Pelatihan karyawan perlu disusun dengan tepat agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan pelatihan tidak berujung sia-siang. Penyusunan ini harus dilakukan secara komprehensif mulai dari pembuatan silabus, learning objective, dan learning outcomes.
Learning objective menjadi salah satu elemen kunci yang mendukung keberhasilan pembelajaran.Â
Tujuan pembelajaran yang baik dan terdefinisi dengan jelas mampu menjadi fondasi yang kuat dalam merancang dan mengembangkan materi pembelajaran.Â
Dalam artikel LinovHR ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang elemen-elemen kunci dan cara yang efektif dalam menuliskan tujuan pembelajaran untuk konteks e-Learning.Â
Apa Itu Learning Objective?
Learning objective atau tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang spesifik dan terukur yang menggambarkan apa yang diharapkan peserta dapat capai setelah menyelesaikan suatu pembelajaran.Â
Tujuan pembelajaran ini memberikan arah dalam proses pembelajaran dengan mengidentifikasi hasil yang diinginkan dari suatu pembelajaran.
Secara khusus, learning objective memberi gambaran yang jelas tentang perilaku atau pengetahuan yang diharapkan peserta didik peroleh.Â
Tujuan ini membantu mengarahkan desain pembelajaran dan evaluasi untuk memastikan bahwa pembelajaran yang terjadi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Â
Dengan adanya learning objective yang terdefinisi dengan baik, peserta dapat memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari proses pembelajaran.
Hal ini juga membantu trainer atau desainer pembelajaran untuk mengukur keberhasilan pembelajaran tersebut.
Mengapa Learning Objective Penting?
Learning objective memiliki peran yang sangat penting dalam konteks e-Learning.Â
Berikut adalah beberapa alasan mengapa learning objective merupakan elemen yang krusial:
1. Struktur Pembelajaran yang Jelas
Learning objective berfungsi sebagai panduan untuk merancang struktur pembelajaran dalam e-Learning.
Dengan tujuan pembelajaran yang terdefinisi, materi pembelajaran dapat diorganisasi secara sistematis, memastikan bahwa setiap komponen pelajaran mendukung pencapaian tujuan tersebut.
2. Ketepatan Dalam Penyusunan Materi
Dengan mengetahui dengan pasti apa yang ingin dicapai melalui tujuan pembelajaran, penyusunan konten e-Learning dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan akurat.Â
Hal ini membantu dalam menghindari penyampaian materi yang terlalu luas atau terlalu dangkal.
3. Pembelajaran yang Terfokus
Learning objective membantu menyusun pembelajaran dalam unit-unit yang lebih kecil dan terfokus.Â
Dengan demikian, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih mudah dan efisien, karena setiap unit pembelajaran memiliki tujuan yang spesifik dan terukur.
4. Pemahaman Tujuan Pembelajaran
Learning objective membantu peserta didik untuk memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka setelah menyelesaikan pembelajaran.Â
Ini membuka jalur komunikasi yang lebih baik antara pengajar dan peserta, serta membantu peserta untuk tetap fokus pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Baca Juga:Â Micro Course, Tren Pembelajaran Efektif di Masa Depan
Elemen Penting dalam Learning Objective
Learning objective, atau tujuan pembelajaran, membutuhkan beberapa elemen kunci agar dapat diformulasikan dengan tepat:
1. Verba Aksi
Tujuan pembelajaran umumnya diawali dengan kata kerja yang mengindikasikan perilaku yang dapat diamati dan diukur.
Contohnya adalah “memahami”, “menerapkan”, “menjelaskan”, “menilai”, “mengidentifikasi”, “mengembangkan”, dan sebagainya.
Verba-kerja ini membantu dalam menentukan tindakan konkret yang diharapkan dari peserta setelah menyelesaikan pembelajaran.
2. Perilaku yang Diinginkan
Setelah verba aksi, tujuan pembelajaran harus menjelaskan tindakan atau perilaku spesifik yang diinginkan dari peserta pelatihan setelah mereka menyelesaikan pembelajaran.
Ini membantu dalam memperjelas hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran.
3. Kondisi
Beberapa tujuan pembelajaran mungkin memerlukan spesifikasi tentang kondisi di mana perilaku atau tindakan tersebut akan terjadi.
Misalnya, “setelah diberikan studi kasus X” atau “dalam situasi proyek nyata”.
Kondisi ini membantu konteks situasional di mana pembelajar diharapkan untuk memperlihatkan pemahaman atau kemampuan.
4. Kriteria Keberhasilan
Tujuan pembelajaran harus memiliki kriteria yang jelas untuk menilai apakah tujuan tersebut telah tercapai. Kriteria ini harus dapat diukur secara objektif dan diverifikasi.
Hal ini memungkinkan pengajar atau evaluator untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan obyektif.
Baca Juga: Menciptakan Learning Culture di Perusahaan
Bagaimana Menuliskan Learning Objective pada e-Learning?
Learning objective yang baik seharusnya mencakup perilaku yang dapat diamati dan diukur.Â
Kata-kata seperti “learning” dan “understanding” adalah tujuan pembelajaran yang baik, tapi bersifat ambigu dan tidak dapat diamati atau diukur.
