Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Dagang: Fungsi hingga Contohnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

laporan laba rugi perusahaan dagang
Isi Artikel

Membuat laporan laba rugi perusahaan dagang adalah hal yang sangat penting dalam proses akuntansi. 

Laporan tersebut harus memiliki penghitungan yang sesuai dengan laporan neraca dan arus kas yang akurat berdasarkan periode akuntansi tertentu ketika proses penyusunan.

Lalu, bagaimana penjelasan dan juga contoh laporan laba rugi perusahaan dagang? Simak artikel LinovHR berikut ini untuk mengetahui penjelasan lengkap.

 

 

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (profit and loss statement) adalah laporan keuangan yang memuat pendapatan, pengeluaran, dan biaya yang perusahaan selama periode waktu tertentu yang telah ditetapkan.

Laporan ini memuat informasi tentang kemampuan dan ketidakmampuan sebuah perusahaan secara finansial melalui laba yang didapatkan maupun kerugian yang dihasilkan.

Karena itulah laporan ini penting untuk mengetahui kemampuan dan kesehatan finansial suatu perusahaan.

 

Tujuan Membuat Laporan Laba Rugi

Tujuan Membuat Laporan Laba Rugi
Sumber: Pexels by Pavel Danilyuk

 

Perusahaan dagang umumnya membuat 5 jenis laporan utama, yang salah satunya adalah laporan laba rugi.

Laporan tersebut adalah laporan pendukung yang dibuat antara dua laporan neraca perusahaan dagang di periode tertentu.

 

Laporan laba rugi perusahaan dagang memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah:

  • Memastikan apakah usaha dilakukan secara efisien dan efektif berdasarkan nilai biaya.
  • Mengetahui penghasilan laba/rugi dari satu periode ke periode lain supaya dapat dievaluasi oleh manajemen.
  • Memastikan besar pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

 

Selain itu, laporan ini juga dapat menjadi tolak ukur peningkatan dan pengurangan keuangan perusahaan.

 

Baca Juga: Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

 

Fungsi Laporan Laba Rugi

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari laporan laba rugi:

 

1. Evaluasi Kinerja Keuangan

Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu.

Ini memungkinkan pemilik perusahaan, investor, dan manajemen untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan menghasilkan pendapatan dan memperoleh laba atau rugi. Laporan ini membantu dalam pengambilan keputusan keuangan yang tepat.

2. Mengidentifikasi Sumber Pendapatan

Laporan laba rugi menyajikan rincian pendapatan perusahaan dari berbagai sumber.

Ini membantu perusahaan untuk mengetahui sumber pendapatan utama dan mengidentifikasi segmen bisnis atau produk yang paling menguntungkan.

 

3. Analisis Biaya

Laporan laba rugi juga memberikan rincian tentang berbagai beban yang dikeluarkan oleh perusahaan, termasuk biaya produksi, biaya operasional, dan biaya lainnya.

Ini membantu perusahaan untuk menganalisis dan mengendalikan biaya-biaya tersebut agar tetap efisien dan menguntungkan.

4. Pengukuran Kinerja

Laporan laba rugi memungkinkan perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka dari waktu ke waktu.

Dengan membandingkan laporan laba rugi dari periode sebelumnya, perusahaan dapat melihat apakah mereka telah mencapai pertumbuhan pendapatan, meningkatkan efisiensi operasional, atau mengurangi beban yang tidak perlu.

5. Pengambilan Keputusan

Laporan laba rugi memberikan informasi keuangan yang penting bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis.

Misalnya, berdasarkan laporan laba rugi, manajemen dapat menentukan apakah perlu menurunkan biaya, menambahkan sumber daya, atau melakukan restrukturisasi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas.

 

Unsur Utama Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Ketika Anda akan menyusun dan membuat laporan keuangan ini, ada beberapa unsur utama yang perlu Anda cantumkan di dalamnya. Berikut komponen laporan laba rugi yang umumnya ada:

 

1. Pendapatan (Revenue)

Pendapatan atau revenue merupakan unsur pertama yang perlu Anda cantumkan dalam laporan laba rugi perusahaan dagang.

Dalam unsur tersebut terdapat catatan peningkatan aktiva perusahaan dari kegiatan operasional.

Adapun cara menghitung pendapatan adalah mengurangi total pendapatan kotor dengan potongan harga, seperti retur, diskon, ataupun tunjangan yang lain. 

Pendapatan dapat berbentuk bunga, fee, ongkos jasa atau sewa, dan deviden.

 

2. Beban (Expenses) 

Beban atau expenses adalah catatan aktiva yang digunakan dan harus dibayar oleh perusahaan ketika menjalankan kegiatan bisnisnya. 

Kewajiban tersebut antara lain dapat berupa produksi, penyewaan, perawatan dan pemeliharaan mesin, tenaga ahli, gaji karyawan, asuransi, dan masih banyak lagi.

