7 Contoh KPI HRBP di Perusahaan yang Wajib Diterapkan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

KPI HRBP
Isi Artikel

Ada berbagai jenis KPI yang terlibat untuk pengelolaan SDM perusahaan, salah satunya adalah KPI HRBP (Human Resource Business Partner).

KPI HRBP ini adalah KPI yang bertujuan untuk menilai sejauh mana kontribusi HRBP dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.

Seberapa pentingkah penggunaan KPI ini? Mari simak artikel ini untuk mengetahui manfaat serta cara menggunakannya!

 

Apa Itu Metrik Human Resource Business Partner (HRBP)?

KPI HRBP memiliki metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja HRBP di perusahaan.

Metrik ini membantu untuk menilai, membandingkan, dan merekam kinerja atau produktivitas yang dilakukan HRBP. Dengan kata lain, metrik ini membantu organisasi dan HRBP itu sendiri untuk mengevaluasi kinerja HRBP, membandingkannya dengan tujuan, dan menyarankan perbaikan jika diperlukan.

Dalam metrik ini, HRBP menggunakan pendekatan berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang strategis.

Kesimpulannya, metrik KPI HRBP ini membantu perusahaan dan mitra bisnis HR untuk dapat mengukur dampak pekerjaan HRBP.

Hasil pengukuran ini akan memberikan dasar untuk merencanakan perbaikan jika diperlukan.

 

Mengapa Mengukur KPI HRBP Sangat Penting?

Mengukur KPI HRBP tentunya menjadi hal yang sangat penting.

Mengapa demikian? Hal ini karena HRBP memiliki tanggung jawab yang besar terhadap berbagai kegiatan dalam manajemen SDM.

HRBP berperan untuk memastikan kelancaran operasi bisnis dari perspektif SDM. Mereka mendukung para pemimpin bisnis senior dengan menyelaraskan tujuan SDM dengan tujuan organisasi sambil membantu membentuk strategi secara keseluruhan.

KPI ini dapat membantu dalam melacak dampak pekerjaan mereka sehingga membantu mereka dan perusahaan untuk memahami area-area yang perlu ditingkatkan.

Secara keseluruhan, KPI HRBP ini membantu perusahaan mengukur sejauh mana tujuan mereka telah tercapai, kemudian menilai seberapa baik pekerjaan HRBP telah dilakukan, dan mengidentifikasi perubahan yang perlu dijalankan.

 

Bagaimana Cara Menggunakan KPI dalam Mengukur Kinerja HRBP

KPI untuk human resource business partner memainkan peranan penting dalam menilai seberapa efektif strategi dan cara kerja divisi ini. Untuk menggunakan KPI HRBP, perhatikan langkah-langkah berikut ini:

 

1. Menentukan Indikator KPI

Pertama, identifikasi KPI spesifik yang relevan dan penting bagi tim HR.

Misalnya, identifikasikan hal-hal seperti kepuasan karyawan, tingkat turnover, waktu pengisian posisi terbuka, efektivitas pelatihan, dan efisiensi proses SDM.

Tentukan dengan jelas setiap KPI dan tetapkan target pencapaian yang diinginkan. 

 

2. Mengumpulkan Data yang Dibutuhkan

Selanjutnya, kumpulkan data yang diperlukan. Data-data ini termasuk pada hasil survei, umpan balik karyawan, laporan pergantian, data waktu pengisian posisi, evaluasi pelatihan, dan dokumentasi proses. 

Pastikan data tersebut akurat dan terkini sebelum dimasukkan ke dalam template KPI HRBP.

 

3. Masukkan Data ke Dalam Template

Setelah data terkumpul, masukkan ke dalam template KPI dengan menetapkan setiap titik data ke KPI yang sesuai.

Tak lupa juga, pastikan bahwa informasi terorganisir dengan baik untuk memudahkan Anda ketika menganalisis datanya nanti.

 

4. Analisis dan Ambil Tindakan

Terakhir, lakukan analisis secara berkala untuk mengidentifikasi tren, pola, dan area yang memerlukan perbaikan. 

Jika ada KPI yang tidak mencapai targetnya, lakukan brainstorming strategi dan rencana aksi untuk mengatasi masalah tersebut.