Sebaliknya, kata-kata yang menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh peserta untuk menunjukkan pemahamannya lebih bermanfaat.
Tim pelatihan sering mengandalkan Taksonomi Bloom, sebagai panduan desain pembelajaran yang sudah teruji, untuk menuliskan learning objective.Â
Kata kerja “aksi” yang sesuai dengan domain kognitif dalam Taksonomi Bloom jauh lebih spesifik dan bermanfaat.
Berikut review singkatnya:
Original Bloom’s Taxonomy (1956) | Revised Bloom’s Taxonomy (2001) |
Knowledge | Remember |
Comprehension | Understand |
Application | Apply |
Analysis | Analyze |
Synthesis | Evaluate |
Evaluation | Create |
Dengan menggunakan kata kerja yang menggambarkan tindakan yang akan dilakukan peserta untuk menunjukkan pemahaman.
Learning objective dapat dirumuskan secara lebih jelas dan membantu dalam mengukur pencapaian peserta setelah menyelesaikan pembelajaran.
Contoh Learning Objective
Untuk membantu Anda lebih memahami seperti apa itu learning objective, mari simak contoh singkatnya berikut ini:
Deskripsi
Domain Kognitif | Contoh Learning Objective | |
Pengetahuan (Knowledge) | Memahami kebijakan dan prosedur perusahaan. | Karyawan mampu memahami kebijakan dan prosedur perusahaan, termasuk aturan, norma, serta prosedur kerja yang berlaku di lingkungan kerja mereka. |
Pemahaman (Comprehension) | Merangkum nilai-nilai perusahaan. | Karyawan mampu merangkum dan memahami nilai-nilai inti yang dianut oleh perusahaan, serta bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin dalam perilaku dan keputusan sehari-hari. |
Aplikasi (Application) | Mengaplikasikan keterampilan komunikasi efektif. | Karyawan mampu menggunakan keterampilan komunikasi yang efektif, baik secara lisan maupun tertulis, dalam berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, dan klien. |
Analisis (Analysis) | Menganalisis tantangan dan peluang di lingkungan kerja. | Karyawan mampu menganalisis tantangan yang dihadapi di lingkungan kerja serta melihat peluang-peluang untuk inovasi atau perbaikan. |
Evaluasi (Evaluation) | Menilai kinerja diri sendiri (self appraisal) | Karyawan mampu mengevaluasi kinerja diri sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, serta membuat perencanaan untuk pengembangan diri. |
Kreasi (Creation) | Menghasilkan ide-ide inovatif untuk meningkatkan efisiensi kerja. | Karyawan mampu menghasilkan ide-ide inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi kerja, baik dalam hal proses kerja maupun solusi untuk masalah yang muncul di lingkungan kerja. |
Setiap learning objective pada tabel tersebut dirancang untuk mencerminkan perilaku yang terukur yang sesuai dengan domain kognitif dalam Taksonomi Bloom.
Sehingga memungkinkan pengukuran yang jelas terhadap pencapaian peserta setelah menyelesaikan pembelajaran.
Capai Tujuan Pelatihan Lebih Maksimal dengan LMS LinovHR
Learning objective membantu memperjelas spesifikasi tentang apa yang diharapkan dari program pelatihan yang hendak dijalankan.
Tujuan pembelajaran ini menjadi pedoman yang mengarahkan fokus pembelajaran dan mengukur keberhasilan pelatihan tersebut.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih optimal, penyusunan program pelatihan yang terstruktur serta dapat dimonitoring menjadi hal yang penting. Di sinilah implementasi dari Learning Management System LinovHR akan sangat membantu.
Learning Management System LinovHR dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang akan membantu perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, sampai monitoring program pelatihan karyawan.
Di dalam LMS LinovHR, Anda akan menemukan fitur Learning Plan yang dapat digunakan untuk yang memungkinkan perusahaan untuk mengatur dan menentukan kuota peserta setiap pelatihan, periode pelaksanaan, sampai dengan menentukan tes, feedback dan sertifikat.
Di sini, Anda pun bisa mengunggah materi pembelajaran dengan berbagai bentuk media.
Agar materi dapat dipahami dengan baik, Anda dapat menyusun silabus setiap materi dengan memanfaatkan fitur Course. Lalu, dengan bantuan fitur Topic, Anda dapat mengelompokkan setiap materi pembelajaran sesuai dengan kategori pelatihan.
Tersedia juga fitur Feedback Learning yang dapat digunakan untuk memperoleh feedback pelatihan dari karyawan.
Lalu, untuk melihat progres pelatihan karyawan, Anda dapat memanfaatkan fitur Overview, dengan fitur ini Anda juga bisa memberikan Reminder kepada para karyawan untuk menyelesaikan pelatihan.
Learning System Management LinovHR juga memberikan kemudahan kepada para karyawan untuk mengakses pelatihan, di mana mereka bisa mengaksesnya melalui aplikasi ESS yang terinstall di smartphone mereka.
Dengan begitu, LMS LinovHR tidak hanya memfasilitasi proses pembelajaran, tetapi juga membantu memastikan bahwa tujuan-tujuan pelatihan yang telah ditetapkan tercapai secara lebih efektif dan efisien bagi seluruh peserta pelatihan.
Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!