Dalam dunia bisnis yang terus berkembang dan kompetitif, KPI product development menjadi pilar penting bagi perusahaan yang berorientasi pada inovasi dan pertumbuhan.Â
KPI tidak hanya memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu produk berhasil dicapai, tetapi juga menjadi penunjuk yang memandu keputusan strategis dan keputusan pelanggan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya KPI pengembangan produk beserta contohnya yang wajib diterapkan. Mari disimak!
Pentingnya Memantau KPI Product Development
Memantau KPI product development merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bisnis atau perusahaan.
Sebagian besar perusahaan mungkin melihat data dari luar atau tren pasar untuk mengetahui seberapa baik performa mereka di industri.
Akan tetapi, data utama yang dikumpulkan dari KPI dapat membantu tim untuk mengetahui apa yang harus diperbaiki atau dikembangkan.
Memantau key performance indicator product development akan membantu bisnis untuk memahami seberapa efektif perusahaan dalam menciptakan produk.
Dari indikator ini juga perusahaan bisa memiliki banyak kontrol atas kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Dua variabel ini juga yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar dan kinerja keuangan jangka panjang.
Bagi tim, KPI ini akan membantu mereka mengetahui kapan harus mempercepat, memperlambat, dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
Beberapa manfaat dari memantau KPI product development sendiri adalah:
- Mendapatkan pengukuran yang akurat tentang kinerja bisnis atau perusahaan.
- Meningkatkan keterlibatan dan semangat karyawan.
- Membantu membuat keputusan yang sejalan dengan tujuan bisnis.
- Mengoptimalkan proses pengembangan produk.
- Menganalisis tren dan pola kinerja secara berkala.
Daftar KPI Product Development
Anda sudah tahu betapa pentingnya untuk melacak KPI dari product development. Jika Anda berencana untuk mengembangkan produk dan ingin melacak KPI dari pengembangan produk.Â
Berikut ini beberapa metrik yang bisa Anda ukur dalam KPI product development:
1. Penelitian dan Pengembangan (R&D) sebagai Persentase Penjualan
KPI product development ini memberikan informasi tentang seberapa besar biaya yang diinvestasikan dalam menciptakan dan meningkatkan produk.Â
Persentase pengeluaran R&D yang tinggi menandakan fokus perusahaan pada inovasi, yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan pangsa pasar.
Rumusnya adalah R&D sebagai persentase penjualan = (pengeluaran R&D x 100) / penjualan kotor perusahaan.
2. Total Jumlah Karyawan R&D/Produk
Selanjutnya, KPI ini menunjukkan jumlah orang yang terlibat dalam R&D terkait produk baru yang sedang dikembangkan.Â
Untuk menentukan jumlah karyawan yang terlibat, hitung juga jangka waktu yang Anda targetkan untuk mengembangkan produk baru ini.
Saat proses pengembangan produk baru, Anda mungkin akan melihat peningkatan dalam jumlah karyawan. Penurunan jumlah karyawan R&D/produk menunjukkan berkurangnya jumlah produk baru.
Untuk menghitungnya, cobalah hitung total anggota tim R&D atau produk.
3. Pembuatan Paten Baru
KPI ini membantu melacak kemajuan perusahaan dalam mendapatkan paten baru. Jumlah paten baru yang sehat menjadi indikator bahwa perusahaan akan menciptakan aliran pendapatan baru.
Dengan paten ini, perusahaan juga dapat bersaing dengan baik di pasar.
Beberapa indikator yang perlu Anda lacak antara lain:
- Jumlah paten yang telah Anda ajukan;
- Jumlah aplikasi paten yang menunggu persetujuan;
- Jumlah banyak paten yang telah anda dapatkan;
- Jumlah permohonan paten yang ditolak.
4. Produk yang Baru Dirilis
Berikutnya, indikator yang perlu diukur dalam pengembangan produk adalah produk baru yang rilis. KPI ini membantu perusahaan mengukur jumlah produk baru yang diluncurkan, mulai dari tahap konseptualisasi hingga pengembangan.Â
Cara mengukur indikator ini adalah dengan cara memantau jumlah produk baru dalam tahap perencanaan, pengembangan, dan yang dirilis dalam setahun.
5. Rata-rata ROI Produk
KPI ini menunjukkan rata-rata Return on Investment (ROI) yang dihasilkan oleh setiap produk baru.Â
Meskipun tidak ada standar tetap, ROI produk rata-rata diharapkan menghasilkan ukuran yang tinggi.
Rumus menghitung ini adalah ROI produk rata-rata = (laba bersih dari produk baru) x 100 / biaya produksi produk baru.
6. Story Points Retired
Story points retired merujuk pada praktik mematikan atau menyatakan bahwa poin-poin cerita untuk suatu tugas atau fitur tertentu telah selesai dan tidak lagi menjadi fokus utama.
