Mencapai tujuan dan visi misi memerlukan perencanaan matang dan kesabaran yang besar. Tanpa perencanaan yang matang, perusahaan akan merasa kesulitan dalam menjaga stabilitasnya.
Perusahaan akan selalu merumuskan strategi untuk mengantisipasi masalah yang bisa saja muncul sewaktu-waktu.
Itulah peranan manajemen strategis untuk memastikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis diimplementasikan di seluruh perusahaan.
Di artikel ini, kita akan membahas lengkap mengenai manajemen strategis. Mulai dari pengertian hingga proses penerapannya.
Simak selengkapnya!
Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah perencanaan, pemantauan, analisis dan assessment yang berkelanjutan dari semua keperluan yang dibutuhkan organisasi/ perusahaan untuk mencapai tujuanya.
Seluruh proses di dalamnya membantu perusahaan untuk memikirkan dan merencanakan keberadaannya di masa depan dan memenuhi tanggung jawab utama dewan direksi.Â
Konsep manajemen strategi perusahaan bisa berasal dari  dari anggota perusahaan dari posisi apapun berupa preskriptif dan deskriptif.
Preskriptif berarti mengembangkan strategi sebelum masalah muncul. Sementara deskriptif berarti mempraktekkan strategi ketika dibutuhkan atau masalah telah muncul.
Banyak perusahaan kini menyadari pentingnya berpikir dan merencanakan strategi untuk meningkatkan fungsi perusahaan.
Konsep Manajemen Strategis
Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Namun untuk mencapai target tersebut dibutuhkan strategi yang bersifat komprehensif.
Dalam menyusun strategi jangka panjang organisasi, dibutuhkan manajemen strategi agar keseluruhan prosesnya berjalan dengan efektif dan efisien.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai manajemen strategi, simak konsepnya berdasarkan pengertian para ahli sebagaimana dirangkum berikut ini:
1. Wiliam F Gluech
Menurut Wiliam F. Gluech, manajemen strategis merujuk pada proses pengambilan keputusan yang bertujuan merumuskan strategi guna mencapai tujuan suatu perusahaan atau organisasi.
2. J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen
Dalam buku Manajemen Strategis (2009) karya J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, dijelaskan bahwa manajemen strategis merupakan rangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.
3. Fred R. David
Fred R. David dalam buku Manajemen Strategis Konsep (2011) menyebutkan bahwa manajemen strategis adalah seni dan ilmu perumusan, penerapan, evaluasi, dan keputusan strategis untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
4. Stephen P. Robis dan Mary Coulter
Stephen P. Robins dan Mary Coulter dalam buku Manajemen (2010) menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah tugas penting yang dilakukan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi mencakup perencanaan, penggorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
5. John A. Pearce II dan Richard B. Robinson
Dalam buku Strategic Management (2003) karya John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, diungkapkan bahwa manajemen strategis merupakan perencanaan besar dan berjangka panjang dengan tujuan memastikan interaksi efektif organisasi dalam produksi serta mengoptimalkan pencapaian tujuan strategis dan operasional.
6. Michael Porter
Professor Harvard University bernama Michael Porter mengungkapkan bahwa manajemen strategi melibatkan penerapan pendekatan posisi unik dan berharga yang dihasilkan melalui rangkaian kegiatan.Â
Porter juga menekankan bahwa dalam perumusan strategi persaingan, perlu dipertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan, nilai-nilai internal, peluang dan ancaman dalam industri, serta harapan masyarakat.
Baca Juga: Manfaat Business Model Canvas Bagi Perusahaan
Manfaat Manajemen Strategis
Manajemen strategis umumnya dianggap memiliki manfaat finansial dan non-finansial. Tahapan-tahapan yang ada dilakukan secara kontinu untuk merencanakan, memantau, menguji, dan menghasilkan efisiensi operasional yang lebih besar.
Manfaat dari implementasi strategi dalam manajemen perusahaan adalah:Â
- Menghasilkan keputusan terbaik untuk perusahaan;
- Meningkatkan kemampuan perusahaan menghadapi tantangan;Â
- Merangsang motivasi kerja dari karyawan dengan melibatkan karyawan dalam merumuskan strategi;
- Lebih peka terhadap ancaman dan tantangan eksternal;
- Meminimalisir masalah dan hambatan dari internal maupun eksternal;
- Menciptakan proses organisasi yang lebih efektif dan efisien;Â
- Mengembangkan kemampuan adaptasi perusahaan dalam kondisi bisnis yang dinamis;
- Mendapatkan pendapatan yang maksimal dari efektifitas dan efisiensi proses bisnis.
Tujuan Manajemen Strategis
Manajemen Strategi memberikan perspektif yang lebih luas kepada karyawan sehingga mereka lebih memahami bagaimana pekerjaan berhubungan dengan keseluruhan rencana perusahaan dan bagaimana hal itu terkait bersama dengan anggota organisasi lainnya.
