Dalam era di mana perubahan terjadi dengan cepat dan teknologi terus berkembang, konsep lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat menjadi kunci penting untuk mengikuti perubahan zaman.Â
Pembelajaran berkelanjutan ini tak hanya terbatas pada konteks pendidikan formal saja. Justru kegiatan sehari-hari, seperti membaca serta mengeksplorasi hobi dapat menjadi media pembelajaran yang tak kalah efektif.Â
Strategi lifelong learning memungkinkan setiap individu untuk tak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptasi yang merupakan kompetensi vital di abad ke-21.
Artikel LinovHR ini akan menjelajahi tentang bagaimana lifelong learning dapat dikembangkan melalui strategi aplikatif dan relevan dengan kebutuhan individu serta dinamika zaman. Yuk, disimak!
Apa Itu Lifelong Learning?
Lifelong learning artinya pembelajaran yang bersifat berkelanjutan (continuous) dan secara sadar didorong oleh kemauan sendiri di sepanjang kehidupan seseorang.Â
Individu yang menerapkan pembelajaran ini disebut juga sebagai lifelong learner, atau pembelajar sepanjang hayat.
Mereka memahami bahwa lifelong learning adalah bagian penting dalam pengembangan diri. Sebab dengan mengimplementasikannya, mereka dapat terus menambah skill agar memiliki nilai tambah dalam berkehidupan.
Mulai dari mengasah kecerdasan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan seseorang untuk tetap relevan dan kompetitif dalam berbagai aspek.
Di luar konteks pendidikan formal, konsep ini juga menjadi bagian penting dalam dunia korporasi karena memungkinkan organisasi atau perusahaan mampu menghadapi dinamika dan tantangan pasar yang selalu berubah.Â
Lifelong learning menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan personal dan profesional, mendorong terciptanya lingkungan yang inovatif dan adaptif.
Mengapa Menerapkan Lifelong Learning Penting?
Lifelong learning menjadi pendekatan yang esensial dalam era globalisasi dan ekonomi seperti saat ini. Sebab, strategi ini berperan dalam pengembangan diri (self development) individu.
Dengan terus belajar, seseorang dapat memperluas wawasan, mengasah keterampilan baru, dan meningkatkan kualitas hidupnya.Â
Tak sampai di situ, lifelong learning juga mendukung pertumbuhan profesional dan personal, menjadikan individu lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Contoh Lifelong Learning
Di tengah arus perubahan yang cepat dan tuntutan adaptasi yang tinggi, pembelajaran seumur hidup berperan sebagai jembatan yang menghubungkan individu dengan kemajuan serta kesempatan baru.Â
Pembelajaran ini terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu informal dan formal, masing-masing dengan ciri khas dan manfaatnya sendiri.
1. Informal Lifelong Learning
Pembelajaran informal membuktikan bahwa proses belajar tidak harus terjadi di dalam ruangan kelas.Â
Pasalnya, kegiatan sehari-hari juga dapat menjadi kesempatan belajar yang berharga dan membawa manfaat seperti:
- Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu. Rasa ingin tahu mendorong seseorang untuk mengeksplorasi pengetahuan baru dalam berbagai bidang. Ini bisa dilakukan dengan membaca artikel, menonton video edukatif, atau berdiskusi dengan orang lain.
- Mengeksplorasi Berbagai Hal Baru. Banyak platform online dan komunitas, baik lokal maupun internasional yang menawarkan edukasi secara cuma-cuma. Tentu ini membuka peluang untuk mempelajari topik baru tanpa harus mengeluarkan biaya.
- Meninggalkan Zona Nyaman. Mencoba hobi baru atau melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya bisa memperluas perspektif dan mengasah keterampilan beradaptasi.
2. Formal Lifelong Learning
Di sisi lain, terdapat pula jenis pembelajaran formal yang bersifat lebih terstruktur. Pendidikan ini akan menghasilkan sertifikasi atau gelar yang dapat meningkatkan kualifikasi profesional. Berikut ini contoh-contohnya.
- Program Online Non-Degree. Banyak kursus online yang ditawarkan oleh platform edukasi terkemuka, seperti Coursera atau Udemy, yang membekali peserta dengan kompetensi spesifik tanpa harus meraih gelar.
- Program Pendidikan Lanjutan. Universitas dan institusi pendidikan biasanya menyediakan program pendidikan lanjutan untuk profesional yang ingin memperdalam pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu.
- Pelatihan Vokasional. Program ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam bidang tertentu, seperti teknik, perawatan kesehatan, atau kuliner, yang penting untuk kemajuan karier.
