Tahukah Anda lembaga keuangan memiliki peran yang sangat besar untuk menjaga kestabilan peredaran uang serta perekonomian negara Indonesia.
Selain itu, terdapat beberapa peran penting lainnya yang dilakukan oleh lembaga ini. Langsung saja simak artikel di bawah ini!
Apa Itu Lembaga Keuangan?
Lembaga keuangan adalah lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh nasabahnya. Atau bisa dikatakan sebagai lembaga yang mengelola dana yang bersumber dari masyarakat yang kemudian disalurkan untuk kegiatan pendanaan dan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.
Pengertian lembaga keuangan ini juga didefinisikan oleh beberapa ahli besar, antara lain:
Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990
Adalah seluruh badan usaha yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkan ke masyarakat atau nasabah bank terutama untuk biaya investasi pembangunan.
Pasal 1, Undang-Undang No. 14 Tahun 1967
Lembaga yang kegiatan utamanya yaitu menarik hasil dana dari nasabah atau masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat.
Dahlan Siamat
Lembaga usaha dengan bentuk kekayaannya adalah aset keuangan dibandingkan aset non finansial atau rill. Setiap nasabah atau masyarakat akan menerima kredit atau pembiayaan dana di dalam surat yang berharga.
Baca Juga: Cara Simpel Menyusun Laporan Keuangan Sederhana
Fungsi Lembaga Keuangan
Fungsi dari lembaga keuangan dibedakan ke dalam 2 jenis:
Fungsi Lembaga Keuangan Bank
- Mengumpulkan dana yang bersumber dari masyarakat dengan memberikan dokumen yang berharga.
- Menyalurkan kembali dana dari masyarakat untuk membiayai beberapa kegiatan di bidang ekonomi atau pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dana tersebut tidak akan diam dan terus berputar di masyarakat agar bisa berkembang.
- Membantu masyarakat dengan memberikan modal usaha atau perusahaan untuk mengembangkan bisnis yang diberikan dalam bentuk kredit.
Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Lembaga bukan bank seperti halnya pegadaian berfungsi memberikan pinjaman kepada masyarakat yang disertai dengan penyerahan jaminan dalam bentuk barang atau surat berharga.
- Lembaga keuangan bukan bank seperti halnya koperasi berfungsi untuk memberikan jasa simpan-pinjam kepada setiap anggotanya. Pinjaman tersebut akan diberikan bunga yang lebih rendah dibandingkan meminjam melalui bank.
Manfaat Lembaga Keuangan
Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan untuk memperoleh uang tunai di waktu yang tepat atau saat diperlukan agar tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat akibat kekurangan uang tunai yang beredar.
Pemindahan Aset
Selain itu, manfaat yang kedua adalah untuk pemindahan aset.
Pemindahan aset akan dilakukan dengan cara memberikan pinjaman dana yang bersumber dari tabungan masyarakat di suatu lembaga kepada pihak lain untuk dikelola dalam masa waktu tertentu.
Realokasi Pendapatan
Lembaga ini dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan realokasi pendapatan, agar dana yang didapatkan bisa digunakan untuk masa depan.
Kegiatan Transaksi
Manfaat terakhir adalah mempermudah masyarakat dalam kegiatan transaksi keuangan. Sehingga masyarakat bisa lebih mudah dan praktis saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.
Jenis Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan memiliki dua jenis, yaitu lembaga keuangan bank dan non bank.
1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank lembaga yang memberikan fasilitas atau jasa perbankan secara langsung kepada masyarakat umum seperti penyimpanan, pembayaran, serta pinjaman atau kredit.
2. Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan non bank adalah lembaga yang bertugas untuk memajukan pasar modal, mengembangkan pasar uang, dan membantu dalam memberikan modal kepada perusahaan dengan tingkat ekonomi yang rendah. Jadi kegiatan utamanya adalah mengelola dan mengeluarkan surat-surat berharga.
Baca Juga:Â Memahami Company Confidential dalam Lowongan Kerja
Contoh Lembaga Keuangan
Berikut ini terdapat masing-masing contoh dari lembaga keuangan bank dan non bank.
1. Lembaga Keuangan Bank
Terdapat 3 contoh dari lembaga keuangan bank, yaitu Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Sentral
Tahukah Anda Bank Indonesia? Bank Indonesia merupakan bank sentral yang terdapat di negara Indonesia dan sebagai bank yang memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian negara.
Bank sentral memiliki tujuan utama, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang beredar di masyarakat.
Bank Umum
Bank umum adalah lembaga yang menjadi penghubung antara pihak yang memiliki dana berlebih dengan pihak yang kekurangan dana serta melakukan jasa perbankan secara konvensional atau syariah.
Tugas atau kegiatan dari Bank Umum antara lain:
- Mengumpulkan dana dalam bentuk simpanan atau tabungan
- Memberikan pinjaman
- Penyimpanan barang dan surat berharga
- Membuat dan menerbitkan surat pengakuan hutang.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Dilansir dari ojk.go.id, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha baik secara konvensional atau syariah yang dalam kegiatannya tidak melayani jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berbeda dari jenis-jenis sebelumnya, BPR dilarang untuk menerima simpanan giro, kegiatan valas, serta perasuransian.