Karyawan menjadi lebih berkomitmen terhadap tujuan perusahaan dengan memahami reaksi atas perubahan disekitarnya. Implementasi strategi dalam perusahaan memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain:Â
1. Mengarahkan Kepada Tujuan
Manajemen berperan untuk mengarahkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk berproses dan mengarah pada tujuan perusahaan.
Arah kegiatan yang jelas menjadi landasan untuk mengawasi, mengontrol, dan mengevaluasi implementasi strategi dan pencapaian yang tercapai.
2. Menjaga Kepentingan Berbagai Pihak
Manajerial perusahaan menyusun berbagai strategi dengan memperhitungkan kepentingan pihak yang terlibat dalam perusahaan seperti karyawan, investor, dan masyarakat secara luas.
Pihak-pihak tersebut juga berperan dalam berhasil atau tidaknya suatu kebijakan.
3. Mengantisipasi Perubahan Iklim Bisnis
Kondisi dunia bisnis yang dinamis memungkinkan berbagai munculnya perubahan. Mau tak mau, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis.
Strategi yang tepat mampu mengantisipasi perubahan dan menyiapkan acuan pengendalian bisnis terhadap perubahan.Â
4. Efektivitas dan Efisiensi
Sumber daya yang ada dalam perusahaan berperan besar dalam perkembangan proses perusahaan. Jajaran manajerial perusahaan bertanggung jawab untuk memperhatikan, mengevaluasi, dan memastikan kinerja sumber daya berjalan secara efektif dan efisien.
Proses Manajemen Strategis
Proses atau tahapan manajemen strategis berarti membuat serangkaian strategi untuk organisasi yang akan membantu perusahaan mencapai kinerja lebih baik.
Proses tersebut adalah berkelanjutan dan berulang untuk menilai bisnis dan industri dan memperbaiki tujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datang.Â
1. Identifikasi
Identifikasi mengacu pada proses mengumpulkan, dan meneliti informasi untuk strategi. Tahap ini membantu dalam menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi suatu perusahaan.
Pada tahapan ini berbagai masalah yang sekiranya muncul kemudian hari juga dapat dideteksi lebih dini.Â
2. Analisis
Selama tahap ini, penting untuk menganalisis informasi yang telah dikumpulkan untuk menciptakan strategi. Langkah manajemen strategi mengharuskan manajerial mengetahui dan memahami setiap masalah dan kebutuhan dalam perusahaan.
3. Formasi Strategi
Selanjutnya setelah dianalisis, informasi akan berubah menjadi formulasi strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Perusahaan perlu memastikan sumber daya yang dimiliki untuk mengatur strategi
4. Implementasi Strategi
Pada implementasi, setiap karyawan dan pihak yang terlibat dalam strategi menjalankan strategi tersebut.
Diperlukan pemahaman yang jelas tentang rencana tersebut dan harus tahu bagaimana peran masing-masing di dalamnya.
5. Evaluasi Strategi
Seperti yang disebutkan, manajemen berperan untuk mengelola, mengevaluasi, dan memantau dan memastikan bahwa strategi berjalan sesuai yang diharapkan dan sejalan dengan tujuan akhir.
Perusahan dapat melacak kemajuan dan menemukan berbagai perubahan tak terduga. Jika tidak berjalan sesuai harapan, waktunya perusahaan untuk mengevaluasi ulang dan menyesuaikan strategi untuk memperkuat keseluruhan rencana.Â
Cara Menyusun Manajemen Strategi yang Efektif
Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal, maka diperlukan langkah yang tepat dalam menyusun manajemen strategi.Â
Mari simak langkah-langkahnya berikut ini:
1. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Sebelum merumuskan strategi, penting untuk memahami lingkungan eksternal dan internal perusahaan.Â
Analisis PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, dan Hukum) dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi organisasi.
Di sisi lain, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal.
2. Pengembangan Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
Visi dan misi organisasi adalah panduan penting dalam manajemen strategi.Â
Visi menciptakan gambaran masa depan yang diinginkan, sedangkan misi merinci peran organisasi dalam mencapai visi tersebut.Â
Tujuan yang jelas dan terukur membantu memberikan arah bagi strategi yang akan diambil.
3. Identifikasi Strategi Utama
Berdasarkan analisis lingkungan dan tujuan organisasi, identifikasilah strategi utama yang akan diterapkan.Â
Strategi dapat mencakup pengembangan produk, ekspansi pasar, diferensiasi produk, kolaborasi industri, pengembangan rantai pasok, atau yang berkaitan dengan tujuan perusahaan.
4. Penyusunan Action Plan
Setelah menetapkan strategi, langkah selanjutnya adalah menyusun action plan yang detail.Â
Tentukan langkah-langkah konkret yang perlu diambil, siapa yang bertanggung jawab, waktu pelaksanaan, dan sumber daya yang dibutuhkan. Action plan membantu memastikan implementasi strategi secara efisien.