- Program Online Degree atau Low Residency. Universitas kini menawarkan program gelar yang bisa diikuti secara online atau menerapkan metode blended learning di kampus. Ini memberikan fleksibilitas bagi mereka yang bekerja atau memiliki keterbatasan hadir di kelas.
Melalui kedua jenis pembelajaran ini, lifelong learning tidak hanya membuka pintu untuk pengembangan karier tetapi juga pengayaan diri dan kepuasan pribadi.Â
Baik melalui jalur informal maupun formal, setiap individu memiliki kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup mereka.
Baca Juga: Continuous Learning Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Strategi Membangun Budaya Lifelong Learning di Perusahaan
Membangun budaya lifelong learning di perusahaan merupakan langkah strategis yang esensial dalam menghadapi dinamika pasar dan inovasi teknologi yang terus berkembang.Â
Berikut ini adalah beberapa strategi untuk membangun budaya belajar berkelanjutan di lingkungan kerja, yang dapat meningkatkan keterampilan karyawan serta mendorong pertumbuhan personal dan profesional:
1. Terapkan Pendekatan Berbasis Keterampilan
Fokuskan pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan masa depan perusahaan.Â
Ini mendorong karyawan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan yang dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan.
2. Tambahkan Personalisasi
Sesuaikan program pembelajaran dengan kebutuhan dan minat individu karyawan.Â
Pendekatan personalisasi (personalized) ini meningkatkan motivasi mereka untuk belajar karena materi yang ditawarkan relevan dengan aspirasi karier dan pertumbuhan pribadi mereka.
3. Berorientasi pada Proses
Alih-alih hanya menargetkan hasil akhir, dorong karyawan untuk menikmati proses pembelajaran itu sendiri.
Ini membantu mereka menghargai setiap langkah dan kemajuan yang dibuat, tidak peduli seberapa kecil.
4. Buat Sharing Session secara Berkala
Dorong karyawan lintas divisi untuk saling berbagi pengetahuan melalui kegiatan sharing session. Ini akan memperluas wawasan satu sama lain.Â
Selain itu, pertemuan yang diadakan secara berkala seperti ini juga dapat menjadi kesempatan emas untuk melakukan networking dan mempererat employee bonding.
5. Hadirkan Program Mentoring
Kembangkan program mentoring di mana karyawan lebih senior dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan karyawan yang lebih baru atau junior.Â
Cara ini tidak hanya memperkaya keterampilan, tetapi juga memperkuat ikatan antar karyawan.
6. Cerminkan Nilai Perusahaan
Integrasikan nilai-nilai lifelong learning ke dalam nilai inti (core value) perusahaan Anda.
Hal ini menunjukkan komitmen organisasi terhadap pengembangan berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan.
7. Buat Channel Komunikasi
Buat saluran komunikasi atau forum bertema di mana karyawan dapat berbagi wawasan, ide, dan sumber belajar terkait dengan topik tertentu.Â
Ini memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan mempromosikan budaya belajar bersama.
Budaya pembelajaran yang baik di perusahaan tidak hanya meningkatkan kompetensi karyawan, tetapi juga memperkuat daya saing dan inovasi perusahaan dalam jangka panjang.
Dukung Pembelajaran Berkelanjutan dengan LMS LinovHR
Dalam era yang ditandai dengan perubahan cepat dan persaingan ketat, lifelong learning telah menjadi kunci utama bagi individu dan organisasi untuk tetap relevan dan unggul.
Untuk mendukung pembelajaran berkelanjutan di lingkungan kerja, Learning Management System (LMS) sebagai bagian dari Software HRIS LinovHR menyediakan solusi yang efektif dan efisien.Â
Dengan LMS LinovHR, perusahaan dapat merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan spesifik karyawan, mengelola konten pembelajaran, serta memonitor perkembangan belajar karyawan secara real–time.
Bahkan, modul LMS ini terintegrasi juga dengan Competency Management LinovHR sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan skill gap yang dimiliki karyawan.Â
Dengan begitu, karyawan dapat mengembangkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai langkah strategis dalam membangun budaya lifelong learning di perusahaan, mengintegrasikan LinovHR bukan hanya memperkuat kapasitas individu, tetapi juga meningkatkan daya saing dan inovasi perusahaan.Â
Tingkatkan potensi pembelajaran berkelanjutan di perusahaan Anda dengan Software HRIS LinovHR, konsultasikan kebutuhan perusahaan dan ajukan demo sekarang juga!