Poin cerita sendiri adalah cara untuk mengukur seberapa sulit dan rumit suatu pekerjaan.
Ini adalah KPI yang umum digunakan oleh tim product development yang menggunakan kerangka kerja Scrum. Metrik ini digunakan untuk mengukur kinerja.
Anda dapat mengukur metrik utama KPI berikut ini:
- Jumlah story point yang dihentikan dalam sebuah sprint
- Jumlah stroy point yang dihentikan per anggota tim
7. Poin Kecepatan Tim
KPI ini mengukur jumlah story point yang dapat dihentikan dalam satu sprint oleh tim Scrum.Â
Rumusnya, yaitu Poin Kecepatan Tim = jumlah rata-rata poin cerita yang dihentikan oleh tim per sprint.Â
Hal ini akan membantu tim memperkirakan jumlah sprint yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
8. Sprint Burndown
KPI ini populer di kalangan tim Scrum. Di mana mereka akan membuat bagang sprint burndown untuk menunjukkan tingkat penyelesaian pekerjaan dan pekerjaan yang tersisa.
Sprint burndown ini terdiri dari sumbu horizontal dan vertikal, di mana sumbu horizontal mewakili hari-hari dalam sprint. Lalu sumbu vertikal mewakili pekerjaan yang tersisa. Anggota tim Scrum harus memperbarui grafik ini setiap hari.
Pada pertengahan sprint, seharunya burndown line sudah semakin berada di bawah. Ini menunjukkan bahwa tim sedang menyelesaikan pekerjaan yang direncanakan dalam sprint.
9. Kesalahan per 1.000 Baris Code (KSLOC)
KPI ini membantu mengukur kualitas produk dengan menghitung jumlah kesalahan untuk setiap 1.000 baris kode sumber atau “Kilo Source Lines of Code” (KSLOC).Â
Tim perlu membandingkan hasilnya dengan standar industri dan mengambil tindakan perbaikan jika tingkat kesalahan tinggi.Â
Rumusnya perhitungan ini adalah Jumlah Kesalahan / 1.000 Baris Kode Sumber.
10. Kepuasan Pelanggan (CSAT)
Dalam metrik manajemen produk, kepuasan pelanggan membantu mengukur pengalaman pelanggan secara keseluruhan.Â
KPI ini dapat diterapkan oleh berbagai jenis perusahaan. Dengan menggunakan survei, tim dapat merancang pertanyaan yang mencakup semua aspek pengalaman pengguna.Â
Perhitungan CSAT yaitu CSAT=(Jumlah Respon Positif dari Pelanggan) x 100 / Jumlah Total Respon Survei.
11. Tingkat Retensi Pelanggan
KPI ini penting untuk mengukur loyalitas pelanggan dan dapat digunakan oleh berbagai tim di organisasi, seperti tim penjualan dan tim produk.Â
Tingkat retensi pelanggan dihitung selama periode tertentu dengan rumus:
Tingkat retensi pelanggan = {(jumlah total pelanggan pada akhir periode waktu – jumlah pelanggan baru yang bergabung selama periode ini) x 100}/jumlah total pelanggan pada awal periode.
12. Churn Rate Pelanggan
Metrik churn rate mengukur jumlah pelanggan yang hilang selama suatu periode.Â
Sebagai kebalikan dari tingkat retensi pelanggan, rumusnya adalah:
Tingkat churn pelanggan = (jumlah pelanggan yang hilang selama periode waktu tertentu) x 100 / jumlah total pelanggan pada awal periode.
13. Tingkat Konversi
Jika produk Anda menawarkan uji coba gratis, metrik ini sangat relevan untuk masuk ke dalam KPI product development.
Metrik ini mengukur proporsi pengguna uji coba yang menjadi pelanggan berbayar.
Rumusnya adalah Tingkat konversi = (jumlah pengguna yang menjadi pelanggan berbayar) x 100/jumlah total pengguna.
14. Customer Lifetime Value
KPI product development ini menunjukkan pendapatan yang diharapkan dari pelanggan dalam jangka panjang.Â
Dihitung dengan mengukur rata-rata masa hidup pelanggan (durasi penggunaan produk oleh klien) dan pendapatan rata-rata per klien.Â
Rumusnya, yaitu Nilai seumur hidup pelanggan = pendapatan rata-rata per klien x rata-rata umur pelanggan.
15. Biaya Akuisisi Pelanggan
Berikutnya, Anda bisa memasukkan indikator biaya akuisisi pelanggan ke dalam KPI product development.