 

3. Laba (Profit)

Laba atau profit dapat berasal dari lebihnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan dan telah dikurangi dengan beban (expenses), misalnya pajak, beban pokok penjualan, serta operasional.

 

4. Kerugian (Loss)

Kerugian atau loss merupakan kondisi ketika laba yang didapatkan oleh perusahaan lebih sedikit daripada beban yang harus ditanggung olehnya.

 

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Cara Menyusun Laporan Laba Rugi
Sumber: Pexels by Sora Shimazaki

 

Menyusun laba rugi bukanlah hal yang mudah, karena jika terjadi kesalahan ini akan berdampak kepada kerugian keuangan perusahaan.

Jika Anda tidak ingin mengalami hal demikian, berikut ini hal yang perlu Anda persiapkan lebih dulu:

  • Pendapatan.
  • Beban.
  • Harga pokok penjualan (HPP).
  • Laba kotor.
  • Laba bersih.

 

Setelah semua itu siap, maka berikut ini cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang.

 

1. Perhitungan Pendapatan

Pertama-tama, Anda perlu menghitung semua jenis pendapatan perusahaan. Anda dapat membaginya ke dalam dua jenis tipe pendapatan untuk mempermudah perhitungan, yaitu pendapatan kegiatan pokok dan pendapatan di luar usaha pokok. 

Pendapatan kegiatan pokok atau sering disebut sebagai pendapatan usaha merupakan semua pendapatan dari kegiatan operasional, seperti jual beli barang dagangan dalam kegiatan sehari-hari.

Adapun pendapatan di luar usaha pokok adalah penghasilan sampingan yang didapatkan dari usaha selain usaha pokok.

Selanjutnya, Anda perlu mengumpulkan segala bentuk dokumentasi, nota, dan pencatatan terkait pendapatan yang masuk.

 

2. Perhitungan Beban Usaha

Setelah menghitung pendapatan, langkah selanjutnya yang perlu Anda ambil adalah menghitung beban usaha. Anda perlu menjumlahkan segala beban usaha.

Contohnya biaya produksi, gaji karyawan, dan lain-lain serta nantinya dimasukkan ke dalam laporan ini.

 

3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Jika sudah menghitung beban usaha, Anda perlu menghitung Harga Penjualan Pokok (HPP). 

Adapun cara menghitung bagian ini, yaitu dengan menambahkan pembelian bersih dan persediaan awal, kemudian dikurangi dengan persediaan akhir sehingga rumus HPP adalah sebagai berikut:

 

HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir

 

4. Perhitungan Laba Kotor

Selanjutnya, Anda perlu menghitung laba kotor. Penghitungan laba kotor berguna sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menaikkan atau menurunkan biaya harga pokok penjualan (HPP).

Penghitungan laba kotor dapat dilakukan dengan cara mengurangi hasil penjualan dengan HPP.

 

5. Perhitungan Laba Bersih

Terakhir, Anda harus menghitung laba bersih atau yang biasa disebut penghasilan usaha. Anda dapat melakukan perhitungan tersebut dengan cara mengurangi laba kotor dengan beban usaha dan pajak penghasilan.

Adapun rumus perhitungan laba bersih adalah sebagai berikut:

 

Laba Bersih = Laba Kotor – (Beban Usaha + Pajak Penghasilan)

 

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang (Single Step & Multi Step)

Dalam membuat laporan laba rugi perusahaan dagang, Anda dapat memilih 2 format yang ingin digunakan, yaitu single step dan multi step. 

Single step merupakan format laporan dengan meletakkan pos pendapatan di bagian atas laporan, sedangkan pos beban usaha di bagian bawah laporan. 

Adapun kelebihan dari format ini, yaitu mudah dibuat dan dibaca. Namun dengan format ini, skema laba atau rugi menjadi kurang detail.

Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang single step adalah sebagai berikut:

 

Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang single step
Contoh laporan laba rugi single step

 

Multiple step adalah format laporan dengan mengelompokkan pendapatan bersama dengan beban usaha pokok. Sedangkan pendapatan dan beban di luar usaha pokok dalam kelompok yang berbeda.

Kelebihan dari format tersebut adalah dapat menampilkan seluruh elemen dengan lengkap dan kaitan penting antara elemen. Kinerja perusahaan juga dapat dianalisis dengan lebih baik menggunakan format ini.

Namun, format ini lebih kompleks sehingga Anda harus lebih teliti dalam perhitungannya.

 

Adapun contoh laporan laba rugi perusahaan dagang multiple step adalah sebagai berikut:

 

contoh laporan laba rugi perusahaan dagang multiple step
Contoh laporan laba rugi multiple step

 

Itulah informasi tentang laporan laba rugi perusahaan dagang beserta contohnya yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel di atas dapat bermanfaat untuk Anda dalam menyusun laporan neraca perusahan dagang.

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru