Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Teori, Klasifikasi, Contoh

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

komunikasi interpersonal
Isi Artikel

Komunikasi interpersonal adalah unsur kunci dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai cara, mulai dari percakapan informal hingga pertemuan penting dalam dunia profesional.

Dalam LinovHR artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian, teori-teori terkait, klasifikasi, dan memberikan beberapa contoh komunikasi interpersonal.

Apa Itu Komunikasi Interpersonal?

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran pesan, ide, perasaan, dan informasi antara dua atau lebih individu melalui berbagai cara seperti bahasa lisan, tulisan, isyarat, atau bahasa tubuh.

Ini adalah bagian integral dalam interaksi sosial yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan, dan memahami dunia sekitar kita.

Komunikasi ini bukan hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana kita melakukannya, termasuk ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan nada suara.

Baca juga: Proses Komunikasi: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya di Dunia Kerja

Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli
Komunikasi Interpersonal Menurut Ahli

Dalam jurnal “Komunikasi Antar Pribadi” yang disusun oleh Drs. Syahrul Abidin, M.A, ada beberapa interpretasi mengenai pengertian komunikasi interpersonal menurut berbagai ahli, sebagai berikut:

1. Joe Ayres

Menurut Joe Ayres, para ahli memiliki beragam pendapat dalam mendefinisikan komunikasi interpersonal. Beberapa dari mereka menganggapnya sebagai tahap dari proses komunikasi antar manusia.

2. Dean Barnlund

Dean Barnlund menjelaskan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan sebuah proses komunikasi yang melibatkan interaksi dengan orang lain.

Komunikasi ini terjadi ketika individu terlibat dalam pertukaran isyarat verbal dan nonverbal serta saling merespons.

Jika tidak ada pertukaran isyarat verbal dan nonverbal, maka proses tersebut tidak dapat dianggap sebagai komunikasi interpersonal.

3. Gerald Miller

Gerald Miller membedakan antara komunikasi interpersonal dan komunikasi non-antarpribadi. Perbedaannya terletak pada aspek sosiologis, seperti keanggotaan dalam kelompok, atau aspek kultural.

Di mana komunikasi antarpribadi ini berfokus pada persepsi dan respons terhadap karakter psikologis unik dari individu.

4.  John Stewart dan Gary D’Angelo

John Stewart dan Gary D’Angelo menyatakan bahwa komunikasi interpersonal menitikberatkan pada kualitas komunikasi yang terbangun antara individu-individu.

Dalam hubungan ini, terdapat elemen perasaan, uniknya setiap individu, nilai tambah, dan juga refleksi diri.

Dalam konteks komunikasi, seseorang memiliki kemampuan untuk berperan sebagai penerima pesan (komunikan) dan pengirim pesan (komunikator), yang memberikan dinamika yang beragam dalam interaksi.

5. Joseph DeVito

Joseph DeVito menggambarkan komunikasi interpersonal sebagai proses di mana pesan dikirim dan diterima oleh dua individu atau kelompok kecil, sering kali melibatkan adanya feedback.

6. Barnlund Johannessen

Barnlund Johannessen menjelaskan bahwa komunikasi antarpribadi terjadi ketika individu-individu berhadapan langsung satu sama lain, terlibat dalam interaksi, dan memusatkan perhatian pada pertukaran isyarat verbal dan nonverbal.

Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal

Komunikasi manusia terbagi menjadi dua bentuk dasar, yaitu komunikasi intrapersonal dan interpersonal, kedua bentuk ini memiliki beberapa perbedaan yang melekat, yaitu:

1.  Makna

Komunikasi intrapersonal terjadi ketika seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri, melibatkan proses berpikir, refleksi, dan evaluasi diri sendiri.

Sedangkan komunikasi interpersonal melibatkan pertukaran informasi, gagasan, opini, dan bahkan perasaan antara dua orang atau lebih.

2. Konteks Alam

Komunikasi intrapersonal mencakup penginderaan, pemikiran, dan evaluasi diri sendiri. Sebaliknya, komunikasi interpersonal terjadi melalui pertukaran dan interaksi informasi dan gagasan antara individu-individu.

3. Partisipan

Komunikasi intrapersonal hanya melibatkan individu yang berkomunikasi dengan diri sendiri. Di sisi lain, komunikasi interpersonal melibatkan dua orang atau lebih dalam proses komunikasi.

4. Media yang Digunakan

Komunikasi intrapersonal tidak memerlukan media eksternal. Sedangkan dalam komunikasi antarpribadi, orang menggunakan berbagai media, baik verbal maupun nonverbal, untuk berkomunikasi.

5. Arus Informasi

Dalam komunikasi intrapersonal, pertukaran informasi terbatas pada pikiran individu yang bersangkutan. Di komunikasi antarpribadi, informasi berpindah dari satu pikiran ke pikiran lainnya melalui interaksi.

6. Visibilitas

Komunikasi intrapersonal tidak terlihat dalam lingkungan alam, sementara komunikasi interpersonal dapat diamati oleh orang lain.

Dengan demikian, meskipun keduanya merupakan bentuk komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, terdapat perbedaan signifikan antara komunikasi intrapersonal yang melibatkan diri sendiri dan komunikasi interpersonal yang melibatkan interaksi antarindividu.

Teori Komunikasi Interpersonal

Ada beberapa teori yang berkembang dalam komunikasi interpersonal, berikut di antaranya:

1. Constructivism (Konstruktivisme)

Teori konstruktivisme diperkenalkan oleh Jesse Delia.

Teori ini menyatakan bahwa individu dalam komunikasi dipengaruhi oleh dorongan mereka sendiri dan kemampuan untuk menjadi komunikator yang lebih berhasil daripada yang lain dalam menyampaikan pesan.

2. Symbolic Interactionism (Interaksi Simbolisme)

Teori interaksi simbolisme adalah bagian dari perspektif sosiologi yang dipengaruhi oleh sejumlah ahli teori, seperti George Herbert Mead dan Herbert Blumer. Teori ini menggambarkan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi yang membentuk makna dalam individu.

Hal ini berkaitan dengan kemampuan individu dalam memahami gaya komunikasi yang digunakan untuk menyatakan diri dan memilih bahasa saat berinteraksi dengan orang lain melalui penggunaan simbol-simbol untuk membentuk masyarakat.

Pada saat yang sama, teori ini juga berguna dalam memahami bagaimana individu menerapkan komunikasi sebagai cara untuk membangun personal branding.

3. Attribution Theory (Teori Atribusi)

Teori atribusi adalah suatu teori yang digunakan untuk memahami bagaimana setiap individu menjelaskan perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain.

Hal ini karena manusia cenderung termotivasi untuk memahami kepribadian dan menjelaskan pola perilaku, seperti yang dijelaskan dalam teori oleh Fritz Heider.

4. Fundamental Interpersonal Relationship Orientation Theory (Teori Orientasi Hubungan Interpersonal Mendasar)

Teori ini diperkenalkan oleh William Schutz. Dalam teori ini, kita menyadari bahwa setiap individu termotivasi untuk memenuhi kebutuhan akan inklusi dan kebutuhan untuk merasa dimiliki.

Kontrol dalam teori ini berarti memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan menciptakan afeksi dengan keinginan untuk disukai serta membangun hubungan.

5. Action Assembly Theory (Teori Perakitan Tindakan)

Teori action assembly bertujuan untuk menjelaskan asal-usul pikiran kita dan bagaimana kita menginterpretasikan berbagai pemikiran tersebut dalam komunikasi verbal dan nonverbal. Teori ini dikembangkan oleh John Green.

6. Communication Accommodation Theory (Teori Akomodasi Komunikasi)

Teori ini menekankan latar belakang dan bagaimana individu memodifikasi perilaku komunikasi mereka sesuai dengan situasi yang berbeda. Teori ini telah dikembangkan oleh Howard Giles dan lainnya.

7. Social Penetration Theory (Teori Penetrasi Sosial)

Teori ini menggambarkan bagaimana self-disclosure (pembukaan diri) dapat mengarahkan perkembangan hubungan dan proses komunikasi dari permukaan ke kedalaman atau intim.

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Irving Altman dan Dalmas Taylor untuk menjelaskan bagaimana perubahan dalam pola komunikasi memengaruhi perkembangan hubungan.

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal

Muhammad (2004, p. 159-160) telah mengklasifikasikan komunikasi interpersonal menjadi beberapa jenis interaksi yang meliputi:

1. Interaksi Intim

Interaksi intim mencakup komunikasi antara individu-individu yang memiliki ikatan emosional yang kuat, seperti anggota keluarga, teman dekat, dan mereka yang telah membangun hubungan yang mendalam.

2. Percakapan Sosial

Percakapan sosial merujuk pada jenis interaksi yang bertujuan untuk menyenangkan orang dengan cara yang sederhana.

Dalam konteks komunikasi tatap muka, jenis komunikasi ini dilakukan untuk mengembangkan hubungan informal dalam lingkungan organisasi atau sosial.

3.  Interogasi atau Pemeriksaan

Interaksi ini terjadi ketika seseorang yang memiliki kendali meminta atau bahkan menuntut informasi dari individu lain. Biasanya, ini terjadi dalam situasi di mana seseorang memerlukan jawaban atau klarifikasi tertentu.

4. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi di mana dua individu terlibat dalam percakapan tanya jawab. Ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti interview kerja, wawancara jurnalistik, atau wawancara dalam riset.

Baca  Juga: Kenali Jenis, dan Cara Meningkatkan Komunikasi Verbal

Fungsi dan Tujuan Komunikasi Interpersonal

Fungsi dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Fungsi dan Tujuan Komunikasi Interpersonal

Melakukan komunikasi antarpribadi pastinya memiliki fungsi dan tujuan, berikut ini di antaranya:

1. Menemukan Diri Sendiri

Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk mengeksplorasi dan memahami diri sendiri serta orang lain melalui interaksi.

Komunikasi antarpribadi memberikan kesempatan untuk berbicara tentang preferensi pribadi dan mendapatkan umpan balik yang berharga tentang perasaan, pikiran, dan perilaku kita.

2. Menemukan Dunia Luar

Komunikasi interpersonal membantu kita memahami dunia luar dan individu yang kita komunikasikan. Ini memungkinkan kita untuk mendapatkan wawasan tentang pandangan, nilai-nilai, dan pengalaman orang lain.

3. Membentuk dan Menjaga Hubungan yang Bermakna

Salah satu fungsi utama komunikasi antarpribadi adalah untuk membentuk, memelihara, dan memperdalam hubungan dengan individu lainnya.

Kita memiliki keinginan kuat untuk menjaga hubungan yang berarti dengan orang lain dalam kehidupan kita.

4. Perubahan Sikap dan Tingkah Laku

Melalui komunikasi  ini, kita memiliki kesempatan untuk memengaruhi dan mengubah sikap serta perilaku orang lain. Interaksi ini dapat digunakan untuk memberikan dampak positif pada orang lain.

5. Bermain dan Kesenangan

Fungsi lainnya adalah sebagai sarana untuk bermain dan bersenang-senang. Ini mencakup berbicara dengan teman tentang kegiatan hiburan, berdiskusi tentang hobi, menceritakan cerita lucu, dan sejenisnya.

Semua ini merupakan pembicaraan yang bertujuan untuk menghabiskan waktu dengan cara yang menyenangkan.

6. Membantu

Para ahli psikologi klinis, terapis, dan profesional lainnya menggunakan teknik komunikasi antarpribadi dalam praktik profesional mereka untuk mentoring dan membantu klien mereka.

Di kehidupan sehari-hari, kita juga dapat menggunakan komunikasi ini untuk memberikan dukungan kepada teman atau individu lain saat mereka menghadapi masalah atau kesulitan, seperti memberi semangat kepada teman yang mengalami perasaan patah hati.

Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

Ada lima karakteristik atau ciri utama komunikasi interpersonal, yaitu:

1. Spontan dan Tanpa Rencana

Komunikasi interpersonal seringkali terjadi tanpa perencanaan sebelumnya. Ini berarti komunikasi ini sering bersifat spontan atau tidak direncanakan sebelumnya.

2. Akibat yang Direncanakan atau Tidak Direncanakan

Ciri berikutnya adalah bisa memiliki hasil yang telah direncanakan atau juga bisa bersifat tidak terencana. Ini berarti dalam komunikasi ini, terdapat ruang untuk hasil yang diharapkan maupun yang tak terduga.

3. Timbal Balik dan Dialogis

Komunikasi interpersonal seringkali melibatkan pertukaran pesan yang berbalasan antara komunikator dan komunikan.

Ini menciptakan suasana dialogis di mana informasi dipertukarkan secara saling memberi dan menerima.

4. Kedekatan dan Keakraban

Komunikasi antarpribadi sering terjadi dalam konteks kedekatan dan keakraban antara individu.

Untuk mencapai kedekatan ini, baik komunikator maupun komunikan perlu membuka hati dan siap menerima keterbukaan satu sama lain.

5. Pendekatan Psikologis Lebih Dominan

Komunikasi interpersonal cenderung menekankan pendekatan psikologis lebih dari pada sosiologis.

Hal ini karena komunikasi ini sering terjadi dalam hubungan yang lebih pribadi dan intim, melibatkan hanya dua hingga tiga individu.

Oleh karena itu, faktor-faktor psikologis lebih mudah terungkap dalam komunikasi interpersonal.

Contoh Komunikasi Interpersonal

Berikut beberapa contoh dari komunikasi interpersonal:

1. Percakapan Sehari-hari

Komunikasi antarpribadi terjadi dalam interaksi sehari-hari antara individu, termasuk dalam percakapan dengan teman, anggota keluarga, rekan kerja, atau orang lain dalam lingkungan sosial mereka.

Ini bisa berupa berbicara sederhana, berbagi informasi, diskusi tentang berbagai topik, atau berbagi pengalaman pribadi.

2. Presentasi atau Pidato

Contoh berikutnya terjadi dalam situasi presentasi atau pidato di depan kelompok atau audiens.

Orang yang menyampaikan pidato berkomunikasi dengan pendengar untuk menyampaikan informasi, mempengaruhi, atau menginspirasi mereka.

3.  Wawancara

Komunikasi interpersonal muncul dalam proses wawancara, di mana pewawancara berkomunikasi dengan calon karyawan, calon politik, atau individu lainnya untuk mengevaluasi keterampilan, pengetahuan, atau kepribadian mereka.

4. Diskusi Kelompok

Jenis komunikasi ini dapat terjadi dalam diskusi kelompok di mana individu berkomunikasi, mendengarkan, dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai pemahaman bersama, mencari solusi, atau membuat keputusan.

5. Pertemuan Bisnis

Dalam konteks bisnis, komunikasi interpersonal terjadi dalam pertemuan bisnis di mana para pemangku kepentingan berkomunikasi untuk berbagi ide, menyelesaikan masalah, atau merencanakan strategi.

Ini melibatkan dialog, tanya jawab, dan negosiasi antara individu.

Rencanakan Pelatihan Komunikasi Interpersonal Karyawan dengan

Komunikasi interpersonal memainkan peran penting dalam membangun hubungan, memfasilitasi pemahaman, dan mencapai tujuan yang beragam.

Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai konteks adalah keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia profesional.

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Winda Farahsati
Winda Farahsati

SEO Content Writer yang berdedikasi untuk menghadirkan konten artikel informatif dan berkualitas seputar HR dan dunia pekerjaan.

Artikel Terbaru