Biaya akuisisi pelanggan mencakup biaya operasional, biaya infrastruktur, kompensasi, dan biaya pemasaran.Â
Rumusnya adalah Biaya akuisisi pelanggan = biaya yang relevan untuk mendapatkan pelanggan baru / jumlah pelanggan baru yang diperoleh selama periode tertentu.Â
Kemudian, jangan lupa untuk tinjau kembali strategi produk dan penetapan harga berdasarkan biaya akuisisi pelanggan.
16. Jumlah Pengguna Harian dan Pengguna Aktif Bulanan
KPI ini membantu menilai seberapa menarik produk Anda dengan mengukur jumlah pengguna aktif harian (Daily Active User/ DAU) dan bulanan (Monthly Active User/MOU). Di sini pengguna diukur berdasarkan interaksi dan jangka waktu interaksi.
17. Jumlah Tiket Dukungan yang Dibuat
KPI ini menunjukkan jumlah dukungan pelanggan yang dibutuhkan.Â
Selain menghitung jumlah tiket dukungan yang dibuat, Anda juga dapat menggunakan metrik terkait lainnya, misalnya tiket diselesaikan dan waktu penyelesaian rata-rata juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas tim dukungan pelanggan.
18. Rasio Kelekatan
Jenis KPI product development ini membantu memahami seberapa sering pengguna menggunakan produk Anda.
Cara mengukur rasio ini adalah Rasio kelekatan = Pengguna aktif harian (DAU) / Pengguna aktif bulanan (MAU).
Rumus ini akan menunjukkan proporsi pengguna aktif bulanan yang menggunakan produk setiap hari.
19. Bounce Rate
KPI ini mengindikasikan seberapa sering pengguna meninggalkan situs web atau aplikasi setelah hanya mengunjungi satu halaman.Â
Rasio pentalan dihitung sebagai berikut:Â
Bounce rate=Â (jumlah sesi satu halaman) x 100 / jumlah total sesi.
20. Pendapatan Berulang Bulanan
KPI ini digunakan oleh perusahaan SaaS dan sejenisnya untuk mengukur profitabilitas dengan melihat aliran pendapatan yang dapat diprediksi dan berulang.Â
Pendapatan berulang bulanan dihitung sebagai pendapatan bulanan rata-rata per pengguna x jumlah total pengguna per bulan.
21. Net Promoter Score (NPS)
Metrik dalam KPI ini membantu menilai sejauh mana pelanggan bersedia mempromosikan produk.Â
NPS dihitung dengan mengumpulkan peringkat pelanggan dari 1 hingga 10, dan menghitung skor bersih promotor sebagai (% promotor – % pencela).
22. Roadmap Scoring
KPI ini membantu memprioritaskan permintaan peningkatan/fitur dalam peta jalan produk dengan mempertimbangkan dampak, kepercayaan, dan usaha yang diperlukan untuk setiap permintaan.
Perhitungan ini akan membantu menyelaraskan peta jalan produk dengan tujuan strategi perusahaan.
23. Pendapatan Rata-rata per Pengguna (ARPU)
Selanjutnya, ada indikator ARPU yang membantu mengukur pendapatan per pengguna dan dapat digunakan untuk memvalidasi keputusan produk utama seperti model penetapan harga atau audiens target.
ARPU dihitung sebagai pendapatan rata-rata pengguna = total pendapatan selama periode tertentu / jumlah pengguna selama periode tersebut.
Lakukan Penilaian Performa Product Developer dengan Performance Appraisal LinovHR
Menilai segala pencapaian dalam product development yang dilakukan oleh tim product developer menjadi hal penting untuk memastikan bahwa proses pengerjaan produk ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk itu, penting sekali memiliki KPI dengan indikator yang relevan dan terukur. Selain itu, agar implementasi penilaian ini berjalan dengan baik, Anda bisa menggunakan Performance Appraisal LinovHR.
Performance Appraisal LinovHR dilengkapi dengan fitur Goals & KPI yang secara khusus akan membantu perusahaan dalam memantau dan menilai performa tim sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Anda dapat menentukan durasi penilaian KPI ini, baik per bulan, per quartal, atau juga per tahun. Segala progres dari pencapaian KPI dapat Anda lihat secara real-time.
Melalui Performance Appraisal LinovHR, aspek-aspek kunci dari kontribusi seorang Product Developer dapat dinilai secara komprehensif.
Performance Appraisal LinovHR akan membantu Anda dalam me-review kinerja Product Developer perusahaan Anda.Â
Melalui review ini, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan peluang pengembangan mereka, serta memberikan evaluasi yang bermanfaat untuk pengembangan mereka.
Secara keseluruhan, Performance Appraisal LinovHR membantu Anda untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan secara tepat dan akurat.
Segera ajukan demonya dan temukan bagaimana cara LinovHR dapat membantu Anda melakukan penilaian performa karyawan dengan mudah!