2. Lembaga Keuangan Non Bank
Berikut terdapat 5 contoh dari lembaga keuangan bukan bank, antara lain:
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi adalah lembaga bukan bank yang memberikan pinjaman dana dengan sistem keanggotaan yang bertujuan untuk menyejahterakan seluruh anggotanya.
Prinsip dasar dari koperasi adalah kekeluargaan skala kecil dari dari perbankan. Koperasi akan mendapatkan pemasukan dari para anggota serta pinjaman lembaga keuangan lainnya.
2. Pegadaian
Pegadaian memiliki tugas utama yaitu melakukan kegiatan pembayaran dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat.
Dasar hukum dari kegiatan pegadaian sesuai dengan UU Hukum Perdata Pasal 1150.Pegadaian termasuk juga kedalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan melakukan kegiatan penyaluran dana dengan sistem kredit.
3. Asuransi
Tugas utama dari asuransi adalah memberikan asuransi dalam bentuk proteksi kepada peserta jika terdapat kejadian menyebabkan kerugian keuangan akibat kejadian yang tidak terduga.
Setiap pesertanya wajib membayar iuran sesuai dengan kesepakatan di awal.
4. Leasing
Untuk jenis leasing ini adalah memberikan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada masyarakat atau perusahaan untuk keperluan membeli kendaraan seperti motor, mobil, atau yang lainnya.
Pelanggan bisa melakukan pembelian dengan sistem pembayaran dengan sistem angsuran atau cicil yang digabung dengan kontrak sewa.
5. Pasar Modal
Pasar modal merupakan tempat untuk melakukan jual-beli surat berharga yang seperti halnya obligasi, saham, ekuitas, serta surat pengakuan hutang.
Pasar modal tentunya sudah dilegalkan oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan tersebut.
Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Rekonsiliasi Bank
Peran Lembaga Keuangan di Perekonomian Indonesia
Lembaga ini memiliki peran dan pengaruh yang besar terhadap sistem perekonomian Indonesia, peran yang dilakukan oleh lembaga tersebut antara lain:
1. Memudahkan Mekanisme Pembayaran di Masyarakat
Setiap jenis lembaga baik berupa bank maupun non bank memiliki fungsi untuk memudahkan masyarakat atau seluruh pihak dalam bertransaksi.
Seperti halnya Bank Indonesia mencetak uang tunai agar bisa digunakan untuk kegiatan jual beli. Lalu Bank Umum lainnya mencetak cek agar para nasabahnya dapat mudah bertransaksi.
2. Penyalur Dana dari Pihak Berlebih ke Pihak yang Membutuhkan
Untuk menstabilkan perekonomian seluruh warga Indonesia, dana yang diperoleh dari pihak berlebih akan disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.
Hal ini bertujuan agar uang tersebut bisa diolah dan kembangkan.
3. Meminimalisir Kerugian yang Akan Ditanggung oleh Nasabah
Lembaga ini tentunya memiliki strategi dengan melakukan berbagai alokasi dana agar seluruh nasabah atau pemilik dana tidak akan merugi saat menabung uangnya.
4. Membuat Kebijakan Inflation Targeting Framework
Kebijakan yang dibuat oleh Bank Sentral atau Bank Indonesia bertujuan untuk menciptakan stabilitas moneter.
Peran ini bertujuan agar menghindari penggunaan suku bunga yang terlalu ketat yang dapat mematikan kegiatan ekonomi.
5. Meningkatkan Kinerja Lembaga Keuangan yang Sehat
Untuk menciptakan kinerja yang sehat ini perlu dilakukan pengawasan dan regulasi. Dengan kinerja yang sehat ini akan mencegah terjadinya kegagalan dalam menjaga kestabilan keuangan dan ekonomi negara.
6. Memantau Kelancaran Sistem Pembayaran
Peran atau fungsi selanjutnya adalah membuat aturan untuk meminimalisir resiko pembayaran yang semakin meningkat dengan menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau RTGS (Real Time Gross Settlement).
Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dan meningkatkan kecepatan dalam melakukan pembayaran.
7. Melakukan Riset dan Pemantauan
Dengan melakukan pemantauan dengan cara macroprudential bertujuan untuk memonitori kerentanan keuangan dan mengetahui adanya potential shock yang akan berdampak kestabilan sistem keuangan.Â
Selain itu, riset yang dilakukan juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi atau saran yang tepat bagi otoritas yang terkait untuk mengurangi adanya gangguan dalam bidang keuangan.
Itu tadi adalah penjelasan mengenai lembaga keuangan beserta dengan fungsi, jenis, contoh, serta peran dalam perekonomian Indonesia.
Semoga pembahasan dari artikel di atas bisa menambah wawasan Anda mengenai keuangan negara.