Peran KPI Produksi di Industri Massal Beserta Contohnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Peran KPI Produksi di Industri Massal Beserta Contohnya
Isi Artikel

KPI produksi merupakan tolak ukur atau acuan penting untuk mengukur performa khusus di industri manufaktur. Bagi sebuah perusahaan apalagi yang bergerak dalam produksi massal, adanya KPI ini dapat membantu setiap divisi mencapai targetnya.

Tidak hanya itu, KPI produksi juga memberikan pengaruh krusial dalam menjaga bahkan meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan. Menarik sekali bukan? Berikut kami jabarkan seluk-beluk KPI produksi yang wajib diketahui.

Mengenal KPI Produksi

KPI produksi atau production key performance indicator adalah salah satu jenis alat ukur kinerja operasional di industri manufaktur yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi proses produksi.

KPI produksi di perusahaan manufaktur berperan penting dalam memastikan proses manufaktur berjalan sesuai rencana, memenuhi target yang ditetapkan, serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan perusahaan. 

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis key performance indicator ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai performa tiap lini produksi mulai dari  tingkat efisiensi mesin, tingkat kegagalan produk, hingga waktu siklus produksi.

Gambaran tersebut nantinya dijadikan acuan oleh manajemen dan operator untuk membantu mereka menetapkan standar proses manufaktur, yang dapat meningkatkan produktivitas proses produksi. 

Mengapa KPI Produksi Penting

Seperti penjelasan sebelumnya, KPI produksi berperan penting dalam industri manufaktur guna memastikan proses produksi dapat berjalan sesuai rencana dan memenuhi tiap targetnya.

Selain itu, perannya juga diperuntukan sebagai alat identifikasi area atau alur produksi yang memerlukan perbaikan.

Tidak hanya peran krusialnya, tujuan utama penerapan KPI produksi adalah untuk menciptakan proses produksi yang efisien, fleksibel, dan inovatif, guna menjawab tantangan bisnis yang kian  ketat. 

Lebih daripada itu, pentingnya penerapan KPI produksi di perusahaan juga memberikan dampak positif lainnya, seperti:

  • Mengurangi biaya produksi secara keseluruhan 
  • Meningkatkan kualitas produk 
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan 
  • Memperbaiki perencanaan produksi agar lebih akurat dan realistis 

Tiap manfaat dan dampak positif dari KPI produksi ini dapat dirasakan secara penuh dengan memastikan tiap indikatornya bekerja secara efektif, sehingga operasional produksi berjalan optimal, menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan mampu bersaing di pasar.

Contoh KPI Produksi

KPI produksi secara keseluruhan terdiri dari beberapa indikator penting yang mampu memberikan gambaran kinerja operasional dalam proses produksi di industri manufaktur.

Umumnya indikator tersebut dikategorikan menjadi tiga fokus area utama, antara lain adalah aset, produk, dan anggaran. 

Tiap kategorinya memiliki fokus yang berbeda beda, aset yang berfokus pada alat produksi seperti mesin, produk memiliki fokus utama pada apa yang dihasilkan, dan anggaran terfokus pada biaya selama proses produksi.

Namun, dalam penerapan kategori serta indikator tersebut tergantung pada tujuan bisnis, sehingga dalam indikator penilaiannya berbeda-beda di tiap perusahaan. 

Maka dari itu, untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa contoh indikator yang dapat menjadi bagian penilaian dari KPI produksi perusahaan, selengkapnya di bawah ini:

Cycle Time (Waktu Siklus)

Waktu siklus mengukur durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus produksi dari awal hingga akhir. Ini adalah indikator utama efisiensi produksi. Semakin pendek waktu siklus, semakin efisien proses produksi Anda.

Throughput Rate (Tingkat Keluaran)

Throughput Rate menunjukkan jumlah unit yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu, mencerminkan efisiensi proses. Throughput Rate yang tinggi menunjukkan bahwa proses produksi Anda berjalan dengan lancar dan menghasilkan output yang optimal.

Production Attainment (Pencapaian Produksi)

Production Attainment melacak seberapa dekat output produksi memenuhi target yang ditetapkan. Ini membantu mengidentifikasi potensi masalah dalam perencanaan produksi atau adanya cacat produk.

Pencapaian produksi yang rendah dapat menunjukkan adanya kekurangan bahan baku, masalah kualitas, atau perkiraan permintaan yang tidak akurat.

Machine Uptime Rate (Tingkat Waktu Aktif Mesin)

Machine Uptime Rate mengukur persentase waktu mesin beroperasi dan tersedia untuk produksi. Ini merupakan indikator efektivitas pemeliharaan. Tingkat uptime yang tinggi menunjukkan bahwa mesin Anda terawat dengan baik dan meminimalkan downtime yang tidak perlu.

Defect Rate (Tingkat Cacat)

Defect Rate menghitung persentase produk yang cacat. Hal ini memberikan wawasan tentang kontrol kualitas dan masalah yang mungkin terjadi dalam proses produksi.

Tingkat cacat yang tinggi menunjukkan perlunya peningkatan kontrol kualitas atau penyesuaian dalam proses produksi untuk mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi standar.

Lima contoh di atas merupakan beberapa indikator yang menjadi bagian dari KPI Produksi. Perlu diingat bahwa masih banyak lagi indikator penilaian guna memastikan produksi berjalan sesuai rencana.

Antara lain seperti Overall Equipment Effectiveness (OEE), Capacity Utilization, Scrap Rate, First Pass Yield (FPY), Downtime, dan masih banyak lagi.

Nilai Kinerja Karyawan Jadi Lebih Mudah dengan Performance Management LinovHR

Mengelola dan menilai kinerja karyawan merupakan hal krusial dalam memastikan pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan. Tiap penyusunannya memerlukan ketelitian serta analisa yang baik agar hasilnya dapat optimal.

Maka dari itu, kami menyarankan Anda menggunakan software Performance Management guna memudahkan proses penyusunan hingga pemantauan KPI karyawan.

Salah satu produk terbaik saat ini adalah Performance Management dari LinovHR, yang mampu menjadikan proses pengelolaan dan penilaian kinerja karyawan menjadi jauh lebih sederhana dan efisien.

LinovHR menawarkan solusi yang memungkinkan perusahaan menetapkan tujuan, memantau kinerja, dan memberikan umpan balik secara real-time.

Sistem ini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang memudahkan pengelolaan penilaian kinerja, membantu HR dan manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

Performance Management LinovHR juga memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan pengakuan yang layak atas kontribusinya, serta memungkinkan pengembangan yang berkelanjutan melalui pelatihan dan pengembangan yang tepat.

Ditambah dengan sistem interface yang user-friendly dan kemampuan analitik yang kuat, memungkinkan software dari LinovHR ini membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan kolaboratif.

Jadi, segeralah tingkatkan efisiensi dan akurasi penilaian kinerja di perusahaan Anda dengan LinovHR. Temukan bagaimana Performance Management LinovHR dapat membawa perubahan positif dalam organisasi Anda.

Kunjungi website LinovHR dan mulai transformasi manajemen kinerja perusahaan Anda mulai hari ini!

Tentang Penulis

Picture of Harya Hafiz Khairan
Harya Hafiz Khairan

Seorang lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta. Kini fokus menulis tentang HR, Teknologi, Game, dan Gaya Hidup. Aktif juga dalam membuat beberapa puisi.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Harya Hafiz Khairan
Harya Hafiz Khairan

Seorang lulusan prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta. Kini fokus menulis tentang HR, Teknologi, Game, dan Gaya Hidup. Aktif juga dalam membuat beberapa puisi.

Artikel Terbaru