5. Implementasi Strategi dengan Keterlibatan Karyawan
Melibatkan karyawan dalam implementasi strategi sangat penting.Â
Komunikasi yang efektif tentang strategi dan tujuan organisasi membantu menciptakan pemahaman bersama dan meningkatkan motivasi karyawan.Â
Manajer juga perlu memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan strategi.
6. Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
Manajemen strategi tidak berakhir setelah implementasi.Â
Evaluasi dan pengukuran kinerja perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa strategi berjalan sesuai rencana.Â
Identifikasi Key Performance Indicators (KPI) yang relevan dan gunakan data untuk mengevaluasi pencapaian tujuan.
7. Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Lingkungan bisnis terus berubah, oleh karena itu, fleksibilitas dan adaptabilitas menjadi kunci keberhasilan manajemen strategi.Â
Organisasi perlu menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Keterampilan dalam Manajemen Strategi
Bagi Anda yang menyukai berpikir strategis, maka manajemen strategi akan menjadi bidang yang Anda gemari.
Dalam kegiatan ini, diperlukan sejumlah keterampilan agar strategi yang disusun berjalan efektif dan efisien. Apa sajakah keterampilan yang dibutuhkan? Berikut ini rangkumannya untuk Anda:Â
1. Kemampuan Analisis Situasional
Sebagai langkah awal dalam manajemen strategi, analisis situasional melibatkan pemahaman mendalam terhadap lingkungan eksternal dan internal organisasi.Â
Keterampilan dalam menganalisis tren industri, perubahan regulasi, serta kekuatan dan kelemahan internal organisasi adalah kunci untuk merumuskan strategi yang relevan dan efektif.
2. Pengambilan Keputusan Strategis
Manajer strategis dituntut untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan arah dan tujuan organisasi.
Keterampilan dalam pengambilan keputusan strategis melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi berbagai opsi, memahami konsekuensinya, dan memilih jalur yang paling sesuai dengan visi dan misi organisasi.
3. Kemampuan Berpikir Jangka Panjang
Manajemen strategi bukanlah tentang pencapaian tujuan jangka pendek semata, melainkan juga mengenai bagaimana organisasi dapat berkelanjutan dalam jangka panjang.
Pemimpin perlu memiliki keterampilan untuk merencanakan dan melihat jauh ke depan, mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin muncul, serta memastikan bahwa strategi yang diimplementasikan dapat mendukung keberlanjutan organisasi.
4. Keterampilan Komunikasi Strategis
Keterampilan komunikasi strategis diperlukan untuk menyampaikan visi, misi, dan tujuan organisasi kepada seluruh anggota tim.
Pemimpin strategis harus dapat mengartikulasikan strategi dengan jelas, memotivasi tim, dan membangun dukungan terhadap perubahan yang diperlukan.
5. Manajemen Risiko dan Adaptabilitas
Strategi tidak selalu berhasil dan situasi bisnis selalu berubah. Karena itu, keterampilan manajemen risiko dan adaptabilitas menjadi sangat penting.Â
Pemimpin strategis harus dapat mengidentifikasi risiko, mengembangkan strategi mitigasi, dan merespon dengan cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.
6. Kemampuan Mengelola Tim
Manajemen strategi tidak dapat dilakukan sendiri. Dalam perjalanannya, penyusunan, implementasi, hingga evaluasi membutuhkan kerja sama dan kolaborasi tim.
Keterampilan dalam membentuk, memimpin, dan mengelola tim yang efektif menjadi kunci untuk menjalankan strategi secara keseluruhan.Â
Ini mencakup kemampuan untuk memotivasi, mengarahkan, dan memberdayakan anggota tim agar berkontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan strategis.
Kesimpulan
Penjelasan di atas menunjukkan betapa pentingnya strategi dalam perkembangan dan proses perusahan. Tanpa strategi yang baik, perusahaan tidak mampu menjalankan bisnis.
Begitu pula divisi HRD dalam perusahaan. Sebagai divisi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia, HRD harus merumuskan strategi yang paling tepat untuk membantu karyawan mencapai produktivitas tinggi dan mendapatkan merekrut karyawan potensial.Â
Sayangnya, tugas-tugas administratif HRD seperti penggajian dan pencatatan absensi manual memakan waktu dalam dan mengalihkan fokus dari strategi pengelolaan sumber daya manusia.
Karena itulah Software HRD dari LinovHR menawarkan kemudahan dan implementasi solusi atas pengelolaan sumber daya manusia dengan sistem yang terotomatisasi dan terintegrasi satu sama lain.
Jadi, HRD dapat meninggalkan proses administratif manual yang memakan waktu dan rumit dan fokus dalam merancang manajemen strategi terbaik untuk pengelolaan karyawan.