 

Baca Juga: 10 KPI IT yang Perlu Digunakan

 

Daftar KPI HRBP

Berikut adalah beberapa contoh KPI HRBP yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja mereka.

Untuk dapat menilai dan menganalisis kinerja secara efisien, akan sangat berguna bila dapat menentukan indikator yang selaras dengan tanggung jawab HRBP. Berikut ini beberapa indikator yang bisa Anda gunakan dalam KPI HRBP.

 

1. Employee Engagement

KPI ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterlibatan karyawan. Keterlibatan karyawan sendiri mengacu pada hubungan karyawan dengan budaya perusahaan, pekerjaan, kolega, dan tujuan perusahaan.

Melalui KPI ini, Anda dapat memahami secara mendalam mengenai hubungan mereka dalam cakupan tersebut. Anda dapat mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Salah satu cara untuk mengukurnya adalah dengan menghitung employee Net Promoter Score (eNPS). 

Pengukuran ini melibatkan jawaban pertanyaan yang akan menghasilkan skor dalam penilaian skala 1-10 dalam sebuah survei. Hasil skor ini akan menentukan apakah karyawan akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.

Berikut adalah klasifikasinya:

  • Promoters: Mendapat skor 9 & 10 untuk semua pertanyaan.
  • Passives: mendapat skor 7 & 8 di semua pertanyaan.
  • Detractors: skor antara 0 hingga 6 pada semua pertanyaan.

Promoters adalah karyawan yang puas. Pasif merasa cukup senang namun tidak antusias. Detractors adalah karyawan yang tidak puas dan tidak akan merekomendasikan perusahaan.

Untuk mengukurnya, gunakan rumus eNPS= % of Promoters – % pf Detractors.

Skor 10 hingga 30 biasanya dianggap baik, sedangkan skor di atas 30 dianggap sangat baik.

 

2. Diversity, Equity, Inclusion, and Belonging Metrics (DEIB)

KPI ini bertujuan untuk mengukur efektivitas HRBP melalui pemahaman mengenai keadilan dan kesetaraan di tempat kerja.

Dengan kata lain, Anda dapat membangun keberagaman dan inklusi yang lebih baik dengan menganalisis kesenjangan yang ada.

Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam pengukuran ini, yaitu demografi dan ekuitas gaji.

Khusus demografi, Anda perlu mempertimbangkan rasio seperti perempuan, BIPOC, LGBTQ+, dan karyawan penyandang disabilitas yang bekerja di perusahaan.

Berikut adalah rumus untuk mencari persentasenya:

(Kategori karyawan (misalnya profesional perempuan) / Jumlah karyawan) x 100

Untuk menghitung kesenjangan atau ekuitas gaji antara laki-laki dan perempuan, Anda dapat menggunakan rumus berikut ini:

((Tarif rata-rata per jam untuk pria – Tarif rata-rata per jam untuk wanita) / Tarif rata-rata per jam untuk pria) X 100

 

3. Wellbeing Metrics

Berikutnya, indikator ini digunakan untuk memastikan keefektifan employee wellbeing yang diterapkan.

Kesejahteraan seorang karyawan tentunya berdampak terhadap produktivitas dan kinerja mereka. 

Oleh karena itu, indikator ini dianggap penting untuk mengetahui kepuasan mereka terkait kesejahteraan yang dirasakan dalam lingkungan kerja.

Cara untuk mengukur KPI ini biasanya melalui survei. Pertanyaan dalam survei bisa mencakup tentang kesejahteraan pribadi, kepuasan di tempat kerja, dan kerja tim.

Survei ini akan membantu untuk mendapatkan data yang tepat sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

Ada juga cara lain untuk mengukurnya. Misalnya dengan pemeriksaan hari cuti sakit, ketidakhadiran, dan biaya perawatan kesehatan yang diberikan untuk karyawan.

 

Employee Wellbeing Metrics
Employee Wellbeing Metrics

 

4. Retention Rates

KPI ini akan memberikan persentase mengenai tingkat retensi atau karyawan yang tetap bekerja di perusahaan selama periode tertentu.

Perhitungannya biasa dilakukan setiap tahun. Perusahaan dapat memahami berapa lama karyawan bekerja di perusahaannya hingga titik di mana mereka untuk berhenti.

Pekerjaan HRBP ini memiliki dampak langsung pada tingkat retensi perusahaan. Hal ini karena mereka ikut andil dalam aktivitas yang berdampak aktif pada karyawan sepanjang siklus hidup mereka.

Apabila tingkat retensinya tinggi, maka upaya tersebut berhasil membawa dampak positif untuk perusahaan. Jika sebaliknya, maka perlu adanya perubahan strategi.

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

Employee Retention Rate= Total # employees – Total # of employees who left/Total # of employees x 100

Jika persentase tingkat retensi sebesar 90%, maka angka tersebut ideal untuk perusahaan Anda.

 

5. Absenteeism Rate

KPI ini memberikan persentase karyawan yang mengambil cuti sakit atau cuti tanpa alasan.

Apabila tingkat ketidakhadiran tinggi, HRBP perlu melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengubah strategi mereka.

Tingkat ketidakhadiran ini menandakan bahwa karyawan kurang merasakan kesejahteraan di perusahaan.

Cara menghitung ketidakhadiran adalah dengan menggunakan rumus ini:

Absenteeism rate= Number of absent days/Number of available work days in a given period.

 

6. Cost of HR per Employee

KPI bertujuan untuk mengukur total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan fungsi SDM.

Beberapa hal yang mencakup pengukuran ini antara lain biaya pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja, perekrutan, pendampingan, dan pembinaan karyawan, serta pengelolaan komunikasi karyawan.

Dengan adanya KPI ini, maka perusahaan dapat menemukan strategi untuk mengurangi biaya pengeluaran yang besar.

Apabila biaya SDM yang lebih rendah, hal tersebut menandakan bahwa HRBP berhasil dalam menjalankan perannya.

Biaya SDM ini dapat dihitung dengan rumus:

(Total biaya SDM per tahun / Jumlah total FTE) x 100

 

7. Quality of Hire

KPI ini penting digunakan oleh HRBP apabila mereka terjun langsung dalam rekrutmen perusahaan.

Di dalamnya mencakup metrik kinerja seperti  target penjualan, mencapai kepuasan pelanggan dalam bentuk penilaian, atau memberikan produk atau layanan berkualitas tinggi dalam tenggat waktu.

Indikator yang digunakan meliputi skor penilaian kinerja karyawan baru, tingkat retensi, skor 360 degree feedback, bonus, jumlah penghargaan, kontribusi keuntungan, dan skor kepuasan pelanggan.

Setelah menghitung indikatornya, Anda dapat menghitung dengan rumus berikut:

(Indikator 1 persentase + Indikator 2 persentase + …Indikator n persentase / Jumlah indikator) x 100

 

Pantau Kinerja Karyawan dengan Performance Management LinovHR

Salah satu cara untuk menilai seberapa efektif dan efisien karyawan dalam bekerja adalah dengan melakukan pemantauan terhadap kinerja mereka.

Pemantauan kinerja ini tentu saja dilakukan dengan menentukan beberapa indikator yang telah ditetapkan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Nantinya dari sinilah perusahaan akan melakukan penilaian, baik dilakukan per kuartal, per semester, atau juga per tahun.

Cara terbaik untuk melakukan pemantauan ini adalah dengan memanfaatkan fitur canggih yang ada di Performance Management LinovHR.

 

performance review

 

Performance Management System LinovHR telah dilengkapi dengan fitur Goals & KPI yang bisa Anda atur sendiri poin dan indikator yang akan diukur dan dipantau. Anda juga bisa mengatur sendiri waktu pencapaian KPI yang ditetapkan.

Karyawan pun dapat dengan mudah mengisi setiap KPI yang dibebankan kepadanya dengan menggunakan ESS.

Secara keseluruhan, Performance Management LinovHR memfasilitasi proses evaluasi kinerja karyawan secara lengkap.

Dengan ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan motivasi karyawan, sekaligus meningkatkan performa keseluruhan perusahaan.

Segera mudahkan pemantauan kinerja karyawan Anda dengan mudah melalui solusi Performance Management LinovHR. Ajukan demonya sekarang dan rasakan manfaatnya!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter