Zaman sekarang persaingan pencari kerja semakin ketat. Apalagi angka lulusan SMA dan perguruan tinggi setiap tahunnya mengalami peningkatan. Semua orang berlomba-lomba membuat surat lamaran kerja sebagus mungkin dan mencantumkan kualifikasi kemampuan profesional.
Sehingga berkas lamaran lebih menarik dan dilirik oleh HRD perusahaan. Dalam tahapan wawancara juga dinilai dari kualifikasi yang tertera dalam lamaran kerja dan presentasi lamaran kerja.
Apabila lamaran dan kualifikasi kemampuan profesional sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka ada kemungkinan besar dipanggil untuk mengikuti wawancara.
Oleh karenanya, sangat penting menuliskan kualifikasi kemampuan dengan tepat dan tidak berlebihan.
Dalam penjelasan ulasan di bawah ini akan mengulas perihal apa itu kualifikasi kemampuan profesional dan contohnya.
Pengertian Kualifikasi Kemampuan Profesional
Kualifikasi kemampuan profesional adalah kualitas seorang individu dalam rangka menunjukkan karakteristik tertentu yang menjadi representasi positif.
Terkhususnya profesional skill untuk memenuhi standar profesi yang dibutuhkan oleh program atau jabatan. Adapun kualifikasi profesional yang harus dipersiapkan yakni :
- Memiliki keahlian khusus sesuai dengan profesi,
- Memperoleh pengakuan dari masyarakat berhubungan dengan profesinya,
- Memiliki sikap beretika dan moral yang tinggi,
- Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan berdasar bidang keilmuan,
- Mampu bertanggung jawab dalam menciptakan kemaslahatan diri sendiri dan orang lain,
- Memiliki orientasi pada nilai-nilai untuk melayani masyarakat dengan memanfaatkan profesi,
- Memiliki landasan teoritis sebagai dasar yang kuat,
- Memiliki otonomi luas dalam mengambil keputusan ketika melaksanakan tugas.
Cara Menuliskan Kualifikasi Kemampuan Profesional di CV
Ternyata menulis pada bagian kualifikasi kemampuan profesional dalam CV membutuhkan teknik khusus. Sehingga menunjukkan bahwa Anda merupakan pribadi yang tertata dan cerdas. Ikuti cara-cara berikut ini agar lamaran kerja sukses diterima oleh perusahaan.
Penulisan Hard Skill
Hal pertama yang wajib dipahami adalah pembedaan antara hard skill dan soft skill. Kedua aspek kemampuan ini seharusnya dipisahkan dan disusun sendiri-sendiri. Tujuannya agar struktur CV terlihat matang dan mudah dibaca.
Dalam dunia kerja, hard skill juga dikenal sebagai technical skill (kemampuan teknis). Jadi, kemampuan yang diperoleh melalui proses pembelajaran akademik di sekolah atau kursus.
Baca Juga: 10 Hard Skill Paling Populer dan Dicari Perusahaan
Hard skill menampilkan pekerjaan apa saja yang dapat Anda lakukan sesuai dengan bidang keilmuan. Adapun contoh kualifikasi kemampuan profesional untuk melamar kerja khusus hard skill, yakni:
- Pengetahuan mekanik mobil dan motor bagi seorang montir,
- Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa asing dengan sangat baik bagi dosen bahasa,
- Kemampuan akunting bagi pegawai keuangan,
- Kemampuan menganalisa dokumen hukum dan kasus bagi konsultan hukum,
- Kemampuan table manner bagi seorang koki profesional.
Penulisan Soft Skill
Soft skill juga dibutuhkan dalam dunia kerja sebagai pembawaan diri dan mendorong majunya perusahaan melalui tim. Adapun contoh kualifikasi kemampuan profesional dari soft skill biasanya diperoleh dari pengalaman, yakni:
- Memiliki jiwa kepemimpinan,
- Dapat bekerja memenuhi deadline dan dibawah tekanan,
- Dapat membuat keputusan,
- Mampu bekerjasama dalam sebuah tim,
- Mampu menjadi pendengar yang baik.
Tidak Berlebihan
Dalam hal mengisi kolom kemampuan profesional pada CV sebaiknya tidak berlebihan. Contohnya jika mencantumkan level dari kemampuan antara 1-5, maka tidak perlu semuanya ditandai dengan level 5.
Alih-alih ingin memukau HRD justru dapat menjadi lubang yang menyandung proses perekrutan Anda. Apabila Anda tetap ingin mencantumkan pengukuran atas kemampuan sebaiknya gunakan kata-kata. Mulai dari tingkatan dasar, menengah, dan mahir.
Keunikan Jadi Poin Plus
Dalam menyusun CV untuk lamaran kerja juga dapat mencantumkan keunikan yang dimiliki. Ternyata keunikan tersebut dapat menjadi poin tambahan ketika melamar pekerjaan. Walaupun keunikan diri Anda tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang dilamar.
Contoh keunikan yang dapat dicantumkan yakni dapat berbahasa isyarat. Disinilah menunjukkan bahwa diri Anda adalah seseorang yang mau belajar hal-hal baru.
Kadang kala para HRD atau perekrut menyukai calon pegawai yang unik untuk membuat suasana kantor menjadi rileks.
Contoh keunikan lain adalah desain CV yang tak umum. Biasanya CV hanya ditulis di selembar kertas. Nah, bagaimana jika CV tersebut berbentuk brosur dengan diksi mirip ucapan belasungkawa? Pasti HRD akan langsung melirik CV ini. Biasanya bentuk CV yang seperti ini menarik untuk lowongan di dunia industri kreatif.
Setelah menyimak uraian diatas dapat disimpulkan adalah melamar pekerjaan tidak hanya fokus pada desain CV semata.
Salah satu unsur yang sangat diperhatikan adalah bagian kualifikasi kemampuan profesional. Semoga penjelasan di atas dapat membantu dalam melamar pekerjaan!