaan untuk melakukan penghitungan hingga pembayaran gaji karyawan secara otomatis.

Software payroll LinovHR mempermudah penghitungan gaji, termasuk potongan seperti pajak dan iuran sosial, serta penyesuaian gaji yang diperlukan. Berikut adalah beberapa keunggulan LinovHR:

  • Automasi Proses: Mengurangi risiko kesalahan penghitungan dengan proses otomatisasi.
  • Sistem yang Terintegrasi: Data penggajian terhubung dengan data kehadiran, lembur, dan informasi lainnya.
  • Kustomisasi yang Fleksibel: Menyesuaikan kebijakan deduction dan adjustment sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Laporan Komprehensif: Menyediakan laporan detail yang memudahkan evaluasi dan audit internal.

Dengan LinovHR, perusahaan dapat menghemat waktu dan tenaga, sekaligus memastikan keakuratan dalam pengelolaan gaji karyawan.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara adjustment dan deduction adalah hal yang sangat penting untuk memastikan pengelolaan gaji yang efektif dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Sementara deduction adalah potongan tetap yang diterapkan secara berkala, adjustment lebih bersifat fleksibel sesuai kebutuhan.

Untuk mengelola kedua aspek ini dengan lebih mudah dan efisien, perusahaan dapat memanfaatkan software payroll seperti LinovHR.

Dengan fitur lengkap dan proses otomatisasi, LinovHR dapat membantu perusahaan mengelola penggajian secara profesional dan akurat.

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru