Pada saat menjalankan sebuah bisnis, tentunya perusahaan membutuhkan karyawan untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis.
Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan karyawan yang berkualitas untuk menunjang produktivitas dalam meningkatkan keuntungan.
Salah satu cara untuk menciptakan karyawan yang berkualitas adalah dengan membuat suatu pelatihan bagi karyawan. Hal ini akan membantu karyawan dalam mengasah keterampilan mereka dan mengetahui hal-hal yang baru.Â
Dalam melakukan pelatihan, perusahaan harus membuat dan menyusun materi agar para karyawan dapat mengerti maksud dan tujuan diadakan pelatihan oleh perusahaan. Mulai dari menyusun silabus, learning objective, dan, learning outcomes.
Pada kesempatan kali ini, artikel dari LinovHR akan menjelaskan mengenai learning outcomes untuk membantu perusahaan dalam menyusun hasil pelatihan bagi karyawan. Simak ulasan selengkapnya berikut ini ya!
Pengertian Learning Outcomes
Learning outcomes adalah sebuah deskripsi keterampilan atau keahlian seseorang yang akan didapatkan dari suatu kegiatan tertentu. Seperti pelatihan, kursus, seminar, dan lain sebagainya.
Hasil dari pelatihan tersebut merupakan suatu tolok ukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dipelajari oleh peserta.
Selain itu, hal ini juga berguna untuk membantu peserta pelatihan untuk memahami seluruh informasi yang mereka dapatkan dari program pelatihan.
Di sebuah perusahaan, memberikan pelatihan bagi karyawan adalah hal yang penting untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan. Hal ini berguna untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kinerja.Â
Oleh sebab itu, perusahaan harus bisa berbagai kebutuhan untuk melakukan pelatihan bagi karyawan, seperti menyusun silabus, materi pembelajaran hingga learning outcomes. Sehingga, setiap karyawan bisa meningkatkan kemampuannya dengan lebih terukur dan terstruktur.
Tipe Learning Outcome
Setelah mengetahui pengertian dari learning outcomes, selanjutnya Anda perlu mengetahui mengenai tipe-tipenya, berikut di antaranya.
1. Kemampuan Intelektual
Tipe pertama adalah kemampuan intelektual yang memungkinkan peserta pelatihan untuk memahami konsep, prosedur, dan aturan pada saat melakukan pelatihan. Sederhananya, hal ini merupakan sebuah kemampuan untuk memahami dalam melakukan sesuatu.
2. Strategi Kognitif
Dalam tipe ini, peserta pelatihan dapat menggunakan suatu strategi untuk berpikir, bertindak, dan mempelajari sesuatu hal.
Baca Juga: Berpikir Lebih Kritis dengan Analytical Skills
3. Informasi Verbal
Dalam tipe informasi verbal, peserta pelatihan dapat menyatakan secara definitif apa yang mereka pelajari pada saat pelatihan. Hal tersebut bisa membuat mereka berpikir secara lebih terorganisir.
4. Keterampilan Motorik
Tipe ini berkaitan dengan kemampuan fisik seseorang untuk memudahkan mereka dalam mendalami dan memahami pelatihan yang diberikan perusahaan.
5. Sikap
Sikap merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh peserta pelatihan baik dalam pembelajaran ataupun sesudahnya.
Sebenarnya, sikap adalah sesuatu yang sulit untuk diukur. Namun, sikap bisa saja diukur melalui respon peserta pelatihan dalam sesi pembelajaran. Sikap merupakan bagian yang cukup penting dalam penilaian peserta.
Baca Juga: Bagaimana Sikap Kita Saat Melakukan Wawancara? Simak Tips Berikut Ini!
Perbedaan Learning Outcome dan Learning ObjectiveÂ
Di dalam sebuah pelatihan, Anda akan melihat learning outcomes dan learning objective digunakan secara bersamaan. Namun, kedua hal tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda walaupun saling berkaitan satu dengan yang lain.
Berikut adalah perbedaan antara learning outcome dan learning objective, antara lain:
Perbedaan Perspektif
Learning outcome dan learning objective memiliki perbedaan perspektif. Pada learning objective, perspektif yang digunakan berasal dari pelatih. Konsep ini merujuk kepada alasan mengapa pelatih perlu membuat suatu kegiatan pembelajaran.
Sementara itu, learning outcome diambil dari perspektif peserta pelatihan. Konsep ini merujuk pada hal yang akan diperoleh peserta setelah mengikuti pelatihan.
Untuk memudahkan membedakan keduanya, berikut adalah contoh learning outcome dan learning objective:
Learning objective: Pelatihan ini bertujuan untuk membahas kebijakan yang baru untuk memudahkan dalam membuat sebuah laporan biaya perjalanan.
Learning outcome: Peserta akan memahami cara melaporkan biaya perjalanan dengan baik dan benar.
Perbedaan Tujuan
Jika perspektifnya berbeda, maka tentu saja tujuannya juga akan berbeda. Learning objective menyatakan tujuan dari kegiatan pembelajaran, sementara itu learning outcome menyatakan tujuan yang diharapkan dari peserta setelah menyelesaikan kegiatan pelatihan.
Contoh dari learning objective dan learning outcome untuk memudahkan pemahaman Anda adalah:
Learning objective: Pelatihan ini akan menjelaskan mengenai kebijakan-kebijakan SDM di departemen yang baru.
Learning outcome: Peserta pelatihan dapat memberikan contoh kapan harus menerapkan kebijakan-kebijakan SDM yang baru.
Baca Juga:Â Project Based Learning: Ide, Contoh, dan Manfaatnya
Contoh Learning OutcomeÂ
Adapun contoh learning outcomes adalah sebagai berikut:
- Peserta dapat mengidentifikasi situasi di mana kebijakan perusahaan berlaku dan mengambil tindakan yang tepat sebagai tanggapan terhadap kebijakan tersebut.
- Peserta pelatihan dapat memahami dan mampu menerapkan praktik-praktik manajemen konflik dasar di tempat kerja.
- Peserta pelatihan dapat mengoperasikan perangkat lunak dan bisa menjelaskan fungsi-fungsi software yang mereka gunakan saat bekerja.
- Peserta pelatihan dapat mengimplementasikan strategi perusahaan dengan menggunakan tahapan-tahapan yang dibuat.
Manfaat Learning Outcome
Pada intinya, learning outcomes bermanfaat untuk memetakan ekspektasi dan harapan terhadap karyawan setelah mengikuti pelatihan. Namun tak hanya bagi karyawan, membuat learning outcome juga bermanfaat bagi pelatih maupun perusahaan.
Di bawah ini adalah manfaat yang akan perusahaan, karyawan, dan pelatih terima jika menerapkan learning outcome:
- Karyawan dapat lebih terkoneksi dengan pembelajaran dan materi yang diberikan dalam pelatihan.
- Karyawan dapat memahami tujuan pembelajarannya.
- Karyawan dapat bersiap terhadap asesmen yang akan dilaksanakan setelah pelatihan.
- Karyawan dapat melakukan refleksi dengan membandingkan hasil pelatihannya sendiri dengan learning outcome yang seharusnya.
- Pelatih dapat membuat materi yang fokus terhadap learning outcome dan memastikan karyawan mencapainya.
- Pelatih dapat membuat standar pelatihan.
- Memudahkan perusahaan dalam mendapatkan struktur pelatihan yang baik. Struktur pelatihan ini dapat dianalisis dan dievaluasi untuk rancangan pelatihan mendatang.
Cara Menulis Learning OutcomeÂ
Learning outcomes berguna untuk menganalisis dan mengidentifikasi hasil pembelajaran yang telah dilakukan oleh peserta pelatihan. Selain itu, hasil dari pembelajaran tersebut digunakan agar mengarahkan peserta untuk sejalan dari tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, untuk menulis learning outcomes, ada beberapa aturan yang harus diikuti, antara lain:
- Selalu menggunakan kata kerja aksi
- Harus ditulis dengan jelas dan harus mudah dimengerti
- Harus menunjukkan secara jelas hal apa saja yang dipelajari oleh peserta pelatihan
- Harus menunjukkan pemahaman yang diharapkan dari peserta pelatihan
- Harus bisa membantu dalam melakukan penilaian peserta dan menunjukkan keberhasilan yang dicapai oleh peserta
- Harus bersifat fleksibel. Learning outcome dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
- Harus bersifat realistis dan bisa dicapai oleh peserta
- Harus fokus pada peserta pelatihan dalam pembuatannya
Wujudkan Learning Outcome Karyawan dengan Learning Management System LinovHR
Learning outcomes adalah sebuah tujuan yang ditulis sebagai harapan dari peserta setelah menyelesaikan program pelatihannya. Hal ini digunakan agar para peserta pelatihan lebih terarah dalam melakukan suatu kegiatan pelatihan.
Membuat learning outcome dalam pelatihan memang penting. Namun, sebelum itu, hal yang tak kalah penting adalah mengetahui apakah perusahaan membutuhkan pelatihan atau tidak.
Caranya dengan mengetahui kompetensi dan keterampilan apa yang dikuasai dan perlu dikuasai untuk setiap karyawan.Â
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keakuratan program pelatihan yang diberikan perusahaan. Sangat disayangkan apabila program pelatihan tidak tepat sasaran, karena hal tersebut hanya membuang anggaran perusahaan saja.
Oleh sebab itu, perusahaan perlu menggunakan Competency Management untuk mencari tahu kompetensi apa yang perlu dilatih terhadap karyawan.Â
Setelah itu, perusahaan dapat menggunakan Performance Management untuk melakukan penilaian kinerja karyawan agar perusahaan dapat mengetahui keterampilan apa yang kurang dari kinerja karyawan.Â
Apabila ternyata penguasaan keterampilan karyawan masih kurang, perusahaan bisa mengarahkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan mereka dengan mengikuti program pelatihan.
Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan Learning Management System LinovHR untuk membantu mengelola pelaksanaan pelatihan di perusahaan. Mulai dari pembuatan silabus, materi, penilaian, hingga learning outcomes.Â
Seluruh kebutuhan mengenai pelatihan karyawan bisa dikelola lebih efektif dan efisien dengan Learning Management System LinovHR.
Ini karena aplikasi LMS LinovHR memiliki kelengkapan fitur yang dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan kegiatan pelatihan karyawan di perusahaan.Â
Seperti fitur E-Learning Overview yang memungkinkan perusahaan bisa memasukkan learning outcome di setiap pembelajaran.
Selain itu, ada pula fitur Course yang memungkinkan perusahaan dalam menyusun suatu materi pembelajaran yang harus dipelajari oleh karyawan dalam rangka pengembangan keterampilan.
Dari sini sudah cukup jelas bahwa Aplikasi Learning Management System LinovHR sangat berguna untuk mengelola setiap keperluan pelatihan dan pengembangan karyawan.
Oleh sebab itu, mari gunakan Aplikasi Learning Management System LinovHR sekarang juga!